1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kabupaten Kutai Barat merupakan salah satu kabupaten hasil pemekaran dari wilayah Kabupaten Kutai di provinsi Kalimantan Timur yang diresmikan di
Jakarta oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia pada 12 Oktober 1999. Pada 5 November 1999, Kabupaten Kutai Barat diresmikan oleh Gubernur
Kalimantan Timur di Sendawar yang merupakan ibu kota kabupaten ini. Selain terkenal dengan kekayaan sumber daya alamnya, Kabupaten Kutai
Barat memiliki beragam budaya dari suku - suku asli yang masih terpelihara hingga saat ini. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari
– hari masyarakat Kutai Barat. Suku asli Kabupaten Kutai Barat adalah suku Dayak, dimana suku
Dayak terbagi ke dalam sub-sub suku. Masing – masing sub suku memiliki
hukum adat, bahasa, kesenian dan tradisi yang berbeda dan diwariskan secara turun
– temurun. Salah satu sub suku Dayak yang ada di kabupaten ini ialah suku Dayak Benuaq.
Pembagian sub-sub suku tersebut selama ini masih kurang diketahui oleh masyarakat. Umumnya masyarakat menganggap semua suku Dayak di
Kalimantan itu sama padahal tiap – tiap sub suku Dayak memiliki adat, bahasa
dan kebiasaan yang berbeda. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi mengenai suku dan budaya Dayak.
Kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat sekarang ini dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi mengenai budaya Dayak Benuaq
menggunakan beberapa media, salah satunya internet. Dengan menggunakan media internet masyarakat dapat memperoleh informasi tentang budaya Dayak
Benuaq dengan mudah dan cepat. Namun sangat disayangkan saat ini belum banyak media yang dapat menyajikan informasi mengenai kajian khusus dan
mendetail mengenai budaya Dayak Benuaq di Kabupaten Kutai Barat. Atau dengan kata lain, belum banyak sistem yang tepat guna, lebih efektif dan efisien
dari segi waktu, tenaga dan biaya untuk menyajikan informasi mengenai budaya Dayak Benuaq yang merupakan suku asli di kabupaten kutai barat.
1.2. Rumusan Masalah