Perancangan promosi Sepeda BDGBMX Jenis Kate Bike

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Kegiatan bersepeda merupakan kegiatan yang kini semakin diminati masyarakat perkotaan, mulai dari kalangan pelajar, pekerja, maupun peminat dari kalangan lainnya. Terutama masyarakat di kota-kota besar seperti, Jakarta, Bandung maupun kota lainnya di tanah air. Maraknya isu pemanasan global, serta tingkat polusi dan kemacetan yang semakin tinggi, membuat masyarakat kota mulai mencari alternatif transportasi untuk menunjang kegiatan sehari-hari mereka, salah satunya adalah sepeda. Sepeda dinilai merupakan moda transportasi alternatif yang cukup nyaman. Kini kegiatan bersepeda tidak hanya sebagai sarana olahraga di akhir pekan, namun sudah menjadi hobi bahkan telah menjadi sebuah gaya hidup bagi sebagian masyarakat perkotaan.

Ada banyak sekali jenis sepeda yang biasa digunakan oleh para pengguna sepeda, seperti contohnya mountain Bike, road Bike dan sepeda fixed gear yang menjadi trend di kalangan masyarakat umum. Namun pada tahun 2011 sebuah komunitas sepeda di kota Bandung berinovasi dengan membuat jenis sepeda baru, yaitu Mini Bike yang di beri nama Kate Bike. Kate Bike sendiri merupakan jenis sepeda mini

Bike yang merupakan hasil pengembangan dari sepeda BMX. Pertama kali

dikenalkan di Bandung oleh komunitas BDGBMX. Berawal dari tahun 2010, salah seorang master BMX di kota Bandung yang terinspirasi dari roda 10 inch (roda trolley) untuk membuat suasana baru dalam bermain BMX, dengan menyusutkan geometri sepeda yang sudah ada. Hingga terciptalah ide untuk membuat mini Bike, yang kemudian diberi nama Kate Bike. Nama Kate Bike sendiri terinspirasi dari bentuk sepedanya yang menyerupai ayam Kate. Salah satu jenis ayam lokal yang memiliki postur tubuh kecil namun terlihat berisi.

Riset-riset terus dilakukan demi pengembangan dari Kate Bike itu sendiri. Dengan bantuan dari beberapa industri BMX di kota Bandung, antara lain Lifetrip,


(2)

2 Megatech, dan 2dBMX. Sampai akhirnya pada tahun 2011 Kate Bike tersebut dapat digunakan, dan kemudian mulai diperjual belikan pada tahun 2012.

Kate Bike tersebut merupakan fenomena baru di dunia persepedaan nasional maupun internasional. Namun melalui unggahan foto dan video serta sharing antar komunitas di media sosial, kini Kate Bike mendapatkan pengakuan dari luar negeri, khususnya di Eropa sebagai produk buatan Indonesia.

Pada perkembangannya, Kate Bike merupakan sebuah fenomena yang masih asing di kalangan masyarakat umum, berdasarkan jumlah order yang diterima oleh BandungBMX selaku pemilik brand dari Kate Bike tersebut, Kate Bike ini bisa dikatakan masih kurang diminati atau bahkan mungkin belum begitu dikenal oleh masyarakat umum, khususnya para penggemar olahraga sepeda BMX. Tingginya antusias dari brand-brand asal luar negeri tidak serta merta membuat Kate Bike tersebut mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat umum, khususnya para penggemar olahraga BMX di kota Bandung. Hal ini disebabkan oleh kurangnya promosi yang dilakukan oleh BDGBMX sendiri untuk Kate Bike tersebut, dan masih sedikitnya event dari Kate Bike yang melibatkan masyarakat umum.

I.2 Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah yang dapat disimpulkan berdasarkan uraian latar belakang diatas, adalah sebagai berikut :

• Banyaknya jenis sepeda yang berkembang di masyarakat umum.

• Sepeda Kate Bike tersebut merupakan fenomena yang masih terbilang kurang diminati dan kenal di masyarakat pada umumnya, khususnya para penggemar olahraga BMX, akibat masih minimnya promosi yang dilakukan.

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

• Bagaimana mempromosikan sepeda Kate Bike tersebut produk yang bisa dikatakan kurang begitu diminati dan dikenal oleh masyarakat pada umumnya,


(3)

3 khususnya oleh penggemar olahraga BMX, untuk dapat bersaing dengan jenis sepeda lainnya.

I.4 Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak menyimpang dari rumusan masalah yang telah dibuat, maka pembahasan lebih difokuskan kepada, Bagaimana melakukan promosi agar Kate Bike tersebut dapat lebih di kenal sehingga diharapkan mampu menarik minat dari masyarakat umum, juga untuk meningkatkan jumlah penjualan sepeda Kate Bike tersebut.

I.5 Tujuan Perancangan

Tujuan dibuatnya perancangan ini adalah untuk melakukan kegiatan promosi bagi BDGBMX, dalam memperkenalkan produk sepeda Kate Bikenya agar dapat lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat pada umumnya, khususnya para penggemar olahraga BMX. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan produk tersebut.


(4)

4 BAB II

PROMOSI KATE BIKE

II.1 Promosi

II.1.1 Pengertian Promosi

Kegiatan promosi merupakan bagian penting dari kegiatan pemasaran di suatu perusahaan, yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada konsumen mengenai suatu produk atau jasa yang dimiliki perusahaan.

Kegiatan promosi ini dianggap sebagai sesuatu yang penting, karena dengan adanya kegiatan promosi yang dilakukan, maka diharapkan dapat meningkatkan jumlah penjualan dari produk atau jasa tersebut agar mampu memenuhi target penjualan yang telah ditetapkan serta diharapkan mampu membuat produk tersebut bersaing dengan kompetitor lain dipasaran.

Promosi sendiri merupakan bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk, atau mengingatkan konsumen tentang produk yang dipromosikan.

Rambat Lupiyoadi (2006,120) berpendapat bahwa, kegiatan promosi tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen saja, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. American Marketing Association (AMA) (seperti dikutip Sutina, 2003) menyatakan, “Sales promotion is media and non media marketing pressure applied for a predetermined, limited period of time in order to stimulate trial,

increase consumer demand, or improve product quality”. Definisi berikut

menyatakan bahwa promosi penjualan merupakan proses pemasaran melalui media dan non media, untuk mempersuasi konsumen untuk meningkatkan permintaan atau untuk memperbaiki kualitas produk.

II.1.2 Tujuan Promosi

Adapun segala bentuk promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan, bertujuan untuk:


(5)

5 1. Memperkenalkan produk baru pada pasaran.

2. Memberikan informasi tentang detail suatu produk.

3. Memberi tahu hal baru mengenai suatu produk pada pasar. 4. Memberi kesan positif terhadap konsumen.

5. Membangun rasa percaya konsumen terhadap produk yang dijual. 6. Membangun citra perusahaan.

• Membujuk konsumen (mempersuasi), untuk: 1. Membentuk pilihan merk.

2. Mengubah pandangan konsumen terhadap suatu merk.

3. Mendorong minat konsumen untuk membeli atau menggunakan jasa. • Mengingatkan, bertujuan untuk:

1. Mempertahankan posisi produk di hati konsumen.

2. Mempertahankan minat beli dari konsumen yang sudah ada.

II.1.3 Komunikasi Pemasaran

Menurut Philip Kotler dan David Lane Keller (seperti dikutip 2012books.lardbucket.org), Komunikasi pemasaran terdiri dari beberapa kombinasi yang mengikuti mode utama komunikasi, diantaranya: Advertising (periklanan), Sales Promotion (promosi penjualan), Personal Selling, Public relation and Publicity, Direct Marketing, Event and Experience, Interactive Marketing, dan Word of Mouth Marketing.

Pada perancangan promosi sepeda Kate Bike ini, penulis akan menggunakan beberapa mode komunikasi tersebut, diantaranya:

Advertising (periklanan)

Adalah bentuk presentasi nonpersonal yang bertujuan mempromosikan barang, atau jasa yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Kegiatan promosi ini berbentuk iklan, baik itu iklan televisi, radio, maupun iklan dimedia cetak. Iklan tersebut dapat disebar diberbagai tempat contohnya, di televisi, radio, surat kabar atau majalah, transportasi umum, website, billboard dan lainnya. Semua itu tergantung kreativitas perusahaan tersebut menempatkan iklannya. Suatu perusahaan dapat menentukan media iklan (misalnya, radio, televisi,


(6)

6 surat kabar, billboard, internet, dan majalah) berdasarkan produk, target audiens, dan anggaran.

Kegiatan promosi melalui media iklan ini menawarkan beberapa keuntungan diantaranya, iklan mampu menjangkau khalayak umum yang lebih luas, memberikan kesempatan untuk mendramatisir citra perusahaan maupun produknya melalui media cetak maupun media digital.

Sales Promotion (promosi penjualan)

Mengingat untuk melakukan kegiatan promosi melalui media iklan membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan fakta bahwa konsumen mendapat begitu banyak pesan iklan dari semua produk dipasaran setiap harinya, banyak perusahaan yang sadar bahwa melakukan promosi melalui media iklan saja tidak cukup dalam mempersuasi orang untuk mencoba produk produk atau jasa yang ditawarkan. Maka banyak perusahaan yang kemudian memberikan anggaran lebih untuk melakukan kegiatan Sales promotion (promosi penjualan).

Promosi penjualan sendiri merupakan promosi jangka pendek, yang bertujuan untuk merangsang minat beli dari konsumen, dengan harapan dapat meningkatkan penjualan, melalui undian, sampel produk, atau pelayanan tambahan lainnya yang biasanya tak disertakan bersama produk tersebut.

Kegiatan promosi penjualan ini dilakukan dengan tujuan: 1. Menarik pelanggan baru dengan harga.

Dapat dilakukan cara, melakukan penurunan harga agar dapat menarik lebih banyak konsumen. Contoh: setiap pembelian produk pada saat event, akan mendapatkan potongan harga sekian persen.

2. Mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat.

Dengan melakukan kegiatan promosi penjualan sekaligus menambah citra baik perusahaan maupun produk di masyarakat melalui kegiatan yang melibatkan masyarakat umum.


(7)

7 Dengan cara menyediakan produk untuk digunakan pada saat event, agar konsumen dapat mencoba produk tersebut. Dengan harapan, hal itu akan menarik minat beli dari konsumen tersebut.

4. Menyediakan informasi.

Hal akan menjadi sangat efektif jika suatu perusahaan melakukan kegiatan promosi yang membantu dengan memberikan informasi kepada konsumen potensial, agar dapat membantu mereka dalam membuat keputusan. Sehingga diharapkan, keputusan tersebut tertuju pada produk yang ditawarkan.

Kegiatan promosi penjualan ini dapat disampaikan kepada pelanggan melalui berbagai cara, baik itu secara pribadi, melalui media cetak maupun media digital.

Personal Selling

Bentuk promosi secara personal melalui persentasi lisan, melalui percakapan dengan calon pembeli dengan tujuan untuk merangsang minat belinya atau hanya berupa kegiatan dalam memperkenalkan suatu produk dengan cara mendatangi langsung konsumen, yang dilakukan oleh wiraniaga/sales person. Dengan adanya kontak langsung antara wiraniaga dengan konsumen, maka terjadilah komunikasi dua arah yang berguna dalam memberikan informasi produk secara langsung kepada konsumen, mejelaskan manfaat dari dari suatu produk, menjawab pertanyaan atau argumen dari konsumen, sehingga diharapkan dapat mengarahkan konsumen tersebut untuk melakukan pembelian.

Personal selling bersifat fleksibel dan dinamis, merupakan metode promosi efektif yang dilakukan suatu perusahaan dalam membangun hubungan dengan pelanggan.

Direct Marketing

Direct marketing atau Pemasaran langsung adalah bentuk kegiatan promosi produk yang dilakukan secara langsung oleh perusahaan terhadap konsumen tenpa menggunakan perantara. Kegiatan promosi ini dapat dilakukan melalui media yang bersifat cepat tanggap seperti, e-mail, telepon bahkan media sosial.


(8)

8 hal ini dilakukan karena direct marketing memiliki profitabilitas yang cukup besar dalam mengembangkan loyalitas perusahaan terhadap konsumen.

Kegiatan promosi dengan cara direct marketing ini memiliki beberapa keuntungan, diantaranya:

1. Membangun komunikasi yang lebih baik dengan konsumen.

2. Dapat menyesuaikan pesan pada saat berkomunikasi dengan konsumen.

3. Up to date, dapat menyampaikan informasi baru dengan cepat kepada

konsumen.

4. Tidak hanya digunakan untuk kegiatan penjualan saja, melainkan dapat digunakan untuk menguji pasar baru, menghargai loyalitas konsumen, segmentasi dan mengumpulkan informasi konsumen.

5. Memiliki kontrol yang lebih besar dibandingkan metode pemasaran lainnya. 6. Menggunakan anggaran perusaahan yang lebih rendah dibandingkan metode

pemasaran lainnya.

7. Cepat dan fleksibel dalam mencapai hasil.

Events and Experience

Events and Experience merupakan program yang dirancang suatu perusahaan guna membangun interaksi dengan kelompok khusus. Dengan cara melakukan kegiatan sponsor terhadap suatu acara. Partisipasi seperti ini bisa juga di jadikan sebagai kegiatan promosi produk karena memiliki kesempatan untuk dapat dikenal oleh masyarakat umum.

Ada beberapa keuntungan yang dihasilkan dari kegiatan promosi melalui cara events and experience ini diantaranya:

1. Sebuah event atau acara akan menjadi media promosi yang efektif, karena konsumen akan terlibat secara pribadi.

2. Akan menjadi sebuah pengalaman yang baik dibenak konsumen terhadap produk yang ditawarkan.

3. Melalui event tersebut, kebanyakan konsumen akan menghargai proses penjualan produk.


(9)

9 Selain melakukan kegiatan promosi, perusahaan pun harus dapat memberikan pengalaman yang berkesan, yang dapat dilakukan melalui acara hiburan untuk dapat membangun citra positif perusahaan di benak hati konsumen.

Word Of Mouth Marketing

Dalam situs wordofmouth.org (seperti dikutip bangwin,2013) menyatakan, ”Happy customers are your best advertisers. If people like you and like what you do, they will tell their friends” yang dapat diartikan, konsumen yang puas akan menjadi pengiklan yang baik. Ketika konsumen menyukai suatu perusahaan atau merek dan mereka menyukai apa yang ditawarkan (produk), mereka akan memberitahukannya (mempromosikan) kepada orang-orang yang mereka kenal. Hal itulah yang menjadi prinsip dasar dari word of mouth marketing.

Terdapat empat aturan dasar dalam kegiatan promosi dengan cara word of mouth marketing, yaitu:

1. Jadilah menarik.

Tidak akan menjadi sebuah obrolan menarik ketika membahas objek yang tidak menarik. Kemaslah produk agar dapat menarik minat dari konsumen dan memuaskan hasrat konsumsinya.

2. Buat konsumen senang.

Membuat produk yang keren. Menyediakan layanan yang hebat. jadikan produk yang Anda tawarkan membuat konsumen bersemangat untuk memberi tahu teman-teman lainnya.

3. Dapatkan kepercayaan.

Tidak ada yang mau membicarakan sebuah perusahaan yang tidak mereka percayai atau tidak mereka sukai. Dapatkan respect dari konsumen Anda. 4. Buatlah jadi mudah.

Mediasi konsumen agar dapat dengan mudah membagikan pengalaman menggunakan produk yang ditawarkan kepada orang-orang yang mereka kenal.


(10)

10 Pada umumnya konsumen akan suka membicarakan hal-hal yang menurut mereka keren dan fantastis ataupun perlakuan yang berkesan bagi mereka dari sebuah perusahaan/brand yang mereka sukai.

Setiap mode komunikasi memiliki kelebihan tersendiri dan kekurangan, yang semua harus dipertimbangkan dengan hati-hati sebelum seleksi akhir harus dibuat. Kegiatan promosi ini pada umumnya biasa dilakukan dalam:

1. Peluncuran produk baru.

Kegiatan promosi penjualan ini dilakukan dengan memberi insentif jangka pendek yang dapat digunakan untuk membantu proses peluncuran produk baru atau formula baru dari produk yang telah ada. Agar dapat memberikan efek jangka panjang, produk harus memberikan manfaat yang dijanjikan kepada konsumen. Jika tidak pembelian ulang tak akan terjadi.

2. Membangun pola belanja konsumen.

Dilakukan dengan cara membujuk para pemula (pembeli pertama) untuk membeli ulang. Keberhasilanya tergantung produknya. Bila produknya memberikan keuntungan yang dijanjikan, promosi penjualan dapat membantu terjadinya pembelian ulang, dan ini akan membangun pola belanja konsumen atas produk itu.

3. Meningkatkan penjualan produk pengiring.

Promosi penjualan tidak saja dapat menaikan penjualan suatu produk, tapi dapat juga berpengaruh pada peningkatan penjualan produk pengiringnya. Contohnya: Peningkatan penjualan sepeda Kate Bike tersebut, bisa mengakibatkan juga pada peningkatan penjualan spare part sepedanya. 4. Meningkatkan pemakaian suatu produk.

Dengan memperkenalkan kegunaan atau fungsi baru atau tambahan untuk produk yang sudah ada melalui promosi penjualan, jumlah pemakai sering kali dapat meningkat.

5. Menetralisir kegiatan promosi pesaing.

Promosi penjualan seringkali digunakan untuk mengimbangi kegiatan pesaing, khususnya mereka yang menggunakan media kampanye yang efektif. Tujuannya adalah untuk menjaga kepercayaan konsumen yang sudah ada sekarang agar tidak tertarik pada produk pesaing.


(11)

11 Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan suatu kegiatan yang bisa dikatakan merupakan salah satu elemen penting dalam menawarkan suatu produk atau jasa, dengan tujuan untuk menarik daya beli atau menarik minat konsumsi dari calon konsumen.

II.1.4 Promosi Kate Bike

Adapun promosi yang pernah dilakukan dalam rangka memperkenalkan Kate Bike sebagai produk dari komunitas BDGBMX, contohnya sebagai berikut:

Gambar 2.1 Promosi yang dilakukan oleh 2DBMX. Sumber: Dokumen perusahaan (2DBMX).

Gambar 2.2 Contoh promosi yang pernah dilakukan oleh BDGBMX. Sumber: Dokumen perusahaan (BDGBMX).


(12)

12 Upaya promosi dalam memperkenalkan Kate Bike yang telah dilakukan oleh komunitas BDGBMX sudah cukup informatif. Hanya saja, promosi tersebut bisa dikatakan kurang mampu menarik minat konsumen, dikarenakan tidak adanya elemen visual yang bersifat persuasif. Tidak seperti promosi yang telah dilakukan oleh produsen lain yang menjual produk mini BMX juga, seperti:

Gambar 2.3 Contoh promosi yang dilakukan oleh Moxie BMX Co.

Sumber: http://cdn3.volusion.com/vmdcf.wguke/v/vspfiles/photos/2006-Vert-Moxie-Mini-BMX-3.jpg

Gambar 2.4 Contoh promosi yang dilakukan oleh Convict Mini BMX. Sumber: http://arc1distribution.com/wp-content/uploads/2014/05/newbanner2.jpg

Dengan menampilkan informasi seperti yang dilakukan Moxie BMX co, serta memberikan kata-kata tagline seperti “Most Wanted” yang dilakukan oleh Convict Mini BMX. Dirasa akan lebih mampu menarik minat calon pembeli


(13)

13 dibandingkan dengan promosi yang telah dilakukan oleh BDGBMX sendiri yang terlihat terlalu “to the point”.

II.1.5 Sistem Penjualan Kate Bike

Gambar 2.5 Sistem kerja pada penjualan sepeda Kate Bike. Sumber: Dokumen perusahaan (BDGBMX).

Proses penjualan sepeda Kate Bike sendiri menggunakan sistem pre-order, sehingga memungkinkan pembeli sepeda Kate Bike tersebut mendapatkan sepeda Kate Bike yang sesuai dengan keinginannya. Mulai dari warna, bahan yang digunakan, hingga spare part yang akan dipakai.

II.2 BDGBMX

II.2.1 Pengenalan BDGBMX

BDGBMX merupakan sebuah komunitas yang muncul di era tahun 2000an, dengan tekad awal mengangkat dan mengembangkan komunitas bmx lebih bersatu, karena pada saat itu komunitas bmx terlihat masing masing dan terbentuk dari sebuah team/club masing masing yang yang mengakibatkan komunitas bmx di Bandung menjadi terkotak-kotak, maka dari itu bandung Bmx berperan sebagai pemersatu komunitas bmx di Bandung agar tidak terkotak-kotak, Bandung bmx menjadikan komunitas bmx di bandung menjadi sebuah lingkaran yang besar tanpa ada terkotak kotak, di bawah nama yaitu Bandung bmx menjadikan semua yang suka dengan bmx menjadi tidak ada batasan bersilaturahmi karena siapapun yang menyukai bmx hannya punya satu nama yaitu kita semua anggota bmx di kota Bandung dan sekitarnya, dan setelah berjalan tahun demi tahun dan generasi


(14)

14 demi generasi Bandung bmx mempunyai inisial yaitu BDGBMX dan mempunyai satu paham dengan satu nama, satu tujuan, satu visi dan satu misi.

Gambar 2.6 Identitas BDGBMX. Sumber: Dokumen Perusahaan (BDGBMX).

Berdirinya BDGBMX dilatar belakangi oleh tujuan untuk mempererat tali persaudaraan antara penggemar bmx di kota Bandung dan sekitarnya. Sebagai upaya bagi para pemuda untuk lebih bersosialisasi, memupuk rasa percaya diri di lingkungan yang berbeda-beda serta mengkreativitaskan bakat-bakat yang terpendam yang di miliki oleh masing-masing diri mereka, sehingga mereka bisa terpancing mengeluarkan emosi dengan bersikap positif.

II.2.2 Industri Kreatif BDGBMX

Seiring perjalanannya, komunitas BDGBMX ini telah berkembang menjadi sebuah industri kreatif yang telah berhasil membuat produk berupa, sebuah buku tentang bmx Freestyle, komponen sepeda seperti Frame (batang sepeda), Stang, Sproket (gear depan) Hub Casset serta komponen kecil lainnya dengan pembuatan di bubut. Dan juga komponen lifestyle seperti topi, kaos, sarung tangan dan lain sebagainya.

Pada tahun 2010 lalu, komunitas BDGBMX selaku industri kreatif ini mencoba berinovasi untuk menghadirkan suasana baru dalam kegiatan bersepeda, khususnya kegiatan bersepeda BMX melalui ciptaannya berupa miniBike yang pada akhirnya diberi nama Kate Bike ini. Setelah melakukan riset-riset dengan bantuan dari industri-industri bmx yang ada di Bandung, akhirnya pada tahun


(15)

15 2011 miniBike tersebut sudah mulai bisa digunakan.sebelum akhirnya mulai diperjual belikan pada tahun 2012.

II.2.3 Visi dan Misi BDGBMX

Sebagai industri kreatif, BDGBMX ini dirasa perlu memiliki visi dan misi demi tercapainya suatu awal tujuan pengembangan usahanya kedepan, dengan menitik beratkan pada visi dan misi dari perusahaan tersebut, berikut adalah visi dan misi pada industri kreatif BDGBMX.

II.2.3.1 Visi:

Visi BDGBMX adalah menjadikan produk-produk BDGBMX bisa dikenal dan bersaing bukan hanya di dalam negeri saja, tetapi sampai keluar negeri.

II.2.3.2 Misi:

BDGBMX bertujuan untuk memuaskan konsumen dengan menyediakan produk berkualitas tinggi dengan menggunakan bahan baku pilihan untuk setiap produknya.

II.2.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam melakukan kegiatan sebagai suatu industri kreatif, BDGBMX perlu menyusun sebuah struktur organisasi, karena dengan adanya struktur organisasi dapat membantu melakukan penetapan pembagian kerja.

Dengan adanya struktur organisasi, pengaturan dan pembagian tugas yang baik, teratur dan rapi, diharapkan akan terwujud dan terlaksana. Dengan adanya struktur organisasi juga dapat membuat suasana bekerja yang efisien serta memungkinkan adanya pemisahan tugas, tanggung jawab dan wewenang yang jelas pada setiap bagian yang ada dalam industri itu sendiri.


(16)

16 Gambar 2.7 Struktur organisasi industri kreatif BDGBMX.

Sumber: Dokumen perusahaan (BDGBMX).

II.2.5 Deskripsi Tugas 1. Pemilik

a. Mengawasi, mengontrol aktifitas sehari-hari, serta mengkoordinasi bagian-bagian yang berada di BDGBMX.

b. Menerima serta memeriksa laporan bulanan yang diberikan oleh Bag. Penjualan.

c. Menerima serta memeriksa stok barang yang diberikan oleh Bag. Gudang.

2. Bag. Gudang

Mempunyai tugas di gudang untuk mengecek barang dan mengatur segala macam aktifitas gudang.

3. Bag. Produksi

a. Memproduksi (membuat) sepeda dan spare part di BDGBMX. b. Membuat laporan stok barang untuk diberikan pada pemilik.

4. Bag. Penjualan

a. Melayani konsumen yang dating untuk membeli sepeda dan spare part. b. Membuat faktur (nota) penjualan yang akan diberikan kepada

konsumen sebagai bukti pembelian.

c. Membuat laporan penjualan setiap transaksi untuk diberikan pada pemilik.


(17)

17 II.3 Kate Bike

Kate Bike adalah jenis sepeda yang sekarang dikenal dengan nama minibmx, merupakan hasil pengembangan dari sepeda BMX. Pertama kali dikenalkan di Bandung oleh Komunitas BDGBMX. Berawal pada tahun 2010, Salah seorang master BMX di kota Bandung melihat roda 10 inch (roda trolly), yang kemudian menginspirasi beliau untuk membuat suasana baru dalam bermain BMX dengan menyusutkan geometri yang sudah ada. Hingga terciptalah ide untuk membuat Kate Bike. Nama Kate Bike sendiri terinspirasi dari ayam Kate. Salah satu jenis ayam lokal yang memiliki postur tubuh kecil namun terlihat berisi sama halnya seperti Kate Bike itu sendiri.

Gambar 2.8 Kate Bike.

Sumber: Dokumen Perusahaan (Helltrust).

Riset-riset terus di lakukan demi pengembangan dari Kate Bike itu sendiri. Dengan bantuan dari beberapa industri BMX di kota Bandung antara lain Lifetrip, Megatech, dan 2dBMX. Akhirnya pada tahun 2011 Kate Bike tersebut dapat digunakan. Sebelum kemudian mulai diperjual belikan pada tahun 2012 (Verry & Eii, wawancara, 15 Desember 2014).


(18)

18 II.3.1 Spesifikasi Kate Bike

Menurut Didi (seperti dikutip Arief Munandar, 2014), Spesifikasi khusus pada sepeda Kate Bike terletak pada stang/bar, mengikuti gaya sepeda BMX yang biasanya tetapi Kate Bike memiliki bar yang lebih kecil dengan ukuran 7,5 sampai 8,5 inchi. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan dengan postur badan orang Asia khususnya Indonesia yang tidak terlalu besar sehingga bar dapat nyaman dipakai oleh orang yang berpostur tidak terlalu tinggi. Kate Bike juga menggunakan frame yang hampir mirip dengan sepeda BMX pada umumnya hanya saja dengan ukuran yang lebih pendek, dengan panjang pipa atas 12 sampai 13 inchi. Kate Bike menggunakan ban model gemuk, hal ini yang menjadi ciri khas dan keunikan dari Kate Bike itu sendiri.

Gambar 2.9 Sepeda Kate Bike. Sumber: Dokumentasi pribadi.

II.3.2 Cara bermain Kate Bike

Bermain Kate Bike pada umumnya sama seperti bermain sepeda BMX biasanya, para rider menggunakan sepeda Kate Bikenya untuk segala aktifitas BMX, mulai dari BMX racing hingga BMX freestyle seperti, BMX street/park, BMX dirt jump, BMX bowl, dan BMX flatland, namun Kate Bike tersebut lebih mengarah kepada jenis BMX street. Hanya saja dengan ukurannya yang lebih kecil, membuatnya lebih sulit untuk dimainkan. Namun karena kerumitan itulah banyak dari rider BMX yang kemudian ingin mencobanya, bukan hanya pemuda


(19)

19 Indonesia yang pasti, tetapi sampai ke luar negeri. Hal ini juga yang membuat banyak brand-brand besar asal luar negeri seperti, Rockers, Venom, MiniBMX, Dogg Scooters, dan salah satu brand asal Jepang tertarik untuk kemudian ikut memproduksi mini Bike atau Kate Bike tersebut.

II.4 Analisa Produk II.4.1 Analisa SWOT

Analisa SWOT lebih difokuskan pada pencapaian dari tujuan promosi. Terdapat empat elemen dalam analisa SWOT, meliputi:

(Strength/Kekuatan)

Merupakan produsen lokal satu-satunya yang memproduksi Kate Bike.

(Weakness/Kelemahan)

Masih belum begitu dikenal.

(Opportunity/Peluang)

Merupakan produk baru, sehingga mampu menawarkan sensasi lain.

(Threat/Ancaman)

Semakin banyaknya brand-brand asal luar negeri yang ikut memproduksi sepeda jenis miniBike.

Tabel 2.1 Analisa SWOT • Matriks SWOT

1. Strategi SO (Strength & Opportunity)

Sebagai produsen tunggal di pasar lokal akan menjadi strength tersendiri, sehingga bisa lebih leluasa ketika melakukan promosi produk tersebut. Terlebih produk yang ditawarkan pun masih terbilang baru, jadi dinilai akan mudah dalam menarik perhatian calon konsumen.

2. Strategi WO (Weakness & Opportunity)

Meskipun terbilang masih belum begitu dikenal, namun sebagai sebuah produk yang bisa menawarkan sensasi baru ini dinilai akan bisa menarik minat dari calon konsumen.


(20)

20 3. Strategi ST (Strength & Threat)

Meskipun semakin banyak produsen asal luar negeri yang ikut memproduksi sepeda jenis miniBMX juga, namun dirasa tidak akan terlalu mengganggu pasar lokal. Karena BDGBMX sendiri dengan Kate Bikenya mampu menawarkan kualitas sepeda yang sebanding dengan harga yang masih kompetitif dengan produk asal luar negeri.

4. Strategi WT (Weakness & Threat)

Sebagai produk yang terbilang baru, meskipun masih belum begitu dikenal.

II.4.2 Analisa 5W1H

WHY:

Kate Bike merupakan sebuah produk sepeda yang terbilang baru, sehingga dinilai harus dilakukan kegiatan promosi agar bisa lebih dikenal.

WHO:

Kate Bike sendiri secara khusus ditujukan untuk para penggemar olahraga BMX.

WHAT:

Kate Bike hadir sebagai pelepas penat dan pengusir kebosanan dalam kegiatan BMX. Dengan ke khasannya sendiri mampu menawarkan suasana baru dalam kegiatan bersepeda, khususnya kegiatan BMX.

WHEN:

Kegiatan promosi untuk Kate Bike ini akan dilakukan pada tanggal 27 September 2015, bertepatan dengan diadakannya event Panther energy X BDGBMX “Kate Bike Indonesia Reborn”. Dengan melihat kesempatan pada hari itu yang bertepatan dengan hari diadakannya Car Free Day, sehingga diharapkan dapat menarik perhatian masa yang lebih banyak.

WHERE:

Kegiatan event tersebut akan diadakan di lapangan Saparua, Bandung.

HOW:

Kegiatan promosi tersebut akan dilakukan dengan cara membagikan brosur Kate Bike, dan gimmick pada saat event.


(21)

21 Berdasarkan analisa tersebut, maka dengan diadakannya kegiatan promosi melalui event tersebut akan mampu membuat Kate Bike tersebut lebih dikenal oleh masyakat yang lebih luas, khususnya para penggemar olahraga BMX. Sehingga diharapkan mampu menaikan angka penjualan Kate Bike tersebut.


(22)

22 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan yang dilakukan yaitu dengan cara melakukan kegiatan promosi di event Panther Energy X BDGBMX “Kate Bike Indonesia reborn” agar dapat melakukan pengenalan produk kepada masyarakat yang hadir di event tersebut, yakni dengan membuat rancangan kegiatan promosi yang diaplikasikan melalui media Brosur, X banner, dan gimmick. Agar masyarakat umum, khususnya para penggemar kegiatan olahraga BMX yang hadir di event tersebut dapat lebih mengenal dan diharapkan dapat mendorong minat beli terhadap produk sepeda Kate Bike tersebut.

III.1.1 Strategi Promosi

Strategi promosi yang dilakukan pada perancangan ini yaitu menggunakan metode AISAS (Attention, Interest, Search, Action, dan Share). Pada setiap tahapan itu menggunakan masing-masing media yang mendukung tahapan tersebut, seperti: • Tahap Attention

Menggunakan media poster yang bertujuan untuk menarik perhatian dari target audience.

• Tahap Interest

Menggunakan media poster yang bertujuan untuk menambah ketertarikan dan rasa ingin tahu lebih dengan memberikan informasi yang dapat mengarahkan target audience untuk melakukan tahapan Search.

• Tahap Search

Menggunakan media iklan berupa poster digital yang diunggah melalui media sosial, yang menampilkan informasi mengenai sistem penjualan dari Kate Bike tersebut.

• Tahap Action

Tahap Action ini merupakan tahap dimana kegitan promosi itu dilakukan pada saat event berlangsung, menggunakan brosur sebagai media informasi yang sekaligus dapat difungsikan sebagai media reminding karena dapat difungsikan sebagai poster juga.


(23)

23 • Tahap Share

Tahap share sendiri merupakan tahapan word of mouth marketing, karena tahapan ini merupakan tahapan dimana tidak lagi terjadi kegiatan promosi secara langsung, melainkan tahapan promosi yang dilakukan secara tidak langsung oleh target audience melalui komunikasi yang dilakukan dengan teman atau orang yang dikenalnya mengenai pengalaman target audience selama menghadiri event yang sudah diselenggarakan. Didukung oleh media reminding yang berupa gimmick dan merchandise. Pada tahapan ini, didukung juga oleh kegiatan lomba foto yang diadakan. Dimana pada kegiatan ini, target audience diarahkan untuk melakukan kegiatan sharing mengenai moment menyenangkan bersama Kate Bike melalui unggahan foto di media sosial.

III.1.2 Target audience

Adapun Target audience yang dipilih, berdasarkan pertimbangan faktor Demografis, Psikografis, dan geografis, yaitu:

1. Demografis

Secara Demografis target audience diklasifikasikan sebagai berikut: a. Usia : 16- 24 tahun

b. Status Sosial : Menengah hingga menegah atas. c. Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuan 2. Psikografis

Secara Psikografis target audience tersebut dapat dikelompokan dengan spesifikasi sebagai berikut:

a. Remaja hingga dewasa yang menyukai kegiatan olahraga BMX. b. Penyuka hal-hal baru dan unik.

3. Geografis

Berdasarkan strategi perancangan, target audience berdasarkan faktor geografis lebih ditekankan kepada masyarakat Kota Bandung, khususnya yang hadir pada acara car free day.


(24)

24 III.1.3 Pendekatan Komunikasi

• Pendekatan Visual

Berdasarkan pertimbangan yang telah dilakukan, gagasan visual yang dipilih yaitu, sebagai berikut:

1. Pemilihan gambar atau foto

Untuk media promosi lebih menonjolkan visual dari sepeda Kate Bike tersebut, dengan tujuan agar dapat diketahui dan lebih dikenal oleh target audience.

2. Warna yang digunakan

Warna yang digunakan pada media promosi tersebut menggunakan warna latar belakang monokrom untuk memberikan kontras agar fokus orang tertuju pada objek utama yang ditampilkan

3. Tipografi

Untuk tagline dari produk tersebut menggunakan font Myriad Pro untuk memberikan kesan nyaman dan santai, sedangkan untuk headline dari promosi ini sendiri menggunakan font Headliner No.45 yang bertujuan untuk memberikan kesan tegas pada headline yang diangkat yaitu “Pre Order Now” dengan harapan memberikan ketegasan juga terhadap target audience dalam memutuskan untuk melakukan pembelian.

• Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal yang digunakan dalam perancangan kegiatan promosi ini menggunakan bahasa Inggris sederhana, sehingga mudah dipahami oleh target audience, yang diaplikasikan pada setiap media yang digunakan dalam perancangan ini.

• Tujuan komunikasi

Melakukan pengenalan produk kepada masyarakat umum, khususnya para penggemar kegiatan BMX dengan cara memberikan informasi mengenai produk sepeda Kate Bike tersebut melalui media promosi berupa brosur. Dengan harapan produk tersebut dapat dikenali sehingga dapat mendorong keinginan target audience untuk melakukan pembelian.


(25)

25 • Pesan Utama

Pesan Utama yang disampaikan, yaitu: 1. Informasi mengenai sepeda Kate Bike 2. Spesifikasi Sepeda

3. Media untuk mendapatkan informasi lanjutan

III.1.4 Strategi Kreatif

Strategi kreatif pada perancangan promosi sepeda Kate Bike ini dilakukan dengan cara, melakukan pendekatan dengan mengadakan event yang melibatkan target audience secara langsung, agar proses pengenalan produk bisa dilakukan dengan mudah. Lalu dengan kegiatan penyebaran media informasi berupa brosur agar target audience tersebut dapat mengetahui dan tertarik terhadap produk yang ditawarkan.

III.1.5 Strategi Media

Pemilihan media yang dilakukan dalam perancangan kali ini meliputi media cetak dan media elektronik, dengan alasan media tersebut dinilai sangat tepat dalam menyampaikan pesan, karena media-media tersebut berhubungan langsung dengan masyarakat umum. Sehingga tidak hanya target audience saja yang mendapat pesan tersebut, tapi masyarakat umum pun dapat menerima pesan tersebut.

Media yang digunakan dalam perancangan ini merupakan media penyampai pesan yang sering dijumpai oleh target audience. Dengan konsep penyampaian yang singkat padat dan jelas, agar tidak banyak menyita waktu dari pembacanya namun tetap dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan.


(26)

26 • Media Utama

1. Tahap attention

Tahapan attention menggunakan media poster, dengan visual dari Kate Bike tersebut yang masih sedikit ditutupi, dengan elemen verbal yang berupa ajakan. Sehingga diharapkan dengan melihat poster ini dapat memberikan rasa ketertarikan dari target audience terhadap produk yang ditawarkan. Poster attention ini digunakan dengan tujuan untuk menarik perhatian dari target audience yang melihatnya.


(27)

27 2. Tahap interest

Tahap interest pun menggunakan media poster yang menampilkan para pengendara bmx yang menggunakan sepeda Kate Bike dengan tujuan agar membuat target audience tersebut lebih tertarik pada produk yang ditawarkan.

Gambar 3.2 Media interest 1


(28)

28 3. Tahap search

Pada tahapan search ini, menggunakan media iklan digital berupa poster iklan digital yang berisi informasi mengenai cara pembelian dari Kate Bike tersebut, yang diunggah di akun media sosial Kate Bike Indonesia sendiri.


(29)

29 4. Tahap action

Untuk tahap action pada perancangan ini menggunakan media brosur yang menampilkan foto dari sepeda Kate Bike tersebut yang dapat digunakan sebagai mini poster juga ketika sudah tidak digunakan sebagai brosur, dan berisi informasi mengenai Kate Bike. Sehingga target audience dapat mengetahui apa itu Kate Bike dan spesifikasinya.

Gambar 3.5 Media action tampak depan


(30)

30 5. Tahap share

Tahap share pada kegiatan perancangan promosi ini, berbentuk poster yang memuat informasi mengenai kegiatan lomba foto yang akan diadakan.


(31)

31 • Media Pendukung

1. X banner

X banner merupakan media penarik perhatian target audience, yang digunakan pada saat event berlangsung.


(32)

32 2. Poster event

Media ini memuat visual yang menarik dan memiliki keunggulan dengan jangkauannya yang cukup luas, sehingga dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan.

Gambar 3.9 Poster attention


(33)

33 3. Flyer di media sosial

Merupakan media iklan yang bisa dikatakan gratis, namun memliki jangkauan yang sangat luas. Mampu menyampaikan informasi yang dimuat dengan baik.


(34)

34 4. Flyer

Merupakan media iklan yang didistribusikan ditempat umum. Flyer sendiri berisi mengenai Jadwal, tempat, tanggal dan rundown acara. Beserta informasi mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dan tempat yang digunakan untuk kegiatan tersebut.

Gambar 3.12 Flyer


(35)

35 5. Umbul-umbul

Umbul-umbul adalah media berupa bendera yang dipasang memanjang ke atas, yang digunakan ketika event atau acara berlangsung dengan tujuan memeriahkan suasana serta menarik perhatian.


(36)

36 6. Back drop

Sebagai wallpaper yang dipasang di tengah-tengah event, yang dapat digunakan sebagai latar berfoto-foto para pengunjung.


(37)

37 7. Mug

Digunakan sebagai merchandise yang diberikan secara gratis untuk setiap pembelian produk atau hadiah dari fun game yang bisa diadakan disaat event berlangsung. Dan juga berfungsi sebagai media pengingat setelah lepas dari event. Mug disini dipilih dengan memperhatikan kebiasaan dari target audience pada umumnya yang suka menikmati minuman panas berupa kopi, teh, dan susu, jadi mug ini dapat digunakan untuk menemani kegiatan tersebut. Sehingga diharapkan media ini dapat menjadi media reminding juga.


(38)

38 8. Gimmick

Buah tangan dari event yang diberikan secara Cuma-Cuma kepada para pengunjung yang berguna sebagai media pengingat setelah lepas dari event. Berupa stiker, gantungan kunci dll.

Gambar 3.17 Stiker


(39)

39 III.1.6 Distribusi media

Distribusi media adalah strategi penyebaran seluruh media. Untuk dimuncul/ terbitkan dan disebarkan kepada target audience. Adapun jadwal pendistribusiannya seperti dibawah ini:

Media

Bulan

Agustus September Oktober

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Media Utama Poster Produk attention Interest 1 Interest 2 Poster digital Brosur Poster kegiatan sharing Media Pendukung Poster Flyer digital Flyer X banner Umbul-umbul Backdrop Mug Gimmick

Tabel 3.1 Tabel distribusi media

Jadwal distribusi media dilakukan setiap minggunya, seperti yang dimuat di tabel. Yang akan dilakukan selama kurang lebih dua bulan sebelum event berlangsung pada tanggal 27 September 2015.

III.2 Konsep Visual

Konsep visual pada perancangan kegiatan promosi ini yaitu lebih menonjolkan produk yang ditawarkan, dengan cara menampilkan visual dari produk tersebut pada latar berwarna monokrom untuk memberikan kesan kontras agar fokus langsung tertuju pada produk tersebut yang merupakan objek utama pada media promosi ini.


(40)

40 III.2.1 Format Media

Format desain yang digunakan dalam perancangan promosi sepeda Kate Bike dengan menampilkan informasi dan spesifikasi dari sepeda tersebut agar dapat diketahui oleh target audience, dengan menampilkan elemen visual dan verbal yang mudah dipahami. Berikut ini adalah format ukuran media-media yang digunakan dalam perancangan ini:

• Brosur berukuran 19,8 cm X 41,7 cm • X banner berukuran 160 cm X 60 cm • Poster berukuran 29,7 cm X 42 cm • Flyer berukuran 29,7 cm X 42 cm • Umbul-umbul berukuran 300 cm X 100 cm • Backdrop berukuran 300 cm X 200 cm III.2.2 Tata Letak (Layout)

Depan Belakang

Gambar 3.19 Layout

Tata letak atau layout yang digunakan pada setiap media promosi yaitu landscape dan portrait. Tujuan digunakannya tata letak ini adalah agar elemen visual atau verbal dapat menjadi lebih menarik sehingga memudahkan target audience menerima informasi yang disampaikan.


(41)

41 III.2.3 Font

Dalam perancangan media promosi ini terdapat beberapa jenis font atau typografi yang digunakan, diantaranya:

• Body Text

Menggunakan font Myriad Pro yang berkarakter nyaman dan terlihat santai, sehingga cocok ketika digunakan untuk Body text.

Gambar 3.20 Font Myriad Pro

• Headline

Menggunakan font Headline No. 45 yang berkarakter tegas, sehingga cocok ketika digunakan sebagai penyampai pesan headline.


(42)

42 III.2.4 Warna

Warna dominan yang digunakan pada media promosi ini yaitu warna monokrom yang menjadi warna background digunakan untuk memberikan kesan kontras. Sehingga lebih menonjolkan objek utama pada media promosi tersebut.


(43)

43 BAB IV

TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA

IV.1 Teknis Produksi

Proses produksi dalam perancangan kegiatan promosi ini meliputi beberapa tahapan, diantaranya:

Tahap Pengumpulan Data

Tahapan ini merupakan tahap paling awal dalam proses perancangan ini. Berupa kegiatan mencari tahu informasi dan mengenali lebih dalam mengenai objek penelitian, kegiatan ini pun meliputi pengumpulan data untuk tulisan dan data berupa gambar untuk kemudian diolah. Dalam tahap ini juga dilakukan proses pencarian referensi-referensi melalui internet dan juga dari orang-orang yang lebih paham mengenai hal ini.

Tahapan Perancangan

Tahapan ini merupakan tahap inti dalam proses perancangan kegiatan promosi ini merupakan tahap pengolahan konsep yang sudah terpikirkan. Meliputi kegiatan pengolahan data dan gambar untuk menjadi wujud soft copy dari media promosi yang akan digunakan dalam kegiatan perancangan promosi ini.

Tahap Produksi

Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses perancangan, karena tahapan ini merupakan tahap proses perwujudan dari konsep yang telah dibuat hingga menjadi soft copy dari dari media yang akan digunakan dalam kegiatan promosi ini untuk kemudian diolah menjadi wujud media (hardcopy), seperti brosur, poster, x banner, umbul-umbul, serta media lainnya.

IV.2 Media Utama

Media utama yang digunakan pada perancangan promosi sepeda Kate Bike ini menggunakan media, berupa:


(44)

44 1. Poster

Poster untuk media utama ini merupakan poster dari produk yang ditawarkan, yang meliputi beberapa tahap diantaranya:

a. Attention

Gambar 4.1 Poster attention Kate Bike

Ukuran Media : 29,7 cm X 42 cm Bahan : Art paper 80gram Teknik : Digital Printing

Poster attention ini digunakan dengan tujuan untuk menarik perhatian dari target audience yang melihatnya. Dengan menampilkan elemen visual dari Kate Bike dengan elemen verbal yang berupa ajakan. Sehingga diharapkan dengan melihat poster ini dapat memberikan rasa ketertarikan dari target audience terhadap produk yang ditawarkan.


(45)

45 b. Interest 1

Gambar 4.2 Poster interest Kate Bike 1

Ukuran Media : 29,7 cm X 42 cm Bahan : Art paper 80gram Teknik : Digital Printing

Poster interest ini menampilkan pengendara bmx yang menggunakan sepeda Kate Bike dengan tujuan agar membuat target audience tersebut lebih tertarik pada produk yang ditawarkan.


(46)

46 c. Interest 2

Gambar 4.3 Poster interest Kate Bike 2

Ukuran Media : 29,7 cm X 42 cm Bahan : Art paper 80gram Teknik : Digital Printing

Poster interest ini menampilkan pengendara bmx yang menggunakan sepeda Kate Bike dengan tujuan agar membuat target audience tersebut lebih tertarik pada produk yang ditawarkan. Pada poster ini menampilkan figure dari Didi Triya Sanjaya yang bertujuan untuk mendukung proses publikasi dari event yang akan dilaksanakan.


(47)

47 2. Poster Iklan Digital

Gambar 4.4 Poster iklan digital

Ukuran Media : 650 X 650 px Bahan : -

Teknik : -

Media ini digunakan sebagai media yang mendukung tahap search pada perancangan promosi ini, berupa poster iklan digital yang berisi informasi mengenai cara pembelian dari Kate Bike tersebut. Yang diunggah di akun media sosial Kate Bike Indonesia sendiri.


(48)

48 3. Brosur

Gambar 4.5 Brosur tampak depan

Gambar 4.6 Brosur tampak belakang

Ukuran Media : 19,8 cm X 41,7 cm Bahan : Art paper 80gram Teknik : Digital Printing

Media ini merupakan media yang mendukung tahap action pada kegiatan perancangan promosi ini, berbentuk brosur yang memuat informasi mengenai penjelasan singkat mengenai sepeda Kate Bike tersebut dan spesifikasi yang dimilikinya. Brosur tersebut bisa juga digunakan sebagai poster mini, karena menampilkan foto dari sepeda Kate Bike itu, sehingga dapat menjadi media reminding juga ketika lepas dari event.


(49)

49 4. Share

Gambar 4.7 Poster kegiatan lomba foto

Ukuran Media : 29,7 cm X 42 cm Bahan : Art paper 80gram Teknik : Digital Printing

Media ini merupakan media yang mendukung tahap share pada kegiatan perancangan promosi ini, berbentuk poster yang memuat informasi mengenai kegiatan lomba foto yang akan diadakan.


(50)

50 IV.3 Media Pendukung

Media pendukung digunakan dengan tujuan untuk mendukung kegiatan perancangan promosi dari Kate Bike tersebut. Media pendukung yang digunakan pada perancangan promosi sepeda Kate Bike ini menggunakan media, berupa:

1. Poster

Media poster disini meliputi beberapa tahapan, yaitu: Attention dan Interest, poster attention sendiri merupakan poster yang pertama kali diluncurkan yang bertujuan untuk menarik perhatian dari target audience dengan member efek bertanya-tanya “akan ada apa?”, lalu disambung dengan poster interest yang bertujuan untuk semakin menarik perhatian sehingga memunculkan rasa ingin tahu dari target audience untuk selanjutnya melakukan proses searching melalui media dan kontak yang terdapat pada poster interest tersebut.

Terdapat dua jenis poster yang digunakan dalam kegiatan perancangan promosi ini, yaitu:


(51)

51 a. Poster Attention

Gambar 4.8 Poster attention

Poster attention tersebut digunakan dengan tujuan untuk menarik perhatian dari target audience. Menjadi pembuka proses perancangan promosi ini, karena media ini merupakan media yang pertama kali disebar.


(52)

52 b. Poster Interest

Gambar 4.9 Poster Interest

Ukuran Media : 42 cm X 29,7 cm Bahan : Art Paper 80 gram Teknik : Digital Printing

Poster interest disini digunakan sebagai media yang bertujuan untuk membangun ketertarikan dari target audience dengan menampilkan figur yang dikenal di dunia BMX ini sendiri.


(53)

53 2. Flyer

Gambar 4.10 Flyer

Ukuran Media : 42 cm X 29,7 cm Bahan : Art Paper 80 gram Teknik : Digital Printing

Penggunaan media Flyer disini bertujuan untuk menjawab rasa penasaran dari target audience. Berisi informasi mengenai event yang akan dilaksanakan. Dimana event tersebut adalah lokasi kegiatan promosi Kate Bike tersebut akan dilakukan.


(54)

54 3. Lembar Informasi Flyer

Gambar 4.11 Lembar informasi flyer

Ukuran Media : 42 cm X 29,7 cm Bahan : Art Paper 80 gram Teknik : Digital Printing

Lembar informasi ini merupakan lembar di balik flyer event, berisi informasi mengenai kegiatan yang akan diadakan dan lokasi dari event yang akan dilaksanakan.


(55)

55 4. Flyer Digital (media sosial)

Gambar 4.12 Flyer digital

Ukuran Media : 650 X 650 px Bahan : -

Teknik : -

Media digital ini digunakan pada akun media sosial Kate Bike sendiri. Memberikan informasi mengenai event yang akan diselenggarakan.


(56)

56 5. X banner

Gambar 4.13 X banner

Ukuran Media : 60 cm X 160 cm Bahan : Flexy Jerman Teknik : Digital Printing

Memuat headline yang mengaskan untuk melakukan pembelian produk sesegera mungkin. Menampilkan objek sepeda Kate Bike sebagai penarik perhatian dan gambaran singkat mengenai produk tersebut.


(57)

57 6. Back drop

Gambar 4.14 Back Drop

Ukuran Media : 300 cm X 200 cm Bahan : Flexy Jerman Teknik : Digital Printing

Media Backdrop dalam perancangan ini digunakan sebagai wallpaper di event yang dapat digunakan sebagai latar belakang bagi para pengunjung untuk berfoto ria.


(58)

58 7. Umbul-umbul

Gambar 4.15 Umbul-Umbul

Ukuran Media : 300 cm X 100 cm Bahan : Flexy

Teknik : Digital Printing

Umbul-umbul merupakan media pemeriah suasana selama event, disebarkan di sekitar area event, untuk menarik perhatian yang melihatnya agar ikut hadir di event tersebut.


(59)

59 8. Mug

Gambar 4.16 Mug

Ukuran Media : -

Bahan : Keramik

Teknik : Digital Printing

Mug merupakan merchandise untuk setiap pembelian sepeda Kate Bike di event tersebut. Media ini sendiri berfungsi sebagai media reminding target audience untuk tetap ingat pada produk yang dipromosikan, agar tetap mengingat produk tersebut.


(60)

60 9. Gimmick

a. Stiker

Gambar 4.17 Stiker

Ukuran Media : 7 cm X 4,5 cm, 10 cm X 6.55 cm, dan 15 cm X 12,7 cm Bahan : stiker decal

Teknik : Digital Printing

b. Gantungan kunci

Gambar 4.18 Gantungan kunci Ukuran Media : 6 cm X 4 cm

Bahan : kayu Teknik : laser cut

Gimmick merupakan media reminding yang diberikan secara gratis pada saat event berlangsung, dengan tujuan melalui media ini para pengunjung event akan tetap ingat pada produk yang di promosikan setelah lepas dari event. Gimmick sendiri berupa stiker print, dan gantungan kunci.


(61)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

Perancangan Promosi Sepeda BDGBMX Jenis Kate Bike

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2014-2015

Oleh:

Ficky Apriadi 51911046

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(62)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN . ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS . ... ii

KATA PENGANTAR . ... iii

ABSTRAK . ... iv

ABSTRACT . ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 2

I.3 Rumusan Masalah ... 2

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Tujuan Perancangan ... 3

BAB II PROMOSI KATE BIKE ... 4

II.1 Promosi ... 4

II.1.1 Pengertian Promosi ... 4

II.1.2 Tujuan Promosi ... 4

II.1.3 Komunikasi Pemasaran ... 5

II.1.4 Promosi kate Bike ... 11

II.1.5 Sistem Penjualan Kate Bike... 13

II.2 Bandung BMX ... 13

II.2.1 Pengenalan Bandung BMX ... 13

II.2.2 Industri Kreatif Bandung BMX ... 14

II.2.3 Visi dan Misi Bandung BMX ... 15

II.2.4 Struktur Organisasi ... 15

II.2.5 Deskripsi Tugas... 16


(63)

vii

II.3.1 Spesifikasi Kate Bike ... 18

II.3.2 Cara Bermain Kate Bike ... 18

II.4 Analisa Produk ... 19

II.4.1 Analisa SWOT ... 19

II.4.2 Analisa 5W1H ... 20

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 22

III.1 Strategi Perancangan ... 22

III.1.1 Strategi Promosi ... 22

III.1.2 Target Audience ... 23

III.1.3 Pendekatan Komunikasi ... 24

III.1.4 Strategi Kreatif ... 25

III.1.5 Strategi Media ... 25

III.1.6 Distribusi Media ... 39

III.2 Konsep Visual ... 39

III.2.1 Format Desain ... 40

III.2.2 Tata Letak (Layout) ... 40

III.2.3 Font... 41

III.2.4 Warna ... 42

BAB IV TEKNIS PRODUKSI ... 43

IV.1 Teknis Produksi... 43

IV.2 Media Utama ... 43

IV.3 Media Pendukung... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 61 LAMPIRAN


(64)

viii DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Promosi yang dilakukan oleh 2DBMX . ... 11

Gambar 2.2 Contoh promosi yang pernah dilakukan oleh BandungBMX ... 11

Gambar 2.3 Contoh promosi yang dilakukan oleh Moxie BMX Co ... 12

Gambar 2.4 Contoh promosi yang dilakukan oleh Convict mini BMX ... 12

Gambar 2.5 Sistem kerja pada penjualan sepeda Kate Bike ... 13

Gambar 2.6 Identitas BandungBMX . ... 14

Gambar 2.7 Struktur organisasi industry kreatif BDGBMX ... 16

Gambar 2.8 Kate Bike ... 17

Gambar 2.9 Sepeda Kate Bike ... 18

Gambar 3.1 Media attention ... 26

Gambar 3.2 Media interest 1... 27

Gambar 3.3 Media interest 2... 27

Gambar 3.4 Media search ... 28

Gambar 3.5 Media action tampak depan ... 29

Gambar 3.6 Media action tampak belakang ... 29

Gambar 3.7 Media share ... 30

Gambar 3.8 X banner ... 31

Gambar 3.9 Poster attention... 32

Gambar 3.10 Poster interest ... 32

Gambar 3.11 Flyer digital ... 33

Gambar 3.12 Flyer ... 34

Gambar 3.13 Lembar informasi flyer ... 34

Gambar 3.14 Umbul-umbul ... 35

Gambar 3.15 Back drop ... 36

Gambar 3.16 Mug ... 37

Gambar 3.17 Stiker ... 38

Gambar 3.18 Gantungan kunci ... 38

Gambar 3.19 Layout ... 40

Gambar 3.20 Font Myriad Pro ... 41


(65)

ix

Gambar 4.2 Poster interest kate bike 1 ... 34

Gambar 4.3 Poster interest kate bike 2 ... 35

Gambar 4.4 Poster iklan digital ... 36

Gambar 4.5 Brosur Tampak Depan... 37

Gambar 4.6 Brosur Tampak Belakang ... 37

Gambar 4.7 Poster kegiatan lomba foto ... 38

Gambar 4.8 Poster attention... 40

Gambar 4.9 Poster Interest ... 41

Gambar 4.10 Flyer ... 42

Gambar 4.11 Lembar informasi flyer ... 43

Gambar 4.12 Flyer digital ... 44

Gambar 4.13 X banner ... 45

Gambar 4.14 Back Drop ... 46

Gambar 4.15 Umbul-Umbul ... 47

Gambar 4.16 Mug ... 48

Gambar 4.17 Stiker ... 49

Gambar 4.18 Gantungan Kunci ... 49

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Sistem Kerja Pada Penjualan Sepeda Kate Bike. ... 19

Tabel 2.2 Struktur Organisasi Industri Kreatif BDGBMX ... 16

Tabel 2.3 Analisa SWOT ... 19


(66)

61

DAFTAR PUSTAKA

Apep. (2007). BMX FREE-STYLE. Bandung, Indonesia: DAR! Mizan.

Eii & Verry. Sejarah dan perkembangan Kate Bike. (Lapangan Saparua, 15 Desember, 2014)

Munandar Arief. 2014 (16 Juli). Kate Bike, Sepeda Mini Buatan Bandung. Di akses pada 15 Desember 2014. Tersedia di: http://extremeina.com/?p=2806 Rambat Lupiyoadi, A.Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba

Empat, 2006 hlm.120.

SA Edwin. 2013 (16 September). Yang Perlu Diketahui Tentang Word Of Mouth Marketing. Di akses pada 30 April 2014. Tersedia di:

http://bangwinissimo.com/2013/09/16/yang-perlu-diketahui-tentang-word-of-mouth-marketing/

Schmitz Andy. 2012 (29 Desember). Modern Management Of Small Businesses. Di akses pada 30 April 2014. Tersedia di:

http://2012books.lardbucket.org/books/modern-management-of-small-businesses/s11-08-marketing-strategy-and-promoti.html

Sustina, Perilaku Konsumen Dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003, hlm. 299


(67)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Ficky Apriadi, lahir di Bandung pada tanggal 27 September 1992 dari pasangan Bapak Arman Priadi dan Ibu Nunung Hayati, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Bertempat tinggal di Ters.Jl.Pesantren No.62 Rt 01 Rw 02 Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Bandung.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Arcamanik Endah pada tahun 2004. Setelah itu penulis melanjutkan ke bangku SMP/MTs dan lulus tahun 2007 dari SMPN 49 Bandung. Setelah lulus jenjang SMP/MTs penulis melanjutkan studi ke SMK Merdeka Bandung dan lulus pada tahun 2010.

Kemudian pada tahun 2011 penulis melanjutkan studinya ke jenjang kuliah dan masuk di Fakultas Desain, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.


(68)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini yang berjudul “ PERANCANGAN PROMOSI SEPEDA BDGBMX JENIS KATE BIKE”. Adapun tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi Tugas Akhir saya.

Dalam kesempatan ini saya sebagai penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Bandung, Juli 2015


(69)

(70)

(71)

(1)

61 DAFTAR PUSTAKA

Apep. (2007). BMX FREE-STYLE. Bandung, Indonesia: DAR! Mizan.

Eii & Verry. Sejarah dan perkembangan Kate Bike. (Lapangan Saparua, 15 Desember, 2014)

Munandar Arief. 2014 (16 Juli). Kate Bike, Sepeda Mini Buatan Bandung. Di akses pada 15 Desember 2014. Tersedia di: http://extremeina.com/?p=2806 Rambat Lupiyoadi, A.Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba

Empat, 2006 hlm.120.

SA Edwin. 2013 (16 September). Yang Perlu Diketahui Tentang Word Of Mouth

Marketing. Di akses pada 30 April 2014. Tersedia di:

http://bangwinissimo.com/2013/09/16/yang-perlu-diketahui-tentang-word-of-mouth-marketing/

Schmitz Andy. 2012 (29 Desember). Modern Management Of Small Businesses. Di akses pada 30 April 2014. Tersedia di:

http://2012books.lardbucket.org/books/modern-management-of-small-businesses/s11-08-marketing-strategy-and-promoti.html

Sustina, Perilaku Konsumen Dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003, hlm. 299


(2)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Ficky Apriadi, lahir di Bandung pada tanggal 27 September 1992 dari pasangan Bapak Arman Priadi dan Ibu Nunung Hayati, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Bertempat tinggal di Ters.Jl.Pesantren No.62 Rt 01 Rw 02 Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Bandung.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Arcamanik Endah pada tahun 2004. Setelah itu penulis melanjutkan ke bangku SMP/MTs dan lulus tahun 2007 dari SMPN 49 Bandung. Setelah lulus jenjang SMP/MTs penulis melanjutkan studi ke SMK Merdeka Bandung dan lulus pada tahun 2010.

Kemudian pada tahun 2011 penulis melanjutkan studinya ke jenjang kuliah dan masuk di Fakultas Desain, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.


(3)

iii KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini yang berjudul “ PERANCANGAN PROMOSI SEPEDA BDGBMX JENIS KATE BIKE”. Adapun tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi Tugas Akhir saya.

Dalam kesempatan ini saya sebagai penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Bandung, Juli 2015


(4)

(5)

(6)