Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Berbasis WAP (Wireless Application Protocol) Pada SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung

(1)

Bahwa yang bertandatangan dibawah ini, perulis dan pihak perusahaan

penelitian, bersedia:

"Bahwa hasil penelitian dapat dionlinekan sesuai dengan peraturan yang berlaku, unfuk kepetringan riset dan pendidikan".

28 Juli 2012

Antspcni 1311

Junaedi \ilabeaa Purba

rYrM. 10508271

i, S"P4lire[

rE78S3 2W7 Penulis,


(2)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh :

JUNAEDI WABENA PURBA NIM. 1.05.08.271

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(3)

PADA SD NtrGSRI GRIYA BUMI AI\ITAPAI\U I3/T BANDUNG

JrnIAEpr WABENA PURBA

NrM. 1.05.08.271

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai slaipsi pada tanggal :

Menyetujui, Pembimbing

NIP.4127.

Program Studi

f

^gi

qt

^d

frr$

AiP

?It"

s\

\*

Informasi


(4)

i

oleh beberapa Sekolah di Indonesia. Namun permasalahannya adalah orang tua calon siswa masih banyak yang merasa kesulitan dengan sistem tersebut karena tidak semua orang tua calon siswa mempunyai komputer yang terhubung atau terkoneksi dengan jaringan internet, oleh karena itu perlu diterapkannya sistem berbasis WAP agar orang tua calon siswa dapat dengan mudah mendaftarkan anaknya melalui ponsel atau handphone yang dimilikinya.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode pengembangan sistem, yaitu eksperimen untuk merancang sistem informasi penerimaaan siswa baru berbasis WAP yang dapat diakses melalui handphone. Sistem informasi penerimaan siswa baru ini dibangun dengan bahasa pemrograman PHP, tag HTML, dan tag WML, serta memanfaatkan database MySQL sebagai database server.

Hasil dari penelitian ini adalah sistem informasi penerimaan siswa baru berbasis WAP sudah memiliki kemampuan memberikan kemudahan bagi orang tua calon siswa baru untuk memperoleh semua informasi tentang penerimaan siswa baru dan melakukan proses pendaftaran online. Meskipun orang tua calon siswa baru yang tidak mempunyai komputer yang terhubung atau terkoneksi dengan jaringan internet, tetapi masih tetap bisa mendapatkan kemudahan mengakses sistem ini dengan menggunakan handphone yang dilengkapi dengan fasilitas WAP.


(5)

ii

some schools in Indonesia. But the problem is the parents of prospective students are still many who find difficulty with the system because not all parents of prospective students to have computers that are connected or network connected to the internet, therefore it is necessary to the implementation of WAP-based system so that parents of prospective students can easily enroll their children via phone or cell phone has.

The research method used in this study is the method of system development, the design of experiments for the acceptance of new student information system based on WAP that can be accessed via mobile phones. Acceptance of new student information system is built with PHP programming language, HTML tags, and tags WML, as well as utilizing MySQL database as the database server.

The results of this study is a new student information system based on WAP revenues already have the ability to provide facilities for new parents of prospective students to obtain all the information about the new admissions and enrollment process online. Although the new parents of prospective students who do not have a computer that is connected or network connected to the internet, but can still have easy access to the system by using a cell phone equipped with WAP facilities.


(6)

iii

taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 yang berlokasi di Jl. Kadipaten 14 No. 02 Bandung, Jawa Barat. Dalam skripsi ini penulis mengambil judul “SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU BERBASIS WAP (WIRELESS APPLICATION PROTOCOL) PADA SD NEGERI GRIYA BUMI ANTAPANI 13/1 BANDUNG”.

Dalam penulisan skripsi ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan ini dapat terselesaikan.

2. Kepada Bapak Dr. Ir. Edy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Kepada Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir.,M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia. 4. Kepada Bapak Dadang Munandar S.E., M.Si selaku Ketua Program Studi

Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia


(7)

iv

Dosen Penguji dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Kepada Ibu Endang Sripuryanti, S.Pd, MM selaku Kepala Sekolah SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung yang telah memberikan izin dalam pelaksanaan penelitian ini.

9. Kepada orang tua dan saudara saya yang telah memberikan dukungan penuh atas terselesaikannya skripsi ini.

10. Kepada rekan-rekan SI-06 angkatan 2008 maupun seluruh rekan-rekan Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia dan kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung ataupun hanya dukungan doa.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih ada kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dimasa yang akan datang.

Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan semua orang yang telah membantu penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Bandung, 26 Juli 2012


(8)

v PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR SIMBOL ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 4

1.2.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 6

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 6

1.5 Batasan Masalah ... 7


(9)

vi

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 10

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 11

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 12

2.2.1 Pengertian Informasi ... 12

2.2.2 Karakteristik Informasi ... 13

2.2.3 Siklus Informasi ... 15

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 16

2.3.1 Komponen Sistem Informasi ... 17

2.4 Basis Data ... 18

2.5 Arsitektur Jaringan ... 18

2.5.1 Pengertian Jaringan Komputer ... 18

2.5.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... 19

2.5.3 Topologi Jaringan ... 20

2.6 Konsep Dasar Internet ... 24

2.7 Wireless Aplication Protocol (WAP) ... 25

2.7.1 Pengertian WAP………... 25

2.7.2 Sejarah WAP………... 26

2.7.3 Versi WAP………... 28


(10)

vii

2.8.2 Wireless Markup Language (WML) ... 30

2.8.3 Extensible Markup Language (XML) ... 30

2.8.4 Page Hypertext Preprocessor (PHP) ... 31

2.8.5 My Structure Query Language ... 31

2.8.6 Web Server ... 32

2.8.7 Dreamweaver CS5 ... 32

2.8.8 WAP Emulator ... 33

2.8.9 XAMPP for Windows ... 35

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ... 36

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 36

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 37

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 38

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 40

3.2 Metode Penelitian ... 44

3.2.1 Desain Penelitian ... 45

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 46

3.2.2.1 Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi) ... 46

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder (Dokumentasi) ... 47


(11)

viii

3.2.4 Pengujian Software ... 54

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Berjalan ... 55

4.1.1 Analisis Dokumen ... 55

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Berjalan ... 57

4.1.2.1 Flow Map ... 58

4.1.2.2 Diagram Konteks ... 60

4.1.2.3 Data Flow Diagram ... 60

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 61

4.2 Perancangan Sistem ... 63

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 64

4.2.2 Gambaran Umum Yang Diusulkan ... 64

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 65

4.2.3.1 Diagram Konteks Yang Diusulkan ... 66

4.2.3.2Data Flow DiagramYang Diusulkan ... 68

4.2.3.3 Kamus Data ... 73

4.2.4 Perancangan Basis Data ... 85

4.2.4.1 Normalisasi ... 85

4.2.4.2 Relasi Tabel ... 90


(12)

ix

4.2.5.1 Struktur Menu ... 98

4.2.5.2 Perancangan Input ... 100

4.2.5.3 Perancangan Output ... 110

4.2.6 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 117

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi ... 118

5.1.1 Batasan Implementasi ... 118

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 119

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 119

5.1.4 Implementasi Basis Data ... 120

5.1.5 Implementasi Antar Muka ... 125

5.1.5.1 Implementasi Halaman Orang Tua Calon Siswa ... 125

5.1.5.2 Implementasi Halaman Tata Usaha ... 126

5.1.6 Implementasi Instalasi Program ... 129

5.1.6.1 Xampp ... 129

5.1.6.2 Google Chrome ... 130

5.1.6.3 WinWap ... 131

5.1.6.4 Openwave V7 Simulator ... 131

5.1.7 Penggunaan Program ... 132 5.1.7.1 Penggunaan Program Orang Tua Calon Siswa (Aplikasi


(13)

x

5.2.1 Rencana Pengujian ... 141

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 143

5.2.2.1 Pengujian Pendaftaran Siswa Baru ... 143

5.2.2.2 Pengujian Pencarian Data Pendaftar ... 145

5.2.2.3 Pengujian Pencarian Data Penerimaan ... 146

5.2.2.4 Pengujian Login Tata Usaha ... 147

5.2.2.5 Pengujian Kelola Data Tata Usaha ... 149

5.2.2.6 Pengujian Kelola Data Pendaftaran ... 150

5.2.2.7 Pengujian Kelola Data Status Pendaftaran ... 152

5.2.2.8 Pengujian Kelola Data Status Registrasi Ulang ... 153

5.2.2.9 Pengujian Kelola Data Siswa Diterima ... 154

5.2.2.10 PengujianData Jadwal Penerimaan ……….. 155

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 156

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 157

6.2 Saran ... 158

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(14)

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada jaman sekarang perkembangan teknologi informasi sudah semakin pesat yang di iringi pula dengan kemajuan dalam pembuatan sebuah sistem informasi. Kebutuhan informasi seperti internet sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat pada saat ini. Salah satu fasilitas internet yang sangat popular adalah World Wide Web atau sering disebut denganWWW.

Saat ini teknologi web sudah digunakan oleh banyak perusahaan atau perorangan di dunia sebagai media untuk mempromosikan atau menawarkan produknya dalam bentuk informasi online melalui internet. Kebutuhan informasi yang efektif dan efisien sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat sekitar, tidak dapat dipungkiri lagi pada penggunaan komputer dan handphone.

Dengan adanya internet penyampaian informasi menjadi lebih praktis, efektif dan efisien karena seseorang yang mengunjungi website tersebut dapat dengan mudah mendapatkan semua informasi tentang apa yang diinginkannya secara jelas dan akurat.

Seiring dengan semakin maju dan canggihnya teknologi informasi, maka muncul ide untuk mencari alternatif lain dalam mengakses internet tanpa harus menggunakan komputer atau dapat diakses dimana saja dan kapan saja secara realtime. Pada saat ini telah banyak perangkat elektronik bergerak yang bisa digunakan dalam mengakses internet atau biasa yang disebut handphone. Untuk


(15)

menghasilkan sebuah informasi dalam perangkat elektronik bergerak tersebut, maka dibutuhkan suatu protokol yang dapat menghubungkan sumber informasi dan pengguna informasi.

WAP (Wireless Aplication Protocol) adalah protokol pada jaringan wireless untuk memberikan layanan internet melalui perangkat elektronik bergerak atau handphone. WAP (Wireless Aplication Protocol) menggunakan bahasa scripting WML (Wireless Markup Language) yang memang dirancang untuk membuat sebuah aplikasi yang dapat ditampilkan pada media perangkat bergerak seperti PDA dan telepon seluler.

Perangkat elektronik bergerak atau handphone merupakan alat komunikasi seluler yang bisa dibawa kemana saja dan sudah sangat popular hampir di setiap wilayah didunia ini. Jika melihat dari jumlah pemakai handphone, maka dapat diharapkan agar semua informasi yang berkaitan tentang perusahaan serta bisnis-bisnis apapun juga dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja yang memiliki handphone tersebut serta tidak dibatasi oleh jarak dan waktu. Tetapi untuk dapat mengakses informasi tersebut, handphone yang digunakan harus memiliki fasilitas WAP serta memiliki pulsa yang cukup, agar dapat mengakses internet melalui handphone.

Pada era teknologi yang semakin canggih ini, dunia pendidikan merupakan salah satu bidang yang harusnya dapat memanfaatkan atau menggunakan teknologi secara optimal untuk dapat memberikan informasi sekolah yang berhubungan tentang pendaftaran siswa baru ataupun yang lainnya. Terlebih lagi orang tua siswa yang mungkin terlalu sibuk dalam melakukan aktivitasnya,


(16)

sehingga tidak sempat meluangkan waktunya ke sekolah untuk mendaftarkan anaknya.

Dengan semakin banyaknya SD yang ada di kota bandung ini maka semakin banyak pula persaingan yang terjadi dalam menarik siswa-siswi baru untuk masuk ke sekolah tersebut. Semakin ketatnya persaingan maka sekolah juga harus membuat ide-ide baru yang dapat sekiranya menarik perhatian siswa untuk masuk ke sekolah tersebut. Mungkin sudah ada salah satu sekolah yang membuat ide untuk menarik siswa baru dengan membuka pendaftaran baru via website atau online, tetapi terkadang untuk mengakses informasi pendaftaran tersebut orangtua atau siswa hanya dapat mengakses melalui komputer ataupun notebook.

Hal-hal seperti ini membuat seseorang merasa kesulitan jika sedang berada diluar rumah, terkadang orang hanya ingin menggunakan fasilitas yang simple atau mudah menggunakannya dimana saja dan kapan saja. Misalnya SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 merupakan salah satu Sekolah Dasar yang ada di Bandung, SD ini dalam proses pendaftaran siswa baru masih menggunakan sistem manual, jadi ketika calon siswa ingin mendaftar maka harus datang ke sekolah untuk mengambil form pendaftaran.

Penerapan teknologi WAP (Wireless Application Protocol) sebagai media untuk mendapatkan informasi adalah salah satu alternatif solusi dari masalah penyampaian informasi pendaftaran siswa baru kepada calon siswa dan orangtua. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, maka penulis merancang sebuah “SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU BERBASIS WAP (WIRELESS APPLICATION PROTOCOL) PADA SD NEGERI


(17)

GRIYA BUMI ANTAPANI 13/1 BANDUNG”untuk dapat memudahkan orang tua dalam mengakses informasi serta melakukan pendaftaran via mobile.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Proses pengidentifikasian dan perumusan masalah merupakan langkah awal untuk mengetahui latar belakang kelemahan-kelemahan yang dihadapi serta masalah-masalah yang timbul dalam sistem yang berjalan.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang diatas, dapat diidentifikasi permasalahan yang terjadi pada sistem penerimaan siswa baru yang ada pada saat ini yaitu :

1. Dibutuhkannya sebuah ide baru dengan pemanfaatan teknologi WAP dalam rangka menarik minat orang tua untuk mendaftarkan anaknya di SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung.

2. Belum adanya teknologi berbasis WAP untuk pendaftaran siswa baru yang dapat digunakan dimana saja dan kapan saja.

3. Penyebaran informasi melalui website di rasa kurang efektif, dikarenakan orang tua dari calon siswa jarang mengakses internet melalui komputer atau warnet, melainkan mengakses internet melalui mobile phone.

1.2.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara membuat sebuah ide dengan memanfaat teknologi WAP dalam rangka menarik orang tua untuk mendaftarkan anaknya di SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung.

2. Bagaimana membuat sebuah teknologi WAP untuk pendaftaran siswa baru yang dapat digunakan dimana saja dan kapan saja.


(18)

3. Bagaimana membangun sebuah sistem untuk penyampaian informasi secara efektif dan dapat diakses melalui mobile phone.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Untuk membangun sebuah perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Siswa Baru pada SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung, guna menyediakan berbagai informasi pendaftaran baru yang dapat di akses secara mudah melalui perangkat bergerak seperti telepon seluler. Dengan adanya sistem yang dibangun ini diharapkan dapat bermanfaat bagi SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung dalam memberikan informasi yang berhubungan dengan Pendaftaran Siswa Baru.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Sistem Pendaftaran Siswa Baru yang sedang berjalan di SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung.

2. Untuk membuat Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Siswa Baru yang dapat memenuhi pelayanan yang mudah terhadap orang tua calon siswa baru di SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung.

3. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program Sistem Informasi Pendaftaran Siswa Baru di SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung. 4. Untuk mengetahui Implementasi Sistem Pendaftaran Siswa Baru di SD


(19)

1.4 Kegunaan Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat akan memberikan manfaat baik secara praktis maupun akademis, sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Praktis

Bagi SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung dengan penelitian ini, dapat mengembangkan Sistem Penerimaan Siswa Baru yang sedang berjalan menjadi Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Berbasis Mobile Web atau WAP sehingga dapat diakses oleh handphone atau ponsel, yang dapat memberikan informasi secara mudah.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Secara akademis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat, diantaranya:

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu karya penelitian baru yang dapat mendukung dalam pengembangan sistem informasi.

2. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai acuan terhadap pengembangan ataupun pembuatan dalam penelitian yang sama.

3. Bagi peneliti dapat menambah wawasan dengan mengaplikasikan ilmu yang telah di peroleh secara teori di lapangan.


(20)

1.5 Batasan Masalah

Pembatasan masalah ini dilakukan agar pembahasan masalah dapat terarah dengan baik dan tidak menyimpang dari pokok masalah yaitu, sebagai berikut :

1. Sistem yang akan dibangun hanya membahas pendaftaran siswa baru, memberikan informasi tentang data pendaftar, informasi data penerimaan siswa yang diterima dan informasi jadwal kegiatan penerimaan siswa baru. 2. Sistem ini tidak mencakup tentang Penjadwalan Mata Pelajaran.

3. Aplikasi yang dibangun untuk orang tua calon siswa baru adalah aplikasi yang hanya dapat diakses melalui perangkat bergerak atau telepon seluler yang dilengkapi WAP browser.

4. Aplikasi yang dibangun untuk tata usaha adalah aplikasi yang hanya dapat diakses atau digunakan padadesktopatau komputer.


(21)

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian dilakukan di SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1, Jl. Kadipaten 14 No.02 Bandung. Sedangkan untuk jadwal kegiatan penelitian serta perancangan perangkat lunak berdasarkan pada tabel 1.1.

Tabel 1.1Jadwal Kegiatan Penelitian

NO KEGIATAN

PENELITIAN

WAKTU (Tahun 2012) MARET

(Dalam Minggu)

APRIL

(Dalam Minggu)

MEI

(Dalam Minggu)

JUNI

(Dalam Minggu)

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Survei Objek Penelitian 2 Analisis dan

Pengumpulan Data 2 Desain Program 3 Pembuatan Program 4 Pengujian Program 5 Implementasi


(22)

9

Landasan teori merupakan tinjauan secara teoritis yang mendasar dan relevan, serta terkait dengan subjek dan permasalahan yang di bahas dalam penyusunan skripsi, sehingga dapat menjadi dasar pemikiran penulis dalam melakukan penelitian.

2.1 Konsep Dasar Sistem

Suatu organisasi atau lembaga dalam menjalankan kehidupannya akan mempunyai sistem. Penggunaan suatu sistem akan menjadi suatu penggerak organisasi atau lembaga untuk mencapai tujuannya. Secara sederhana sistem merupakan kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berkaitan dan saling tergantung satu sama lain.

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Mc. Leod dalam Yakub (2012:1) Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan. Menurut M.J Alexander Sistem merupakan suatu group dari elemen-elemen baik yang berbentuk fisik maupun non fisik yang suatu kumpulan saling berhubungan diantaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan, sasaran atau akhir dari sebuah sistem (dalam Teguh Wahyono, 2004:12).

Menurut Jogiyanto Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto, 2005:1).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat diketahui bahwa sistem merupakan suatu kesatuan rangkaian kerja yang saling berketerkaitan untuk dapat menghasilkan sesuatu dari hasil rangkaian-rangkaian tersebut.


(23)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana. Selain itu sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebagai suatu sistem.

Berikut ini adalah karakteristik menurut Hanif Al Fatta (2007:5) yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya :

1. Batasan (boundary) : Penggambaran dari suatu elemen atau unsure mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem.

2. Lingkungan (environment) : Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem.

3. Masukan (input) : Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.

4. Keluaran (output) : Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layer komputer, barang jadi) yang disediakan oleh lingkungan dalam suatu sistem.

5. Komponen (component) : Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.

6. Penghubung (interface) : Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu dan berinteraksi.

7. Penyimpanan (storage) : Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan


(24)

sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.

Berdasarkan pengertian diatas mengenai karakteristik sistem, maka sebuah sistem itu harus memiliki ruang lingkup atau batasan sebagai satu kesatuan yang komplek dan tidak dapat dipisahkan.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Yakub (2012:4) Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem tersebut diantaranya yaitu :

1. Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat diprediksi dengan pasti.

2. Sistem abstrak (abstract system), adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contohabstract system. 3. Sistem fisik (physical system), adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem

komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contohphysical system.

4. Sistem tertentu(deterministic system), adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah


(25)

diprogramkan, merupakan contoh deterministic system karena program komputer dapat diprediksi dengan pasti.

5. Sistem tertutup(close system), sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya; reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.

6. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Berdasarkan pengertian diatas mengenai klasifikasi sistem, maka dapat disimpulkan bahwa sebuah sistem memiliki klasifikasi yang berbeda-beda sesuai dengan kriteria sistem tersebut.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi sangat dibutuhkan agar dapat mengetahui keakuratan data yang dihasilkan. Informasi ibarat data yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi, informasi ini sangat penting dalam pengambilan keputusan didalam suatu organisasi.

2.2.1 Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:8) dalam Ramdan Sastra (2010:169) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.


(26)

Menurut Latief Arda (2010:205) informasi adalah hasil dari pengolahan data yang digunakan untuk memperbaharui pengetahuan yang telah ada sebelumnya.

Menurut Yakub (2012:8) informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakannya.

Berdasarkan uraian definisi-definisi informasi yang telah dikemukakan diatas, penulis menarik garis besar tentang informasi yaitu kumpulan data-data yang diolah sedemikian rupa sehingga dapat memberikan arti dan manfaat sesuai dengan keperluan tertentu yang bisa menjadi suatu informasi.

2.2.2 Karakteristik Informasi

Menurut Yakub (2012:13) untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen dalam suatu organisasi atau perusahaan, maka manajemen membutuhkan informasi yang berguna. Untuk tiap-tiap tingkatan manajemen dengan kegiatan yang berbeda-beda, dibutuhkan informasi yang berbeda-beda pula, karakteristik informasi ini antara lain :

1. Kepadatan informasi, untuk manajemen tingkat bawah karakteristik informasinya adalah terperinci (detail) dan kurang padat, karena digunakan untuk pengendalian operasi. Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yang semakin tersaring, lebih ringkas dan padat.

2. Luas informasi, manajemen bawah karakteristik informasi adalah terfokus pada suatu masalah tertentu, karena digunakan oleh manajer bawah yang


(27)

mempunyai tugas yang khusus. Untuk manajer tingkat tinggi karakteristik informasi yang semakin luas, karena manajemen atas berhubungan dengan masalah yang luas.

3. Frekuensi informasi, manajemen tingkat bawah frekuensi informasi yang diterimanya adalah rutin, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang terstruktur dengan pola yang berulang-ulang dari waktu ke waktu. Manajemen tingkat tinggi frekuensi informasinya adlaah tidak rutin atau adhoc (mendadak), karena manajemen tingkat atas berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak terstruktur yang pola dan waktunya tidak jelas.

4. Akses informasi, level bawah membutuhkan informasi yang periodenya berulang-ulang sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem informasi yang memberikan dalam bentuk laporan periodic. Dengan demikian akses informasi tidak dapat secara online tetapi dapat secara off line. Sebaliknya untuk level lebih tinggi, periode informasi yang dibutuhkan tidak jelas sehingga manajer-manajer tingkat atas perlu disediakan akses online untuk mengambil informasi kapan pun mereka membutuhkannya.

5. Waktu informasi, manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah informasi hostoris, karena digunakan oleh manajer bawah didalam pengendalian operasi yang memeriksa tugas-tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk manajemen tingkat tinggi waktu informasi lebih ke masa depan berupa informasi prediksi karena digunakan untuk pengambilan keputusan strategik yang menyangkut nilai masa depan.


(28)

6. Sumber informasi, karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada pengendalian internal perusahaan, maka manajer-manajer tingkat bawah lebih membutuhkan informasi dengan data yang bersumber dari internal perusahaan sendiri. Manajer tingkat atas lebih berorientasi pada masalah perencanaan strategik yang berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan. Karena itu membutuhkan informasi dengan data yang bersumber pada eksternal perusahaan.

Berdasarkan uraian-uraian tentang karakteristik informasi yang telah dikemukakan diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa sebuah informasi mempunyai karakter yang berbeda-beda tergantung dari informasinya serta memiliki fungsi yang berbeda-beda juga sesuai dengan level manajemen tingkat bawah dan manajemen tingkat tinggi.

2.2.3 Siklus Informasi

Menurut Yakub (2012:11) Siklus informasi (information cycle) atau siklus pengolahan data (data processing cycle) adalah gambaran secara umum mengenai proses terhadap data sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna.

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau yang dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Menurut Jogiyanto dalam Yakub (2012:11) siklus informasi digambarkan sebagai berikut :


(29)

Gambar 2.1Siklus Informasi (Sumber : Yakub, 2012:11)

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut O’Brian dalam Yakub (2012:17) sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Menurut Yakub (2012:17) sistem informasi merupakan sistem pembangkit informasi, kemudian dengan integrasi yang memiliki antarsubsistem, maka sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.

Menurut Latief Arda (2010:7) sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi yang penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.

Berdasarkan uraian definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem informasi adalah sebuah sistem yang dibuat oleh manusia melalui kombinasi atau kumpulan komponen-komponen dalam sebuah organisasi untuk manghasilkan informasi yang berkualitas, tepat, cepat serta dapat membantu dalam pengambilan keputusan.

Proses (Model)

Data Dasar Input (Data)

Data (Kejadian)

Hasil tindakan

Output (Informasi)

Penerima (User)


(30)

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012:20) komponen sistem informasi disebut dengan istilah block bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), dan basis data (database block). 1. Blok masukan (input block),inputmemiliki data yang masuk ke dalam sistem

informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan. 2. Blok model (model block), block ini terdiri dari kombinasi prosedur logika

dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

3. Blok keluaran (output block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi (technology block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu; teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Basis data (database block), basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.


(31)

2.4 Basis Data

Menurut Abdul Kadir (2003:254) basis data adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi.

Menurut Kristanto (2004:1) dalam Ramdan Sastra (2010:2) mengemukakan

bahwa “database adalah kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut biasa ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada. Satu database menunjukkan satu kumpulan yang ada”.

Untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut DBMS. Menurut Abdul Kadir (2003:254) DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien.

Berdasarkan uraian pengertian Basis Data diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Basis Data merupakan sekumpulan data atau file-file yang saling terkait dan berelasi.

2.5 Arsitektur Jaringan

Pada bagian arsitektur jaringan akan dijelaskan mengenai pengertian jaringan komputer, jenis-jenis jaringan komputer dan topologi jaringan komputer.

2.5.1 Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2003:346) yang disebut jaringan komputer (computer network) atau sering disingkat jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data.

Menurut Yakub (2012: 99) jaringan komputer (computer network) adalah hubungan dua buah simpul atau lebih yang ditujukan utamanya untuk melakukan pertukaran data.


(32)

Berdasarkan uraian pengertian tentang jaringan komputer diatas, maka dapat disimpulkan bahwa jaringan komputer merupakan hubungan dua buah komputer yang saling dapat melakukan pertukaran data.

2.5.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Menurut Yakub (2012:99) secara geografis jenis jaringan komputer dapat dikelompokkan menjadi Local Area Network (LAN),Metropolitan Area Network (MAN), Wide Area Network (WAN), Home Area Network (HAN), Personal Area Network (PAN), danInternational Network (Internet).

1. Local Area Network (LAN) adalah jaringan komputer yang mencakup area dalam satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. LAN umumnya menggunakan media transmisi kabel, namun ada juga yang menggunakan wireless atau tanpa kabel. LAN banyak dipakai di lingkungan/area kantor atau kampus yang berbeda.

2. Metropolitan Area Network (MAN) adalah jaringan yang mencakup area satu kota. Jaringan ini umumnya menggunakan media transmisi dengan mikro gelombang atau gelombang radio.

3. Wide Area Network (WAN) adalah suatu jaringan yang mencakup antarkota, antarprovinsi, antarnegara, dan bahkan antarbenua. Contohnya adalah beberapa perusahaan telepon regional atau jarak jauh.

4. Home Area Network (HAN)menggunakan koneksi kabel atau nirkabel untuk menghubungkan beberapa piranti digital di rumah, tidak hanya sebatas pada komputer, printer, dan alat penyimpanan, tetapi juga pada digital video disk, TV, fax, game video, dan sistem keamanan rumah.


(33)

5. Personal Area Network (PAN) memanfaatkan nirkabel jarak dekat untuk menghubungkan benda-benda elektronik pribadi, misalnya; ponsel, PDA, pemutar MP3, laptop, printer. PAN mulai berkembang dengan hadirnya teknologi nirkabel yang murah, misalnya; Bluetooth dan Universal Serial Bus (USB) nirkabel yang dapat menjangkau jarak sejauh 9 meter.

2.5.3 Topologi Jaringan

Menurut Yakub (2012:102) Topologi jaringan merupakan suatu pola hubungan antara terminal dalam jaringan komputer. Pola ini sangat erat kaitannya dengan metode access dan media pengiriman yang digunakan. Topologi yang ada sangatlah tergantung dengan letak geografis dari masing-masing terminal, kualitas kontrol yang dibutuhkan dalam komunikasi ataupun penyampaian pesan, serta kecepatan pengiriman data.

1. Point to Point, jaringan kerja titik ke titik merupakan jaringan kerja yang paling sederhana tetapi dapat digunakan secara luas. Begitu sederhananya jaringan ini sehingga seringkali tidak dianggap sebagai suatu jaringan tetapi hanya merupakan komunikasi biasa.

Gambar 2.2Point to Point Network (Sumber : http://10107171.blog.unikom.ac.id)

2. Star network, dalam konfigurasi bintang, beberapa peralatan yang ada akan dihubungkan ke dalam satu pusat komputer. Kontrol yang ada akan


(34)

dipusatkan pada satu titik, seperti misalnya mengatur beban kerja serta pengaturan sumber daya yang ada. Semua link harus berhubungan dengan pusat apabila ingin menyalurkan data ke simpul lainnya yang dituju. Dalam hal ini, bila pusat mengalami gangguan, maka semua terminal juga akan terganggu.

Gambar 2.3Star Network

(Sumber : http://prima.kurniawan.students-blog.undip.ac.id)

3. Ring networks, pada jaringan ini terdapat beberapa peralatan saling dihubungkan satu dengan lainnya dan pada akhirnya akan membentuk bagan seperti halnya sebuah cincin. Jaringan cincin tidak memiliki sesuatu titik yang bertindak sebagai pusat ataupun pengatur lalu lintas data, semua simpul mempunyai tingkatan yang sama. Data yang dikirim akan berjalan melewati beberapa simpul sehingga sampai pada simpul yang dituju. Dalam menyampaikan data, jaringan bisa bergerak dalam satu ataupun dua arah.


(35)

Gambar 2.4Ring Network

(Sumber : http://prima.kurniawan.students-blog.undip.ac.id)

4. Tree network, pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu.

Gambar 2.5Tree Network


(36)

5. Bus network, konfigurasi lainnya dikenal dengan istilah bus-network, yang cocok digunakan untuk daerah yang tidak terlalu luas. Setiap komputer akan dihubungkan dengan sebuah kabel komunikasi melalui sebuah interface. Setiap komputer dapat berkomunikasi langsung dengan komputer ataupun peralatan lainnya yang terdapat di dalam network, dengan kata lain, semua simpul mempunyai kedudukan yang sama.

Gambar 2.6Bus Network

(Sumber : http://prima.kurniawan.students-blog.undip.ac.id)

6. Plex network, adalah jaringan yang benar-benar interactive, dimana setiap simpul mempunyai kemampuan untuk mengakses secara langsung tidak hanya terhadap komputer, tetapi juga dengan peralatan ataupun simpul yang lain. Secara umum, jaringan ini mempunyai bentuk mirip dengan jaringan bintang. Organisasi data yang ada menggunakan desentralisasi, sedang untuk melakukan perawatan digunakan fasilitas sentralisasi.


(37)

Gambar 2.7Plex Network

(Sumber : http://prima.kurniawan.students-blog.undip.ac.id)

2.6 Konsep Dasar Internet

Menurut Yakub (2012:104) Internet (INTERnational NETwork) dapat diartikan sebagai jaringan komputer internasional, ribuan sistem komputer saling berhubungan satu dengan lainnya.

Kehadiran internet telah membiaskan batas-batas Negara sehingga berbagai informasi penting dapat dengan cepat dan sangat mudah didistribusikan ke seluruh penjuru dunia, maka abad ini kemudian disebut sebagai abad informasi. Dengan adanya komputer yang saling terhubung tersebut, memungkinkan terjadinya pertukaran file data dan informasi yang terdapat pada masing-masing komputer. Hingga kini telah tercatat lebih dari 80.000 jaringan yang saling terhubung di seluruh dunia. Hal ini menjadikan Internet suatu komunitas baru dari masyarakat yang sangat besar yang dikenal dengan istilahcyberspace.


(38)

2.7 Wireless Aplication Protocol (WAP)

Menurut Semuil Tjiharjadi dan Sendy (2005:2)Wireless Application Protocol (WAP) adalah hasil kesepakatan WAP Forum untuk standar protokol akses Internet melalui perangkat handheld wireless, misalnya ponsel, Personal Digital Assistants (PDAs), pager. WAP merupakan solusi untuk masalah yang tidak dibahas oleh organisasi standarisasi lainnya (misalnya W3C, ETSI, TIA, IETF, dan lain-lain) dan juga sebagai katalisator untuk standarisasi dan pengembangan wireless.

2.7.1 Pengertian WAP

WAP adalah suatu standar protokol komunikasi dan aplikasi nirkabelyang memungkinkan pengguna untuk mengakses layanan Internet dengan mudah melalui perangkat wireless. Konsep WAP adalah menggabungkan dua industry besar yang berkembang pesat, yaitu: Wireless dan Internet. Banyak peralatan wireless yang bisa dipakai untuk aplikasi WAP, antara lain Handphone, pager, smartphone, communicator. Jadi dengan adanya WAP maka informasi dari Internet dapat diakses secaraonlinemelalui perangkatwireless.

WAP adalah suatu standar protokol komunikasi dan aplikasi. Jadi, WAP dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi termasuk PalmOS, EPOC, Windows CE, FLEXOS, OS/9, JavaOS, dan sebagainya. WAP didesain untuk dapat berjalan pada jaringanwirelessyang sudah ada semacam CDMA, GSM, dan sebagainya.

Struktur WAP mengadopsi topologi layer-layer yang ada pada internet Protocol (model TCP/IP). Ini terkait dengan tujuan dibuatnya WAP, yaitu


(39)

memberikan akses internet bagi alat komunikasi mobile nirkabel. Protokol mengatur bagaimana format paket data dan layanan-layanan terhadap paket data pada setiap layer, bagaimana suatu layer memberikan layanan kepada layer lain yang berada di atasnya.

Terdapat tiga latar belakang yang menjadi pertimbangan menjadikan terciptanya WAP sebagai protokol untuk komunikasi data jaringan wireless yaitu : 1. Kondisi pasar pengguna, yaitu karakter pasar yang berbeda dengan pelanggan fixed internet. Dalam internet bergerak pengguna tidak akan melakukan surfing, dan penggunaanny akan lebih user-centric dan situation centric dimana informasi yang disediakan dapat lebih cepat dan tepat ke sasaran. 2. Jaringan, yaitu karakter kecepatan data jaringan wireless yang rendah dan

delay tinggi. Jaringan wireless juga memiliki masalah dalam jangkauan, dan untuk itu dibutuhkan infrastruktur dengan biaya tinggi untuk jangkauan hingga daerah-daerah di pedalaman.

3. Perangkat pendukung WAP, yaitu perangkat pendukung yang biasanya berkarakter tampilan layar kecil, memori kapasitas kecil, dan kekuatan prosesor yang rendah.

2.7.2 Sejarah WAP

Sebelum membangun protocol WAP, masing-masing organisasi maupun perusahaan komunikasi memiliki protocol yang mereka bangun sendiri-sendiri. Seperti Unwired Planet dengan Handled Device Markup Language (HDML) sebagai protocol akses internet melalui paket data digital seluler. Lalu Nokia


(40)

dengan protocol Tagged Text Markup Language (TTML) yang dirancang untuk GSM. Ataupun, Ericsson dengan Intelligent Terminal Transfer Protocol (ITTP). Ketiga protocol ini hanyalah sebagian dari protocol-protocol yang dibuat oleh organisasi yang berbeda-beda. Protokol-protokol yang berbeda ini tentu menyulitkan aplikasi nirkabel untuk berkembang lebih jauh. Karena itu, disadari perlu dibangun suatu protocol dengan platform yang dapat diterima oleh semua pihak, mendukung akses internet dan pengiriman pesan serta mendukung aplikasi yang berhubungan dengan aplikasi yang berhubungan dengan telekomunikasi.

Pada pertengahan tahun 1997, empat perusahaan yaitu Nokia, Ericsson, Motorolla, dan Phone.com sepakat membangun protokol baru untuk perangkat mobile nirkabel, yaitu WAP. Pertemuan pertama untuk membahas protocol bersama dilakukan di Seattle pada bulan Juni 1997. semua pihak yang hadir di pertemuan ini menyadari perlunya dikeluarkan rancangan pertama untuk spesifikasi protokol yang cepat. Disepakati pula bahwa anggota baru dapat bergabung jika rancangan ini telah diluncurkan dan tersedia di pasar.

Tujuan utama dari pendefinisian protokol yang umum dan global ini adalah supaya protokol ini nantinya independen terhadap media selular yang ada (misalnya GSM, D-AMPS, CDMA, dan PCS ). Oleh karena itu dengan sebuah handphone merek apa saja yang mendukung WAP kita bisa mengakses fasilitas internet, antara lain IP (Internet Protocol), HTTP (Hyper Text Transport Protocol), XML (Extensible Markup Language), URL (Universal Resource Location), danscripting. Dengan WAP kita bisa berbelanja, mengatur transaksi di


(41)

bank, membaca berita terbaru, ramalan cuaca, dan sebagainya cukup dengan menggunakanhandphoneWAP tersebut.

Untuk mengatur perkembangan WAP lebih lanjut dan bagaimana suatu aplikasi berjalan pada perangkat nirkabel, dibentuklah konsorsium WAP Forum Ltd. Rancangan pertama dari spesifikasi WAP 1.0 diluncurkan pada bulan April tahun 1998. konsekuensinya, WAP Forum membuka kesempatan bagi anggota baru untuk bergabung, pada Mei tahun 1999, 11 bulan setelah peluncuran spesifikasii WAP 1.0. versi komersial pertama dari WAP, yaitu WAP 1.1. telah dirampungkan. Jumlah anggota konsorsium ini terus bertambah.

2.7.3 Versi WAP

Ada beberapa versi WAP antara lain WAP 1.2.1 dan 2.0. WAP 1.2.1 hanya dapat menampilkan halaman sederhana saja dibandingkan dengan WAP 2.0 yang mendukung bahasa xhtml dan gambar. WAP di buat pertama kali sebagai protokol komunikasi bergerak yang tidak bergantung pada sistem tertentu. WAP dirancang sebagai bagian dari sistem di masa depan sama halnya dengan Bluetooh dan GPRS. WAP merupakan protokol komunikasi bergerak yang terdiri dari beberapa layer dan dapat dijalankan pada sistem jaringan yang berbeda.

2.7.4 Arsitektur WAP

Model pemrograman WAP serupa dengan model pemrograman dari WWW (World Wide Web) karena pada dasarnya menggunakan standar komunikasi protokol WWW. Hal ini memberikan keuntungan bagi pembuat


(42)

aplikasi, karena model pemrograman dan arsitektur yang hampir sama, sertatools yang sudah ada seperti web server, XML, dan sebagainya. Jadi hanya diperlukan penyesuaian dan pengoptimalan untuk memadukan karakteristik WWW dan karakteristik lingkungan wireless. Karena bagaimanapun juga, standar WWW adalah standar yang digunakan sebagai permulaan dari teknologi WAP.

2.7.5 Kelebihan dan Kekurangan WAP

Beberapa keunggulan dari WAP adalah : 1. Sangat ringkas

2. Mudah digunakan

3. Kita bisa mengaksesnya dimana saja dengan syarat ada sinyal telepon. 4. Pelayanan yang sangat personal

5. Media yang bisa menjalankan WAP sangat banyak diantaranya computer, pager, HP, PDA dan teknologi komunikasi terbaru yang dilengkapi dengan WAP browser.

Kekurangan WAP antara lain : 1. Bandwith yang rendah

2. Kemampuan CPU yang rendah 3. Memori yang kecil

4. Tampilan yang terbatas


(43)

2.8 Perangkat Lunak Pendukung

Dalam mengimplementasikan pembuatan Sistem Informasi ini, Penulis membutuhkan perangkat lunak sebagai penunjang pembuatannya baik sebagai text editor maupun sebagai bahasa pemrogramannya. Berikut ini beberapa perangkat lunak pendukung yang digunakan :

2.8.1 Hypertext Markup Language(HTML)

Menurut Augusta (2012) HTML (HyperText Markup Language) adalah sebuahbahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi didalam sebuah Penjelajah web Internet dan formating hypertext sederhana yang ditulis kedalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi.

Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam perangkat lunak pengolah kata dan disimpan kedalam format ASCII normal sehingga menjadihome pagedengan perintah-perintah HTML.

2.8.2 Wireless Markup Language(WML)

Menurut Om Tiger (2011) WML (Wireless Markup Language) yang merupakan HTML dari browser WAP dan ditransmisikan melalui protocol HTTP adalah sebuah markup language yang dibuat khusus untuk komunikasi pada jaringan berbasis WAP (Wireless Application Protocol) dan didasarkan pada XML (eXtensible Markup Language).

WML ini seperti HDML (Handheld Device Markup Language), sekilas mirip HTML namun bahasa pemrogramannya jauh lebih dekat.

2.8.3 Extensible Markup Language(XML)

Menurut XML kepanjangan dari “eXtensible Markup Language”. Dalam

kaitan dengan bahasa pemrograman kata ‘extensible” berarti pengembang dapat

mengembangkan kemampuannya. Informasi dalam XML disimpan didalam tag. Markup berarti sebuah bahasa yang dibangun dengan menggunakan tag untuk mengelilinginya ataumark up text.


(44)

Di HTML tag didefinisikan dan diterjemahkan oleh browser. Tag akan mengatakan kepada browser untuk memformat object seperti; text, image dan form. Pada XML tidak ada struktur informasi yang disampaikan seperti halnya HTML, sehingga untuk menampilkan informasi diperlukan parser untuk menterjemahkan antara data dan tag. (Andi Sunyoto)

2.8.4 Page Hypertext Preprocessor(PHP)

PHP merupakan singkatan dari Page Hypertext Preprocessor. Ia merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnyalah yang dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan browser.

Secara khusus PHP dirancang untuk membentuk aplikasi web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Pada prinsipnya PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server Page), Cold Fusion, ataupun Perl. Namun, perlu diketahui bahwa PHP sebenarnya bisa dipakai secara command line. Artinya, skrip PHP dapat dijalankan tanpa melibatkanweb servermaupunbrowser. (Abdul Kadir, 2008:2)

2.8.5 My Structure Query Language

Menurut Agus Saputra (2011:44) MySQL merupakan perangkat lunak yang juga bersifat open source, bahasa yang digunakan merupakan standar untuk pengolahan database.

Menurut Abdul Kadir (2008:348) MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal, SQL menggunakan bahasa dasar untuk mengakses databasenya serta bersifatopen source.


(45)

MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itulah sebabnya, istilah seperti tabel, baris, dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau jumlah sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung saru atau beberapa. (Abdul Kadir, 2008:348)

2.8.6 Web Server

Web Server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Salah satu server web yang terkenal di linux adalah Apache. Apache merupakan server web antar platform yang dapat berjalan di beberapa platform seperti linux dan windows. Web Server juga merupakan sebuah komputer yang menyediakan layanan untuk internet. Server disebut juga dengan host. Agar anda dapat memasukkan web yang anda rancang ke dalam internet, maka anda harus memiliki ruangan terlebih dahulu dalam internet dan ruangan ini disediakan oleh server. Itulah yang disebut Web Server. (Eri Wandi, 2011)

2.8.7 Dreamweaver

Menurut Mulya Hadi (2007:2) Dreamweaver merupakan web editor untuk membuat dan mendesain website dengan mudah dan cepat. Kemampuannya dalam membuat website tanpa menuliskan tag-tag HTML satu persatu, menjadikan program ini merupakan salah satu web editor favorit banyak pengguna web.


(46)

Selain mudah digunakan dalam membuat dan mendesain web, Dreamweaver juga telah menambah fleksibilitasnya terhadap bahasa pemograman web dan dapat berintegrasi pada beberapa software lainnya.

2.8.8 WAP Emulator

WAP Emulator memiliki fungsi yang sama dengan browser seperti Internet Explorer, Mozila, Opera, Google Chrome dan lain sebagainya. Jadi dengan menggunakan emulator, tidak harus mencoba program WAP yang dibuat dengan menggunakan handphone. Untuk mengimplementasikan atau menguji semua script WML yang dibuat, cukup hanya dengan browser berbentuk handphone (emulator). Berikut ini beberapa tools emulator yang digunakan penulis :

1. WinWap Browser

WinWAP Browser adalah sebuah emulator yang digunakan untuk simulasi program WAP atau wapsite, dengan WinWAP Browser Emulator kita bisa mengakses program WML yang kita buat sama seperti kita menggunakan mobile phone.

Gambar 2.8WinWap Browser Emulator (Sumber : http://agungagus.blogdetik.com)


(47)

2. Openwave Simulator

Openwave Phone Simulator, yaitu aplikasi berbasis Windows ( Windows-based) yang dapat digunakan untuk menguji bagaimana aplikasi berbasis wireless device bekerja. Openwave Simulator ini memiliki dua jendela yang pertama adalah jendela console yang menampilkan bermacam-macam variasi dari informasi tentang bagaimana aplikasi dapat berjalan (running) pada browser, termasuk debugging informasi sedangkan jendela simulator menampilkan hasil dari browser yang merupakan gambaran dari suatu mobile device, dengan openwave Mobile Browser yang berjalan di atasnya. WAP simulator ini berguna untuk melihat dan merasakan WAP device yang nyata.

Gambar 2.9Openwave Simulator (http://openwave.com)


(48)

2.8.9 XAMPP for Windows

XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. XAMPP merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di Windows. Keuntungan lainnya adalah cuma menginstal satu kali sudah tersedia Apache Web Server, MySQL Database Server, PHP Support (PHP 4 dan PHP 5) dan beberapa module lainnya.

Gambar 2.10XAMPP for Windows (Sumber : http://syarif-soppeng.blogspot.com)


(49)

6

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian berisi tentang gambaran objek yang ada dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 yang bertempat di Jl. Kadipaten 14 No. 02, Kec. Antapani, Bandung. Berikut ini adalah sejarah singkat, struktur organisasi, dan deskripsi pekerjaan(job description)bagian yang terkait dalam penelitian.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Bangunan Gedung Sekolah Dasar Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung, awalnya dibangun pada tahun 1992 tetapi bangunan ini mulai digunakan atau dipakai sebagai gedung sekolah yaitu pada tahun 1993. Bangunan ini merupakan hibah dari PERUMNAS dengan Luas Tanah 1900 M2.

Bangunan Gedung Sekolah Dasar Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung ini memiliki beberapa ruangan, yaitu terdiri dari :

1. Enam lokal kelas 2. Satu kantor guru

3. Satu rumah dinas kepala sekolah 4. Tiga rumah dinas guru


(50)

Pada masa pertama pendirian Sekolah Dasar Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung, yang menjabat sebagai Kepala Sekolah yaitu Saripudin Aptah, selanjutnya kepemimpinan Kepala Sekolah dijabat oleh :

1. Yati Mulyati

2. Nining Ratnaningsih 3. Fatmah Suarni 4. Sri Yusmiarsih 5. Hj. Rani Rachmah

6. Endang Sri Puryanti, Spd. MM

Pada tahun 2009 didirikan gedung perpustakaan seluas 56 M2. Setelah itu pada tahun 2010 dilakukan perombakan lokal, dimana terjadi beberapa perubahan lokal kelas. Dan pada tahun 2011 telah dibangun 2 lokal kelas baru, 2 lokal kelas baru ini merupakan hasil dari penghapusan atau renovasi rumah dinas kepala sekolah dan rumah penjaga sekolah.

Sampai pada saat ini total lokal kelas yang dimiliki Sekolah Dasar Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung adalah berjumlah 7 lokal kelas serta memiliki jumlah siswa mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 adalah berjumlah 274 siswa.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan A. Visi

Visi dari SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung adalah :

“Menghasilkan lulusan yang sehat, cerdas, berbudi pekerti luhur, berbudaya


(51)

B. Misi

Misi dari SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung adalah : 1. Membina peserta didik yang dilandasi dengan IPTEK dan IMTAQ.

2. Menumbuhkan budaya partisipatif diantara didik, guru, orang tua dan masyarakat.

3. Mewujudkan kurikulum dan pembelajaran yang efektif dan efisien.

4. Menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan.

5. Menanamkan keyakinan/aqiqah melalui pengalaman ajaran agama. 6. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan.

7. Mewujudkan lulusan yang berkualitas.

8. Mewujudkan tenaga pendidik dan kependidikan yang kualivide.

9. Mewujudkan managamen sekolah yang demokratis, transparan dan akuntabel.

10. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran. 11. Menganggarkan pembiayaan sekolah sesuai dengan ketentuan.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut ini merupakan Struktur Organisasi yang ada di SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung :


(52)

Gambar 3.1Struktur Organisasi SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung (Sumber : SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung)


(53)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Berikut ini merupakan deskripsi tugas dari bagian yang ada di SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung :

1. Kepala Sekolah

1. Menetapkan program sekolah baik jangka panjang maupun jangka pendek.

2. Memastikan setiap petugas mendapatkan tugas sesuai dengan keahliannya.

3. Memastikan setiap kegiatan pada setiap bagian berjalan sesuai dengan yang telah diprogramkan.

4. Mengendalikan kegiatan pada setiap bagian yang ada disekolah.

5. Melakukan penilaian terhadap kinerja masing-masing bagian yang ada disekolah.

2. Komite Sekolah

1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas dan kewajiban Komite Sekolah.

2. Mengkoordinasikan, mengendalikan dan melakukan pengawasan pelaksaan tugas baik pada pengurus harian maupun pengurus bidang agar tercapai kinerja organisasi yang maksimal.

3. Mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan aspirasi dan kepentingan anggota komite dan masyarakat terkait dengan kebijakan pendidikan di SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung.


(54)

3. Tata Usaha

1. Menyusun program kerja yang terkait dengan kegiatan ketatausahaan 2. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan ketatusahaan

3. Membuka surat masuk dan memintakan disposisi

4. Mengadakan pembagian tugas kepada Pegawai tetap dan pegawai tidak tetap.

5. Mengetik konsep penilaian DP3 Guru dan Pegawai dari kepala sekolah 6. Menyusun daftar urut kepangkatan ( DUK )

7. Membuat SK Pembagian tugas guru dan pegawai 8. Mengendalikan kegiatan ketatausahaan

4. Guru Kelas 1Kelas 6

1. Mengatur organisasi kelas

2. Menyelenggarakan administrasi kelas 3. Merencanakan pembelajaran

4. Membimbing dan melatih peserta didik

5. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan tugas pokok.

6. Mengisi dan membagikan buku laporan penilaian hasil belajar (raport) kepada orang tua siswa

7. Memonitoring keadaan siswa

8. Melakukan penilaian terhadap perilaku siswa dan permasalahannya 9. Melakukan koordinasi dengan Waka Bidang Kesiswaan, Kepala Sekolah


(55)

5. Guru Bahasa Inggris

1. Membuat silabus pembelajaran bahasa inggris 2. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran 3. Mendidik, membimbing dan mengarahkan siswa 4. Memberikan motivasi dan pemahaman kepada siswa

6. Guru Penjaskes

1. Membuat silabus pembelajaran penjaskes

2. Mengajar dan mendidik melalui aktifitas jasmani 3. Menyelenggarakan ekstrakurikuler

4. Pengadaan, pemeliharaan, dan pengaturan alat atau fasilitas olahraga 5. Menyelenggarakan pertandingan

6. Mengajar kesehatan

7. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI)

1. Membuat silabus pembelajaran pendidikan agama islam 2. Menanamkan keimanan dalam jiwa anak

3. Mengajarkan ilmu pengetahuan Agama Islam 4. Mendidik agar berbudi pekerti yang luhur 5. Mendidik agar taat menjalankan ajaran agama

6. Memberikan bimbingan dan penyuluhan mengenai penerapan kehidupan beragama

8. Guru Baca Tulis Al-Quran

1. Membuat silabus pembelajaran baca tulis al-quran 2. Mengenalkan huruf-huruf hijaiyyah


(56)

3. Mengajarkan siswa membaca al-quran dengan tajwid yang benar

4. meningkatkan kemampuan murid dalam membaca al-qur’an dengan baik

5. mengembangkan bakat siswa dalam membaca al-qur’an

9. Guru Seni Budaya Keterampilan (SBK)

1. Membuat silabus pembelajaran seni budaya keterampilan 2. Mengajarkan konsep dan pentingnya seni budaya

3. Meningkatkan kreativitas siswa melalui seni budaya dan keterampilan 4. Menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi siswa

terhadap beragam budaya

10. Guru Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)

1. Membuat silabus pembelajaran pendidikan lingkungan hidup 2. Menguasai materi yang mendukung Pendidikan Lingkungan Hidup

3. Memahami dan dapat menerapkan metode/cara pembelajaran yang dapat mendorong perubahan perilaku sadar dan peduli lingkungan secara menarik, berhasil guna, dan sesuai materi maupun karakteristik sasaran 4. Memahami dan mampu menerapkan proses pembelajaran yang berpusat

pada siswa dalam proses Pendidikan Lingkungan Hidup, sehingga siswa dapat membangun sendiri dan memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku sadar dan peduli terhadap lingkungan.

11. Karawitan

1. Melatih siswa dalam kesenian musik tradisional khususnya Sunda 2. Mengkordinasikan pelaksanaan pagelaran siswa


(57)

12. Pramuka

1. Membimbing kegiatan ekstrakulikuler pramuka

2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pramuka

3. Memberikan bimbingan dan bantuan agar peserta didik dapat melaksanakan kegiatan sebagaimana yang diharapkan

4. Memberikan dukungan dan fasilitas terhadap anak didik pramuka

5. Memberikan pendidikan agar peserta didik menjadi siswa yang berkepribadian yang baik

13. Siswa-Siswi

1. Belajar dengan baik

2. Mengerjakan tugas sekolah yang sudah diberikan 3. Disiplin dalam menjalani tata tertib sekolah 4. Menghormati bapak atau ibu guru

14. Pelaksana

1. Menyusun dan mengatur pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dan mengembangkan esktrakurikuler bermutu dan berbakat.

2. Mengawasi dan memonitoring pelaksanaan dan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan bagian dari metodologi yang secara khusus mendeskripsikan tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data. Dalam upaya mencapai tujuan dari sebuah penelitian diperlukan metode yang sesuai dan


(58)

mudah, dalam penelitian ini akan digunakan metode penelitian deskriptif dan metode penelitian tindakan.

Dengan metode penelitian deskriptif, objek permasalahan akan dijelaskan secara sistematik, mulai dari permasalah yang terjadi pada saat ini sehingga dapat diketahui apa saja yang harus diperbaiki kemudian dapat menentukan langkah apa yang perlu diambil dari perbaikan itu sendiri. Metode penelitian tindakan akan menentukan rancangan aplikasi untuk pemecahan masalah berdasarkan identifikasi yang telah dilakukan.

3.2.1 Desain Penelitian

Metode penelitian yang Adapun metode penelitian yang dilakukan dalam Penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dan action.

Metode deskriptif menjawab tujuan yang pertama yaitu Untuk mengetahui sistem penerimaan siswa baru di SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung, dengan memaparkan data-data yang ada di Lapangan tersebut yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti kemudian dilakukan penganalisaan dengan tujuan menemukan pemecahan terhadap masalah yang ada.

Action atau tindakan merupakan penelitian dimana peneliti berupaya untuk memecahkan masalah di dunia nyata sambil mengkaji pengalaman-pengalaman dalam memecahkan masalah tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk mempelajari situasi yang ada saat ini dengan tujuan untuk memperbaikinya. Penelitian tindakan dipelopori dalam bidang pendidikan, dimana perubahan besar


(59)

dalam strategi pendidikan tidak dapat diketahui apabila tidak diimplementasikan. Metode ini juga telah diadopsi dalam sains informasi, dimana dampak perubahan sebuah organisasi sering kali memerlukan waktu yang panjang.

Salah satu syarat dalam melakukan penelitian tindakan adalah adanya keinginan dari orang yang memiliki masalah untuk mengidentifikasi masalah yang ada dan mempunyai keinginan untuk memecahkannya. Dalam penelitian tindakan, pemilik masalah adalah mitra kerja bagi si peneliti. Dan adakalanya pemilik masalah juga merupakan pemecah masalah. Metode ini akan menjawab tujuan yang ke dua tiga,dan empat yaitu untuk mengetahui perancangan sistem informasi yang dapat memenuhi pelayanan penerimaan siswa baru di SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung, untuk mengetahui implementasi Sistem penerimaan siswa baru di SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Didalam penelitian yang dilakukan oleh penulis dibutuhkan suatu metode yang digunakan sebagai alat atau sarana pengambilan data-data, metode yang dilakukan adalah sebagai berikut :

3.2.2.1 Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi)

Metode pengumpulan data untuk mendapatkan data-data bagi penelitian ini digunakan teknik-teknik sebagai berikut :

1. Wawancara (interview)

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan Tanya jawab kepada pimpinan SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung, guna untuk mendapatkan data yang lebih lengkap.


(60)

2. Observasi

Observasi yaitu dengan mengadakan peninjauan langsung ke SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung untuk melakukan pengamatan dan mengetahui kendala apa yang dihadapi dan untuk mengetahui cara menyelesaikan kendala tersebut.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)

Sumber data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer, merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama.

Pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk melengkapi dan menunjang data-data yang telah dipelajari dalam laporan.

3.2.3 Metode Pendekatan atau Pengembangan Sistem

Dalam pemahaman masalah dilakukan pendekatan sistem yang merupakan serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah dipahami dan solusi alternatif dipertimbangkan. Kemudian akan dilanjutkan dengan pengembangan sistem sebagai bentuk aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis wap atau mobile untuk menyelesaikan persoalan atau memanfaatkan kesempatan yang timbul.

Adapun metode pendekatan sistem yang digunakan penulis adalah metode pendekatan terstruktur (struktural) dan pengembangan sistem menggunakan prototype.


(61)

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode pendekatan terstruktur (struktural). Metode pendekatan ini dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem khususnya pada pemrograman terstruktur.

Beberapa alat yang digunakan dalam metode terstruktur ini antara lain adalah Flow Map, Diagram Konteks (Context Diagram), Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram), Kamus Data (Data Dictionary) dan ERD (Entity Relationship Diagram).

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Sedangkan metodologi pengembangan sistem adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan dalam mengembangan suatu sistem informasi. Adapun pengembangan sistem yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan metode pengembangan Prototipe.

Menurut Abdul Kadir (2003:416) Prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Prototipe membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai sulit untuk diidentifikasi.


(62)

Menurut Lucas dalam Abdul Kadir (2003:416) Secara garis besar, sasaran prototipe adalah sebagai berikut :

1. Mengurangi waktu sebelum pemakai melihat sesuatu yang konkret dari usaha pengembangan sistem.

2. Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai kepada pengembang. 3. Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai dengan kesalahan yang lebih

sedikit.

4. Meningkatkan pemahaman pengembang dan pemakai terhadap sasaran yang seharusnya dicapai oleh sistem.

5. Menjadikan keterlibatan pemakai sangat berarti dalam analisis dan desain sistem.

Gambar 3.2Mekanisme pengembangan sistem dengan prototipe (Sumber : Abdul Kadir, 2003:417)

Identifikasi Kebutuhan Sistem Membuat Prototipe Menguji Prototipe Memperbaiki Prototipe Mengembangkan Versi Produksi

 Pengembang dan pemakai bertemu  Pemakai menjelaskan kebutuhan sistem

 Pengembang mulai membuat Prototipe

 Pemakai menguji prototipe dan memberikan kritikan atau saran

 Pengembang melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai

 Pengembang merampungkan sistem sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai


(63)

3.2.3.3 Alat Bantu dan Analisis Perancangan

Dalam merancang sebuah sistem, sangat dibutuhkan beberapa alat bantu. Alat bantu tersebut merupakan refresentasi grafik yang dapat mempermudah dalam menggambarkan komponen-komponen yang ada, proses yang terjadi serta membuat usulan pemecahan suatu masalah secara logika. Alat bantu yang digunakan antara lain Flow Map, Diagram Konteks (Context Diagram), Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram), Kamus Data (Data Dictionary) dan ERD (Entity Relationship Diagram).

1. Flow Map

Flowmap adalah campuran peta dan flow chart, yang menunjukkan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan. Flowmap menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowmap mempunyai fungsi sebagai mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses(manual/berbasis komputer) dan aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran dan masukan).

2. Diagram Konteks (Context Diagram)

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:64) Diagram Konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan


(64)

member gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

3. Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram)

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:64) diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.

4. Kamus Data (Data Dictionary)

Menurut Al-BahraBin Ladjamudin(2005:70) Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

Kamus data memuat hal-hal sebagai berikut :

a. Nama arus data

Nama arus data harus dicatat pada kamus data, sehingga mereka yang membaca DAD memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data tertentu dan dapat langsung mencarinya dengan mudah di kamus data.


(65)

b. Alias

Alias atau nama lain dari data dapat ditulis bila ada. Untuk menyatakan nama lain dari suatu data elemen atau data store yang sebenarnya sama dengan data elemen atau data store yang telah ada. Alias terjadi karena kurang kondisi antara beberapa analis sistem, misalkan analis sistem yang satu menggunakan EMPLOYEE, dan analis sistem yang lain menggunakan KARYAWAN. Namun keduanya memiliki pengertian sama.

c. Bentuk data

Bentuk data perlu dicatat di kamus data, karena dapat dipergunakan untuk mengelompokkan kamus data ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem.

d. Arus data

Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di kamus data untuk memudahkan mencari arus data di DAD.

e. Penjelasan

Untuk memperjelas tentang makna dari arus data yang dicatat di kamus data, maka sebagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut.

5. ERD (Entity Relationship Diagram)

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:142) ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara


(66)

abstrak. ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data.

Diagram hubungan entitas atau yang lebih dikenal dengan sebutan E-R diagram, adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan (storage data) dalam sistem secara abstrak. Diagram hubungan entitas tidak menyatakan bagaimana memanfaatkan data membuat data, mengubah data dan menghapus data.

6. Perancangan Basis Data a. Normalisasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:169) Normalisasi adalah suatu proses pengelompokan data kedalam bentuk table atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.

b. Tabel Relasi

Tabel relasi merupakan keterkaitan antara satu tabel dengan tabel lainnya di dalam sebuah database, dimana tabel tersebut dapat terintergrasi sehingga dapat mengatur data dari satu tabel dengan data di tabel lainnya untuk dapat saling berhubungan. Untuk menerapkan sebuah tabel relasi, dibutuhkan perangkat lunak khusus, dimana perangkat lunak ini disebut Data Base Management System(DBMS). Perangkat lunak yang penulis gunakan dalam perancangan basis data ini yaitu MySQL karena memiliki


(67)

kelengkapan fungsi serta dapat mempermudah penulis dalam pembuatan databasesistem informasi ini.

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian software adalah proses untuk memastikan apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik, dan mencari kesalahan yang mungkin terjadi pada sistem. Pengujian atau testing software sangat penting untuk dilakukan, pengujian ini bertujuan untuk menjamin kualitas software sebelum software di implementasikan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang baik.

Pada tahap pengujian software ini penulis menggunakan pengujian black box. Alasannya karena pengujian black box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika intern perangkat lunak. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.


(68)

55 4.1 Analisis Sistem Berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan merupakan kegiatan memaparkan sistem yang berjalan, dengan menganalisis dokumen dan menggambarkan secara umum alur proses penerimaan siswa baru yang sedang berjalan pada SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan kegiatan menganalisis seluruh dokumen dasar yang digunakan dan mengalir pada sebuah sistem yang sedang berjalan pada SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung.

1. Nama Dokumen : Formulir Pendaftaran a. Sumber : Calon siswa baru b. Rangkap : 1

c. Fungsi : Untuk mengetahui data diri calon siswa baru

d. Atribut : nama_lengkap, nama_panggilan, jenis_kelamin, tempat_dan_tanggal_lahir, agama, kewarganegaraan, anak_nomor_ke-, banyaknya_saudara_kandung, banyaknya_saudara_tiri, banyaknya_saudara_angkat, bahasa_sehari-hari, berat_badan, tinggi_badan, golongan_darah, penyakit_yang_pernah_diderita, alamat_nomor_Tlp_Tempat_Tinggal, nama_ayah_kandung,


(69)

tempat_dan_tanggal_lahir, pendidikan_terakhir_ayah, pendidikan_terakhir_ibu, pekerjaan_jabatan_ayah_kandung, pekerjaan_jabatan_ibu_kandung, nama_wali_murid_(jika_ada), pendidikan_tertinggi, hubungan_terhadap_anak, pekerjaan, masuk_Sekolah_ini_sebagai, anak-anak, taman_kanak_kanak, tahun_dan_nomor_STTB, lama_belajar, pindah_dari, nama_sekolah_asal, tanggal, dari_tingkat, diterima_di_sekolah_ini, tanggal, di_tingkat.

2. Nama Dokumen : Catatan Buku Besar a. Sumber : Tata Usaha

b. Rangkap : 1

c. Fungsi : Untuk mencatat data siswa yang diterima

d. Atribut : no, nama_anak, tempat_tgl_lahir, nama_ayah, tempat_tgl_lahir, pekerjaan, nama_ibu, tempat_tgl_lahir, pekerjaan, keterangan.

3. Nama Dokumen : Laporan Data Siswa a. Sumber : Tata Usaha

b. Rangkap : 1

c. Fungsi : Untuk membuat arsip dan memberikan laporan data siswa kepada kepala sekolah.


(70)

d. Atribut : tanggal, no_urut, nama_siswa, tanggal_lahir, alamat, keterangan.

e. Nama Dokumen : Informasi Diterima a. Sumber : Tata Usaha

b. Rangkap : 1

c. Fungsi : Untuk memberikan informasi data siswa yang diterima. d. Atribut : no_pendaftaran, nama, usia, alamat, keterangan.

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Berjalan

Analisis prosedur merupakan tahapan untuk menganalisis prosedur-prosedur pada sistem penerimaan siswa baru, tahapan-tahapan ini menerangkan mengenai proses apa yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan proses tersebut, bagaimana proses itu dapat dikerjakan dan dokumen apa yang dilibatkan serta digunakan sebagai dasar untuk membuat rancangan sistem yang akan diusulkan.

Adapun analisis prosedur pendaftaran penerimaan siswa baru yang berjalan di SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung adalah sebagai berikut: 1. Orang Tua Calon siswa mengambil formulir pendaftaran siswa baru dibagian

Tata Usaha kemudian mengisi formulir tersebut.

2. Orang Tua Calon siswa menyerahkan formulir pendaftaran yang telah diisi lengkap beserta persyaratan yang telah ditentukan kepada bagian Tata Usaha.


(1)

www.themegallery.com

DFD Level 1 Proses 3.0 Yang Diusulkan

DFD Level 1 Proses 3.0 Yang Diusulkan


(2)

www.themegallery.com

DFD Level 1 Proses 4.0 Yang Diusulkan

DFD Level 1 Proses 4.0 Yang Diusulkan


(3)

www.themegallery.com

Tabel Relasi

Tabel Relasi


(4)

ERD

Entity Relationship Diagram

ERD

Entity Relationship Diagram


(5)

Kesimpulan

Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan adanya sistem informasi penerimaan siswa baru ini diharapkan membantu orang tua untuk mendapatkan informasi yang mudah dan praktis mengenai penerimaan siswa baru untuk anaknya dengan menggunakan perangkatHandphone. Dari hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan adanya sistem informasi penerimaan siswa baru ini diharapkan membantu orang tua untuk mendapatkan informasi yang mudah dan praktis mengenai penerimaan siswa baru untuk anaknya dengan menggunakan perangkatHandphone.

www.themegallery.com penerimaan siswa baru untuk anaknya dengan menggunakan perangkatHandphone.

2. Dengan adanya sistem informasi penerimaan siswa baru ini diharapkan memudahkan dalam memperoleh informasi mengenai penerimaan siswa baru sesuai waktu yang dibutuhkan serta mengurangi antrian dalam melakukan pendaftaran.

3. Dengan adanya sistem informasi penerimaan siswa baru ini diharapkan dapat memudahkan SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung dalam mengolah dan menyajikan data laporan siswa baru yang diterima.

penerimaan siswa baru untuk anaknya dengan menggunakan perangkatHandphone.

2. Dengan adanya sistem informasi penerimaan siswa baru ini diharapkan memudahkan dalam memperoleh informasi mengenai penerimaan siswa baru sesuai waktu yang dibutuhkan serta mengurangi antrian dalam melakukan pendaftaran.

3. Dengan adanya sistem informasi penerimaan siswa baru ini diharapkan dapat memudahkan SD Negeri Griya Bumi Antapani 13/1 Bandung dalam mengolah dan menyajikan data laporan siswa baru yang diterima.


(6)

Saran

Saran

Sistem Informasi ini masih sangat dimungkinkan untuk dilakukannya pengembangan yang lebih baik dimasa yang akan datang. Berikut ini adalah saran untuk pengembangan perangkat lunak ini :

1. Perlu adanya pengembangan pada perangkat lunak ini agar lebih lengkap dan menarik lagi, baik dari segi design ataupun dari segi sistemnya.

2. Perangkat lunak yang telah dibuat dapat dikembangkan dengan lebih banyak fitur Sistem Informasi ini masih sangat dimungkinkan untuk dilakukannya pengembangan yang lebih baik dimasa yang akan datang. Berikut ini adalah saran untuk pengembangan perangkat lunak ini :

1. Perlu adanya pengembangan pada perangkat lunak ini agar lebih lengkap dan menarik lagi, baik dari segi design ataupun dari segi sistemnya.

2. Perangkat lunak yang telah dibuat dapat dikembangkan dengan lebih banyak fitur

www.themegallery.com 2. Perangkat lunak yang telah dibuat dapat dikembangkan dengan lebih banyak fitur

yang berguna bagi penggunanya, tidak hanya sebatas penerimaan siswa baru saja, dapat juga ditambahkan untuk pengecekan nilai, pengecekan absen setiap harinya dan lain sebagainya.

3. Perlu adanya pengembangan pada halaman administrator atau tata usaha, yang tidak hanya mengolah pendaftaran saja, tetapi juga dapat mengolah database siswa, database guru, jadwal pelajaran dan lain sebagainya.

4. Dengan melihat sistem secara keseluruhan yang telah terhubung dan terintegrasi secara online maka perlu menambahkan sistem keamanan yang sekiranya dapat menjagaprivacy dari database yang ada.

2. Perangkat lunak yang telah dibuat dapat dikembangkan dengan lebih banyak fitur yang berguna bagi penggunanya, tidak hanya sebatas penerimaan siswa baru saja, dapat juga ditambahkan untuk pengecekan nilai, pengecekan absen setiap harinya dan lain sebagainya.

3. Perlu adanya pengembangan pada halaman administrator atau tata usaha, yang tidak hanya mengolah pendaftaran saja, tetapi juga dapat mengolah database siswa, database guru, jadwal pelajaran dan lain sebagainya.

4. Dengan melihat sistem secara keseluruhan yang telah terhubung dan terintegrasi secara online maka perlu menambahkan sistem keamanan yang sekiranya dapat menjagaprivacy dari database yang ada.