76
Bahasa Indonesia SDMI Kelas 6
A. Membaca Intensif
1. Menemukan makna tersirat suatu teks.
Membaca merupakan kebutuhan hidup setiap orang. Bahkan dapat dikatakan membaca merupakan kebutuhan utama manusia modern. Bermacam-
macam hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia modern selalu berhubungan dengan kegiatan membaca.
Pada hakikatnya membaca adalah kegiatan untuk memahami gagasan penulis. Gagasan penting dalam sebuah bacaan dapat dipilah menjadi dua, yaitu
gagasan utama dan gagasan penjelas. Oleh karena itu, pengenalan terhadap gagasan pokok dan gagasan penjelas merupakan hal yang sangat penting dalam
membaca. Di sisi lain, membaca juga bermakna untuk menemukan makna tersirat suatu
teks dengan cara membaca intensif. Makna tersirat adalah makna yang diperoleh setelah kegiatan membaca selesai. Pembaca dapat mengambil hikmah yang tidak
tertulis dalam teks bacaan. Cara menemukan isi teks bacaan yang tersirat adalah sebagai berikut.
1. Menentukan tujuan membaca. 2. Membaca teks bacaan secara intensif untuk memperoleh infomasi.
3. Menafsirkan isi teks bacaan. 4. Membuat catatan penting.
5. Menguji diri sendiri mengenai isi teks bacaan tersebut, sudah paham atau belum.
6. Mengambil hikmah setelah memahami isi teks bacaan yang dibaca.
Bacalah teks bacaan di bawah ini secara cermat Antisipasi Pemanasan Global
Menanamkan Cinta Tanaman sejak Dini
Cuaca panas siang itu tidak menyurutkan niat 27 siswa kelas VI SD Sukorejo III, Kecamatan Kertoyudan, Kabupaten Magelang, untuk belajar di kebun milik Kantor
Informasi Penyuluh Pertanian dan Kehutanan KIPPK. Mereka datang ke kebun itu untuk belajar dan praktik ilmu pengetahuan alam IPA.
Sebelum ke lapangan, mereka terlebih dahulu mendapatkan penjelasan dari petugas KIPPK, antara lain tentang cara mencangkok, sambung pucuk, dan membuat
media tanam. Tidak lama setelah itu, para siswa diajak ke kebun untuk praktik cara mengembangbiakkan tanaman tersebut.
Di unduh dari : Bukupaket.com
77
Bahasa Indonesia SDMI Kelas 6 Imam 11, salah seorang siswa, mengaku senang belajar di alam. Sebab, mereka
bisa mendapatkan banyak hal yang sebelumnya tidak diperoleh di bangku sekolah. Salah satunya, jika sebelumnya hanya bisa membayangkan mencangkok, kini anak-
anak itu bisa mempraktikkannya secara langsung. Dengan cekatan,
pisau kecil di tangannya digunakan untuk membuat
guratan pada salah satu ranting pohon mangga.
Antara guratan satu dan guratan lainnya dibuat
suatu guratan lagi. Kulit pohon yang digurat itu
kemudian dikelupas hingga terlihat kayunya.
Pupuk kandang dan tanah yang sudah
dicampur diikatkan di antara cekungan yang baru saja dibuatnya. Tanpa bertanya kepada guru atau
pembimbing, anak itu pun bisa mencangkok. “Sebelumnya, saya tidak pernah melakukannya, tapi ternyata gampang. Daripada
mempelajari teori di buku, ternyata lebih mudah praktiknya, “katanya.
Senang
Apa yang dirasakan Imam juga dirasakan kebanyakan siswa lainnya. Mereka umumnya senang dan menikmati proses pembelajaran di alam tersebut. Kegembiraan
dalam praktik seperti itu diharapkan oleh koordinator Pejabat Fungsional KIPPK, Siti Nurjanah, bisa menumbuhkan kecintaan anak-anak pada tanaman.
“Jika anak-anak sudah mencintai tanaman, kelak akan berupaya menanam dan merawat tanaman, sehingga berdampak pada kelestarian alam dan tidak ada lagi
perusakan lingkungan, “ tuturnya. Menurut Siti Nurjanah, kini memang sedang gencar-gencarnya kampanye
pemanasan global. Bahkan Indonesia juga ditunjuk sebagai tuan rumah Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB tentang pemanasan global yang diadakan di
Nusa Dua, Bali, Denpasar. Oleh karena itu, kegiatan seperti itu sangat tepat dan mendukung kampanye tersebut.
Gambar 7.1 kerusakan lingkungan karena pemanasan global
Sumber:www.google.co.id
Di unduh dari : Bukupaket.com
78
Bahasa Indonesia SDMI Kelas 6 “Menanamkan rasa cinta pada tanaman dan lingkungan akan menjadi media
kampanye pemanasan global. Jadi, pendidikan seperti ini akan diadakan secara rutin,”katanya. Sholahuddin Al-Ahmed-71
Sumber: Suara Merdeka, Jumat, 23 Nopember 2007
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini
1. Berapa jumlah siswa kelas VI SD Sukorejo III, Kecamatan Martoyudan, Kabupaten Magelang yang belajar di kebun milik KIPPK?
2. Kegiatan apa yang dilakukan oleh siswa kelas VI SD Sukorejo III di kebun milik KIPPK?
3. Siapa nama siswa yang mengaku senang belajar langsung di alam? 4. Mengapa anak-anak mengaku senang belajar langsung di alam?
5. Bagaimana cara mencangkok tanaman mangga? Jelaskan 6. Bagaimana pendapatmu, lebih mudah menerima teori dari guru atau praktik
langsung di alam? Jelaskan 7. Apakah harapan Koordinator Pejabat Fungsional KIPPK terhadap anak-anak
yang belajar di kebun milik kantornya? 8. Apa yang kamu ketahui tentang pemanasan global?
9. Di mana Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang pemanasan global diadakan?
10. Apa yang menjadi media kampanye pemanasan global?
Gambar 7.2 Siswa SD Sukorejo III, Kecamatan Martoyudan, belajar mengembangbiakan tanaman dikebun milik Kantor Informasi Pertanian dan Kehutanan KIPPK Kabupaten Magelang.
Di unduh dari : Bukupaket.com
79
Bahasa Indonesia SDMI Kelas 6
2. Menemukan makna tersirat