5
Metode ini dilaksanakan dengan melakukan pengujian terhadap sistem untuk mengetahui apakah sistem mampu mengambil keputusan dalam
pembelian handphone dengan menerapkan metode SAW yaitu dengan cara pengisian kuisioner oleh responden dengan cara mengukur 3
kriteria utama yaitu berdasarkan kemudahan yang diberikan oleh sistem, akurasi hasil yang diberikan sistem dan penampilaninterface
yang ditampilkan oleh sistem. Hasil dari kuisioner tersebut akan menjadi tolak ukur dalam menentukan apakah sistem pendukung
keputusan yang dibangun dapat mempermudah pengguna dalam menentukan handphone yang tepat dan sesuai dengan kriteria
pengguna dan telah membantu calon pembeli secara efektif mendapatkan handphone yang tepat dan sesuai kebutuhan.
7. Penyusunan laporan
Metode ini dilaksanakan dengan membuat laporan hasil analisis dan perancangan.
1.7 Sitematika Penulisan Laporan
Dalam penelitian ini, sistematika penulisan dibagi menjadi 5 bab yaitu : 1.
Bab I : Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, metodologi penelitian,
dan sistematika penulisan 2.
Bab II : Landasan Teori
Bab ini berisi teori-teori yang menjadi dasar penelitian 3.
Bab III : Analisis dan Perancangan
Bab ini berisi analisis masalah dan perancangan use case sistem, DFD, diagram ER, perancangan subsistem
manajemen model, perancangan subsistem manajemen data,
perancangan subsistem
manajemen dialog,
implementasi sistem pendukung keputusan yang nantinya akan dibangun sebagai dasar dalam implementasi sistem
4. Bab IV
: Implementasi dan Pengujian Sistem PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Bab ini berisi implementasi sistem, uji coba dan analisis dari sistem yang telah diimplementasikan.
5. Bab V
: Penutup Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari uji coba sistem.
7
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan menjelaskan tentang dasar –dasar teori yang digunakan dalam
penelitian,di antaranya tentang Sistem Pendukung Keputusan SPK, dan metode Simple Additive Weighting SAW.
2.1 Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1 Definisi Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan manajemen pengetahuan yang
dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau
perusahaan.
Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang
spesifik. SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis
ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa Moore
dan Chang, 1980.
2.1.2 Komponen-komponen Sistem Pendukung Keputusan
Suatu SPK memiliki tiga subsistem utama yang menentukan kapabilitas teknik SPK Kardasah,2002, yaitu sebagai berikut :
1. Subsistem Manajemen Basis Data Database Management Subsytem
Ada perbedaan antara basis data untuk SPK dan non-SPK. Pertama sumber data untuk SPK lebih “kaya” dari non-SPK dimana data harus
berasal dari luar dan dari dalam karena proses pengambilan keputusan, terutama dalam level manajemen puncak sangat bergantung pada sumber
data luar, seperti data ekonomi. Kedua, proses pengambilan ekstrasi data dari sumber data yang sangat besar. SPK membutuhkan proses ekstrasi
8
dan DBMS yang dalam pengelolaannya harus cukup fleksibel untuk memungkinkan penambahan dan pengurangannya secara cepat.
2. Subsistem Manajemen Model Model Management Subsystem
Salah satu kemampuan SPK adalah kemampuan untuk mengintegrasikan data dan model-model keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan
menambahkan model-model keputusan ke dalam sistem informasi yang menggunakan basis data sebagai mekanisme komunikasi dan integrasi dan
komunikasi diantara model-model. Komunikasi antara berbagai model yang saling berhubungan diserahkan kepada pengambil keputusan sebagai
proses intelektual dan manual. 3.
Subsistem Perangkat Lunak Penyelengara Dialog Dialog Generation and Management Subsystem
Komponen dari sistem dialog adalah pemakai, terminal dan sistem perangkat lunak. subsistem dialog dibagi menjadi tiga yaitu :
a. Bahasa aksi, meliputi apa yang dapat dilakukan oleh pemakai dalam
berkomunikasi dengan sistem. hal ini meliputi pemilihan-pemilihan seperti papan ketik keyboard, panel-panel sentuh, joystick, perintah
suara dan sebagainya. b.
Bahasa tampilan atau persentasi, meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai. Bahasa tampilan meliputi pilihan-pilihan seperti printer,
layar, tampilan, grafik, warna, ploter, keluaran suara, dan sebagainya. c.
Bahasa pengetahuan, meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai agar pemakaian sistem dapat efektif. basis pengetahuan bisa berada
dalam pikiran pemakai, pada kartu referensi atau petunjuk, dalam buku manual, dan sebagainya.
4. Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan Knowledge Management
Subsystem PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI