Koefisien Modifikasi Respon. Wilayah Gempa

commit to user Tabel 2.5 Faktor Keutamaan I untuk Berbagai Kategori Gedung dan Bangunan Kategori Resiko Banguan I e I atau II 1,0 III 1,25 IV 1,50 Sumber : RSNI 2010

2.2.4.2 Koefisien Modifikasi Respon.

Koefisien modifikasi respon, rasio antara beban gempa maksimum akibat pengaruh Gempa Rencana pada struktur gedung elastik penuh dan beban gempa nominal akibat pengaruh Gempa Rencana pada struktur gedung daktail, bergantung pada faktor daktilitas struktur gedung tersebut, faktor reduksi gempa representatif struktur gedung tidak beratutan. Tabel 2.6 Parameter daktilitas struktur gedung Sistim Penahan - Gaya Gempa Koefisien Modifikasi Respon R C. Sistem Rangka Penahan Momen 1. Rangka momen baja khusus 8 2. Rangka momen rangka batang baja khusus 7 3. Rangka momen baja menengah 4,5 4. Rangka momen baja biasa 3,5 5. Rangka momen beton bertulang khusus 8 6. Rangka momen beton bertulang menengah 5 7. Rangka momen beton bertulang biasa 3 8. Rangka momen baja dan beton komposit khusus 8 9. Rangka momen komposit menengah 5 10. Rangka momen terkekang posisi komposit 6 11. Rangka momen komposit biasa 3 12. Rangka momen Cold Form khusus dengan baut 3,5 Sumber : RSNI 2010 Nilai faktor daktilitas struktur gedung µ di dalam perencanaan struktur gedung dapat dipilih menurut kebutuhan, tetapi tidak boleh diambil lebih besar dari nilai factor daktilitas maksimum µm yang dapat dikerahkan oleh masing-masing sistem atau subsistem struktur gedung. commit to user

2.2.4.3 Wilayah Gempa

Menurut peta hazard gempa Indonesia 2010, meliputi peta percepatan puncak PGA dan respon spektra percepatan di batuan dasar SB untuk perioda pendek 0.2 detik Ss dan untuk periode 1.0 detik S1 dengan redaman 5 mewakili tiga level hazard gempa yaitu 500, 1000 dan 2500 tahun atau memiliki kemungkinan terlampaui 10 dalam 50 tahun, 10 dalam 100 tahun, dan 2 dalam 50 tahun. Definisi batuan dasar SB adalah lapisan batuan di bawah permukaan tanah yang memiliki memiliki kecepatan rambat gelombang geser Vs mencapai 750 mdetik dan tidak ada lapisan batuan lain di bawahnya yang memiliki nilai kecepatan rambat gelombang geser yang kurang dari itu. Pada Pererncanaan Apartemen Tunning digunakan wilayah gempa yang disusun berdasarkan peta respon spektrum percepatanuntuk periode pendek 0,2 detik di batuan dasar S B untuk probabilitas terlampaui 10 dalam 50 tahun redaman 5. Gambar 2.4. Peta Wilayah gempa di Indonesia untuk S 1 Sumber : Peta hazard gempa Indonesia 2010 commit to user Gambar 2.5. Peta Wilayah gempa di Indonesia untuk S S Sumber : Peta hazard gempa Indonesia 2010

2.2.4.4 Jenis Tanah Setempat