Model APC Model-model Pengukuran Produktivitas

7 8 9 10 11 Tenaga kerja Material Energi Maodal Input total - - - - - - - - - - 100 100 100 100 100 96,19 77,98 100,82 100,72 94,64 -3,81 - 22,02 +0,82 +0,72 -5,36  Perhitungan produktivitas indeks perbaikan harga dari input tenaga kerja IPH = IPF IP = 96,19188,07=0,82  Perhitungan indeks perbaikan harga dari input material IPH = IPF IP = 77,9890,27=0,86  Perhitungan indeks perbaikan harga dari input energi IPH = IPF IP = 100,82 115,32= 0,87  Perhitungan indeks perbaikan harga dari input modal IPH = IPF IP = 100,7298,04=1,13  Perhitungan indeks perbaikan harga dari input total IPH = IPF IP = 94,6499,32= 0,95 Tabel 4.5 Rekapitulasi Perhitungan No Deskripsi Indeks porfutabilitas IPF Indeks produktivitas Indeks perbaiakan harga IPH 1 2 3 4 5 Tenaga kerja Material Energi Modal Input total 96,16 77,98 100,82 100,72 94,64 118,07 90,27 155,32 89,04 99,32 0,82 0,86 0.87 1.13 0.95

BAB V PERFORMACE PRISM

5.1 Metode

Performace Prism Prisma Performansi Beberapa metode pengukuran kinerja lain seperti Balanced Scorecard, banyak yang mengenyampingkan peran dari stakeholder seperti misalnya supplier dan tenaga kerja. Padahal keberadaan stakeholder cukup penting dalam proses bisnis perusahaan. Solusi yang diberikan atas masalah stakeholder ini adalah sebuah framework 3 dimensi Performance Prism. Performance Prism dikembangkan dari kerjasama Centre For business Performance di Cranfield School of Management dan Process Excellence Core Capability Group dari Andersen Consulting. Performance Prism memiliki lima segi, kelima segi tersebut sisi atas dan bawah adalah stakeholder satisfaction dan stakeholder contribution . Sedangkan tiga sisi yang lain adalah strategi, proses, dan kapabilitas. Gambar 5.1. Kerangka Prisma Performasi Adams dan Neely 2001 mengemukakan bahwa Performance Prism berangkat dari stakeholder bukan strategi. Pada sekarang ini lingkungan bisnis berusaha mencari gambaran jelas mengenai kunci stakeholder dan apakah keinginannya. Performance Prism mendefinisikan strategi apa yang dikejar untuk menjamin bahwa sebuah nilai value telah diberikan kepada stakeholder, mengenai proses apa yang diperlukan perusahaan jika strategi ini dilakukan dan mendifinisikan kapabilitas untuk memenuhi proses yang dilakukan. Para ahli berusaha berfikir bahwa yang diperlukan organisasi itu sendiri dari stakeholder, kesetiaan tenaga kerja, keuntungan pelanggan, investasi jangka panjang, dan lain – lain. Sama dengan Balanced Scorecard, Performance Prism melihat pada dari stakeholder. Namun Balanced Scorecard melihat pada dua bentuk stakeholder investor dan konsumen sedangkan Performance Prism agak lebih jauh lagi yaitu pada tenaga kerja, supplier , perantara bisnis, peraturan, dan masyarakat sebagai stakeholder . Dengan Performance Prism perbedaan stakeholder tadi merupakan poin utama. Gambaran lainnya akan lebih realistis sebagai jalan pencapain kesuksesan merger. Lebih dari itu Performance Prism memetakan semua keinginan dan kebutuhan dari seluruh stakeholder dan yang lebih kritis lagi adalah timbal balik apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh perusahaan dari stakeholder. Sebagai contoh dimana menyangkut tenaga kerja yang selalu membantu untuk mendapatkan kepuasan dari output perusahaan seperti kesejahteraan tenaga kerja dan tanggung jawab pekerjaan, namun juga memiliki kontribusi untuk kesuksesan struktur organisasi dan patuh terhadap peraturan yang ada. 5.2 Hubungan Sisi Performance Prism Performance Prism menggambarkan lima sisi dalam framework -nya. Disini terdiri atas lima aspek yang berinteraksi, yaitu : 1. Stakeholder satisfaction kepuasan stakeholder 2. Strategy strategi 3. Process proses 4. Capabilities kapabilitas 5. Stakeholder Contribution kontribusi stakeholder Setiap kategori ini memiliki unsur – unsur atau sub kategori, sebagai contoh strategi dapat dipelajari dari level Visi dan Misi atas badan hukum perusahaan, level unit bisnis, level dari macam jenis merk, produk, servis, dan level operasi. Demikian juga proses dapat disaring pada pengembangan produk dan servis yang baru, peningkatan pendapatan, mengatasi permintaan, serta perencanaan dan