Community Analysis Kebijakan Pengembangan Koleksi

12 2. Kebijakan pengembangan koleksi, yaitu meliputi kebijakan perpustakaan untuk mengembangkan koleksi, mengarahkan dana, dan menempatkan jenis-jenis koleksi perpustakaan. 3. Seleksi, pada intinya adalah memilih bahan pustaka yang mana yang sesuai masuk ke perpustakaan sesuai dengan jenis perpustakaan. 4. Akuisisi, yaitu suatu proses kegiatan pengadaan bahan pustaka yang dilakukan dengan pembelian, hadiah, hibah, tukar-menukar, menerbitkan sendiri dan titipan. 5. Weeding, yaitu kegiatan menyiangi bahan pustaka. 6. Evaluasi, yaitu kegiatan mengevaluasi koleksi yang ada di perpustakaan secara berkesinambungan.

2.2.1 Community Analysis

Tahapan ini biasa disebut analisis masyarakat yaitu tahap awal proses pengembangan koleksi untuk melihat siapa segmentasi pemakai perpustakaan. Analisis dapat dilakukan secara formal maupun non formal. Secara formal dilakukan melalui penelitian langsung kepada pengguna pemakai perpustakaan dengan melihat factor: Sosial budaya, Tingkat pendidikan, Sosial ekonomi, Minat baca, Usia dan Jenis kelamin LP. Sedangkan secara non formal dapat dilakukan dengan cara mengkaji berbagai terbitan dan sumber informasi yang ada untuk kepentingan pengguna. Intinya analisis masyarakat ini perlu dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat tentang kebutuhan informasi dari masyarakat pengguna yang akan dilayani oleh perpustakaan yang bersangkutan. Dalam melaksanakan community analysis ini faktor pengguna adalah fokus perhatian. 13

2.2.2. Kebijakan Pengembangan Koleksi

Kegiatan perpustakaan tidak dapat terlepas dengan adanya kebijakan pada instansi dimana lembaga itu berada terutama dalam pembinaan dan pengem- bangan koleksi. Kebijakan pengembangan koleksi ini berupa dokumen tertulis yang berkaitan dengan pengembangan koleksi. Dalam kebijakan ini biasanya menyangkut masalah bahan pustaka yang akan dikembangkan, anggaran dana dan prioritas pengadaan jenis koleksi. Pada dasarnya semua pemakai perpustakaan mempunyai wewenang untuk mengusulkan atau memilih bahan pustaka. Namun keputusan akhir tetap ada di tangan pustakawan yang mengetahui secara langsung keadaan koleksi perpustakaan, anggaran yang tersedia dan skala prioritasnya. Mc Colvin menyatakan 2 teori yang harus diterapkan seorang pustakawan dalam pengembangan koleksi yaitu : 1. Teori nilai, teori pengembangan koleksi yang dilihat dari kacamata pustakawan dalam memandang penting tidaknya suatu informasi. 2. Teori permintaan, teori pengembangan koleksi dilihat dari permintaan pengguna. Koleksi yang dipilih harus sesuai dengan permintaan pemakai. Dalam teori ini pustakawan merespon kebutuhan pemakai. 3. Selain syarat diatas, untuk melaksanakan pengembangan koleksi perpustakaan secara terarah perlu adanya ketentuan yang jelas sebagai pegangan bagi selector. Kebijakan sebaiknya dibuat tertulis sehingga kalau timbul masalah di kemudian hari dapat ditunjuk kembali pada kebijakan yang sudah ditetapkan itu. 14 Dalam melakukan pembuatan kebijakan pengembangan koleksi sebaiknya dilakukan secara tertulis, adapun keutungannya jika dilakukan secara tertulis dapat berfungsi sebagai : 1 Pedoman bagi para selector Dengan adanya kebijakan, mereka bekerja lebih terarah karena sasaran jelas, dan dana yang terbatas dapat dimanfaatkan dengan lebih bijaksana. 2 Sarana komunikasi Kebijakan akan memberitahu pada para pengguna, pejabat yang berwenang dan pihak lain tentang apa cakupan dan cirri-ciri koleksi yang telah ada dan rencana untuk pengembangan selanjutnya. 3 Sarana perencanaan Kebijakan dapat memberikan informasi yang akan membantu dalam proses alokasi dana. Selain fungsi diatas, kebijakan mempunyai manfaat lain diantaranya adalah: 1. Membantu menetapkan metode untuk menilai bahan sebelum dibeli. 2. Membantu memilih cara terbaik untuk pengadaan misalnya langsung dari penerbit atau melalui jobber. 3. Membantu menghadapi masalah sensor dengan menjelaskan bahan macam apa yang akan dibeli dan menunjukan bahwa kebijakan tersebut didukung oleh para administrator lembaga yang bersangkutan. 4. Membantu dalam perencanaan anggaran jangka panjang dengan menetapkan prioritas-prioritas dan garis besar sasaran pengem- bangan. 15 5. Membantu merencanakan bentuk-bentuk kerjasama dengan perpustakaan lain seperti pinjam antar perpustakaan, kerjasama dalam pengadaan dan sebagainya. 6. Membantu identifikasi bahan pustaka yang perlu dipindahkan ke gudang atau dikeluarkan dari koleksi. Pengembangan koleksi yang efektif membutuhkan sebuah rencana yang baik untuk memperbaiki kelemahan yang ada dalam mempertahankan kekuatan koleksi. Kebijakan koleksi perlu dimiliki sebagai pedoman bagi staf perpustakaan. Kebijakan tersebut menyajikan rencana kegiatan dan informasi yang digunakan untuk mengarahkan cara berpikir staf dalam pengambilan keputusan, yang lebih spesifik lagi rencana tersebut seharusnya merupakan hasil dari suatu diskusi atau perundingan yang matang mengenai keputusan untuk mengadakan suatu koleksi. Elemen–elemen yang seharusnya ada dalam rencana pengembangan koleksi adalah overview gambaran ikhtisar, details of subject areas and format collected detail dari bidang subjek dan format yang akan dikumpulkan dan misscellanous issues macam-macam persoalan lain.

a. Overview