22
BAB III ANALISA DAN DESIGN
3.1 Analisa Virtual Private Network VPN
Pada umumnya VPN di gunakan untuk melakukan sebuah traffic private yang menghubungkan antara server dan client. Traffic ini di lakukan dengan membuat
sebuah tunnel menggunakan IP Public sebagai penghubung antara server dengan client. Dari tunnel inilah keamanan data yang melewati IP Public akan secara aman
sampai ketujuan. Di karenakan dengan VPN, data yang melalui traffic VPN ini akan sangat sulit untuk di sadap ataupun di ambil oleh pihak yang tidak berhak.
Keamanan data yang melalui traffic VPN nantinya akan di enkripsi dan setelah data telah sampai tujuan, data akan di deskripsikan. Enkripsi data ini di
lakukan pada saat data akan melewati traffic VPN, dan enkripsi ini di lakukan secara otomatis oleh MikroTik yang nanti akan di gunakan untuk mengimplementasikan
server VPN ini. Di karenakan di dalam MikroTik sendiri, sudah tersedia fasilitas untuk user yang ingin membangun sebuah server VPN secara mudah dan aman.
Karena di dalam MikroTik sudah tersedia rules yang memudahkan user nantinya.
3.2 Design Virtual Private Network VPN
Disini untuk design VPN sendiri, penyusun menerapkan 2 topologi jaringan yang nanti akan di implementasikan didalam server VPN itu sendiri. 2 topologi
jaringan yang akan diterapkan adalah, star mesh dan dapat digambarkan seperti ini:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
Admin + Server Data Kantor Pusat
Hub Switch ADSL Modem
Bridge Mode
IP HOST VPN : 192.168.88.251
IP PUBLIC : 125.164.216.1xx PC Router Server VPN
Gateway MikroTik OS
ISP A
Dhean Rizky I.P
dhean.restlessyahoo.com 192.168.88.10
ISP C
ISP B Employee Mobile
IP Hotspot : 10.10.0.19 IP VPN : 192.168.88.70
Kantor Cabang
IP Modem ADSL : 192.168.0.10 IP VPN : 192.168.88.60
Hotspot Public IP Public : 287.62.178.3xx ISP C
IP Server Router : 10.10.0.1
ICS
ADSL Modem IP Public : 163.312.141.9xx ISP B
IP Server Router : 192.168.0.1 AksesVPN
Dari “tunnel” IP Public ISP AksesVPN
Dari “tunnel” IP Public ISP
AksesVPN Dari “tunnel” IP Public ISP
AksesVPN Dari “tunnel” IP Public ISP
AksesVPN Dari “tunnel” IP Public ISP
Koneksi VPN “Peer to Peer” dengan menggunakan Tiga
Server ISP Berbeda Membuat sebuah tunnel di IP
Public
Topologi VPN Dengan Menggabungkan Dua Topologi Jaringan
Star Mesh
Gambar 3.1 Topologi VPN
Penjelasan dari topologi VPN diatas sebagai berikut : Sebuah server VPN yang di bangun di atas PC Router yang menggunakan MikroTik
sebagai OS nya Operation System yang akan menjadi sebagai sebuah gateway yang mana nanti akan di share kebeberapa client VPN. Dan di atas juga terlihat ada
beberapa IP yang muncul. IP pertama adalah, IP yang di share dari ISP. IP kedua adalah, IP yang di share dari ADSL Modem. Dan IP yang ketiga adalah, IP yang di
share dari VPN Server.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
3.2.1 Analisa Dan Design Topologi Star
Di point ”3.2 Design Virtual Private Network VPN” di sana memaparkan tentang dua topologi yang nantinya akan digunakan dalam menerapkan VPN tersebut.
Dan di sini akan menjelaskan satu persatu tentang topologi-topologi yang di gunakan untuk membangun sebuah VPN ini. Di mulai dari Analisa Dan Design Topologi Star,
dan selanjutnya akan di bahas topologi lainnya dalam point berikutnya.
Gambar atau design topologi star yang berada dalam point ”3.2 Design Virtual Private Network VPN” yaitu ”Gambar 3.2 Topologi VPN” dapat di jelaskan
sebagai berikut :
Gambar 3.2 Topologi STar on VPN
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
Disini yang di maksud tentang sebuah topologi star dalam design VPN adalah, seperti gambar di atas. Kenapa menyebut gambar di atas adalah gambar topologi star,
padahal yang di kenal dengan model topologi star adalah seperti ini :
Hub Switch
Server Gateway User 1
User 2
User 3
Printer
Sebenarnya tidak ada permasalahan tentang model gambar ataupun design untuk menggambarkan sebuah topologi star, yang utama untuk bisa mengenali
apakah sebuah jaringan komputer itu menggunakan model topologi star atau tidak, bisa dilihat dari bagaimana sistem jaringan komputer itu bekerja. Karena konsep
dasar topologi star sendiri dapat di kenali dengan keberadaan sebuah sentral berupa hubswitch yang menghubungkan semua node. Setiap node menggunakan sebuah
kabel UTP Unshielded Twisted Pair atau STP Segmentation Targeting dan Positioning yang di hubungkan dari ethernet card dan hubswitch.
Gambar 3.3 Topologi STar
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
Dan kembali kedalam pembahasan tentang topologi star yang di gunakan di dalam membangun sebuah server VPN ini. Disini kenapa menerapkan juga sebuah
topologi star di dalam alur VPN ini, karena disini tujuannya adalah untuk membuat sebuah efisiensi dan dapat mengurangi cost disegi server dengan menerapkan PC
Router sebagai server gateway yang berfungsi tidak hanya sebagai server VPN saja namun juga berfungsi sebagai network management yang berada didalam perusahaan
tersebut. Karena dengan demikian, akan memberikan sebuah efisiensi waktu dari segi perawatan, monitoring dan biaya yang di keluarkan untuk membangun server
tersebut di dalam perusahaan.
3.2.2 Analisa Dan Design Topologi Mesh
Di point ini, akan di jelaskan tentang sebuah topologi mesh yang di terapkan di dalam alur VPN pada point ”3.2 Design Virtual Private Network VPN” yang
menjelaskan tentang alur VPN dan topologi-topologi apa saja yang di gunakan.
Di dalam point yang tersebut diatas, bahwa akan juga menerapkan dua buah topologi jaringan untuk membuat alur VPN ini. Sekarang dalam point ini akan
menjelaskan tentang sebuah topologi mesh yang berada dalam alur VPN ini, dan dimana letak topologi mesh-nya, bisa terlihat seperti gambar dibawah ini :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
27
Gambar 3.o Topologi Mesh on VPN
Seperti yang terlihat pada gambar diatas, bahwa topologi mesh yang di gunakan memang berbeda dengan gambar topologi mesh yang pada umumnya, dan
dapat terlihat seperti dibawah ini :
Gambar 3.5 Topologi Mesh
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
28
Namun sekali lagi bukan permasalahan model gambar atau bentuknya, namun bagaimana topologi ini bekerja sesuai dengan konsep dasar tentang topologi mesh itu
sendiri yaitu, topologi mesh bekerja hampir menyerupai konsep point-to-point karena dalam topologi mesh, setiap data dapat langsung dikirim ke komputer tujuan tanpa
harus melibatkan komputer lain. Namun ada beberapa persepsi juga menyebutkan bahwa mesh termasuk dalam kategori ”non permanent point-to-point”.
Bergantung situasi dan kondisinya. Namun dalam kasus VPN ini, mesh disini berfungsi sebagai traffic point-to-point, di karenakan dalam VPN ini, setiap user yang
terhubung kedalam server VPN, dapat langsung terhubung walaupun menggunakan traffic tunnel dari ISP dan itu tidak akan mengganggu akses point-to-point yang
sedang berlangsung.
Dari penjelasan diatas tentang kenapa menerapkan gabungan dari dua topologi jaringan star mesh di dalam penerapan server VPN itu sendiri,
dikarenakan tujuannya adalah : 1. Sistem kerja dari VPN itu sendiri memang menyerupai dengan model jaringan
LAN yang basic-nya menggunakan alur point-to-point untuk berhubungan langsung dengan komputer yang lain tanpa harus mengganggu komputer lain,
walaupun masih dalam akses jalur yang sama dialam traffic VPN itu sendiri. 2.
Dengan menerapkan gabungan dua topologi jaringan ini di dalam VPN, akan membuat sebuah efisiensi waktu dari segi perawatan, monitoring dan segi
biaya untuk membuat sebuah server VPN yang tidak hanya berfungsi sebagai
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
29
server VPN saja, namun juga dapat berfungsi sebagai network management yang di perlukan di dalam perusahaan tersebut. Sehingga nantinya setelah di
terapkan sebuah network management di dalam perusahaan tersebut, akan dapat mengurangi permasalahan yang terjadi di segi pengaturan jaringan
komputer yang berada di dalam perusahaan tersebut. Dan setiap komputer yang berada didalam perusahaan tersebut akan di maksimalkan fungsi dan
kegunaannya.
3.3 Analisa Network Management
Network Management di dalam Jaringan Komputer adalah, sebuah rule yang di design untuk dapat berbagi sumber daya printer, CPU, berkomunikasi pesan
instan, dan dapat mengkases informasi peramban web. Tujuan dari network management ini adalah, untuk membuat sebuah rule yang mana nantinya akan dapat
di monitor setiap kegunaan dan pemakaian komputer yang ada di dalam perusahaan tersebut. Rule apa saja yang akan diterapkan, semisal pembagian koneksi internet,
berbagi pakai file dan hardware dan memaksimalkan kegunaan dan fungsi komputer itu sendiri. Disini akan menerapkan sistem client-server, karena design ini di gunakan
hampir di seluruh aplikasi jaringan komputer di dunia.
”Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Universitas
Harvard yang dipimpin profesor Howard Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama.
Untuk
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
30
mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong, dibuatlah proses beruntun Batch Processing, sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah
komputer dengan kaidah antrian atau bias disebut dengan TSS Time Sharing System.”
Gambar 3.6 TSS Time Sharing SysTem
3.4 Design Network Management