Hubungan antara kebiasaan menggunakan tas punggung berat dan kejadian Low back pain (LBP) pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MENGGUNAKAN TAS
PUNGGUNG BERAT DAN KEJADIAN Low Back Pain (LBP)
PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
DOKTER FKIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk
Memeroleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

Oleh

RAKHA FATURACHMAN
NIM : 1112103000043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015 M

KATA PENGANTAR
Kata Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

begitu banyak nikmat dengan izin, rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan penelitian ini dengan judul
“Hubungan antara kebiasaan menggunakan tas punggung berat dan kejadian Low
back pain (LBP) pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat dan salam tak lupa untuk selalu penulis
panjatkan kepada Rasulullah SAW yang telah membawa umat islam dari episode
kegelapan menuju zaman terang benderang seperti saat ini.
Selama proses penelitian ini dilaksanakan mulai dari tahapan persiapan hingga
pengolahan data, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan, motivasi dan
pengarahan yang luar biasa dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan
kata terimakasih, syukur, dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Dr. H. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dan dr. Achmad Zaki, Sp.OT, M.Epid selaku Kaprodi PSPD UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. dr. Bisatyo Mardjikoen, Sp.OT dan dr. Jono Ulomo, Sp.PK selaku Pembimbing 1
dan Pembimbing 2 yang telah memberikan segalanya yang peneliti butuhkan
mulai dari motivasi yang luar biasa, perhatian yang mendalam, waktu, pikiran,
pengalaman, dan kesabaran dalam membimbing saya hingga Alhamdulillah
peneliti mampu menyelesaikan penelitian ini.

3. dr. Achmad Zaki, Sp.OT, M.Kes dan dr. Ayat Rahayu, Sp.Rad selaku penguji
pada sidang yang memberi banyak masukan untuk perbaikan laporan penelitian
ini.
4. dr. Nouval Shahab, Sp.U, Ph.D, FICS, FACS dan dr. Flori Ratna Sari, Ph.D
selaku penanggung jawab modul riset.
5. Kedua orang tua saya, ayah saya Ir. Idris zaini dan ibu saya Dra. Rosnelly yang
telah membesarkan dan memberikan kasih sayang tak terbatas kepada saya dan
v

telah banyak memberikan motivasi, dukungan dan yang paling berharga untuk
saya adalah do’a yang tiada henti-hentinya sehingga Alhamdulillah saya
mendapatkan banyak kemudahan dalam menyusun penelitian ini.
6. Kepada Kakek saya Abdul Aziz(alm) dan Pang Zaini(alm) serta nenek saya Siti
Zubaedah (alm) dan Maemun (alm) yang selalu menjadi inspirasi bagi saya.
Seluruh anggota keluarga yang namanya tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
Terima kasih atas kasih sayang, doa, dan dukungan yang tak henti mengalir
selama saya menjalani masa pendidikan
7.

Abang dan adik saya Maulana Okta Rheza dan Rizqi Fawazullah yang telah

bersedia menjadi tutor dan teman berbagi keluh kesah selama proses penyusunan
penelitian ini.

8. Bu Pipit dan Pak Ajip selaku petugas administrasi FKIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta bagian akademik yang membantu dalam proses pembuatan surat
persetujuan etika penelitian.
9. Teman-teman kelompok riset, Adlina Zahra, Rakha Faturachman, dan
Muhammad Nicco Hakim. Terima kasih telah berjuang bersama saya untuk
menyelesaikan penelitian ini.
10. Teman-teman PSPD 2012. Terima kasih atas rasa kekeluargaan yang selalu saya
rasakan ketika bersama kalian selama ini. Kita memang benar-benar together,
better, stronger.
Akhir kata, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun
untuk perbaikan penulisan hasil penelitian ini.

Ciputat, 26 Agustus 2015

Rakha
vi


Faturachman

ABSTRAK
Rakha faturachman. Program Studi Pendidikan Dokter. Hubungan antara kebiasaan
menggunakan tas punggung berat dan kejadian Low back pain (LBP) pada
mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Low back pain adalah masalah ortopedi yang paling sering ditemukan di
dunia yang menyerang kelompok remaja, dewasa hingga orang tua. Beberapa
penelitian menunjukan bahwa insidensi LBP tertinggi terjadi dalam decade ke-3
kehidupan seseorang, dan secara umum prevalensinya meningkat pada hingga usia
60-65 tahun. Pada beberapa penelitian ditemukan bahwa LBP adalah salah satu
masalah utama yang di miliki oleh mahasiswa kedokteran. Tingkat stress dan waktu
pendidikan yang panjang merupakan faktor predisposisi yang dimiliki oleh
mahasiswa kedokteran. Penelitian ini meneliti prevalensi dan faktor resiko LBP pada
mahasiswa kedoteran Fakultak Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan
menggunakan metode potong lintang. Sampel penelitian yang digunakan adalah
(n=225; dengan tingkat partisipasi 100%) yang dipilih secara acak dari seluruh
mahasiswa preklinik. Penelitian ini menggunakan kuesioner Roland-Morris yang
telah diterjemahkan dan di validasi ke dalam Bahasa Indonesia. Prevalensi LBP

pada mahasiswa kedokteran setahun terakhir adalah 16.9% (n =38) dan prevalensi
seminggu terakhir sejak sampel penelitian mengisi kuesioner adalah 11.1% (n=25).
Hasil yang didapat dari hubungan antara kebiasaan menggunakan tas punggung
berat pada setahun terakhir (p=1,00) dan seminggu terakhir (p=1,00) dan kejadian
LBP menunujukan hubungan tidak signifikan. Dan juga didapatkan hasil yang
didapat dari hubungan antara moda transportasi yang biasa digunakan menuju
kampus pada setahun terakhir (p=0,13) dan seminggu terakhir (p=1,00) dan
kejadian LBP menunujukan hubungan tidak signifikan.
Kata Kunci : Nyeri punggung bawah, tas punggung berat, moda transportasi,
mahasiswa kedokteran
vii

ABSTRACT
Rakha Faturachman.Medical Education Study Programme. Relationship between the
habit of using heavy backpack and Low Back Pain (LBP) among undergraduated
students of a Syarif Hidayatullah Jakarta Medical School.
Low back pain (LBP) is the most common orthopedic problem worldwide
and is known to affect both younger and older adults. Studies have found the
incidence of low back pain is highest in the third decade, and overall prevalence
increases with age until the 60–65 year age group. In few studies have found that

LBP is the one of musculoskeletal problem that medical students have. The stressful
and time consuming curriculum of medical students predisposes them to this problem.
This study assesses the prevalence and risk factors of LBP in students of a Syarif
Hidayatullah Medical School with a cross sectional method. The study subjects (n =
225; 100% participation) were selected via simple random sampling from all
undergraduate medical students. This study uses the Roland-Morris disability
questionnaire that already translated and validated into Bahasa Indonesia.
Prevalence of LBP among the students over the past one year was 16.9% (n =38) and
prevalence over the past one week from the subject answer the questionnaire’s
question was 11.1% (n=25). The result of relationship between the habit using heavy
backpack over the past one year (p=1,00) and the past one week (p=1,00) with LBP
in this study is not significant. Also The result of relationship between the habit of
using modes of transportation to the campusover the past one year (p=0,13) and the
past one week (p=1,00) with LBP in this study is not significant.

Key word: Low back pain, Heavy Backpack, Modes Of transportation, Medical
students

viii


DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………….iii
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………..iv
KATA PENGANTAR………………………………………………………………...v
ABSTRAK...………………………………………………………………………..vii
ABSTRACT.……………………………..………………………………………...viii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………ix
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………..xiv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………...xv
BAB I….........................................................................................................................1
PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………3
1.3 Hipotesis…………………………………………………………………..3
1.4 Tujuan……………………………………………………………………..3
1.4.1 Tujuan Umum…………………………………………………...3
1.4.2 Tujuan Khusus…………………………………………………..3
1.5 Manfaat……………………………………………………………………4
1.5.1 Bagi Masyarakat.……………………………………………….4

1.5.2 Bagi Institusi…………………………………………………….4
ix

1.5.3 Bagi Peneliti……………………………………………..……...4
BAB II………………………………………………………………………………...5
TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………………5
2.1 Landasan Teori……………………………………………………………5
2.1.1 Definisi Low back pain…………………………………………5
2.1.2 Anatomi………………………………………….……………...5
2.1.2.1 Columna Vertebralis………………………………….5
2.1.2.2 Struktur dan dungsi vertebra………………………….7
2.1.2.3 Karakteristik regio vertebrae ………………………...9
2.1.2.4 Discus Intervertebralis………………………………...7
2.1.2.5 Regio Lumbal dan Regio Sacral………………………8

2.1.3

Faktor risiko Low Back Pain……………………………..12
2.1.3.1 Kebiasaan meminum kopi……………………….12
2.1.3.2 Kebiasaan mengenakan tas punggung berat…….13

2.1.3.3 Riwayat keluarga LBP……………………………14
2.1.3.4 Tempat belajar dan postur tubuh yang buruk……14
2.1.3.5 Usia ……………………………………………….14

2.1.4

Biomekanika…………………………….………………...15

2.1.5

2.1.5 Patofisiologi………………………..……..………..17

2.1.6 Alat ukur LBP…………………….………………………………20

x

2.2 Kerangka Konsep………………………………………………………..20
2.3Kerangka Teori…………………………………………………………..21
2.4Definisi Operasional………………………………………..……………22
BAB III………………………………………………………………………………24

METODOLOGI PENELITIAN……………………………………………………..24
3.1 Desain Penelitian………………………………………………………...24
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………………………24
3.3 Alat dan Bahan Penelitian……………………………………………….24
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian………………………………………….24
3.4.1 Populasi Subyek Penelitian……………………………………24
3.4.2 Besar Sampel…………………………………………………..25
3.5 Kriteria Sampel…………………………………………………………..28
3.5.1 Kriteria Inklusi…………………………………………………28
3.5.2 Kriteria Eksklusi……………………………………………….28
3.6 Cara Kerja Penelitian…………………………………………………….29
3.6.1 Persiapan Penelitian…………………………………………....29
3.6.2 Menentukan Sampel penelitian …………………………….…29
3.6.3 Penyebaran Kuesioner kepada sample penelitian……………...29
3.6.4 Kriteria inklusi dan eksklusi …………………………...……...30
3.6.5 Analisis dan pengolahan data kuesioner…………………31

xi

3.7 Alur Penelitian…………………………………………………………...32

3.8 Anggaran penelitian……………………………………………………..33
3.9 Etika Penelitian…………………………………………………………..33
3.9.1 Ethical clearance……………………………………………….33
3.9.2 Informed consent………………………………………………33
3.9.3 Surat permintaan persetujuan penggunaan kuesioner RolandMorris………………………………………………………….33
3.9.4 Kerahasiaan ……………………………………………………33

BAB IV………………………………………………………………………………34
HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………………………...34
4.1Hasil dan Pembahasan…………………………………………………...34
4.1.1 Analisis Univariat……………………………………...34
4.1.1.1 Prevalensi Nyeri Punggung Bawah pada
Mahasiswa PSPD FKIK UIN Jakarta………………..34
4.1.2Analisis Bivariat……………………………………….38
4.1.2.1 Hubungan berat tas punggung yang biasa digunakan
oleh mahasiswa kedokteran dengan Low Back Pain ………..38
4.1.2.2 Hubungan kendaraan yang digunakan mahasiswa
kedokteran menuju ke kampus dengan Low Back Pain…..…41
4.2Keterbatasan Penelitian………………………………………………….43
BAB V……………………………………………………………………………….44
xii

KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………………...44
5.1 Kesimpulan………………………………………………………………44
5.2 Saran……………………………………………………………………..44
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..46
LAMPIRAN…………………………………………………………………………48

xiii

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Distribusi Low Back Pain pada mahasiswa kedokteran FKIK UIN Jakarta
Tahun 2015 seminggu terakhir…………..………….…...…………………34
Tabel 2 Distribusi Low Back Pain pada mahasiswa kedokteran FKIK UIN Jakarta
Tahun 2015 setahun terakhir……………………….…………..…….……35
Tabel 3 Distribusi pemakaian tas punggung berat pada mahasiswa kedokteran
FKIK UIN Jakarta Tahun 2015…………………………...……………….36
Tabel 4 Distribusi kendaraan yang digunakan mahasiswa dari rumah atau temapt kos
menuju ke kampus kedokteran FKIK UIN Jakarta Tahun 2015………………...37

Tabel 5 Hubungan berat tas punggung yang biasa digunakan oleh mahasiswa
kedokteran dengan Low Back Pain satu minggu terakhir………………….38
Tabel 6 Hubungan berat tas punggung yang biasa digunakan oleh mahasiswa
kedokteran dengan Low Back Pain satu tahun terakhir……………………...39
Tabel 7 Hubungan kendaraan yang digunakan mahasiswa kedokteran menuju ke
kampus dengan Low Back Pain satu minggu terakhi…………..………….41
Tabel 8 Hubungan kendaraan yang digunakan mahasiswa kedokteran menuju ke
kampus dengan Low Back Pain satu tahun terakhir……………

xiv

……...42

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Ruas-ruas Tulang Belakang ……..………………………………………..7
Gambar 2 Persendian tulang vertebra lumbar …………………………..…………..11
Gambar 3 Biomekanika ruas tulang belakang…………………………….………...17
Gambar 4 Hubungan persepsi nyeri dan motor behavior…..………………………..20

xv

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Fakultas Kedokteran adalah salah satu jurusan yang paling banyak diminati sekaligus
jurusan yang memliki beban akademis yang berat di Indonesia. Untuk menjadi seorang
mahasiswa kedokteran, kita harus menghadapi padatnya jadwal perkuliahan mulai dari
pagi hingga sore hari, ditambah dengan beban tugas yang cukup berat. Oleh karena itu
seorang mahasiswa kedokteran akan memiliki tingkat stress yang lebih tinggi, baik stress
psikologis maupun stress fisik melalui beban tas punggung yang harus mereka bawa
setiap harinya . Buku-buku kedokteran yang dipakai memiliki bobot yang cukup berat
yang harus dibawa di dalam tas mereka dapat menimbulkan keluhan kesehatan. Selain itu
mahasiswa kedokteran setidaknya harus duduk di dalam kelas rata-rata delapan jam
dalam satu hari.

Dengan kebiasaan seperti ini tentunya akan menimbulkan keluhan fisik yang bisa
mengganggu aktivitas seorang mahasiswa kedokteran.Keluhan yang paling banyak
ditemui pada fakultas kedokteran adalah keluhan low back pain LBP.Keluhan LBPakan
membuat diri mereka merasa tidak nyaman dan menjadi faktor penghambat bagi mereka
untuk menjalani aktivitas akademik mereka sehari-hari. Nyeri dapat didefinisikan sebagai
sensasi tidak nyaman, resah, atau derita yang timbul akibat stimulasi ujung saraf
nosiseptor1. Nyeri dapat digambarkan sebagai “suatu pengalaman sensorik dan emosional
yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang sudah atau
berpotensi terjadi, atau dijelaskan berdasarkan kerusakan tersebut” 2 .
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di New Delhi India (Aggarwal dkk) pada
tahun 2014 yang dilakukan pada populasi mahasiswa kedokteran dengan jumlah subjek
penelitian sebanyak 160 orang yang didapat dengan cara random sampling di dapatkan
prevalensi LBP dalam satu tahun terakhir sebanyak sebesar 47.5%

16

.Sedangkan

prevalensi LBP pada saat pengumpulan data penelitian yang sama adalah sebesar
32.5%.16. Dari data prevalensi diatas menujukan bahwa keluhan LBP pada mahasiswa
1

kedokteran di India cukup banyak dan menjadi salah satu keluhan penting yang dapat
mengganggu aktivitas akademik yang akhirnya dapat berdampak pada penurunan
prestasi akademik pada mahasiswa kedokteran tersebut.

Selain itu penelitian di India tersebut juga membahas mengenai beberapa faktor
risiko yang dimiliki oleh mahasiswa kedoteran dalam menimbulkan LBP. Salah satu
faktor risiko yang tersebut antara lain adalah kebiasaan menggunakan tas punggung
dengan beban yang berat.16

Data

yang

membahas

mengenai

LBP

di

Indonesia

belum

ada,

namun

diperkirakan40% penduduk pulau Jawa Tengah berusia diatas 65 tahun pernah menderita
nyeri pinggang, prevalensi pada laki-laki 18,2%dan pada wanita 13,6%. Insiden
berdasarkan kunjungan pasien ke beberapa rumah sakit di Indonesia berkisar antara 317%3. Sebaran usia pasien yang mengalami LBP seringkali terjadi pada usia 30 dan pada
umumnya prevalensinya meningkat seiring bertambahnya usia sampai usia 60-65 tahun
dan setelah itu mulai berkurang 3 .

Di Indonesia data ataupun penelitian yang membahas mengenai keluhan low back
pain dikalangan mahasiswa kedokteran belum pernah dilakukan Hal ini menyebabkan
tidak adanya data atau informasi mengenai prevalensi maupun faktor risiko LBP pada
mahasiswa kedokteran di Indonesia. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang
hubungan antara kebiasaan menggunakan tas punggung yang berat dengan LBP pada
mahasiswa kedokteran di Indonesia. Manfaat hasil penelitia ini adalah mengidentifikasi
kebiasaan menggunakan tas punggung dengan beban berat sebagai salah satu faktor
risiko LBP.

2

1.2 Rumusan Masalah


Berapakah prevalensi LBP pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun
2015?



Adakah hubungan antara kebiasaanhubungan antara kebiasaan menggunakan tas
punggung berat dan kejadian Low Back Pain (LBP) pada mahasiswa Program Studi
Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?



Adakah hubungan antara moda transportasi yang biasa digunakan menuju ke kampus
dan kejadian Low Back Pain (LBP) pada mahasiswa Program Studi Pendidikan
Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?

1.3. Hipotesis


Terdapat hubungan antara kebiasaanhubungan antara kebiasaan menggunakan tas
punggung berat dan kejadian Low Back Pain (LBP) pada mahasiswa Program Studi
Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.



Terdapat hubungan antara moda transportasi yang biasa digunakan menuju ke
kampus dan kejadian Low Back Pain (LBP) pada mahasiswa Program Studi
Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.4. Tujuan
1.4.1. Tujuan Umum
Mengetahu bagaimana prevalensi LBP serta faktro risiko pada mahasiswa Program
Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
1.4.2. Tujuan Khusus
A. Mengetahui Prevalensi LBP pada mahasiswa PSPD pre klinik UIN Jakarta
B. Mengetahui apakah terdapat hubungan antara kebiasaan menggunakan tas

3

punggung berat dan kejadian Low Back Pain (LBP) pada mahasiswa Program
Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.5. Manfaat Penelitian
Hasil yang didapat dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:

o Masyarakat
Memberikan informasi tentang dampak buruk dari kebiasaan menggunakan tas
punggung yang berat pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
o Institusi
Mendorong gagasan penilitian berikutnya tentang faktor risiko LBP pada mahasiswa
kedokteran.
o Peneliti
Menambah pengetahuan peneliti mengenai hubungan antara kebiasaanhubungan
antara kebiasaan menggunakan tas punggung berat dan kejadian Low Back Pain
(LBP) pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, sekaligus menjadi referensi untuk penelitian yang lebih lanjut.

4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan teori
2.1.1Definisi Low back pain
Jika dilihat dari letak anatomisnya nyeri punggung dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
neck pain(nyeri pada region servikal), upper back pain (nyeri pada region torakal), dan low back
pain (nyeri pada region lumbo sakral).6Low back pain didefinisikan sebagai suatu sensasi nyeri
dan rasa tidak nyaman yang terlokalisasi di bawah garis costae ke-12 dan di atas lipatan gluteal
inferior dengan atau tanpa nyeri tungkai bawah yang menetap untuk jangka waktu
tertentu.5Berdasarkan onset yang ditimbulkan, low back pain dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Low back pain kronik didapatkan rasa nyeri yang menetap lebih dari 12 minggu
2. Low back pain akut/sub akut rasa nyeri menetap selama kurang dari 12 minggu.5

LBP dapat disebabkan oleh berbagai macam kelainan. Berdasarkan etiologinya, LBP
dapat digolongkan menjadi viscerogenik, vaskulogenik, neurogenik, spondilogenik, dan
psikogenik.8Sekitar 84% kasus LBP tidak ditemukan penyebab yang spesifik dan digolongkan ke
dalam sebagai LBP non spesifik.

2.1.2 Anatomi
Punggung merupakan region tubuh yang menjadi tempat perlekatan kepala, leher, dan
ekstremitas. Secara anatomi punggung meliputi:4
a. Kulit dan jaringan subkutan
b. Otot

: terdapat 2 lapisan otot yaitu :

1. Lapisan otot superficial  berperan dalam posisi dan pergerakan ekstremitas
2. Lapisan otot Profunda (“otot pungung sejati”) berpera dalam pergerakan atau
untuk mempertahankan posisi tulang belakang aksial (Postur)
c. Columna Vertebralis : Terdiri dari :
1. Vertebra
5

2. Discus intervertebralis(IV)
3. Ligament-ligamen
d. Costa (di region toraks)
e. Medulla Spinalis dan meningens (membran yang melapisi medulla spinalis
f. Berbagai saraf dan pembuluh darah segmental

2.1.2.1 Columna Vertebralis
Vertebra dan Discus Invertebralis (IV) secara bersama-sama menyusun columna
vertebralis (Vertebra), yang memanjang dari kranium (tulang tengkorak) sampai dengan apex
coccyx.4 Columna vertebralis adalah salah satu komponen penyusun trunkus tubuh
yang berada di bagian posterior tubuh.

10

Columna vertebralis membentuk tulang rangka leher

dan punggung dan merupakan bagian utama tulang rangka aksial (yaitu, artikulasi tulang-tulang
cranium, columna vertebralis, costa, dan sternum).4
Columna vertebralis orang dewasa memiliki panjang 72-75 cm, sekitar seperempatnya
terbentuk oleh discus IV, yang merupakan fibrokartilago yang memisahkan dan mengikat
vertebra bersama-sama.

4

Columna vertebralis pada orang dewasa secara khas terdiri dari 33

vertebra yang tersusun dalam 5 regio, yaitu:4
1. Tujuh Vertebrae Cervicales
2. Dua belas Vertebrae Thoracicae
3. Lima Vertebrae Lumbales
4. Lima Vertebrae Sacrales
5. Empat Vertebrae Coccygeae

6

Gambar 2.1 Ruas-ruas Tulang Belakang13
Konfigurasi dari vertebrae akan berubah sejalan dengan bertambahnya usia. Lima vertebrae
sacrales pada orang dewasa menyatu membentuk sacrum, dan setelah sekitar usia 30 tahun maka
4 vertebrae coccygea menyatu membentuk coccyx.

4

Hal ini menjdikan jumlah ruas tulang

belakang orang dewasa pada usia 30 tahun ke atas menjadi 26 ruas dengan distribusi jumlah ruas
dari setiap daerah columna vertebra adalah:
a. Tujuh ruas vertebra cervicales (leher)
b. Dua belas ruas vertebra thoracales (punggung)
c. Lima ruas vertebra lumbares (pinggang)
d. Satu ruas vertebra sacrales (kelangkang) yang terdiri dari 5 ruas yangbergabung
e. Satu ruas vertebra coccygeals (tungging) yang terdiri dari 4 ruas yang bergabung

Jenis persendian yang menghubungkan struktur columna vertebralis tergolong sendi
synarthrosis, yaitu sendi yang memungkinkan sedikit atau bahkan tidak ada gerakan sama sekali.
Sementara itu terdapat jaringan tulang rawan yang menghubungkan antara tulang vertebra yaitu

7

kartilagohialin.Kartilago hilain memungkinkan struktur columna vertebra dapat digerakkan ke
arah depan,belakang, samping, maupun rotasi.11

2.1.2.2 Struktur dan Fungsi Vertebrae
Struktur dasar dari vertebrae dari setiap regio pada dasarnya sama, vertebra tipikal terdiri 3
komponen dasar yaitu:
A. Corpus Vertebrae
Corpus Vertebrae

adalah bagian dari columna vertebralis yang secara kasar berbentuk

silindris 4. Korpus vertebrae merupakan sebuah masa dari tulang sponge dan sumsum tulang
merah yang dilapisi oleh tulang kompakta12 . Bagain korpus vertebrae ini merupakan bagian
yang memiliki fungsi weight-bearing bagi tubuh

12

.Bagian superior dari korpus vertebrae kasar

sedangkan bagian inferiornya menempel secara kokoh dengan diskus intervertebralis 12. Ukuran
corpus vertebra meningkat seiring turunnya segmen columna vertebralis dan paling jelas terlihat
mulai dari segmen T44 .
Corpus vertebra sendiri terdiri lagi dari beberapa bagian tulang, yaitu:Tulang vascular dan
Trabekulat (spongiosa kanselosa) yang dilapisi oleh lapisan pada bagian luar yaitu tulang
kompakta yang tipis

4

.Celah pada struktur trabekular tersebut diisi oleh sumsum merah yang

merupakan jaringan hematopoeitik (pembentuk darah) yang paling aktif pada orang dewasa.
Pada bagian posterior struktur vertebra terdapat foramina besar yang merupakan tempat vena
basivertebralis yang berfungsi untuk mendrainase sumsum4. Pada permukaan superior dan
inferior corpus vertebra orang dewasa dilapisi oleh discus kartilago hialin yang nantinya akan
berkembang menjadi tulang 4 .

B. Arcus Vertebralis
Letak dari arcus vertebralis adalah di bagian posterior dari corpus vertebra, terdiri dari 4. :
a. Dua Pediculus (kanan dan kiri)
Pediculus adalah suatu processus silindris pendek dan kuat yang berproyeksi ke posterior
dari corpus vertebrae untuk bertemu lamina.
b. Lamina
8

Lamina adalah tulang yang lebar dan rata yang menyatu di garis tengah.
Struktur Pediculus dan Lamina tersebut bersatu membentuk dinding foramen vertebrae 4 .
Di dalam struktur foramen vertebrae terdapat canalis vertebralis yang berisi medulla spinalis dan
radix nervi spinals bersamaan dengan meningens, lemak dan pembuluh darah4.
c. Tujuh Processus
Tujuh processus ini berasal dari arcus vertebralis yang terdiri dari:
1. Satu processus spinosus mediana
2. Dua processus tranversus
3. Empat processus articularis
4.
2.12.3 Karakteristik regio vertebrae

A. VERTEBRAE LUMBAL
Terdapat 5 vertebra lumbal yang terletak di punggung bawah diantara thorax dan
4

sacrum . Karakteristik yang terdapat pada vertebrae lumbar ini adalah bentuknya yang tebal,
padat pendek dan tumpul, dan prosesus spinosus yang berbentuk seperti persegi12 . Karena berat
yang ditopang semkin bertambah ke arah ujung inferior columna vertebralis, maka vertebra
lumbale memiliki corpus yang besar dan massif yang menjelaskan ketebalan tubuh bagian
bawah di bidang median4 .Processus articularisnya memanjang vertikal, dengan procesus
articularis pada awalnya berorientasi ke sagital dimulai dari sendi T12-LI tetapi menajdi lebih
koronal seiring turunnya columna

4

. Processus tranversusnya berproyeksi ke posterosuperior

serta lateral, pada setiap permukaan dasar dari processus tranversus terdapat processus
accessorius kecil yang memberikan pelekatan untuk musculus lumborum intertransversa medial
4

. Sedangkan pada permukaan posterior dari processus articularis terdapat processus

mammillaris yang member pelekatan bagi Mm.multifidi dan otot intertransversa medial otot(otot punggung).
Terdapat perbedaan artikulasi dari prosesus pada vertebrae lumbar

dengan bagian

vertebra yang lain, jika dibandingkan dengan vertebrae torakal, artikulasi prosesus inferiornya
menghadap ke arah ventral dan prosesus superiornya menghadap ke arah dorsal sedangkan pada
vertebrae lumbar prosesus superior menghadap medial dan prosesus inferior menghadap ke
9

lateral ke arah prosesus superior vertebrae berikutnya4. Gambaran dan susunan artikulasi
processus pada vertebrae lumbales seperti ini mengakibatkan vertebrae lumbales tidak dapat
melakukan gerakan pembungkukan atau twisting, dan memungkinkan fleksi lateral tetapi
mencegah rotasi4 .
Vertebra L5 merupakan vertebra terbesar dari semua vertebra yang dapat digerakan, L5
berfungsi untuk menopang seluruh berat tubuh bagian atas

4

. Berat tubuh ditransmisi dari

vertebra L5 ke basis ossis sacri, yang terbentuk oleh permukaan superior vertebra S14 .

Gambar 2.2 Persendian tulang vertebra lumbar14

10

SACRUM
Vertebrae Sacrum memiliki bentuk baji, segitiga, dan besar terdiri dari 5 vertebrae
sacrales, Pada anak anak terdapat lima bagian terpisah sacrum (S1-S5) dan mulai menyatu pada
usia sekitar 16 tahun dan menyatusecara sempurna pada sekitar umur 26 tahun12 . Bentuk segitiga
sacrum disebabkan oleh penurunan cepat ukuran masa lateral vertebra sacrales selama
perkembangan4 . Selain itu separuh dari struktur inferior sacrum tidak berfungsi sebagai
penopang berat tubuh, oleh karena itu ukurannya sangat berkurang 4 .
Sacrum terletak diantara os coxae dan membentuk atap dan dinding posterosuperior
cavitas pelvis posterior4 .. Dalam fungsinya sebagai weight-bearing sacrum memberikan
kekuatan dan stabilitas pada pelvis dan mentransmisi berat tubuh ke gelang panggul (struktur
cincin bertulang yang terbentuk oleh os coxae dan sacrum, yang menjadi perlekatan ekstremitas
bawah.)4 .
.
Kanalis sacralis adalah kelanjutan dari kanalis vertebralis dalam sacrum. Kanalis sacralis
ini berisikan berkas radix nervi spinalis yang keluar di inferior vertebra L1 yang dikenal sebagai
cauda equina yang turun melewati terminasi medulla spinalis

4

. Sacrum memiliki dua

permukaan yaitu : 1. Permukaan anterior dari sacrum relatif lembut dan berbentuk konkav,
memiliki empat garis transversal yang menandai bahwa ke lima vertebrae telah menyatu.
Permukaan ini memiliki empat pasang foramen sacral anterior yang besar, yang merupakan
tempat lewatnya saraf dan arteri yang menuju ke organ yang ada di rongga pelvis

12

. 2.

Permukaan dorsal dari sacrum sangat kasar, Pada bagian dorsal sacrum, terdapat empat pasang
bagian yang terbuka untuk tempat lewatnya saraf spinal, yaitu disebut foramen sacrum posterior.
Saraf yang ada pada foramen ini menginervasi bagian gluteal dan tungkai bawah12 .

COCCYX
Coocyx (tulang ekor) adalah tulang berbentuk segitiga kecil yang biasanya terbentuk oleh
proses fusi dari keempatvertebrae coccygeae rudimenter meskipun pada beberapa orang dapat
kurang satu atau lebih

4.

Coccyx merupakan sisa skeleton eminensia caudalis yang seperti ekor
11

embrionik yang terdapat pada embrio manusia dari akhir minggu ke-4 sampai awal minggu ke 84 .Co1 sampai Co4 mengalami proses fusi tadi pada rentang umur 20 tahun sampai 30 menjadi
sebuah tulang yang berbentuk seperti segitiga12 .coccyx memiiki dua permukaan yaitu
permukaan pelvic yang berbentuk konkaf dan relative halus, serta permukaan posterior yang
memiliki processus articularis rudimenter 4 .
Vertebra Co1 merupakan vertebrae coccygeae yang paling besar dan lebar, processus
transversusnya

yang pendek dihubungkan dengan sacrum dan processus articularis

rudimenternya membentuk cornu coccygeum yang berartikulasi dengan cornu sacrale4 .struktur
vertebra coccyx memiliki peranan yang sdikit berbeda dalam fungsinya sebagai weight-bearing
disbanding dengan vertebra yang lainnya. Coccyx tidak ikut dengan struktur vertebra lain dalam
menopang berat tubuh ketika berdiri, namun pada saat duduk coccyx akan mengalmi fleksi kea
rah anterior yang mennujukan bahwa tulang tersebut menerima sebagian berat tubuh atau
menjalankan fungsi weight-bearing pada saat duduk 4 .
Jika kita perhatikan struktur otot pada vertebra coccyx, terdapat perlekatan untuk
sebagian gluteus maximus dan musculus coccygeus serta ligamentum anococcygeum, interseksi
fibrosa median pada musculus pubococcygeus4 .
Coccyx bisa mengalami fraktur pada proses partus yang sulit atau terjadi trauma yang
sangat keras ketika terjatuh dan mengenai bagian gluteal tubuh. Coccyx sering dikatakan sebagai
tulang ekor, yang memiliki peran sebagai tempat menempelnya otot yang berada bada bagian
dasar pada pelvis12 .

2.1.3 Faktor risiko Low Back Pain
Faktor risiko LBP pad mahasiswa kedokteran telah banyak diidentifikasi di luar Indonesia antara
lain adalah16:

2.1.3.1

Kebiasaan meminum kopi

Pada hasil jurnal tersebut terdapat hasil yang signifikan antara kebiasaan meminum kopi
terhadap timbulnya keluhan LBP (p