2.5. Prinsip Alumunium Secara Kolorimetri
Diantara reagensia yang telah digunakan untuk penetapan kolometri alumunium adalah ammonium auritrikarboksilat aluminon dan
Eriokrom Siannina R yang kedua ini nampaknya agak unggul, dan karena itu penggunaannya akan diberikan. Pada pH 5,9-6,1 zink, nikel, mangan, dan
kadmium dapat diabaikan gangguannya, tetapi besi dan tembaga harus tidak ada. Satu prosedur untuk menyingkirkan unsur-unsur penganggu, misalnya dalam
analisis baja, adalah melewatkan larutan ke dalam kolom selulosa; besi dan unsur- unsur lain dipasahkan oleh elusi dengan campuran asam klorida pekat dan etil
metal keton yang baru disuling 8 : 192 VV. Alumunium, nikel jika ada, dipulihkan dengan mengalirkan asam klorida encer 1 : 5 v lewat kolom itu.
2.6. Proses Pengolahan Air PDAM Tirtanadi
1 Bendungan, sumber air baku yang digunakan adalah air permukaan Sungai Deli yang diambil melalui bangunan bendungan dengan panjang 25 m
sesuai lebar air sungai dan tinggi ± 4 m dengan sisi kiri bendungan dibuat sekat channel berupa saluran penyadap yang lebarnya 2 m dilengkapi
dengan pintu pengatur ketinggian air masuk ke intake tempat masuknya air beku.
2 Intake tempat masuknya air baku, bendungan ini adalah saluran bercabang dua dilengkapi bar screen saringan kasar dan fine Screen
saringan halus yang berfungsi untuk masuknya kotoran-kotoran yang terbawa arus sungai. Masing-masing saluran dilengkapi dengan pintu
Universitas Sumatera Utara
sluice gate pengatur ketinggian air dan penggerak electeromotor. Pemeriksaan maupun pembersihan saringan dilakukan secara periodik
untuk menjaga kestabilan jumlah air masuk. 3 Raw water Tank RWT, bendungan ini dibangun setelah intake yang
terdiri dari 2 unit 4 sel. Setiap unitnya berdimensi 23,3 m x 20 m, tinggi 5 m, dilengkapi dengan 2 buah outlet gate dan pintu bilas 2 buah berfungsi
sebagai tempat pengendapan lumpur, pasir dan lain-lain yang bersifat sedimen.
4 Raw water Pump RWP berfungsi untuk memompa air dari RWT ke Spiltter Box tempat pembubuhan koagulan berupa alum dengan dosis
normal rata-rata 20-25 gm
3
air dan pendistribuian air ke masing-masing cleator yang terdiri dari 5 unit pompa air baku, kapasitas setiap pompa 375
Idet dengan total head 15 memakai electromotor. 5 Cleator Proses Penjernihan Air, bendungan cleator terdiri dari 4 unit,
dengan kapasitas masing-masing 350 Idet yang bervolume 1.700 m
3
berfungsi sebagai tempat proses pemisahan antara flok-flok yang bersifat sedimen dengan air bersih hasil olahan Effluent melalui pembentukan
dan pengendapan flok-flok yang menggunakan agitator pengaduk lambat. Endapan flok-flok ini dibuang sesuai dengan tingkat ketebalannya secara
otomatis. 6 Filter penyaringan, dari cleator kemudian dialirkan ke filter untuk
menyaring turbidity kekeruhan berupa flok-flok halus dan kotoran lain yang lolos dari cleator melalui pelekatan pada median filter. Dimensi
masing-masing filter ini adalah lebar 4 m, panjang 8,25 m, tinggi 6,25 m,
Universitas Sumatera Utara
tinggi permukaan maksimum 5,05 m, serta tebal media filter 114 m dengan lapisan sebagai berikut :
a. Pasir kwarsa 0,45 1,20 mm dengan ketebalan 61 cm. b. Pasir kwarsa 1,80 2,00 mm dengan ketebalan 15 cm.
c. Kerikil halus 4,75 6,30 mm dengan ketebalan 8 cm d. Kerikil sedang 6,30 10,00 mm dengan ketebalan 7,5 cm.
e. Kerikil kasar 20,00 40,00 mm dengan ketebalan 15 cm. Dalam jangka waktu tertentu filter ini harus dibersihkan dari endapan yang
menganggu proses penyaringan dengan menggunakan electromotor. 7 Reservoir Tempat Menampung Air Bersih adalah berupa bendungan
beton berdimensi panjang 50 m, lebar 50 m, tinggi 7 m berfungsi untuk menampung air bersih air olahan setelah melewati media filter dengan
kapasitas ± 12.000 m
3
dan kemudian didistribusikan ke pelanggan melalui reservoir-reservoir distribusi di berbagai cabang. Air bersih yang mengalir
dari filter ke reservoir dibubuhi chlor post chlorination dan untuk netralisasi dibutuhkan larutan kapur jenuh atau soda ash.
8 Finish Water Pump FWP berfungsi untuk mendistribusikan air bersih dari reservoir utama di instalasi ke reservoir-reservoir distribusi di cabang
melalui pipa transmisi 1.000 mm dan 80 mm. FWP terdiri dari 5 unit pompa dengan kapasitas masing-masing 375 Idet total head 55 m
menggunakan motor AC. 9 Sludge Lagoon Tempat menampung Air Buangan, daur ulang adalah
cara paling tepat dan aman dalam mengatasi dan meningkatkan kualitas lingkungan. Prinsip ini telah mendorong perusahaan untuk membangun
Universitas Sumatera Utara
sarana pengolahan limbah berupa sludge lagoon. Lagoon ini berfungsi sebagai media penampung air buangan bekas pencucian system
pengolahan dan kemudian air tersebut disalurkan kembali ke RWT untuk diproses kembali.
10 Monitoring System Sistem Pengawasan, metode pengawasan selama proses pengolahan di masing-masing unit oleh petugas selain dilakukan
secara langsung juga dilakukan dengan sistem pengawasan secara tidak langsung. Fasilitas ini dapat memperlihatkan secara langsung kondisi
proses pengolahan dari ruang tertentu baik terhadap kuantitas, kualitas maupun kontinuitas olahan. Faslitas ini didisain sedemikian rupa sehingga
dapat mempermudah pengawasan terhadap proses pengolahan air menurut standart dan ketentuan yang berlaku.
Skema pengolahan air PDAM Tirtanadi ini dapat dilihat pada Lampiran 1.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI