16
h Dengar Pendapat Terbatas
Limited Hearing
dan Dengar Pendapat Publik
Public Hearings
i Pembahasan Tanggapan dan Masukan Terhadap Draf Publikasian j Finalisasi Standar
Sebelum dan setelah dilakukan
public hearing
, standar dibahas bersama dengan Tim Penelaah Standar Akuntansi Pemerintahan BPK. Setelah dilakukan
pembahasan berdasarkan masukan-masukan KSAP melakukan finalisasi standar kemudian KSAP meminta pertimbangan kepada BPK melalui Menteri Keuangan.
Namun draf SAP ini belum diterima oleh BPK karena komite belum ditetapkan dengan Keppres. Suhubungan dengan hal tersebut, melalui Keputusan Presiden,
dibentuk Komite Standar Akuntansi Pemerintahan. Komite ini segera bekerja untuk menyempurnakan kembali draf SAP yang pernah diajukan kepada BPK
agar dapat segera ditetapkan. Draf SAP pun diajukan kembali kepada BPK dan mendapatkan
pertimbangan dari BPK. BPK meminta langsung kepada Presiden RI untuk segera Menetapkan Standar Akuntansi Pemerintahan dengan Peraturan Pemerintah PP.
Proses penetapan PP SAP pun berjalan dengan Koordinasi antara Sekretariat Negara, Departemen Keuangan, dan Departemen Hukum dan HAM, serta pihak
terkait lainnya hingga penandatanganan Peraturan Pemerintah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
C. Format Laporan Keuangan Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan PP No.71 Tahun 2010
Laporan keuangan pemerintah terdiri dari laporan pelaksanaan anggaran
bugedtary reports
, laporan finansial, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan pelaksanaan terdiri atas Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan
Perubahan Saldo Anggaran Lebih. Laporan finansian terdiri dari Necara, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas. Catatan atas
Laporan Keuangan merupakan laporan yang merinci atau menjelaskan lebih lanjut atas pos-pos laporan pelaksanaan anggaran maupun laporan finansial dan
merupakan laporan yang tidak terpisahkan dari laporan pelaksanaan anggaran maupun laporan finansial. Paragraf 60
1. Laporan Realisasi Anggaran
a. Paragraf 61: Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya keuangan yang
dikelola oleh pemerintah pusatdaerah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu
periode pelaporan. b. Paragraf 62: Masing-masing unsur dapat dijelaskan sebagai
berikut: 1. Pendapatan-LRA adalah penerimaan oleh Bendahara Umum
NegaraBendahara Umum Daerah atau oleh entitas pemerintah lainnya yang menambah Unsur yang dicakup secara langsung
18
oleh Laporan Realisasi Anggaran terdiri dari pendapatan-LRA, belanja, transfer dan pembiayaan.Saldo Anggaran Lebih dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
2. Belanja adalah semua pengeluaran oleh Bendahara Umum NegaraBendahara Umum Daerah yang mengurangi Saldo
Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya
kembali oleh pemerintah. 3. Transfer adalahpenerimaan atau pengeluaran uang oleh
suatu entitas pelaporan darikepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil.
4. Pembiayaan
financing
adalah setiap
penerimaanpengeluaran yang
tidak berpengaruh
pada kekayaan bersih entitas yang perlu dibayar kembali danatau
akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam
penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman dan hasil divestasi. Pengeluaran pembiayaan antara
lain digunakan untuk pembiayaan kembali pokok pinjaman, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pemberian pinjaman kepada entitas lain, dan penyertaan modal oleh pemerintah.
Format tabel laporan realisasi anggaran dapat disajikan sebagai berikut:
Pemerintah KabupatenKota Laporan Realisasi Anggaran
Per 31 Desember 20X1 dan 20X0 Dalam Rupiah
No. Uraian
Anggaran 20X1
Realisasi 20X1
Realisasi 20X0
1 2
3 4
5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16
17 18
19 20
21
22 23
24 25
26 27
Pendapatan Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Pajak Daerah Pendapatan Retribusi Daerah
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg Dipisahkan
Lain-lain PAD yang sah Jumlah Pendapatan Asli Daerah 3sd6
Pendapatan Transfer Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil Pajak Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam
Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus
Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan 11sd14
Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya Dana Otonomi Khusus
Dana Penyesuaian Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat-
Lainnya 18sd19 Transfer Pemerintah Provinsi
Pendapatan Bagi Hasil Pajak Pendapatan Bagi Hasil Lainnya
Jumlah Transfer Pemerintah Provinsi 23sd24 Total Pendapatan Transfer 15+20+25
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
Tabel: II.1 Sumber: PP No.71 tahun 2010
20
Lanjutan... Pemerintah KabupatenKota
Laporan Realisasi Anggaran Per 31 Desember 20X1 dan 20X0
Dalam Rupiah No.
Uraian Anggaran
20X1 Realisasi
20X1 Realisasi
20X0 28
29 30
31 32
33 34
35 36
37 38
39 40
41 42
43 44
45 46
47 48
49 50
51 52
53 54
55 56
57 58
59 60
61 62
63 64
65 66
67 68
Lain-Lain Pendapatan yang Sah Pendapatan Hibah
Pendapatan Dana Darurat Pendapatan Lainnya
Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah 29sd31 Jumlah Pendapatan Transfer 15+20+32
Belanja Belanja Operasi
Belanja Pegawai Belanja Barang
Bunga Subsidi
Hibah Bantuan Sosial
Jumlah Belanja Operasi 37sd42 Belanja Modal
Belanja Tanah Belanja Peralatan dan Mesin
Belanja Gedung dan Bangungan Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja Aset Tetap Lainnya Belanja Aset Lainnya
Jumlah Belanja Modal 46sd51 Belanja Tak Terduga
Belanja Tak Terduga Jumlah Belanja Tak Terduga 55sd55
Jumlah Belanja 43+52+56 Transfer
TransferBagi Hasil Ke Desa Bagi Hasil Pajak
Bagi Hasil Retribusi Bagi Hasil Pendapatan Lainnya
Jumlah TransferBagi Hasil Ke Desa Jumlah Belanja Dan Transfer Ke Desa 57+64
SurplusDefisit 33-65 xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx Tabel: II.1
Sumber: PP No.71 tahun 2010
21
Lanjutan... Pemerintah KabupatenKota
Laporan Realisasi Anggaran Per 31 Desember 20X1 dan 20X0
Dalam Rupiah No.
Uraian Anggaran
20X1 Anggaran
20X1 Realisasi
20X0 69
70 71
72 73
74 75
76
77 78
79 80
81
82 83
84 85
86 87
88 89
90 91
92 93
94 95
96 97
98 99
100 101
Pembiayaan Penerimaan Pembiayaan
Penggunaan SILPA Pencairan Dana Cadangan
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Pinjaman Dalam Negeri-Pemerintah Pusat
Pinjaman Dalam Negeri-Pemerintah Daerah Lainnya
Pinjaman Dalam Negeri-Lembaga Keauangan Bank Pinjaman Dalam Negeri-Lembaga Kauangan Bukan
Bank Pinjaman Dalam Negeri-Obligasi
Pinjaman Dalam Negeri-Lainnya Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan
Negara Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan
Daerah Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Pemerintah
Daerah Lain Jumlah Penerimaan 72sd83
Pengeluaran Pembiayaan Pembentukan Dana Cadangan
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah PPPDN-Pemerintah Pusat
PPPDN-Pemerintah Daerah Lainnya PPPDN-Lembaga Keuangan Bank
PPPDN-Lembaga Keuangan Bukan Bank PPPDN-Obligasi
PPPDN-Lainnya Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara
Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah
Lainnya Jumlah Pengeluaran 87sd97
Pembiayaan Neto 84+98 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 67+99
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx Tabel: II.1
Sumber: PP No.71 tahun 2010 PPPDN: Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri