Kualitas Air Minum TINJAUAN PUSTAKA

lokasi daerahnya, misalnya bagian muara sungai lebih tinggi derajat pencemarannya dari bagian hulu. Sebelum digunakan air permukaan tersebut dilakukan pengolahan, penyaringan dan pembubuhan zat kimia agar syarat air yang dapat diminum dapat tercapai. Sebaiknya air tanah diprioritaskan bagi konsumen rumah tangga, sedangkan untuk industri digunakan air permukaan yang diolah. Hal ini perlu diperhatikan karena distribusi air bagi tempat industri yang terkonsentrasi letaknya akan lebih murah dan mudah. Dimana konsumen industri lebih mampu dari pada konsumen rumah tangga. Winarno, 1986

2.3. Kualitas Air Minum

Dari segi kualitas air minum harus memenuhi beberapa parameter berdasarkan sifat-sifat fisik, kimia, dan bakteriologinya. 2.3.1. Parameter Fisk 1. Bau dan Rasa Bau air tergantung dari sumber airnya. Bau air dapat disebabkan oleh bahan kimia-kimia, ganggang, plankton atau tumbuhan, dan hewan air, baik yang hidup maupun yang sudah mati. Air yang berbau sulfite dapat disebabkan oleh reduksi sulfat dengan adanya bahan-bahan organik dan mikroorganisme anaerobik. Air yang normal sebenarnya tidak mempunyai rasa. Timbulnya rasa yang menyimpang biasanya disebabkan oleh adanya polusi, dan rasa yang menyimpang tersebut biasanya dihubungkan dengan baunya karena pengujian Universitas Sumatera Utara terhadap rasa air jarang dilakukan. Air yang mempunyai bau tidak normal juga dianggap mempunyai rasa yang tidak normal. 2. Warna Warna air yang terdapat di alam sangat bervariasi, misalnya air di rawa berwarna kuning, coklat atau kehijauan. Warna air tidak normal biasanya menunjukkan adanya polusi. Warna air dapat dibedakan atas dua macam yaitu warna sejati true color yang disebabkan oleh bahan-bahan terlarut, dan warna tidak sejati apparent color yang disebabkan adanya bahan-bahan tersuspensi, termasuk diantaranya yang bersifat koloid. Srikandi, F., 1992 3. Suhu Air sering digunakan sebagai medium pendingin dalam berbagai proses industri. Ukuran-ukuran suhu adalah berguna dalam memperlihatkan kecenderungan aktifitas-aktifitas kimiawi dan biologis. Suhu dari air akan mempengaruhi penerimaan masyarakat terhadap air tersebut. Kenaikkan suhu air akan menimbulkan jumlah oksigen terlarut didalam air menurun, kecepatan reaksi kimia meningkat, dan kehidupan ikan dan hewan air lainnya terganggu. Srikandi, F., 1992. 2.3.2. Parameter Kimia 1. Derajat Keasaman pH Nilai pH air yang normal adalah sekitar netral, yaitu pH 6 sampai pH 8. Air dapat bersifat asam atau basa, tergantung pada besar kecilnya pH air atau besarnya konsentrasi ion hydrogen didalam air. Universitas Sumatera Utara Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan kualitas air minum dalam pH ini yakni bahwa pH yang lebih kecil dari 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan dapat menyebabkan korosi pada pipa-pipa air, dan dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang menganggu kesehatan. Totok, S., 2002 2. Tidak mengandung bahan kimia beracun Air yang berkualitas baik tidak mengandung bahan kimia beracun seperti sianida, sulfide, fenolik. 3. Tidak mengandung garam atau ion-ion logam Air yang berkualitas baik tidak mengandung garam atau ion-ion logam seperti Fe, Mg, Ca, Hg, Zn, Mn, Cl, dan Cr. 4. Kesadahan Rendah Tingginya kesadahan berhubungan dengan garam-garam yang terlarut didalam air terutama garam Ca dan Mg 5. Tidak mengandung bahan organik Kandungan bahan organik dalam air dapat terurai menjadi zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Kusnaedi, 2004.

2.4. Alumunium