Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
persoalan diatas, maka dianggap penting untuk mengetahui seberapa besar minat berwirausaha peserta didik di SMK Swasta Multi Karya, namun dalam membuka
lapangan kerja yang baru sudah menjadi sarat mutlak harus memiliki kemampuan dibidang yang akan digelutinya, maka bidang kejuruan yang di pelajari di SMK salah
satunya ialah mata pelajaran Sistem Pendingin dapat menjadi modal awal agar dapat membuka usaha dibidang otomotif ini, tentunya harus dengan kemampuan yang
mumpuni yang dapat di lihat dari hasil belajar siswa pada pelajaran tersebut. Sistem Pendingin adalah salah satu kompetensi yang sangat potensial yang
dibutuhkan di dunia kerja maupun dalam berwirausaha. Oleh karena itu dalam kurikulum SMK Teknik Kendaraan Ringan terdapat Kompetensi Dasar Memeliharaservis sistim
pendingin dan komponennya, Memperbaiki sistim pendingin dan komponennya, Mengoverhaul sistim pendingin dan komponennya. Dengan mempelajari kompetensi
dasar sistem pendingin tersebut, siswa lulusan SMK diharapkan menguasai segala sesuatu yang relevan dengan pemeliharaan dan perbaikan sistem pendingin sehingga
dapat dijadikan modal dalam memenuhi tuntutan di dalam dunia kerja dan industri maupun dalam membuka usaha berwirausaha, sebab dengan menguasai kompetensi
dasar ini maka seseorang siswa dapat secara mandiri membuka usaha perbaikan dan service sistem pendingin.
Namun demikian nilai hasil belajar sistem pendingin pada kelas XI teknik kendaraan ringan masih tergolong rendah, persentase siswa yang dapat melampaui
kreteria ketuntasan minimal yag ditetapkan SMK Multi Karya Medan yaitu 75 masih rendah yaitu sekitar 45 . Sehingga nilai rata rata kelas masi rendah.
Rendahnya hasil belajar siswa pada kompetensi dasar pemeliharaan dan perbaikan sistem pendingin dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang diantaranya
berasal dari dalam diri siswa itu sendiri yang sering disebut faktor internal dan juga yang berasal dari luar diri siswa yang juga sering disebut faktor eksternal. Faktor yang berasal
dari dalam diri siswa tersebut adalah kemampuan, tanggungjawab, dan minat. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut adalah lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah maupun lingkungan masyarakat. Faktor lingkungan sekolah diantaranya metode guru mengajar, dan fasilitas belajar. Minat merupakan faktor utama dalam diri siswa
yang mempengaruhi hasil belajar. Jika siswa tersebut memiliki keinginan untuk mempelajari suatu mata pelajaran, maka siswa tersebut akan lebih fokus untuk menerima
pelajaran tersebut. Berkenaan dengan minat, sangat banyak minat yang mempengaruhi
hasil belajar. Diantaranya minat belajar, minat masuk SMK, minat berwirausaha, dan lain-lain.
Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa SMK adalah kurangnya keinginan serta dorongan untuk berani mengambil resiko, mampu memimpin serta
memanajemen sesuatu dalam hal berwirausaha yang dipengaruhi pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Dengan kata lain, siswa SMK masih kurang memiliki
minat untuk berwirausaha sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya selama proses pembelajaran. Kebanyakan siswa SMK berpikir setelah
menyelesaikan studinya di SMK, langkah selanjutnya adalah mencari pekerjaan. Sebaliknya sangat sedikit yang berpikiran untuk membuka lapangan kerja dengan cara
membuka usaha. Ketika seorang siswa memiliki minat berwirausaha, maka siswa tersebut akan termotivasi untuk belajar. Minat berwirausaha juga akan menjadi motivator
atau pendorong bagi siswa tersebut untuk mencapai prestasi belajar yang lebih maksimal. Oleh karena itu, penulis ingin melihat keberadaan minat berwirausaha peserta didik
SMK dan hubungannya dengan hasil belajar kompetensi pemeliharaan dan perbaikan sistem pendingin mereka.
Minat ialah dorongan tanpa paksaan yang dating dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu yang dianggapnya menarik sehingga apa bila minat itu berhubungan
dengan sebuah pekerjaan maka itu akan berpengaruh positif terhadap pekerjaan tersebut. Timbulnya minat ini akan mengarah kepada timbulnya dorongan untuk berusaha untuk
mencapai tujuan sesuai dengan keinginanya. Minat yang timbul dari peserta didik sendiri akan menimbulkan kemauan tanpa paksaan untuk mempelajari hal-hal yang
diminatinya. Selain minat yang ada dalam diri siswa yang akan mendorong peserta didik
dalam mencapai tujuannya, kreativitas belajar juga penulis anggap dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena semakin kreative siswa dalam belajar maka pengetahuan yang
diperoleh juga akan semakin banyak, sebab proses belajar yang terjadi bukan hanya saat pelajaran disekolah berlangsung maupun dari ilmu yang diberikan guru namun dapat
juga diperoleh dari lingkungan sekitar tergantung bagaimana kreativitas siswa dalam mempelajari ilmu yang dibutuhkannya.
Dengan demikian minat Berwirausaha peserta didik SMK adalah sesuatu yang mendorong peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang baik. Minat Berwirausaha
yang besar akan menumbuhkan semangat belajar peserta didik untuk mendapatkan hasil
belajar yang tinggi. Dimana minat itu sendiri merupakan salah satu aspek psikis yang dalam diri peserta didik untuk berbuat dan berusaha untuk mencapai tujuanya.
Kreativitas belajar termasuk dalam ruang lingkup cara belajar. Kreatifitas belajar diperlukan untuk mencapai tujuan di dalam pembelajaran karena dengan adanya
kreatifitas belajar diharapkan siswa mampu secara individu menemukan cara untuk meningkatkan kemampuannya.
Belajar merupakan suatu proses yang membutuhkan krativitas yang tinggi. Dalam proses belajar mengajar, setiap siswa memiliki potensi kreatif, tapi
perkembangannya tidak sama bagi semua orang, adakalanya kreativitas tersebut berkembang dengan baik dan ada juga potensi kreatif itu kurang berkembang. Dalam
belajar, apabila kreativitas seseorang baik maka akan menjadikan siswa belajar kreatif, sebaliknya kreativitas yang kurang berkembang akan menjadikan seseorang kurang
kreatif dalam belajar. Siswa yang kreatif akan lebih giat dalam belajar. Dengan meningkatnya minat berwirausaha dan kreatifitas belajar siswa,
diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan hasil belajar siswa. Dengan hasil belajar kompetensi dasar pemeliharaan dan perbaiakan sistem pendingin
yang tinggi berarti dapat dikatakan siswa tersebut telah memiliki keahlian yang baik di bidang pemeliharaan sistem pendingin sehingga diharapkan mampu bersaing di dunia
kerja dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan minat Berwirausaha dan Kreatifitas belajar dengan hasil belajar Sistem Pendingin, sehingga
peneliti ingin mengambil judul penelitian sebagai berikut :
“Hubungan Minat Berwirausaha dan Kreatifitas Belajar dengan Hasil Belajar Sistem Pendingin pada
siswa kelas XI Bidang Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta Multi Karya Tahun Ajaran 20132014
”.