commit to user
5 Catatan tentang siswa. 6 Rencana pelajaran dan catatan guru.
7 Hasil karya siswa. 8 Kumpulan dokumen pemerintah.
9 Koleksi arsip guru berupa buku harian, catatan peristiwa penting
logs, dan kenang-kenangan dari siswa angkatan lama.
c. Dokumentasi yang Digunakan
Dokumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian tindakan kelas ini antara lain:
1 Silabi dan rencana pembelajaran. 2 Laporan diskusi-diskusi tentang kurikulum.
3 Macam-macam tes dan ujian berupa tes sebelum perlakuan dan setelah perlakukan pada silkus 1 dan siklus 2.
4 Bagian-bagian buku teks yang dipakai dalam pembelajaran. 5 Contoh esai yang ditulis siswa berupa hasil tes membuat kalimat yang
sesuai dengan EYD. 6 Foto-foto ketika proses pembelajaran dari awal hingga akhir. Kegiatan
dokumentasi awal dilakukan pada saat guru memberikan apersepsi, pada saat memasuki inti kegiatan yaitu ketika guru menjelaskan mengenai
cara membuat kalimat dengan bantuan mind map, dokumentasi ketika siswa melakukan kegiatan menulis serta dokumentasi kondisi ruangan.
Dalam pengambilan gambar foto untuk penelitian ini, peneliti dibantu oleh seorang teman dengan kondisi siswa maupun peneliti dengan
sewajarnya tidak dibuat-buat, sehinggga pengambilan gambar foto dapat terlaksana dengan baik.
4. Wawancara
a. Pengertian Wawancara
Dalam proses pengumpulan data, wawancara tidak asing digunakan. Penggunaan wawancara dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang
terjadi di lapangan atau untuk mengetahui subjek lebih dalam lagi. Menurut Burhan Nurgiantoro 2010: 96 wawancara interview merupakan suatu
commit to user
cara yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi dari responden dengan melakukan tanya jawab sepihak. Sedangkan menurut Wijaya
Kusumah dan Dedi Dwitagama 2010: 77 wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada
subjek yang diteliti. Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan pengertian
wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan lisan kepada responden guna mendapatkan informasi.
b. Jenis-jenis Wawancara
Menurut Sugiyono 2010: 194 wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka
face to face maupun dengan menggunakan telepon. Wawancara terstruktur merupakan wawancara yang telah disiapkan intrumennya berupa pertanyaan
dan alternatif jawabannya. Sedangkan wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang tidak menggunakan pedoman wawancara,
sehingga pewawancara tidak menggunakan instrumen dalam pelaksanaan wawancara.
Sedangkan menurut Burhan Nurgiyantoro 2010: 96 wawancara dibedakan menjadi wawancara secara terpimpin dan wawancara bebas.
Dalam pelaksanaan wawancara terpimpin sudah dipersiapkan pertanyaan dan jawaban secara sistematis, sehingga responden hanya memilih jawaban
yang sudah ada. Wawancara bebas tidak menggunakan ketentuan-ketentuan jawaban yang disediakan oleh pewawancara, sehingga responden bebas
mengemukakan pendapatnya. Wawancara bebas ini sebaiknya disertai dengan daftar garis besar permasalahan yang akan ditanyakan agar proses
wawancara tetap terarah pada tema. Berdasarkan pendapat kedua sumber tersebut, maka dapat disimpulkan
jenis wawancara dibedakan menjadi dua, antara lain wawancara terstruktur dan wawancara bebas.
commit to user
c. Wawancara yang digunakan