b. Tsunami
Tsunami merupakan gelombang air laut yang menerjang masuk beberapa kilometer ke daratan. Tsunami berasal dari bahasa Jepang tsu yang berarti pelabuhan dan nami yang
berarti gelombang. Disebut demikian, karena ketika para nelayan Jepang pulang dari tengah laut yang tenang, menjumpai pelabuhannya porak poranda diterjang gelombang. Di tengah
laut, memang gelombang tsunami tidak muncul ke permukaan karena berasal dari dasar laut. Namun begitu sampai di dasar laut dangkal, gelombang ini akan naik mengikuti ketinggian
dasar laut. Begitu sampai pantai, gelombang ini pun muncul ke permukaan dan menerjang masuk jauh ke daratan.
Tsunami bisa ditimbulkan antara lain oleh gempa bumi atau letusan gunung berapi bawah laut. Namun penyebab yang paling sering terjadi adalah yang pertama yaitu gempa di dasar
laut. Ketika dasar samudera terangkat karena gempa, muncul serangkaian gelombang ke semua penjuru. Peristiwa ini bagaikan batu kita jatuhkan ke kolam, riak air akan menyebar ke
segala penjuru.
Tsunami yang disebabkan gempa bumi, bisa diketahui tanda-tandanya. Pertama, didahului gempa bumi. Kedua, laut surut beberapa ratus meter. Namun tanda-tanda ini tidak selalu
muncul. Apalagi bila gempa bumi pemicu tsunami terjadi di tempat yang jauh dari tsunami. Untuk mendeteksi dini adanya tsunami para ahli membuat alat yang disebut tsunameter.
Alat ini diletakkan di dasar samudera. Ketika terjadi tsunami yang lewat di atasnya, alat ini mendeteksinya melalui perubahan tekanan air. Bila ini terjadi, alat ini mengirimkan sinyal
ke pelampung di atas permukaan samudera. Pelampung akan mengubah sinyal menjadi gelombang radio dan mengirimkannya ke satelit di orbit bumi. Satelit kemudian akan
mengirimkan peringatan ke stasiun peringatan tsunami yang ada wilayah rawan tsunami. Setelah mendapat sinyal dari satelit, alarm di stasiun peringatan akan berbunyi.
Bila ada tanda-tanda akan terjadi tsunami, kita harus secepat mungkin menjauhi pantai. Jika ada, carilah daratan yang paling tinggi. Perlu diingat, gelombang tsunami datang beberapa
kali, dengan selang waktu 5 s.d. 40 menit. Setelah situasi benar-benar aman, barulah kita boleh kembali ke tempat tinggal kita.
Sumber: Wikipedia, diolah kembali
Gambar No.15. Proses terjadinya tsunami. Laut semula tenang. Tiba-tiba surut ratusan me-
ter. Beberapa menit kemudian datang gelombang besar beberapa kali, dengan selang 5 s.d. 40 menit menerjang pantai dan masuk jauh ke daratan
Di unduh dari : Bukupaket.com
c. Gunung Meletus