Jika t hitung lebih kecil dari t

b. Jika t hitung lebih besar dari t

table dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka akan terjadi heteroskedestisitas . Tabel 4.5 Uji Heteroskedestisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -1.570E- 11 68987.237 .000 1.000 PAD .000 .125 .000 .000 1.000 DAU .000 .120 .000 .000 1.000 a. Dependent Variable: Unstandardized Residual Dari hasil output SPSS 16.0 tersebut, dapat dijelaskan bahwa nilai t hitung lebih kecil dari t table dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedestisitas.

C. Analisis Regresi Linier Berganda

Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan program SPSS 16.0 akan didapatkan model regresi dari model penelitian tersebut. Rincian dan keterangan dari model tersebut akan dijelaskan dalam tabel berikut : Tabel 4.6 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -29412.432 68987.237 -.426 .671 PAD .379 .125 .182 3.030 .003 DAU 1.665 .120 .832 13.821 .000 a. Dependent Variable: ABD Dari tabel 4.7, model regresi dari penelitian tersebut adalah : Y = -29412.432+ .379X 1 + 1.665X 2 + e Y = Variable dependen ABD X 1 = Variabel independen PAD X 2 = Variabel independen DAU e = Variabel lain yang mempengaruhi variable dependen diluar PAD dan DAU. Angka-29412.432menyatakan konstanta dari model regresi. Jika variable-variabel independennya PAD dan DAU bernilai 0, maka nilai Y variable dependen atau ABD akan berkurang sebesar -29412.432. Angka 0.379 menyatakan nilai tetapan konstanta dari variable X 1 PAD terhadap variable Y ABD. Artinya, apabila jika dalam penelitian tersebut ada penambahan variable PAD sebanyak 1 variable, maka variable ABD akan bertambah sebanyak 0.379. Angka 1.665adalah angka konstanta variable X 2 DAU terhadap variable Y ABD yang menyatakan apabila variable X 2 atau DAU ditambah 1 variabel maka, variable Y atau ABD akan bertambah sebesar 1.665.

D. Uji Hipotesis

1. Koefisien Determinasi

Tujuan dari Uji Koefisien Determinasi adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variable-variabel independen X terhadap variable dependen Y dalam suatu model regresi. Dalam penelitian tersebut, Uji Koefisien Determinasi dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 4.6 Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .872 a .761 .753 1.45753E5 a. Predictors: Constant, DAU, PAD b. Dependent Variable: ABD Sumber : Data yang diolah Dari tabel diatas, dapat dilihat nilai dari R 2 R Square sebesar 0,761 atau 76,1. Ini berarti bahwa variabel-variabel independennya PAD dan DAU dapat menjelaskan atau mewakili sebesar 76,1 variabel dependennya ABD, sedangkan sisanya 100 - 76,1 sebesar23,9 dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar PAD dan DAU. Dengan hasil tersebut, penelitian dapat dikatakan baik karena R 2 cukup tinggi dan diatas 75 sehingga variabel-variabel PAD dan DAU dapat dikatakan sudah mewakili apa saja pengaruh- pengaruh dari variabel ABD.

2. Uji F

Uji F Goodness of Fit bertujuan untuk menguji adakah pengaruh variabel-variabel independen X terhadap variabel Y secara simultan atau bersama- sama.Dalam hal ini, variabel Xnya adalah PAD X 1 dan DAU X 2 serta varaibel Y yaitu ABD. Kriteria dalam melakukan Uji F adalah : c. Jika F sig 0,05 maka, H0 diterima. Artinya bahwa secara simultan tidak ada

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Pendapatan lain-lain yang Dianggap Sah Terhadap Belanja Pemerintahan Daerah : Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara.

7 108 82

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara)

1 39 84

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dan Dana Bagi Hasil (DBH) Terhadap Belanja Langsung Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Jambi

1 37 98

Pengaruh Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) Pada Pemerintahan Kota Tanjung Balai

2 42 103

Pengalokasian Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah Dalam Belanja Pemerintah Kota Di Sumatera Utara

3 30 131

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Terhadap Belanja Modal dengan Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel Moderator (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota Sumatera Utara Tahun 2010-2014)

2 38 106

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Provinsi se Indonesia

0 36 72

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH Pengaruh Dana Alokasi Umum Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Alokasi Belanja Daerah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Surakarta).

0 2 12