Komunikasi Politik Pembicaraan Politik Sebagai Kegiatan Simbolik

5. memberikan humor-humor tertentu untuk mengurangi rasa bosan

2.1.5 Komunikasi Politik

Politik seperti halnya dengan komunikasi yaitu merupakan suatu proses, komunikasi politik melibatkan pembicaraan. Pembicaraan dalam hal ini bukanlah pembicaraan dalam arti sempit seperti kata yang diucapkan melainkan pembicaraan dalam arti kata yang lebih inklusif, yang berarti segala cara orang berrtukar simbol, kata-kata yang dituliskan dan diucapkan, gambar, gerakan, sikap tubuh dan pakaian. Komunikasi politik itu lebih bermuara sharring berbagi simbol, gagasan, kepentingan dan sebagainya diantara sejumlah pihak. Komunikator dalam proses komunikasi politik memainkan peran sosial, terutama dalam pembentukan opini politik. Mark Roelofs mengemukakan peran komunikator politik sebagai pemimpin public opinion, karena mereka berhasil membuat beberapa gagasan yang mula-mula di tolak, kemudian dipertimbangkan dan akhirnya di terima massa Ali dalam Marliani, 2004 : 13.

2.1.6 Pembicaraan Politik Sebagai Kegiatan Simbolik

Banyak sekali jenis-jenis lambang dalam politik yang telah berkembang. Ada yang menyangkut pembicaraan mereka yang melambangkan saling pengertian yang patut dipatuhi orang, yakni hukum, konstitusi, dan sebagainya. Namun sebagaian besar lambang tersebut adalah pembicaraan pengaruh yakni, mimbar, slogan, pidato, editorial dan lain sebagainya Marliani, 2004 : 27. Sebagai pengguna dan penafsir lambang, manusia terkadang irasional dengan menganggap seolah-olah ada hubungan antara suatu lambang dengan apa yang dilambangkannya sebagai contoh, warna dalam konteks perpolitikan dapat dianggap sebagai lambang tertentu yang dipersepsi sebagai sesuatu yang memiliki daya atau kekuatan tertentu sehingga pihak-pihak yang berkepentingan merasa perlu melakukan perang dengan mengadakan warna atau meniadakan warna tersebut. Akhirnya politik kita menjadi sekedar adu warna dan bukan menjadi adu program politik hal ini sekali lagi membuktikan bahwa sebuah proses simbolik itu manusiawi dan tidak terhindarkan Mulyana, 1999 : 80.

2.1.7 Konsep Makna

Dokumen yang terkait

PEMAKNAAN ILUSTRASI GAMBAR PADA COVER MAJALAH GATRA (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Ilustrasi Gambar Pada Cover Majalah Gatra “SOLUSI OR SUBSIDI” Edisi 19-25 Januari 2012).

0 0 89

PEMAKNAAN ILUSTRASI GAMBAR PADA COVER MAJALAH GATRA (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Ilustrasi Gambar Pada Cover Majalah Gatra "SOLUSI OR SUBSIDI" Edisi 19-25 Januari 2012).

0 1 89

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH GATRA “AWAS! BISA OLENG” (Studi Semiotika Pemaknaan Karikatur Cover Majalah Gatra “Awas! Bisa Oleng” No. 50 Tahun XVII Edisi 20-26 Oktober 2011).

0 0 106

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH GATRA “AWAS! BISA OLENG” (Studi Semiotika Pemaknaan Karikatur Cover Majalah Gatra “Awas! Bisa Oleng” No.50 Tahun XVII Edisi 20-26 Oktober 2011).

0 0 106

PEMAKNAAN ILUSTRASI COVER MAJALAH GATRA ( Analisis Semiotik Ilustrasi Cover Majalah Gatra Yang Berjudul ”Menepis Serangan Wikileaks” Edisi 17 – 23 Maret 2011 ).

2 5 84

PEMAKNAAN COVER MAJALAH GATRA EDISI ” RAPOR MERAH MENTERI BIKIN GERAH POLITISI ” ( Studi semiotik pemaknaan cover majalah Gatra edisi ” RAPOR MERAH MENTERI BIKIN GERAH POLITISI ” )

0 0 14

PEMAKNAAN ILUSTRASI COVER MAJALAH GATRA ( Analisis Semiotik Ilustrasi Cover Majalah Gatra Yang Berjudul ”Menepis Serangan Wikileaks” Edisi 17 – 23 Maret 2011 )

0 0 18

PEMAKNAAN ILUSTRASI GAMBAR PADA COVER MAJALAH GATRA (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Ilustrasi Gambar Pada Cover Majalah Gatra "SOLUSI OR SUBSIDI" Edisi 19-25 Januari 2012)

0 0 22

PEMAKNAAN ILUSTRASI GAMBAR PADA COVER MAJALAH GATRA (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Ilustrasi Gambar Pada Cover Majalah Gatra "SOLUSI OR SUBSIDI" Edisi 19-25 Januari 2012)

0 0 67

PEMAKNAAN ILUSTRASI GAMBAR PADA COVER MAJALAH GATRA (Studi Semiotika Tentang Pemaknaan Ilustrasi Gambar Pada Cover Majalah Gatra “SOLUSI OR SUBSIDI” Edisi 19-25 Januari 2012)

0 0 22