Manfaat Praktis Manfaat teoritis

8

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun penelitian dari penelitian ini adalah :

1.3.1 Tujuan Umum Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban

kerja dan stress kerja dengan kepuasan kerja perawat di ruang Nakula RSUD Kabupaten Gianyar.

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi beban kerja perawat di ruang Nakula RSUD Sanjiwani Gianyar. 2. Mengidentifikasi stress kerja perawat 3. Mengidentifikasi kepuasan kerja perawat di ruang Nakula RSUD Sanjiwani Gianyar 3. Menganalisis hubungan beban kerja dengan kepuasan kerja perawat di ruang Nakula RSUD Sanjiwani Gianyar 4 Menganalisis hubungan stress kerja perawat dengan kepuasan kerja perawat Kabupaten Gianyar

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki dua 2 manfaat yaitu manfaat praktis dan manfaat teoritis.

1.4.1 Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 9 1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi rumah sakit dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan umumnya dan keperawatan pada khususnya. 2. Dengan mengetahui komponen beban kerja yang mempengaruhi kepuasan kerja, manajemen rumah sakit dapat memberikan kontribusi dalam memperhatikan beban kerja yang pada akan dapat meningkatkan kepuasan kerja perawat.

1.4.2 Manfaat teoritis

Adapun manfaat teoritis yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1 Sebagai bahan untuk mengembangkan konsep keperawatan yang berhubungan dengan menajemen sumber daya manusia khususnya bidang beban kerja, stress kerja dan kepuasan kerja perawat. 2 Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan beban kerja, stress kerja dan kepuasan kerja perawat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kepuasan Kerja

2.1.1 Pengertian kepuasan kerja

Luthans 2005 dalam bukunya Organizational Behaviour mengutip pendapat Locke bahwa kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang positif dari seseorang yang ditimbulkan dari penghargaan atas sesuatu pekerjaan yang telah dilakukannya. Dikatakan lebih lanjut bahwa kepuasan kerja merupakan hasil dari prestasi seseorang terhadap sampai seberapa baik pekerjaannya menyediakan sesuatu yang berguna baginya. Robbins 2003 mendefinisikan kepuasan kerja sebagai suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima. Pegawai yang menikmati pekerjaan akan merasa puas jika hasil kerja keras dan balas jasa dirasa adil dan layak Fathoni, 2006. Locke Luthans, 2005 memberikan definisi komprehensif dari kepuasan kerja yang meliputi reaksi atau kognitif, afektif, dan evaluatif dan menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah ”keadaan emosi yang senang atau emosi positif yang berasal dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang.” Kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi pegawai mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting. Terdapat tiga dimensi yang diterima secara umum dalam kepuasan kerja. Pertama, kepuasan kerja merupakan respons emosional terhadap situasi kerja. Dengan demikian, kepuasan kerja dapat dilihat dan dapat diduga. Kedua, kepuasan kerja sering ditentukan