Musik sebagai Media Komunikasi Gender

15

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Musik sebagai Media Komunikasi

Pada dasarnya musik dan lagu juga merupakan kegiatan komunikasi, karena didalamnya terdapat proses penyampaian pesan dari si pencipta lagu kepada khalayak pendengarnya. Pesan yang terkandung dalam sebuah lagu merupakan representasi dari pikiran atau perasaan dari si pencipta lagu sebagai orang yang mengirim pesan terhadap fenomena dan realita sosial yang terjadi diluar diri si pencipta lagu. Artinya bahwa pesan tersebut bersumber dari pola pikirnya serta frame of reference dan field of experience yang terbentuk dari hasil interaksinya dengan lingkungan sosial. Musik dan lagu merupakan salah satu budaya manusia yang menarik diantara budaya – budaya manusia yang lain. Dari sisi psikologis humanistis, musik dan lagu bisa menjadi sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam hasrat akan seni dan kreasi. Dari sisi sosial, lagu bisa disebut sebagai cermin dari tatanan sosial yang ada dalam masyarakat saat lagu diciptakan. Dari sisi ekonomi, lagu merupakan sebuah komoditi yang sangat menguntungkan Rahmat, 1993 :19. Musik diartikan sebagai suatu ungkapan perasaan yang dituangkan dalam bentuk bunyi-bunyian atau suara. Ungkapan yang dikeluarkan melalui suara manusia disebut vokal, sedangkan ungkapan yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 16 dikeluarkan melalui bunyi alat musik disebut instrumental Subagyo, 2006:4. Perjalanan proses berkarya seni musik setiap seniman memiliki keunikan yang berbeda-beda. Untuk menciptakan karya musik dipengaruhi oleh beberapa hal seperti latar belakang seniman, lingkungan, pengetahuan serta pengalamannya. Selain itu juga untuk memunculkan ide perlu adanya renungan, pengamatan dan penghayatan terhadap lingkungan sekitar Subagyo, 2006:27.

2.1.2 Gender

Kata “Gender” berasal dari Bahasa Inggris, berarti jenis kelamin. Gender yaitu perbedaan yang tampak pada laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari tingkah laku. Dalam Women’s Studies Encyclopedia dijelaskan bahwa gender adalah suatu konsep kultura, berupaya membuat perbedaan dalam hal peran, perilaku, mentalitas dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat. Hillary M. Lips dalam bukunya Sex and Gender : an introduction mengartikan gender sebagai harapan-harapan budaya terhadap laki-laki dan perempuan Cultural Expectation for Women and Men. Misalnya perempuan dikenal dengan lemah lembut, cantik, emosional dan keibuan. Sementara laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan dan perkasa. Ciri-ciri dari sifat itu merupakan sifat yang dapat dipertukarkan, misalnya ada laki-laki yang lemah lembut, ada perempuan yang kuat, rasional dan perkasa. Perubahan ciri dari sifat-sifat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 17 itu dapat terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat yang lain Fakih, 1999 : 8-9. Gender bukanlah sesuatu yang kita dapatkan semenjak lahir dan bukan juga sesuatu yang kita miliki, melainkan sesuatu yang kita lakukan West, Candance and Zimmerman, Don. 1987.”Doing Gender”. Gender and Society, sesuatu yang kita tampilkan Judith Butler.1990.Gender Trouble : Feminism and Subversion of Identity. New York and London Routledge. sugihastuti, 2007 :4. Menurut Morris gender sebagai pembedaan perempuan dan laki-laki berdasarkan social construction tercermin dalam kehidupan sosial yang berawal dari keluarga. Perempuan disosialisasikan dan diasuh secara berbeda denga laki-laki. Ini juga menunjukkan adanya ekspektasi sosial yang berbeda terhadap anak perempuan dan laki-laki. Sejak dini anak perempuan disosialisasi bertindak lembut, tidak agresif, halus, tergantung, pasif dan bukan pengambil keputusan. Sebaliknya laki-laki disosialisasi, agresif, aktif, mandiri, pengambil keputusan, dan dominan. Kontrol sosial terhadap perempuan jauh lebih ketat dibandingkan dengan laki-laki Sihite, 2007:230. Hendy Shri Ahimsa Putra 2000 dalam Mufidah 2003 : 3-6, menegaskan bahwa istilah gender dapat dibedakan ke dalam beberapa pengertian berikut ini :

1. Gender sebagai suatu istilah asing dengan makna tertentu

Gender berasal dari istilah asing gender yang maknanya tidak banyak diketahui orang secara baik, maka sangat wajar jika istilah gender Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dokumen yang terkait

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “SUSIS”(Studi Semiologi Pemaknaan Pada Lirik Lagu “Susis (Suami Sieun Istri)” oleh “Sule” dari Album “Prikitiew”).

0 2 119

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “SELAMANYA INDONESIA”(Studi Semiologi Pemaknaan Lirik Lagu “Selamanya Indonesia” yang dipopulerkan oleh 21st Night).

0 6 95

Pemaknaan Lirik Lagu “ Drama Keadilan “ (Studi Semiologi Terhadap Pemaknaan Lirik lagu “Drama Keadilan Yang Dipopulerkan Oleh Saykoji”).

3 13 117

PEMAKNAAN LIRIK LAGU (Studi Semiologi pemaknaan lirik lagu “Bobrokisasi Borokisme” dari Slank dalam Album Jurustandur No. 18).

0 0 105

PEMAKNAAN LIRIK LAGU (Studi Semiologi Pemaknaan Lirik Lagu “Mata Keranjang” dari Aura Kasih).

1 3 97

PEMAKNAAN LIRIK LAGU”JANGAN BILANG SIAPA-SIAPA”(Studi Semiologi Pemaknaan Lirik Lagu”Jangan Bilang Siapa-siapa” yang dipopulerkan oleh aura Kasih feat.Aliya Sachi.

0 9 80

PEMAKNAAN LIRIK LAGU”JANGAN BILANG SIAPA-SIAPA”(Studi Semiologi Pemaknaan Lirik Lagu”Jangan Bilang Siapa-siapa” yang dipopulerkan oleh aura Kasih feat.Aliya Sachi

0 0 23

DAFTAR ISI - PEMAKNAAN LIRIK LAGU (Studi Semiologi Pemaknaan Lirik Lagu “Mata Keranjang” dari Aura Kasih).

0 0 10

Pemaknaan Lirik Lagu “ Drama Keadilan “ (Studi Semiologi Terhadap Pemaknaan Lirik lagu “Drama Keadilan Yang Dipopulerkan Oleh Saykoji”)

0 0 19

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “SELAMANYA INDONESIA”(Studi Semiologi Pemaknaan Lirik Lagu “Selamanya Indonesia” yang dipopulerkan oleh 21st Night)

0 0 23