59
Tabel V.4 Evaluasi Laporan Keuangan Puskesmas Magelang Selatan menurut Standar Akuntansi Pemerintahan PP No.71 Tahun 2010 Lanjutan
No. Kriteria
No. Paragraf
SAP PP No.71 tahun 2010
Puskesmas Magelang Selatan
Penyajian Keterangan
Sesuai Sesuai
Sebagian Tidak
Sesuai Tidak
Relevan 8.
Paragraf 71
Aset tetap meliputi tanah, peralatan dan mesin,
gedung dan bangunan, jalan, irigasi, dan
jaringan, aset tetap lainnya, dan konstruksi
dalam pengerjaan. Aset tetap meliputi tanah,
peralatan dan mesin, gedung dan bangunan,
jalan, jaringan dan instalasi, aset tetap lainnya dan
konstruksi dalam pengerjaan.
√
9. Paragraf
72 Aset nonlancar lainnya
diklasifikasikan sebagai aset lainnya. Termasuk
dalam aset lainnya adalah aset tak berwujud dan aset
kerja sama kemitraan. Aset nonlancar lain
diklasifikasikan sebagai aset lainnya, termasuk di
dalamnya adalah aset tidak berwujud dan kemitraan
dengan pihak ketiga. √
10. Paragraf
73 Karakteristik esensial
kewajiban adalah bahwa pemerintah mempunyai
kewajiban masa kini yang dalam penyelesaiannya
mengakibatkan pengorbanan sumber daya
ekonomi di masa yang akan datang.
Karakteristik kewajiban adalah bahwa pemerintah
mempunyai kewajiban saat ini yang penyelesaiannya
mengakibatkan pengorbanan sumber daya
ekonomi di masa yang akan datang, misal membayar
utang pajak. √
60
Tabel V.4 Evaluasi Laporan Keuangan Puskesmas Magelang Selatan menurut Standar Akuntansi Pemerintahan PP No.71 Tahun 2010 Lanjutan
No. Kriteria
No. Paragraf
SAP PP No.71 tahun 2010
Puskesmas Magelang Selatan
Penyajian Keterangan
Sesuai Sesuai
Sebagian Tidak
Sesuai Tidak
Relevan 11.
Paragraf 74
Kewajiban umumnya timbul karena
konsekuensi pelaksanaan tugas atau tanggungjawab
untuk bertindak di
masa
lalu. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban
muncul antara lain karena penggunaan sumber
pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga
keuangan, entitas pemerintah lain, atau
lembaga internasional. Kewajiban pemerintah
juga terjadi karena perikatan dengan pegawai
yang bekerja pada pemerintah atau dengan
pemberi jasa lain. Timbulnya kewajiban
dikarenakan konsekuensi atas pelaksanaan tugas atau
tanggungjawab untuk tindakan di
masa lalu. Dalam konteks
pemerinahan, kewajiban muncul antara lain karena
penggunaan sumber pembiayaan dari
masyarakat, lembaga keuangan seperti bank,
entitas pemerintah lain seperti Pemerintah Pusat,
atau lembaga internasional seperti utang luar negeri,
perikatan dengan pegawai yang bekerja pada
pemerintah atau pemberi jasa lain.
√
61
Tabel V.4 Evaluasi Laporan Keuangan Puskesmas Magelang Selatan menurut Standar Akuntansi Pemerintahan PP No.71 Tahun 2010 Lanjutan
No. Kriteria
No. Paragraf
SAP PP No.71 tahun 2010
Puskesmas Magelang Selatan
Penyajian Keterangan
Sesuai Sesuai
Sebagian Tidak
Sesuai Tidak
Relevan 12.
Paragraf 75
Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut
hukum sebagai konsekuensi dari kontrak
yang mengikat atau peraturan perundang-
undangan. Kewajiban dapat
dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari
kontrak yang mengikat atau perundang-undangan.
√
13. Paragraf
76 Kewajiban
dikelompokkan kedalam kewajiban jangka pendek
dan kewajiban jangka panjang. Kewajiban
jangka pendek merupakan kelompok kewajiban yang
diselesaikan dalam waktu kurang dari 12 dua belas
bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban
jangka panjang adalah kelompok kewajiban yang
penyelesaiannya dilakukan setelah 12 dua
belas bulan sejak tanggal pelaporan.
Kewajiban dibagi menjadi dua, yaitu kewajiban jangka
panjang dan kewajiban jangka pendek. Kewajiban
jangka pendek adalah kelompok kewajiban yang
diselesaikan atau dilunasi dalam waktu kurang dari 12
dua belas bulan setelah tanggal pelaporan,
sedangkan kewajiban jangka panjang diselesaikan
atau dilunasi setelah 12 dua belas bulas setelah tanggal
pelaporan. √
62
Tabel V.4 Evaluasi Laporan Keuangan Puskesmas Magelang Selatan menurut Standar Akuntansi Pemerintahan PP No.71 Tahun 2010 Lanjutan
No. Kriteria
No. Paragraf
SAP PP No.71 tahun 2010
Puskesmas Magelang Selatan
Penyajian Keterangan
Sesuai Sesuai
Sebagian Tidak
Sesuai Tidak
Relevan 14.
Paragraf 77
Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang
merupakan selisih antara aset dan kewajiban
pemerintah pada tanggal laporan. Saldo ekuitas di
Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada
Laporan Perubahan Ekuitas.
Ekuitas merupakan kekayaan bersih pemerintah
yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban
pemerintah pada tanggal pelaporan.
√ Tidak
relevan karena
Puskesmas Magelang
Selatan tidak
mencantumkan Laporan Perubahan
Ekuitas ke dalam laporan keuangan.
3. Laporan
Operasional 1.
Paragraf 78
Laporan Operasional menyajikan ikhtisar
sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas
dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah
dalam satu periode pelaporan.
Laporan Operasional hanya menyajikan biaya yang
harus dikeluarkan Puskesms Magelang Sealatan dalam
satu periode tertentu
.
√
2. Paragraf
79 Unsur yang dicakup
secara langsung oleh Laporan Oprasional
terdiri dari pendapatan- LO, beban, transfer, dan
pos-pos luar biasa. Unsur yang dicakup biaya
operasional, biaya non operasional dan biaya
investasi. √
63
C. Pembahasan
1. Laporan Realisasi Anggaran Terdapat dua paragraf Standar Akuntansi Pemerintahan PP No.71
Tahun 2010 yang mengatur mengenai Laporan Realisasi Anggaran, penulis mengambil kedua paragraf tersebut untuk menganalisis penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan PP No.71 Tahun 2010, yaitu paragraf 61 dan paragraf 62. Kedua paragraf tersebut belum sepenuhnya diterapkan
oleh Puskesmas Magelang Selatan. Paragraf 61 Standar Akuntansi Pemerintahan PP No.71
Tahun 2010 menyatakan bahwa Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar
sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya keuangan yang dikelola
oleh pemerintah
pusatdaerah, yang
menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode
pelaporan. Namun pada prakteknya di Puskesmas Magelang Selatan hanya menyajikan sebagian saja yaitu menyajikan pendapatan dan belanja,
namun sudah menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan. Hal ini dikarenakan dalam
penyajian Laporan Realisasi Anggaran Puskesmas Magelang Selatan berpedoman kepada Simda Keuangan yang tidak memisahkan antara
pendapatan dan belanja. Unsur yang dicakup secara langsung oleh Laporan Realisasi
Anggaran terdiri dari pendapatan-LRA, belanja, transfer dan pembiayaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dinyatakan dalam paragraf 62 Standar Akuntansi Pemerintahan PP No.71 Tahun 2010. Sama dengan paragraf 61, dalam paragraf 62 ini Puskesmas
Magelang Selatan memasukkan sebagian unsurnya saja, yaitu pendapatan LRA dan belanja.
2. Neraca Neraca dalam Standar Akuntansi Pemerintahan PP No.71 Tahun
2010 dijabarkan dalam 14 paragraf yang kemudian masih terbagi lagi dalam 3 bagian yaitu aset, kewajiban dan ekuitas. Standar Akuntansi
Pemerintahan PP No.71 Tahun 2010 pada bagian neraca dijelaskan dalam paragraf 64 sampai dengan paragraf 77. Penulis mengambil
keempat belas paragraf tersebut untuk dievaluasi. Keempat belas paragraf tersebut hanya satu paragraf yang sesuai sebagian, sedangkan tiga
belas paragraf lainnya sesuai dengan apa yang ada pada laporan keuangan Puskesmas Magelang Selatan.
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu dijelaskan dalam
paragraf 64 Standar Akuntansi Pemerintahan PP No.71 Tahun 2010. Pada prakteknya neraca laporan keuangan Puskesmas Magelang Selatan telah
menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan, kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu.
Kesesuaian juga terdapat pada paragraf 65 Standar Akuntansi Pemerintahan PP No.71 Tahun 2010 yang menjelaskan mengenai unsur-
65
unsur yang dicakup oleh neraca terdiri dari aset, kewajiban dan ekuitas. Unsur yang dicakup oleh neraca laporan keuangan Puskesmas Magelang
Selatan juga terdiri atas aset, kewajiban dan ekuitas. Pada paragraf 66 Standar Akuntansi Pemerintahan
PP No.71
Tahun 2010 membahas mengenai manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi aset tersebut untuk memberikan
sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, bagi kegiatan operasional pemerintah, berupa aliran pendapatan atau penghematan
belanja bagi pemerintah
.
Neraca laporan keuangan Puskesmas Magelang Selatan telah sesuai dengan paragraf 66 Standar Akuntansi Pemerintahan
PP No.71 Tahun 2010 dengan tercantumnya aset, kewajiban dan
ekuitas yang kemudian dapat dikalkulasikan untuk memenuhi potensi
manfaat ekonomi tersebut
.
Penglasifikasian aset ke dalam aset lancar dan aset non lancar terdapat pada paragraf 67 Standar Akuntansi Pemerintahan PP No.71
Tahun 2010 yang membahas mengenai penjelasan aset lancar dan aset non lancar itu sendiri. Di dalam neraca laporan keuangan Puskesmas Magelang
Selatan pada bagian aset juga tercantum aset lancar dan aset non lancar dengan penjabaran tentang isi dari aset lancar adalah aset yang diharapkan
segera dapat direalisasikan atau aset yang tidak dapat dimasukkan dalam kriteria tersebut akan masuk dalam aset tetap. Atau dengan kata lain telah
sesuai dengan apa yang tercantum pada paragraf 67 Standar Akuntansi Pemerintahan PP No.71 Tahun 2010.
66
Paragraf 68 Standar Akuntansi Pemerintahan PP No.71 Tahun 2010 menmbahas mengenai unsur-unsur aset lancar meliputi kas dan
setara kas, investasi jangka pendek, piutang dan persediaan. Unsur-unsur tersebut juga tercantum pada neraca laporan keuangan Puskesmas
Magelang Selatan. Kemudian, aset nonlancar mencakup aset yang bersifat jangka
panjang dan aset tak berwujud yang digunakan baik langsung maupun tidak langsung untuk kegiatan pemerintah atau yang digunakan
masyarakat umum serta pengklasifikasian aset nonlancar menjadi investasi jangka panjang, aset tetap, dana cadangan dan aset lainnya dijelaskan di
paragraf 69 Standar Akuntansi Pemerintahan PP No.71 Tahun 2010. .
Neraca laporan
keuangan Puskesmas
Magelang Selatan
menjelaskan mengenai investasi jangka panjang diklasifikasikan menjadi investasi non permanen dan investasi permanen, keduanya diadakan
dengan maksud mendapatkan manfaat ekonomi dan manfaat sosial dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi. Hal ini sesuai dengan
paragraf 70 Standar Akuntansi Pemerintahan PP No.71 Tahun 2010 yang membahas mengenai investasi jangka panjang merupakan investasi yang
diadakan dengan maksud untuk mendapatkan manfaat ekonomi dan manfaat sosial dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi.
Investasi jangka panjang meliputi investasi nonpermanen dan permanen. Investasi nonpermanen antara lain investasi dalam Surat Utang Negara,
penyertaan modal dalam proyek pembangunan dan investasi nonpermanen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
lainnya. Investasi permanen antara lain penyertaan modal pemerintah dan investasi permanen lainnya.
Paragraf 71 Standar Akuntansi Pemerintahan PP No.71 Tahun 2010 menjabarkan apa saja unsur yang terdapat pada aset lancar, yaitu
antara lain meliputi tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan, aset tetap lainnya, dan konstruksi dalam
pengerjaan. Unsur tersebut telah sesuai dengan yang tercantum pada aset lancar neraca laporan keuangan Puskesmas Magelang Selatan yang juga
meliputi tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan, aset tetap lainnya, dan konstruksi dalam pengerjaan.
Kesesuaian lainnya antara Standar Akuntansi Pemerintahan PP No.71 Tahun 2010 dan Puskesmas Magelang Selatan terdapat pada
paragraf 72 yang membahas mengenai pengklasifikasian aset nonlancar lainnya dan apa saja yang termasuk dalam aset lainnya yang di dalamnya
terdapat aset tak berwujud dan aset kerja sama kemitraan. Pada aset nonlancar lainnya neraca Puskesmas Magelang Selatan telah sesuai
dengan paragraf 72 Standar Akuntansi Pemerintahan PP No.71 Tahun 2010, yaitu aset nonlancar lain diklasifikasikan sebagai aset lainnya,
termasuk di dalamnya adalah aset tidak berwujud dan kemitraan dengan pihak ketiga.
Karakteristik esensial kewajiban adalah bahwa pemerintah mempunyai kewajiban masa kini yang dalam penyelesaiannya