Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Gempa yang sering melanda Indonesia seperti gempa Aceh disertai tsunami tahun 2004 9,2 SR, gempa Nias tahun 2005 8,7 SR, gempa Yogya tahun 2006 6,3 SR, gempa Padang tahun 2009 7,6 SR dan yang terakhir gempa Mentawai tahun 2010 7,2 SR, banyak menyebabkan ribuan korban jiwa dan menimbulkan kerusakan pada bangunan. Gempa tersebut sering terjadi karena Indonesia berada di dua wilayah yaitu jalur gempa pasifik Circum Pasific Earthquake Belt dan jalur gempa asia Trans Asiatic Earthquake Belt. Gambar 1.1. Kerusakan Gempa Jogja 2006 dan Padang 2009 Sumber : WordPress.com, Blogs mengenai : Gempa Yogyakarta dan Gempa Padang Gempa bumi yaitu getaran goncangan yang terjadi karena pergerakan bergesernya lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi dan juga bisa dikarenakan adanya letusan gunung berapi. Maka dari itu, gempa bumi sering terjadi pada daerah yang berdekatan dengan gunung berapi dan daerah yang dikelilingi lautan luas. Gempa bumi disebabkan oleh pergerakan kerak bumi lempeng bumi yang menimbulkan tekanan terlalu besar untuk dapat ditahan. commit to user Karena gempa bumi mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi bangunan, maka banyak dikembangkan analisis-analisis gempa terhadap struktur. Desain struktur bangunan tersebut merupakan perencanaan bangunan yang melalui berbagai tahapan perhitungan dengan mempertimbangkan berbagai variabelnya sehingga didapatkan produk yang berdaya guna sesuai fungsi kegunaannya. Salah satu analisis dari gempa yaitu mempelajari karakteristik-karakteristik gempa melalui accelerogram riwayat gempa yang diskalakan, sehingga ketika gempa besar terjadi angka kematian akibat struktur yang roboh menjadi minimum. Secara umum analisis gempa dibagi menjadi dua bagian besar yaitu analisis gempa statik dan analisis gempa dinamis. Pada bangunan-bangunan yang sangat tinggi, tidak beraturan, bertingkat banyak serta bangunan-bangunan yang memerlukan ketelitian yang sangat besar digunakan perencanaan analisis dinamik, yang terdiri dari analisis ragam respon spektrum dan analisis respon dinamik riwayat waktu. Analisis dinamis riwayat waktu dan analisis dinamis respon spektrum dapat memberikan pembagian gaya geser tingkat yang lebih tepat sepanjang tinggi gedung dibanding analisis statik. Pada metode penelitian analisis ini menggunakan respon spektrum gempa rencana sebagai dasar untuk menetukan responnya. Dalam analisis respon spektrum hanya dipakai untuk menentukan gaya geser tingkat nominal dinamik akibat pengaruh gempa rencana. Gaya-gaya internal dalam unsur struktur gedung didapat dari analisis 3 dimensi berdasarkan beban-beban gempa statik ekuivalen. Penelitian ini mengacu pada hasil Tugas Akhir Mahasiswa Jurusan Arsitektur Universitas Sebelas Maret Surakarta yang bernama Astuning Hariri dengan judul Tugas Akhir Apartemen di Bandung dengan Penekanan Arsitektur Hemat Energi. Serta melanjutkan penelitian dari Anindityo Budi Prakoso mahasiswa Teknik Sipil yang berjudul Evaluasi Kinerja Seismik Struktur Beton dengan Analisis Pushover Prosedur A menggunakan Program ETABS V9.50. commit to user Gambar 1.2 Tampak Apartemen Tuning Sumber : Astuning Hariri 2008

1.2. Rumusan Masalah