Deskripsi Hasil Analisis Dan Uji Hipotesis 1. Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas r. kurtosis r.

67 Dari data Market Value perusahaan perbankan dapat diketahui bahwa peningkatan nilai Market Value terbesar terjadi pada perusahaan PT. Astra Internasional Tbk dari tahun sebelumnya tahun 2006 yaitu sebesar 15.700 menjadi sebesar 27.300 pada tahun 2007. Peningkatan Market Value menunjukkan bahwa saham yang dimiliki oleh perusahaan mengalami peningkatan. Sedangkan penurunan Market Value terbesar terjadi pada PT. Goodyear Indonesia Tbk dari tahun sebelumnya tahun 2007 yaitu sebesar 13.000 menjadi sebesar 5.000 pada tahun 2008. Penurunan Market Value menunjukkan saham yang dimiliki oleh perusahaan mengalami mengalami penurunan. Semakin tinggi Market Value akan semakin baik karena saham yang dimiliki oleh perusahaan nilainya semakin tinggi dan dapat menambah keuntungan bagi perusahaan, demikian juga keadaan sebaliknya. 4.3. Deskripsi Hasil Analisis Dan Uji Hipotesis 4.3.1. Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil pengujian Normalitas pada penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut : 68 Tabel 4.13. Hasil Uji Normalitas Variable min max skew

c.r. kurtosis

c.r.

Y3 70,000 27300,000 3,188 11,270 12,368 21,864 Y2 -,982 6,143 4,290 15,167 23,956 42,349 Y1 -8126169000000,000 27161878000000,000 3,470 12,270 14,098 24,922 X21 ,118 27,039 3,165 11,188 9,506 16,805 X22 ,105 ,918 -,358 -1,265 -,825 -1,458 X23 ,000 ,583 ,588 2,081 -,715 -1,265 X24 ,051 23,425 2,574 9,100 7,249 12,814 X11 -,271 ,764 ,849 3,003 ,940 1,661 X12 ,365 4,471 2,772 9,800 9,764 17,260 X13 -,213 ,461 ,348 1,231 ,933 1,649 X14 -49,080 1170,000 5,952 21,043 36,690 64,859 X15 ,264 ,969 ,354 1,251 -,521 -,921 Multivariate 107,061 25,291 Sumber : Lampiran 2 Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di atas ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas tidak terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.

4.3.2. Evaluasi atas Outlier

Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi Hair,1998. 69 Multivariate outlier diuji dengan kriteria jarak Mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak diuji dengan Chi-Square [ χ2] pada df sebesar jumlah variabel bebasnya df = 11. Ketentuan : bila Mahalanobis dari nilai χ2 adalah multivariate outlier. Pada penelitian ini terdapat outlier apabila nilai Mahalanobis distancenya 32,909. Untuk lebih memperjelas uraian mengenai evaluasi outlier multivariate berikut ini akan disajikan tabel Uji Outlier Multivariate : Tabel 4.14. Hasil Pengujian Outlier Multivariate Re sidu als Sta tistics a 2004,56 2008,02 2006,00 ,570 75 -2, 517 3,536 ,000 1,000 75 ,241 1,274 ,553 ,216 75 2004,81 2008,08 2006,03 ,624 75 -2, 527 2,443 ,000 1,304 75 -1, 773 1,714 ,000 ,915 75 -1, 852 1,960 -,007 ,987 75 -2, 791 3,193 -,027 1,531 75 -1, 890 2,007 -,007 ,995 75 1,121 28,105 11,840 11,178 75 ,000 ,091 ,014 ,019 75 ,015 ,785 ,160 ,151 75 Predic ted V alue St d. P redic ted Value St andard E rror of Predic ted V alue Adjust ed P redicted Value Residual St d. Residual St ud. Residual Deleted Residual St ud. Deleted Residual Mahal. Dis tanc e Cooks Dis tanc e Centered Leverage Value Minimum Maximum Mean St d. Deviat ion N Dependent Variable: Tahun a. Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan tabel di atas, setelah dilakukan pengujian diketahui nilai MD maksimum adalah 28,105 lebih kecil dari 32,909. Oleh karena itu diputuskan dalam penelitian tidak terdapat outlier multivariate antar variabel. 70

4.3.3. Deteksi Multicollinierity dan Singularity

Dengan mengamati Determinant matriks covarians. Dengan ketentuan apabila determinant sample matrix mendekati angka 0 kecil, maka terjadi multikolinieritas dan singularitas Tabachnick Fidell, 1998. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan program AMOS 4.0 diperoleh hasil Determinant of Sample Covariance Matrix adalah 0 yaitu sebesar 98041166228336,000 mengindikasikan tidak terjadi multikolinieritas dan singularitas dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi.

4.3.4. Pengujian Model Dengan One-Step Approach

Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter- parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama One Step Approach to SEM. One step aprroach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas reliabilitas data sangat baik Hair et.al.,1998. Hasil estimasi dan fit model one step approach to SEM dengan menggunakan program aplikasi Amos 4.0 terlihat pada Gambar dibawah ini: 71 1 Keputusan Investasi X1 X15 er_5 1 1 X14 er_4 1 X13 er_3 1 X12 er_2 1 X11 er_1 1 Keputusan Pendanaan X2 X24 er_9 1 1 X23 er_8 1 X22 er_7 1 X21 er_6 1 Nilai Perusahaan Y Y1 er_10 1 1 Y2 er_11 1 Y3 er_12 1 d_Y 1 Tabel 4.15. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 7,918 ≤ 2,00 Kurang baik Probability 0,000 ≥ 0,05 Kurang Baik RMSEA 0,306 ≤ 0,08 Kurang baik GFI 0,676 ≥ 0,90 Kurang baik AGFI 0,514 ≥ 0,90 Kurang baik TLI -0,341 ≥ 0,95 Kurang baik CFI 0,000 ≥ 0,94 Kurang baik Sumber : Hasil Pengolahan data Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata tidak semua kriteria goodness of fit yang digunakan, menunjukkan hasil evaluasi model yang belum baik, berarti model telah tidak sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Berdasarkan uji Reliability Consistency Internal terdapat indikator tereliminasi sehingga model berubah sebagaimana terdapat di bawah ini. Gambar 4.1. Grafik Amous Base Model 72 Gambar 4.2. Model Pengukuran Kausalitas One Step Approach Modofication 1 Keputusan Investasi X1 X15 er_5 1 1 X14 er_4 1 X13 er_3 1 X12 er_2 1 X11 er_1 1 Keputusan Pendanaan X2 X24 er_9 1 1 X23 er_8 1 X22 er_7 1 X21 er_6 1 Nilai Perusahaan Y Y1 er_10 1 1 Y2 er_11 1 Y3 er_12 1 d_Y 1 Tabel 4.16. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 0,064 ≤ 2,00 Baik Probability 0, 286 ≥ 0,05 Baik RMSEA 0,086 ≤ 0,08 Kurang Baik GFI 0,902 ≥ 0,90 Baik AGFI 0,900 ≥ 0,90 Baik TLI 1,027 ≥ 0,95 Baik CFI 0,960 ≥ 0,94 Baik Sumber : Hasil Pengolahan data Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata tidak semua kriteria goodness of fit yang digunakan, Meskipun demikian karena sebagian besar kriteria tersebut telah baik maka diasumsikan model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori sepenuhnya didukung oleh fakta. 73 Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 98041166228336,000 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing-masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas dibawah ini.

4.3.5. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausalitas

Pengaruh langsung koefisien jalur diamati dari bobot regresi terstandar, dengan pengujian signifikansi pembanding nilai CR Critical Ratio atau p probability yang sama dengan nilai t hitung Faktor . Tabel 4.17. Hasil Pengujian Kausalitas  Faktor Ustd Estimate Std Estimate Prob. Nilai perusahaan  Keputusan investasi 3706737683582,790 ,067 0,000 Nilai perusahaan  Keputusan pendanaan -134810321914,409 -,005 0,557 Batas Signifikansi ≤ 0,10 Sumber : Lampiran 4 Dilihat dari tingkat probabilitas arah hubungan kausal, ditemukan bahwa : 1. “Faktor Keputusan investasi berpengaruh positif terhadap Faktor Nilai perusahaan [Prob. kausalnya 0,000 ≤ 0,10 [signifikan positif]”. 2. “Faktor Keputusan pendanaan berpengaruh negatif terhadap Faktor Nilai perusahaan, [Prob. kausalnya 0,557 ≥ 0,10 [tidak signifikan [negatif]” 74

4.4. Pembahasan