hepatototoksin karbon tetraklorida dosis 2 mLkgBB menunjukkan perbedaan yang bermakna dan untuk aktivitas serum ALT jika dibandingkan dengan
kontrol olive oil dosis 2 mLkgBB 81,6 ± 3,1 UL memiliki perbedaan yang bermakna tabel VI, dimana terjadi kenaikan serum ALT namun tidak
merusak sel hati seperti halnya hepatotoksin karbon tetraklorida dosis 2 mLkgBB sedangkan pada aktivitas serum AST jika dibandingkan dengan
kontrol olive oil dosis 2 mLkgBB 127,8 ± 7,3 UL memiliki perbedaan yang tidak bermakna tabel VII yang artinya pemberian infusa kulit Persea
americana Mill. dosis 1600 mgkgBB tidak bersifat hepatotoksik terhadap sel hati tikus jantan galur Wistar.
4. Kelompok perlakuan infusa kulit Persea americana Mill. dosis 362,8;
761,9 dan 1600 mgkgBB
Dalam kelompok perlakuan infusa kulit Persea americana Mill., penurunan aktivitas ALT-AST serum menjadi tolak ukur untuk mengevaluasi
terjadinya efek hepatoprotektif. Kelompok IV merupakan kelompok praperlakuan dengan menggunakan dosis sebesar 362,8 mgkgBB. Aktivitas
ALT – AST serum dosis ini dapat dilihat pada tabel V secara berturut-turut
137,3 ± 17,1 UL dan 459,4 ± 54,1 UL. Pada uji Mann-Whitney, kelompok IV aktivitas ALT-AST serum memiliki perbedaan yang bermakna terhadap
kontrol karbon tetraklorida dosis 2 mLkgBB dan olive oil dosis 2 mLkgBB tabel VI dan tabel VII. Hasil ini menunjukkan bahwa infusa kulit Persea
americana Mill. dosis 362,8 mgkgBB memiliki efek hepatoprotektif namun belum dapat mengembalikan fungsi hati pada keadaan normal dari kerusakan
yang terjadi, ini di tunjukkan dengan penurunan aktivitas ALT serum yang belum kembali seperti keadaan semula seperti nilai kontrol olive oil. Efek
hepatoprotektif infusa kulit Persea americana Mill. dosis 362,8 mgkgBB pada aktivitas ALT sebesar 66,3 dan pada aktivitas AST sebesar 47,7.
Perlakuan infusa kulit Persea americana Mill. dosis 761,9 mgkgBB memiliki aktivitas ALT serum sebesar 144,2 ± 7,1 dan aktivitas AST serum
sebesar 575,2 ± 68,1 tabel V. Dalam uji Mann-Whitney, aktivitas ALT serum yang dibandingkan dengan kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida,
kontrol olive oil dan kontrol sediaan infusa kulit Persea americana Mill. dosis 1600 mgkgBB memiliki perbedaan yang bermakna tabel VI. Terjadi
penurunan aktivitas ALT serum jika dibandingkan dengan kontrol karbon tetraklorida dosis 2 mlkgBB. Aktivitas AST serum dosis ini jika
dibandingkan dengan kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida 2 mLkgBB memiliki perbedaan yang tidak bermakna sedangkan jika dibandingkan
dengan kontrol olive oil 2 mLkgBB dan kontrol sediaan infusa memiliki perbedaan yang bermakna tabel VII. Walaupun aktivitas AST serum cukup
tinggi namun yang menjadi tolak ukur pada penelitian ini dispesifikkan pada ALT serum dikarenakan ALT serum lebih spesifik berada di dalam hati
dibandingkan AST serum yang keberadaan utamanya pada jantung, jaringan otot, ginjal dan otak. Hasil ini menunjukkan bahwa infusa kulit Persea
americana Mill. mampu memberikan efek hepatoprotektif namun belum dapat mengembalikan fungsi hati pada keadaan normal kembali dari kerusakan hati
yang terjadi. Efek hepatoprotektif infusa kulit Persea americana Mill. dosis
761,9 mgkgBB pada aktivitas ALT sebesar 62,1 dan pada aktivitas AST sebesar 29,5 .
Perlakuan infusa kulit Persea americana Mill. dosis 1600mgkgBB memiliki aktivitas ALT-AST serum berturut-turut sebesar 130,7 ± 17,4 UL
dan 681,1 ± 72.1 UL tabel V. Dalam uji Mann-Whitney, aktivitas ALT serum jika dibandingkan dengan kontrol karbon tetraklorida dosis 2 mLkgBB
dan kontrol olive oil 2 mLkgBB memiliki perbedaan yang bermakna sedangkan jika dibandingkan dengan kontrol sediaan infusa kulit Persea
americana Mill. dosis 1600 mgkgBB memiliki perbedaan yang tidak bermakna tabel VI. Terjadi penurunan aktivitas ALT namun belum kembali
seperti semula seperti olive oil. Aktivitas AST serum jika dibandingkan dengan kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida dosis 2 mLkgBB memiliki
perbedaan yang tidak bermakna sedangkan jika dibandingkan dengan kontrol olive oil 2 mLkgBB dan kontrol sediaan infusa kulit Persea americana Mill.
dosis 1600 mgkg BB memiliki perbedaan yang bermakna tabel VII. Hasil ini menunjukkan infusa kulit Persea americana Mill. mampu memberikan
efek hepatoprotektif namun belum dapat memgembalikan fungsi hati kembali pada keadaan normal dari terjadinya kerusakan hati. Efek hepatoprotektif
infusa kulit Persea americana Mill. dosis 1600mgkgBB pada aktivitas ALT sebesar 70,3 dan pada aktivitas AST sebesar 12,8 .
Dalam uji Mann-Whitney, ketiga perlakuan dosis infusa kulit Persea americana Mill. ini, yaitu dosis 362,8 ; 761,9 dan 1600 mgkgBB jika
dibandingkan satu sama lain memiliki perbedaan yang tidak bermakna. Ketiga
dosis ini menunjukkan tidak ada kekerabatan antara dosis perlakuan dengan aktivitas yang dihasilkan yang artinya dengan adanya peningkatan dosis,
aktivitas dalam menurunkan ALT-AST serum pada ketiga dosis ini sama. Hasil hepatoprotektif pada kelompok perlakuan infusa kulit Persea
americana Mill. dosis 362,8; 761,9 dan 1600 mgkgBB berturut-turut menghasilkan hepatoprotektif pada aktivitas ALT sebesar 66,3 ; 62,1
dan 70,3 sedangkan pada aktivitas AST sebesar 47,7 ; 29,5 ; dan 12,8 tabel V. Berdasarkan hasil hepatoprotektif dan aktivitas ALT-AST
serum tabel VI dan VII, perbandingan ketiga dosis ini menunjukkan hasil berbeda tidak bermakna yang artinya ketiga dosis memiliki aktivitas yang
sama. Dengan demikian, dosis 362,8 mgkgBB merupakan dosis efektif yang dapat menurunkan aktivitas ALT-AST dengan tingkat kerusakan yang paling
rendah. Dosis I 362,8 mgkgBB dipilih sebagai dosis yang paling efektif karena didukung dengan adanya aktivitas AST yang mana pada dosis I dapat
memberikan nilai hepatoprotektif terbesar Perlu dilakukan penelitian kembali mengenai dosis pemberian infusa
kulit Persea americana Mill. dengan dosis di bawah 362,8 mgkgBB yang berfungsi untuk melihat apakah dengan dosis pemberian yang lebih kecil
dapat menurunkan aktivitas ALT-AST serum tikus yang terinduksi karbon tetraklorida.
D. Rangkuman Pembahasan