Alumunium Prinsip Alumunium Secara Kolorimetri

Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan kualitas air minum dalam pH ini yakni bahwa pH yang lebih kecil dari 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan dapat menyebabkan korosi pada pipa-pipa air, dan dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang menganggu kesehatan. Totok, S., 2002 2. Tidak mengandung bahan kimia beracun Air yang berkualitas baik tidak mengandung bahan kimia beracun seperti sianida, sulfide, fenolik. 3. Tidak mengandung garam atau ion-ion logam Air yang berkualitas baik tidak mengandung garam atau ion-ion logam seperti Fe, Mg, Ca, Hg, Zn, Mn, Cl, dan Cr. 4. Kesadahan Rendah Tingginya kesadahan berhubungan dengan garam-garam yang terlarut didalam air terutama garam Ca dan Mg 5. Tidak mengandung bahan organik Kandungan bahan organik dalam air dapat terurai menjadi zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Kusnaedi, 2004.

2.4. Alumunium

Alumunium adalah logam putih, yang liat dan dapat ditempa, bubuknya berwarna abu-abu. Alumunium tersebut melebur pada 6590C. Bila terkena udara, objek-objek alumunium teroksidasi pada permukaannya, tetapi lapisan oksida ini melindungi objek dari oksidasi lebih lanjut. Asam klorida encer lebih mudah Universitas Sumatera Utara melarutkan logam ini, kelarutan lebih lambat dalam asam sulfat encer atau asam nitrat encer. Alumunium adalah tervalen dalam senyawa-senyawanya. Ion-ion alumunium membentuk garam-garam yang tak berwarna dengan anion-anion yang tak berwarna. Alumunium sulfide dapat dibuat hanya dalam keadaan padat saja, dalam larutan air ia terhidrolisis dan terbentuk alumunium hidroksida, Vogel, 1990. Di perairan, alumunium biasanya terserap ke dalam sediment atau mengalami presipitasi. Alumunium dan bentuk oksida alumunium bersifat tidak larut. Akan tetapi, garam-garam alumunium sangat mudah larut. Sumber utama alumunium adalah mineral aluminosilicate yang terdapat pada batuan dan tanah secara melimpah. Pada proses pelapukan batuan, alumunium banyak digunakan di pabrik kertas, penyamakan dan percetakan. Alumunium yang berupa alun digunakan sebagai koagulan pada pengolahan limbah. Alumunium merupakan unsur yang tidak berbahaya. Perairan alami biasanya memiliki kandungan alumunium kurang dari 1,0 mgliter. Pada perairan yang bersifat asam pH sekitar 4,4-5,4, alumunium bersifat lebih toksis dan memiliki kadar alumunium yang lebih tinggi. Hefni Effendi, 2003. Universitas Sumatera Utara

2.5. Prinsip Alumunium Secara Kolorimetri

Diantara reagensia yang telah digunakan untuk penetapan kolometri alumunium adalah ammonium auritrikarboksilat aluminon dan Eriokrom Siannina R yang kedua ini nampaknya agak unggul, dan karena itu penggunaannya akan diberikan. Pada pH 5,9-6,1 zink, nikel, mangan, dan kadmium dapat diabaikan gangguannya, tetapi besi dan tembaga harus tidak ada. Satu prosedur untuk menyingkirkan unsur-unsur penganggu, misalnya dalam analisis baja, adalah melewatkan larutan ke dalam kolom selulosa; besi dan unsur- unsur lain dipasahkan oleh elusi dengan campuran asam klorida pekat dan etil metal keton yang baru disuling 8 : 192 VV. Alumunium, nikel jika ada, dipulihkan dengan mengalirkan asam klorida encer 1 : 5 v lewat kolom itu.

2.6. Proses Pengolahan Air PDAM Tirtanadi