PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(1)

ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA

PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR

TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Oleh

ENTI ADYANTI

Hasil belajar adalah kemampuan anak yang diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMK Wiyata Karya Natar menunjukkan bahwa hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa kelas XI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan tergolong rendah. Hasil belajar banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh anak didik. Dalam kegiatan belajar mengajar banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor intern maupun faktor ekstern. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu motivasi belajar siswa dan pemanfaaatan sarana belajar di sekolah.

Permasalahan dalam penelitian ini adala”Apakah ada pengaruh positif Motivasi belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar


(2)

ini adalah desain penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Selatan semester ganjil tahun 2010/2011 sebanyak 2kelas dengan jumlah siswa 63 siswa. Karena jumlah populasi kurang dari 100, maka semua populasi dalam penelitian ini dijadikan sampel sehingga penelitian ini adalah penelitian populasi.

Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh motivasi belajar siswa, dan

pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa kelas XI SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi (R) = 0,663 dan

koefisien determinasi (R2) = 0,439, yang berarti hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah sebesar 43,9%.

Kesimpulan penelitian ini yaitu.

1. Ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa kelas XI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011 sebesar 23,9%.

2. Ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa kelas XI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011 sebesar 27,9%


(3)

SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011 sebesar 43,9%.


(4)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN

SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI

AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh

ENTI ADYANTI Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(5)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN

SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI

AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(Skripsi)

Oleh

ENTI ADYANTI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Paradigma Pengaruh Motivasi Belajar dan Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah terhadap Hasil Belajar akuntansi keuangan siswa……... 31


(7)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN RIWAYAT HIDUP HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO

SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 8

C.Pembatasan Masalah ... 8

D.Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 10

G.Ruang Lingkup Penelitian ... 11

II.TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A.Tinjauan Pustaka ... 13

1. Hasil Belajar... 13

2. Motivasi Belajar ... 18

3. Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah ... 24

4. Hasil Penelitian yang relevan ... 28

B. Kerangka Pikir ... 30


(8)

1. Populasi ... 34

2. Sampel ... 35

C.Variabel Penelitian ... 35

1. Variabel Bebas ... 35

2. Variabel Terikat ... 36

D.Definisi Operasional Variabel ... 36

E. Teknik Pengumpulan Data ... 38

F. Uji Persyaratan Instrumen ... 40

1. Uji Validitas Angket ... 40

2. Uji Reliabilitas Angket ... 40

G.Uji Persyaratan Statistik Parametrik (Analisis Data) ... 42

1. Uji Normalitas ... 42

2. Uji Homogenitas ... 43

H.Uji Asumsi Klasik ... 43

1. Uji Linearitas Garis Regresi ... 44

2. Uji Multikolinearitas ... 46

3. Uji Autokorelasi ... 46

4. Uji Heteroskedastisitas ... 48

I. Teknik Pengujian Hipotesis ... 50

1. Regresi Linier Sederhana... 50

2. Regresi Linier Multiple ... 51

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 52

1. Sejarah Berdirinya SMK Wiyata Karya Natar ... 52

2. Visi dan Misi SMK Wiyata Karya Natar ...53

3. Situasi dan Kondisi SMK Wiyata Karya Natar...53

4. Kondisi Guru dan Karyawan SMK Wiyata Karya Natar ...55

5. Struktur Organisasi Sekolah ...56

B.Gambaran Umum Responden ... 56

C.Deskripsi Data ... 57

1. Data Motivasi Belajar (X1) ... 57

2. Data Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X2) ... 59

3. Data Hasil Belajar (Y2) ... 60

D.Pengujian Instrumen ... 62

1. Uji Validitas ... 62

2. Uji Reliabilitas ... 64

E. Pengujian Persyaratan Analisi Data ... 64


(9)

2. Uji Multikolonieritas ... 70

3. Uji Autokolerasi ... 72

4. Uji Heteroskedastisitas ... 73

G.Pengujian Hipotesis ... 75

1. Pengujian Hipotesis Pertama (X1) ... 75

2. Pengujian Hipotesis kedua (X2) ... 76

3. Pengujian Hipotesis ketiga (X1 X2,) ...77

H.Pembahasan ... 79

1. Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ... 79

2. Pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil beljar81 3. Pengaruh motivasi belajar, pemanfaatan sarana beljar di sekolah terhadap hasil belajar ...82

V.KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 85

B. Saran ... 86 DAFTAR PUSTAKA


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Belajar Akuntansi Keuangan Berdasarkan Nilai Semester Pada Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Wiyata karya Natar

Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 6

2. Jumlah Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 35

3. Variabel, Indikator, Sub Indikator dan Skala Pengukuran ... 37

4. ANAVA (Uji Kelinieran Regresi) ... 45

5. Jumlah Siswa SMK Wiyata Karya ………... 54

6. Sarana dan Prasarana SMK Wiyata Karya Natar ………...55

7. Jumlah Guru dan Karyawan SMK Wiyata karya Natar ………55

8. Tingkat pendidikan Guru dan karyawan SMK Wiayata Karya……….56

9. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar (X1) ... 58

10. Kategori Motivasi Belajar ... 58

11. Distribusi Frekuensi Variabel Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X2) ... 59

12. Kategori Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah ... 60

13. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar (Y) ... 61

14. Kategori Hasil Belajar ... 61

15. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1... 63

16. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2 ...64

17. Hasil Pengujian Normalitas (X1) dengan Menggunakan SPSS ... 65

18. Hasil Pengujian Normalitas (X2) dengan Menggunakan SPSS ... 65

19. Hasil Pengujian Normalitas (Y) dengan Menggunakan SPSS……….. 66

20. Hasil Pengujian Homogenitas dengan Menggunakan SPSS ... 67


(11)

24. Hasil Uji Multikolinieritas ... 71

25. Hasil Uji Autokorelasi ... 72

26. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 74

27. Kesimpulan Hasil Uji Heteroskedastisitas... 74

28. Hasil Uji Hipotesis Pertama (X1) ... .... 75

29. Hasil Uji Hipotesis Kedua (X2) ... 76


(12)

MENGESAHKAN

1.

Tim Penguji

Ketua : Drs. I Komang Winatha, M.Si

...

Sekretaris : Drs. Hi.Nurdin, M.Si

...

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. R. Gunawan S, S.Pd, S.E, M.M

...

2.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 196003151985031003


(13)

Judul Skripsi : PENGARUH MOTVASI BELAJAR DAN

PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SISWA SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Nama Mahasiswa :

ENTI ADYANTI

Nomor Pokok Mahasiswa : 0743031012

Program Studi : Pendidikan Ekonomi Jurusan : Pendidikan IPS

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1.

Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. I. Komang winatha, M.Si Drs. Hi. Nurdin, M.Si. NIP 196004171987111001 NIP 19600817 1986031001

2.

Mengetahui

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Ekonomi

Drs. Iskandar Syah, M.H. Drs. Hi. Nurdin, M.Si. NIP 1957011 1987031001 NIP 19600817 1986031001


(14)

Berusaha tanpa diiringi doa adalah salah satu

bentuk

“Kesombongan”

Orang yang mendewakan uang, akan

kesetanan uang

(mario teguh )

Cara terbaik untuk membalas dendam

terhadap orang yang menghina anda, adalah

menjadi lebih berhasil daripadanya

(mario teguh )

Pribadi yang cerdas tapi kasar tidak akan di

hormati


(15)

PERSEMBAHAN

Terimakasih berkat rahmat Alllah SWT

Kupersembahkan karya yang sederhana teruntuk :

 Ayah dan Mama tercinta yang telah membesarkan,

mendidik dan mendoakan dengan hati yang tulus terimakasih atas segalanya .

 Kakak dan adik tersayang yang selalu memberi

motivasi dan doa yang tulus untuukku.

 Sahabat dan Teman-teman yang selalu membantu

dan memotivasiku.

 Seseorang yang kelak menjadi imam dalam


(16)

RIWAYAT HIDUP

penulis dilahirkan di Natar, Lampung Selatan pada tanggal 14 januari 1989, yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Bapak Ansori,S.H dan Ibu Yurmaini,S.Pd

Pendidikan formal yang pernah diselesaikan oleh penulis adalah :

1. Taman Kanak-Kanak Pewa Natar selesai pada tahun 1995 2. Sekolah Dasar Negeri 1 Natar selesai pada tahun 2001

3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 22 Bandar Lampung selesai pada tahun 2004

4. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Natar selesai pada tahun 2007

Pada tahun 2007, penulis diterima di Universitas Lampung dan terdaftar sebagai mahasiswi Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pada tanggal 24-31 Januari 2010, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Surabaya, Bali, dan Yogyakarta, dan pada bulan Juli hingga Oktober 2011, penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA N 1 Natar.


(17)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “Pengaruh Motivasi Belajar dan Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Tahun Pelajaran 2010/2011.” Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan dan saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada.

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. M. Thoha B. S Jaya M. S, selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

3. Bapak Drs. Nengah Maharta, M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;


(18)

Lampung;

6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung; 7. Bapak Drs. I. Komang Winatha,M.S.i, selaku Pembimbing utama yang telah

membimbing dan menyumbangkan ilmu demi kesempurnaan skripsi ini; 8. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.S.i, selaku Pembimbing II sekaligus pembimbing

akademik yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta, arahan dan nasehat dalam penyelesaian skripsi.

9. Bapak Dr. R. Gunawan S, S.Pd, S.E, M,M selaku pembahas dan penguji yang telah memberikan arahan dan masukan serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi

10. Bapak / Ibu dosen program studi pendidikan ekonomi yang selama ini telah dengan tulus membimbing dan mendidik penulis;

11. Ibu Tuti Purwanti,S.Pd selaku kepala SMK Wiyata Karya Natar, Ibu Sefi Handayani S.Pd dan Bapak Soman,S.Pd selaku guru mata pelajaran Akuntansi Keuangan serta seluruh staf dan pengajar SMK Wiyata Karya Natar yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian ini; 12. Ayahanda dan ibunda yang tercinta yang telah memberikan motivasi, arahan ,

nasehat serta doa.

13. Kakak – kakakku Widya Gustriyana, S.pd , Yoyok Supriyadi, S.pd, adikku Kharisma Idola Arga yang telah memberikan dukungan, motivasi dan doa.


(19)

15. Darumawan yang telah memberikan semangat dan dukungannya.

16. Sahabat-sahabat seperjuanganku Ecoduty ’07 (bebek) mevi, (desol) desi, Joko, Hanafi, elya (yunda) Abang Hendri ,ade,Arius, Ari , Doni, Hendri, Mujahidin, Dwi, Mulya, Septi, Religia, Sri, Ucha, Wahyu, Else, Erna, Eva, Linda, Wuri, Kadek, Sulis, Mila, Silvia, Nur, Alfat, Leli, Rofiqoh, Emi, Suliyah. Thanks all semoga kita sukses semua.

17. Seluruh rekan-rekan di pendidikan ekonomi, serta adik-adik tingkatku 2008, 2009, 2010 dan 2011 serta kakak tingkatku 2005, dan 2006.

18.Rekan – rekan PPL SMA N 1 Natar anggi terimaksih atas tebengannya setiap hari telatnya ngepas ya kita ,mbk dwi , mira, vira, wina, mb nur, mb ana, mb erla, ali, arif, dan ruslan ….. thanks ya atas kekompakan, persahabatan yang indah ini dan bantuan kalian selama PPL dilaksanakan.

19. Murid-muridku di SMAN 1 Natar serta murid-murid di bimbel ISQ school. 20. Team bimbingan belajar ISQ school and CLC terimakasih atas dukungannya,

udah di kasih sering-sering izin.

Semoga segala bantuan, bimbingan, motivasi, dukungan dan doa yang diberikan kepada penulis mendapat ridho dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amien.

Bandar Lampung, Februari 2012 Penulis


(20)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, adalah: 1. Nama : Enti Adyanti 2. NPM : 0743031012

3. Program Studi : Pendidikan Ekonomi

4. Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/ FKIP Unila

5. Alamat :Jl. Dahlia VII no 232 Natar Lampung Selatan (Telp / HP) 085768888251

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Januari 2012

Enti Adyanti 0743031012


(21)

I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan dalam setiap bangsa, karena semakin maju tingkat pendidikannya maka semakin maju pula bangsa itu. Tanpa adanya pendidikan negara tersebut tidak akan pernah maju dan berkembang. Bagi indonesia peran pendidikan sangatlah penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan negara.

Melihat pentingnya pendidikan di Indonesia , maka perlu adanya peningkatan mutu pendidikan yang merupakan masalah nasional dan perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dalam pendidikan nasional kita. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah telah banyak mengambil langkah-langkah diantaranya peningkatan kemampuan tenaga pengajar melalui berbagai latihan dan pendidikan, perbaikan kurikulum yang diharapkan dapat memberikan peluang yang lebih besar bagi anak didik untuk memperoleh pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuanya. Serta adanya perubahan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan.


(22)

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk

membentuk manusia berkualitas dalam pengetahuan, sikap maupun keterampilan yang pencapaiannya dilakukan secara terencana, terarah dan sistematis. Upaya peningkatan mutu lulusan pendidikan, khususnya pendidikan di sekolah, tidak terlepas dari masalah prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari peserta didik maupun guru sebagai pendidik.

Hasil belajar siswa merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dalam dunia pendidikan. Hasil belajar dapat diartikan hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas yang telah dilakukan, hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, hasil belajar yang dicapai oleh siswa memiliki tingkatan yang berbeda-beda dan untuk mencapai hasil belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern) dan faktor yang terdapat dari luar diri siswa (faktor ekstern). Menurut Slameto (2003:54), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah :

1. faktor-faktor internal

a. jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh)

b. psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, mkematangan, kesiapan)

c. kelelahan

2. faktor-faktor Eksternal

a. keluarga (cara orangtua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, latarbelakang kebudayaan)

b. sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disipin sekolah, alat pelajaran waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah)

c. masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, massa media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).


(23)

Faktor faktor yang berasal dari diri siswa (faktor intern) yang dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa salah satunya adanya, motivasi belajar. Dalam proses belajar dan untuk mencapai hasil belajar yang baik motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang

mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar.Persoalan mengenai motivasi belajar adalah bagaimana mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan karena dalam kegiatan belajar setiap siswa memiliki motivasi belajar dengan tingkatan yang berbeda. Perbedaan motivasi belajar yang dimiliki siswa dapat dilihat berdasarkan tingkat kehadiran siswa dalam kegiatan belajar mengajar, keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Dengan adanya motivasi belajar yang kuat dalam diri siswa dapat mendorong siswa untuk lebih semangat dalam belajar sehingga siswa dapat lebih mudah menguasai materi pembelajaran.Untuk meningkatkan motivasi dalam diri siswa perlu dilakukan dorongan dari luar yaitu dengan cara memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi seperti pemberian beasiswa, piagam, hadiah atau diadakan pemilihan siswa teladan dan berprestasi, dengan adanya hal-hal seperti ini maka siswa dapat terdorong untuk belajar lebih aktif sehingga memilki prestasi yang baik.

Faktor yang berasal dari luar diri siswa (faktor eksternal) yang mempengaruhi hasil belajar siswa salah satunya adalah sarana belajar disekolah, namun jika di sekolah hanya menyediakan sarana yang baik tidak diikuti dengan pemanfaatn yang baik pula oleh siswanya, ini juga tidak akan mempengaruhi hasil belajar yang baik bagi siswanya, dengan pemanfaatan sarana belajar yang tepat dapat


(24)

memberikan hasil yang optimal bagi siswa dalam menyerap materi yang

disampaikan dan akan mampengaruhi hasil belajar siswa. Sarana belajar disekolah sebagai penunjang proses pembelajaran terdiri dari ruang belajar yang mendukung kegiatan pembelajaran, didalam ruang belajar tersebut terdapat juga sarana belajar lainnya seperti papan tulis, alat peraga, meja, kursi dan perlengkapan belajar lainnya serta dilengkapi dengan penerangan yang baik. Sarana penunjang yang lain dapat berupa buku cetak, modul, lembar kerja siswa, buku tulis, buku latihan, serta saran dan prasarna yang tersedia disekolah seperti perpustakaan, ruang komputer, koperasi dan lain-lain. Dengan adanya sarana belajar yang lengkap dan pemanfaatan yang maksimal dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep yang diajarkan,siswa lebih mudah mengerti dengan materi yang disampaikan dan kegiatan belajar pun akan lebih menarik sehingga dapat mendorong siswa untuk lebih semangat belajar dan mendapatkan hasil belajar yang di harapkan.

Hal ini dapat dilihat pada siswa kelas XI Akuntansi semester ganjil tahun

pelajaran 2010/2011, Salah satu hal yang mendasari motivasi siswa adalah dapat dilihat dari tingkat kehadiran siswa dalam kegiatan belajar mengajar, keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai pelajar. Kenyataannya, di SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan masih kurangnya siswa yang tidak memiliki motivasi belajar. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya tingkat kehadiran siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan dapat terlihat ketika siswa mengikuti proses pembelajaran di SMK Wiyata Karya natar yaitu masih kurangnya keinginana siswa mengerjakan soal-soal Akuntansi Keuangan yang sulit ketika berada di dalam kelas ,dan juga masih kurangnya dorongan dari luar (pihak sekolah) yaitu dengan cara memberikan penghargaan


(25)

kepada siswa yang berprestasi seperti pemberian beasiswa, hadiah atau diadakan pemilihan siswa teladan dan berprestasi, hal inilah yang menyebabkan siswa kurang terdorong untuk lebih aktif berprestasi.

Begitu pula pemanfaatan sarana belajar di sekolah memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Siswa akan selalu berhubungan dengan guru dalam kegiatan belajar mengajar, menggunakan fasilitas – fasilitas belajar yang disediakan sekolah, serta membutuhkan sarana dan prasarana sekolah yang memadai. Berdasarkan penelitian pendahulan yang di lakukan di SMK Wiyata Karya Natar terlihat guru masih kurang memiliki kreativtas dalam menyampaikan pelajaran mereka cenderung menggunakan metode pembelajaran yang sama yaitu ceramah sehingga anak-anak kurang termotivasi, banyak sarana sekolah yang tidak dimanfaatkan dengan optimal seperti halnya media

pembelajaran seperti OHP tidak dipergunakan, dan juga ruang komputer yang kurang memadai terlihat hanya ada 10 unit komputer, sedangkan dalam 1 kelas terdapat lebih dari 30 anak. Beberapa dari mereka banyak mengabaikan tanggung jawabnya sebagai pelajar yang ditunjukkan dalam sikap dan tindakannya seperti : tidak masuk kelas sebelum guru datang walaupun bel sudah berbunyi, ramai di kelas saat guru menjelaskan, melalaikan tugas yang diberikan guru, masih banyaknya siswa yang membolos saat memasuki laboratorium komputer, yang kesemuanya itu mencerminkan kurangnya motivasi dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah mereka.

Berdasarkan uraian diatas jelaslah bahwa motivasi belajar siswa, pemanfaatan sarana belajar di sekolah mempunyai peranan dalam pencapaian prestasi belajar.


(26)

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan di SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan pada mata pelajaran akuntansi keuangan kelas XI

Akuntansi semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011, maka prestasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel :

Tabel 1. Hasil Ujian Semester Ganjil Pelajaran Akuntansi Keuangan kelas XI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan

Tahun Pelajaran 2010/2011

No Kelas Nilai Jumlah siswa Keterangan

≤ 70 ≥ 70 Nilai kelulusan

ditentukan bila, nilai yang diperoleh ≥ 70

1 XI Ak1 23 8 31

2 XI Ak2 22 10 32

Jum Lah

Siswa 45 18 63

% 71,43% 28,57% 100% Sumber: SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil belajar siswa bervariasi dari nilai yang tinggi sampai nilai yang rendah. Prestasi belajar yang diperoleh siswa kelas XI IPS siswa SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan dari 63 siswa yang mendapat nilai kurang dari 70 sebanyak 45 siswa atau sebesar 71,43 %. Hal ini berartti sebagian besar siswa memiliki hasil belajar yang masih tergolong rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain (2006:128), apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 65% dikuasai siswa maka persentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah

SMK Wiyata Karya terdapat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu tingkat pencapaian kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa per mata pelajaran. Hal ini dilakukan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa. Dari penelitian


(27)

pendahuluan yang dilakukan diperoleh bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa di SMK Wiyata Karya adalah 70. Jika siswa telah mencapai kriteria tersebut maka tidak perlu diadakan remedial, sebaliknya jika siswa belum

mencapai kriteria nilai yang diharapkan maka siswa tersebut harus mengadakan remedial. Rendahnya hasil belajar ini diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kurangnya motivasi belajar siswa dan pemanfaatan sarana belajar disekolah.

Berdasarkan hasil diatas perlu dioptimalkan lagi bagaimana tindak lanjut dalam meningkatkan hasil belajar melalui pelaksanaan motivasi belajar siswa,

pemanfaatan sarana belajar di sekolah yang sangat berpengaruh dan diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan

Pihak sekolah juga harus menumbuhkan motivasi belajar sisiwa pada seluruh murid. Sekolah juga harus menyediakan sarana belajar yang lengkap serta memadai. Sehingga siswa dapat memanfaatkan sarana belajar tersebut dengan baik.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :” Pengaruh Motivasi Belajar dan Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Keuangan Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Wiyata


(28)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan dalam penelitiian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Hasil pembelajaran akuntansi keuangan masih tergolong rendah, hal ini tampak dari masih banyaknya siswa yang tidak mencapai ketuntasan belajar. 2. Motivasi belajar siswa masih rendah terlihat dari banyaknya siswa yang tidak

mencapai ketuntasan belajar.

3. Motivasi belajar siswa kelas XI akuntansi terhadap mata pelajaran akuntansi keuangan rendah, sebagian mereka menganggap pelajaran akuntansi

keuangan sulit dimengerti terlihat dari hasil ujian semester nilai siswa dibawah rata-rata.

4. Guru masih kurang memiliki kreativitas untuk merencanakan kegiatan belajar mengajar yang bervariasi sehingga anak kurang termotivasi untuk belajar. 5. Pemanfaatan sarana belajar belum optimal sehingga tidak menunjang upaya

peningkatan mutu.

6. Ruang komputer yang kurang memadai menyebabkan kurang efektif dan efisien dalam kegiatan belajar praktek akuntansi .

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dalam penelitian ini akan dibatas pada aspek yaitu motivasi belajar (X1), pemanfaatan sarana belajar disekolah


(29)

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun pelajaran 2010/2011?

2. Apakah ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun pelajaran 2010/2011?

3. Apakah ada pengaruh motivasi belajar siswa dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun pelajaran 2010/2011?

E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun pelajaran 2010/2011

2. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun pelajaran 2010/2011


(30)

3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa XI

Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun pelajaran 2010/2011

F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah

1. Manfaat teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang motivasi belajar.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah konsep-konsep atas teori-teori tentang hubungan motivasi, pemanfaatan sarana belajar disekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa.

c. Sebagai bahan masukan bagi kalangan yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan hubungan motivasi belajar siswa ,

pemanfaatan sarana belajar disekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa

2. Manfaat praktis

a. Sebagai masukan bagi para guru SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan khususnya dan masyarakat pada umumnya tentang pembinaan motivasi belajar siswa, pemanfaatan sarana belajar disekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa.


(31)

b. Untuk menumbuhkan kesadaran bagi guru agar membina dan

membimbing motivasi belajar siswanya agar berkembang semaksimal mungkin.

c. Untuk menumbuhkan kesadaran pihak sekolah dalam memperhatikan masalah fasilitas belajar di sekolah dan sarana prasarana sekolah untuk menunjang peningkatan mutu pendidikan.

G.Ruang Lingkup Penelitian

1. Subyek penelitian

Ruang lingkup subyek penelitan ini adalah siswa kelas XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran

2010/2011

2. Objek penelitan

Ruang Lingkup Objek penelitan ini adalah motivasi belajar (X1),

pemanfaatan sarana belajar disekolah (X2),dan dan hasil belajar Akuntansi

Keuangan siswa (Y)

3. Tempat Penelitian

Ruang lingkup tempat penelitian adalah SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan


(32)

4. Waktu Penelitian

Ruang Lingkup waktu penelitan adalah pelaksanaan penelitian pada tahun 2011

5. Ilmu Penelitian

Ruang lingkup ilmu dalam penelitian adalah ilmu kependidikan, khususnya bidang Akuntansi Keuangan


(33)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka mempunyai arti peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait. Fungsi peninjauan kembali pustaka yang berkaitan merupakan hal yang mendasar dalam penelitian, semakin banyak seorang peneliti mengetahui, mengenal, dan memahami tentang penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, semakin dapat dipertanggung jawabkan caranya meneliti

permasalahan yang dihadapi.

1. Hasil Belajar

Belajar memegang peranan penting didalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan kepribadian dan bahkan persepsi manusia. Manusia dapat mengembangkan potensi yang dibawa sejak lahir dengan belajar. Melalui

pendidikan formal yang selalu diikuti pengukuran, penilaian, demikian juga dalam proses kegiatan belajar mengajar, dengan mengetahui hasil belajar siswa dapat diketahui kedudukan siswa yang pandai, sedang, atau lambat. Belajar merupakan suatu proses tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan (Hamalik, 2003:36). Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila adanya


(34)

peningkatan/perubahan dari hasil pembelajaran, dengan begitu apabila siswa dalam proses pembelajaran baik dan belajar dengan sungguh maka hasil yang akan didapat pun akan baik.

Belajar menurut Benyamin S Bloom dalam Sudjana (2004:59-60), dikatakan berhasil apabila terdapat perubahan tingkah laku yang meliputi 3 domain yaitu :

1. Kognitif 2. afektif

3. psikomotorik (Brahim 2007:39).

Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut yaitu dari tidak tau menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik 2001:30).

Berdasarkan dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungannya yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa yang dinyatakan dengan skor setelah diadakan tes saat berakhirnya proses pemelajaran. Sesuai dengan pendapat Alwasilah (2000:90-91), bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Senada dengan itu Dimyati dan Mudjiono (2006:3), Menyatakan pula bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dilihat dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak


(35)

proses belajar, sedangkan dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.

Ouput yang diharapkan dari proses belajar adalah prestasi belajar (Brahim 2007:39). Hasil inilah yang akan menjadi tingkat keberhasilan siswa dalam

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan dapat diketahui seberapa jauh tujuan pembelajaran telah tercapai. Proses evaluasi hasil belajar dapat

dikatakan sebagai tujuan akhir/puncak dari proses pembelajaran sebab dari hasil dapat terlihat bagaimana kemampuan/penguasaan materi setelah diajarkan.

Seorang siswa memperoleh hasil belajar yang tinggi pada suatu pelajaran tertentu khusus Akuntansi Keuangan maka siswa tersebut dapat dikatakan memiliki penguasaan yang baik terhadap pelajaran tersebut. Siswa dikatakan telah berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat Abdurrahman dalam Dimyanti dan Mudjiono

(2000:30), mengatakan “seseorang anak yang berhasil dalam belajar ialah yang

berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran/tujuan instruksional”.

Hasil belajar siswa dapat dikatakan baik tetapi ada pula yang sifatnya tidak baik. Sardiman (2003:49), mengatakan bahwa hasil belajar dikatakan baik apabila memiliki ciri-ciri :

1. Hasil belajar itu tahan lama dan dapat dipergunakan dalam kehidupan oleh siswa,

2. Hasil itu merupakan pengetahuan asli atau otentik ,

3. Hasil belajar yang dicapai itu memunculkan pemahaman/pengertian yang menimbulkan reaksi atau jawaban yang dapat diterima oleh akal sehat, 4. Hasil belajar itu tidak terikat pada situasi di tempat mencapai, tetapi juga


(36)

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa hasil belajar merupakan hasil yang didapat dari hasil tes yang dinyatakan dalam skor setelah melalui proses pembelajaran. Maka berhasil atau tidaknya proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar/prestasi belajar.

Proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila bahan pelajaran dapat dikuasai anak didik diatas 65%, hal ini dperkuat dengan pendapat Syaiful Bahri Djamarah (2000:97), mengemukakan bahwa setiap interaksi edukatif selalu menghasilkan prestasi belajar. Keberhasilan proses interaksi edukatif dibagi dalam beberapa tingkatan, yaitu :

1. Istimewa/maksimal

apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh siswa. 2. Baik sekali/optimal

apabila hanya 76% sampai dengan 99% bahan pelajaran dapat dikuasai oleh siswa.

3. Baik/minimal

apabila hanya 66% sampai dengan 75% bahan pelajaran yang dapat dikuasai oleh siswa,

4. Kurang

apabila bahan pelajaran yang dikuasai oleh siswa hanya 60%.

Siswa dapat dikatakan berhasil dalam pencapaian proes pembelajaran apabila penguasaan bahan pelajaran siswa diatas 65%.

Berhasil atau tidaknya siswa dalam proses pembelajaran ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu, diantaranya motivasi belajar dan juga pemanfaatan sarana belajar di sekolah. Menurut Slameto (2003:54), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah :

1. faktor-faktor internal


(37)

b. psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, mkematangan, kesiapan)

c. kelelahan

2. faktor-faktor Eksternal

a. keluarga (cara orangtua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, latarbelakang kebudayaan)

b. sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disipin sekolah, alat pelajaran waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah) c. masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, massa media, teman

bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).

Senada dengan itu Purwanto (2002:106), mengemukakan pula faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah :

1. faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri disebut faktor individual, yang meliputi:

a. faktor pertumbuhan b. kecerdasan

c. latihan d. motivasi e. faktor pribadi

2. faktor yang ada di luar siswa itu sendiri disebut dengan faktor sosial, yang meliputi :

a. faktor keluarga b. guru

c. alat mengajar/media d. lingkungan & kesempatan e. motivasi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran, hasil belajar yang diperoleh siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa itu sendiri. Faktor yang berkaitan dengan motivasi belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah adalah salah-satu faktor daridalam maupun luar siswa itu sendiri yang diduga berhubungan erat terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa


(38)

2. Motivasi Belajar

Guru-guru sangat menyadari pentingnya motivasi dalam bimbingan belajar siswa berbagai macam teknik misalnya penghargaan, pujian dan celaan telah dipergunakan untuk mendorong para siswa agar mau belajar. Seorang guru dalam proses belajar mengajar harus benar-benar mengoptimalkan dalam memanfaatkan atau menggunakan sarana dan prasarana pendidikan yang telah tersedia. Oleh karena itu, masalah memotivasi siswa dalam belajar, merupakan masalah yang sangat kompleks. Guru nhendaknya mengetahui prinsip-prinsip motivasi yang dapat membantu pelaksanaan tugas mengajar dan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga mereka dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan.

Motivasi berasal dari kata “motif” yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata “motif”, maka motivasi dapat diartikan

sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan / mendesak ( Sardiman 2003:73).

Motivasi merupakan dorongan yang ada pada diri untuk melakukan suatu tindakan. Motivasi adalah tenaga pendorong yang menggerakan dan mengarahkan aktivitas siswa. Pada diri siswa mempunyai kekuatan mental yang menjadi penggerak berupa keinginan, perhatian, kemampuan atau cita-cita. Daya penggerak ini adalah motivasi. Motivasi yang timbul dari dalam akan lebih tahan


(39)

lama dan memungkinkan untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Teori ini dikemukakan oleh Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:

1. Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas

2. Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).

3. Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif. Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan

Menurut McClelland teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi.

Menurut McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu : (1) sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat; (2) menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran misalnya; dan (3) menginginkan umpan balik


(40)

tentang keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.

Thursan Hakim (2005: 26) yang mendefinisikan motivasi sebagai suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk

mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Sardiman (2006:75) menyatakan bahwa motivasi belajar sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai.

Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).

Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Nasution (2004: 77) bahwa pembagian motivasi itu sendiri dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Motivasi intrinsik

Yaitu motivasi yang ada di dalam diri sibelajar yaitu mencapai tujuan yang terkandung dalam perbuatan belajar itu.


(41)

2. Motivasi ekstrinsik

Yaitu motivasi yang berasal dari lingkungan sibelajar, seperti; ingin mendapat pujian, ijazah, kenaikan tingkat, dan sebagainya.

Menurut Sardiman (2006: 89-90) ada dua jenis motivasi, yaitu:

1. Motivasi intrinsik

Yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu

dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

2. Motivasi ekstrinsik

Adalah motif-motif yang aktif dan akan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar.

Menurut beberapa pendapat di atas menunjukkan bahwa motivasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu tanpa adanya dorongan atau rangsangan dari luar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar diri seseorang dan biasanya didorong oleh

lingkungan seperti, teman, orang tua, guru, hadiah, lingkungan masyarakat sekitar dan sebagainya.

Dengan demikian bahwa motivasi yang berasal dari diri sendiri (intrinsik) dan motivasi yang berasal dari luar diri (ekstrinsik), kedua-duanya sangatlah berpengaruh pada tindakan seseorang. Dengan adanya kedua motivasi


(42)

tersebut, maka seseorang dapat melakukan tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Seorang guru harus mampu menggerakkan atau membangkitkan motivasi belajar siswa agar siswa tetap memelihara ketekunannya dalam belajar. Oemar Hamalik (2004: 166-168) mengemukakan bahwa guru dapat menggunakan berbagai cara untuk menggerakkan atau membangkitkan motivasi belajar siswanya, ialah sebagai berikut:

1. Memberi angka 2. Pujian

3. Hadiah

4. Kerja kelompok 5. Persaingan

6. Tujuan dan level of aspiration 7. Sarkasme

8. Penilaian

9. Karyawisata dan ekskursi 10. Film pendidikan

11. Belajar melalui radio.

Hamzah B. Uno (2008: 34-37) menyatakan bahwa ada beberapa teknik dalam motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran, sebagai berikut:

1. Pernyataan penghargaan secara verbal.

2. Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan. 3. Menimbulkan rasa ingin tahu.

4. Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa. 5. Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa.

6. Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar. 7. Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep

dan prinsip yang telah dipahami.

8. Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya.

9. Menggunakan simulasi dan permainan.

10. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya di depan umum.

11. Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar.


(43)

13. Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat. 14. Memperpadukan motif-motif yang kuat. 15. Memperjelas tujuan yang hendak dicapai. 16. Merumuskan tujuan-tujuan sementara.

17. Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai.

18. Membuat suasana persaingan yang sehat di antara para siswa. 19. Mengembangkan persaingan dengan diri sendiri.

20. Memberikan contoh yang positif.

Sardiman (2006: 92) mengemukakan ada beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, yaitu:

1. Memberi angka (simbol dari kegiatan belajarnya) 2. Memberi hadiah

3. Persaingan / kompetisi 4. Ego-involvement 5. Memberi ulangan 6. Mengetahui hasil 7. Pujian

8. Hukuman

9. Hasrat untuk belajar 10. Minat

11. Tujuan yang diakui

Dimyati dan Mudjiono (2006), menyatakan ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa, diantaranya:

a. Cita-cita dan aspirasi siswa b. Kemampuan siswa

c. Kondisi siswa

d. Kondisi lingkungan siswa

e. Upaya guru dalam membelajarkan siswa.

Motivasi sangat berperan dalam belajar. Dengan motivasi inilah siswa menjadi tekun dalam proses belajar, dan dengan motivasi itu pulalah kualitas hasil belajar siswa juga kemungkinannya dapat diwujudkan. Siswa


(44)

yang dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil belajarnya. Kepastian itu dimungkinkan oleh sebab adanya ketiga fungsi motivasi sebagai berikut:

a. Pendorong orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan.

b. Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

c. Penseleksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang mempunyai motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin dicapai.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas terlihat banyak sekali cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk membangkitkan atau menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, dengan motivasi yang tinggi akan mendorong untuk melakukan usaha belajar yang tinggi pula, sehingga hal tersebut mempengaruhi prestasi belajar siswa untuk mencapai hasil yang labih baik.

3. Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah

Sarana belajar adalah peralatan belajar yang dibutuhkan dalam proses belajar agar pencapaian tujuan belajar dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien, pendapat ini dikemukakan oleh Roestiyah NK (2004: 166). Dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar, ada dua jenis sarana pendidikan. Pertama, sarana pendidikan yang secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar. Sebagai contonya adalah kapur tulis, atlas dan sarana pendidikan lainnya yang digunakan guru dalam mengajar. Kedua, sarana pendidikan yang secara tidak


(45)

langsung berhubungan dengan proses belajar mengajar, seperti lemari arsip di kantor sekolah merupakan sarana pendidikan yang secara tidak langsung digunakan olehguru dalam proses belajar mengajar. Sedangkan bila tinjau dari fungsi dan peranannya dalam proses belajar mengajar, maka sarana pendidikan dapat dibedakan menjadi:

1. Alat pelajaran

Alat pelajaran adalah alat yang digunakan secara langsung dalam proses belajar mengajar. Alat ini mungkin berwujud buku tulis, gambar-gambar, alat-alat tulis-menulis lain seperti kapur, penghapusan dan papan tulis maupun alat-alat praktek, semuanya termasuk ke dalam lingkup alat pelajaran.

2. Alat peraga

Alat peraga mempunyai arti yang luas. Alat peraga adalah semua alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa benda ataupun perbuatan dari yang tingkatannya paling konkrit sampai ke yang paling abstrak yang dapat mempermudah pemberian pengertian (penyampaian konsep) kepada murid. Dengan bertitik tolak pada penggunaannya, maka alat peraga dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

a) Alat peraga langsung, yaitu jika guru menerangkan dengan

menunjukkan benda sesungguhnya (benda dibawa ke kelas, atau anak diajak ke benda).

b) Alat peraga tidak langsung, yaitu jika guru mengadakan penggantian terhadap benda sesungguhnya. Berturut-turut dari yang konkrit ke yang abstrak, maka alat peraga dapat berupa: Benda tiruan (miniatur),


(46)

Film,Slide, Foto, Gambar, Sketsa atau bagan. Disamping pembagian ini, ada lagi alat peraga atau peragaan yang berupa perbuatan atau kegiatan yang dilakukan oleh guru.

3. Media pengajaran

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Oleh karena itu, Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat

meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Arsyad (2006:25-26), menyatakan pemanfaatan sarana belajar memberikan beberapa manfaat, yaitu:

1. Pemanfaatan sarana belajar dapat memperjelas pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar

2. Meningkatkan dan menggairahkan perhatian anak sehingga dapat

menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya dan memungkinkan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuan minat

3. Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya, misal melalui karyawisata dan lain-lain.

Pemanfaatan sarana belajar yang baik akan memudahkan anak dalam melakukan aktivitas belajar sehinggan anak lebih semangat dalam belajar. Sebaliknya,


(47)

dengan kurangnya sarana belajar akan mengakibtakan anak kurang bersemangat dan kurang bergairah dalam belajar. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi prestasi belajar anak.

Slameto (1995:28),menyatakan salah satu syarat keberhasilan belajar adalah

“bahwa belajar memerlukan sarana yang cukup”. Sarana atau fasilitas belajar yang

menunjang kegiatan belajar siswa dapat bermacam- macam bentuknya.

Sedangkan menurut Hasbullah Thabrany (1994: 48-55) sarana belajar meliputi “1. Ruang belajar, syaratnya bebas dari gangguan, sirkulasi dan suhu udara yang baik serta penerangan yang baik( tidak terlalu terang dan tidak kurang terang). 2.

Perlengkapan yang cukup dan baik, minimal adalah sebuah meja tulis dan kursi”.

Sedangkan menurut Pasal 42 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa, (1). Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar yang lainnya, bahan habis pakai, serta perlengakapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. (2). Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang

pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan,ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat

berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan

ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.


(48)

Sarana belajar memegang peranan yang sangat penting dalam mendukung tercapainya keberhasilan belajar dengan adanya pemanfaatan sarana belajar yang tepat dalam pembelajaran diharapkan mampu memberikan kemudahan dalam menyerap materi yang disampaikan. Pemanfaatan sarana belajar yang tepat merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam kegiatan belajar, sebab aktivitas belajar akan berjalan dengan baik apabila ditunjang oleh sarana belajar yang baik dan memadai dan sebaliknya jika tidak ada sarana dan prasarana yang baik menyebabkan siswa akan terhambat dalam belajar sehingga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

4. Hasil Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian yang membahas pokok permasalahan yang ada kaitannya dan hampir sama dengan penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh. 1. Lisa Gustrinaria (2010) dengan judul penelitian “Hubungan motivasi

belajar, aktivitas belajar dan prestasi belajar IPS ekonomi siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2008/2009” menyatakan bahwa ada hubungan motivasi belajar, aktivitas belajar dan prestasi belajar IPS ekonomi siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2008/2009. Besarnya hubungan r = 0,471

Penelitian terdahulu di atas memiliki kaitan dengan variabel penelitian penulis. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. Perbedaannya terletak pada ruang, tempat dan waktu,


(49)

apabila penelitian dilakukan pada tempat, objek dan subjek yang berbeda, maka akan menghasilkan perhitungan yang berbeda pula.

2. Ria Agus Tari (2007) dengan judul penelitian “Pengaruh Ketersediaan Sarana Belajar Disekolah Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Teladan 1 Metro Tahun Ajaran 2005/2006”, hal ini ditunjukkan Ada pengaruh ketersediaan sarana belajar disekolah dan motivasi terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Teladan 1 Metro tahun pelajaran 2005/2006. Hal ini dibuktikan dengan rhitung >rtabel, yaitu 0,807 > 0,396

koefisien korelasi (r) 0.605 dan koefisien determinasi (r2) sebesar 0.366 .

Penelitian terdahulu di atas memiliki kaitan dengan variabel penelitian penulis. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh ketersediaan sarana belajar

disekolah terhadap hasil belajar siswa. Perbedaannya terletak pada ruang, tempat dan waktu, apabila penelitian dilakukan pada tempat, objek dan subjek yang berbeda, maka akan menghasilkan perhitungan yang berbeda pula.

3. Agus Mulyanto (2011) dengan judul penelitian ” Pengaruh disiplin belajar dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa

kelas XI SMA Negeri 1 Kalirejo tahun Pelajaran 2009/2010”.”

Menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara disiplin belajar dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kalirejo tahun Pelajaran 2009/2010. Besarnya pengaruh


(50)

tersebut adalah r = 0,614 Penelitian terdahulu di atas memiliki kaitan dengan variabel penelitian penulis. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan atau pengaruh aktivitas belajar siswa siswa terhadap hasil belajar siswa. Perbedaannya terletak pada ruang, tempat dan waktu, apabila penelitian dilakukan pada tempat, objek dan subjek yang berbeda, maka akan menghasilkan perhitungan yang berbeda pula.

B. Kerangka Pikir

Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini ada tiga variabel yang masing-masing terdiri dari variabel bebas dan satu variabel terikat. Kedua variabel bebas tersebut adalah motivasi (X1), dan pemanfaatan sarana belajar disekolah

(X2),sedangkan variabel terikat hasil belajar (Y).

Hasil belajar merupakan pencerminan dari kegiatan belajar siswa selama berada di sekolah. Dari hasil tersebut kita dapat mengetahui apakah selama proses belajar mengajar siswa berhasil memahami apa yang disampaikan dan diinginkan oleh guru dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan oleh kurikulum di sekolah.

Keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan oleh banyak faktor diantaranya motivasi. Dengan adanya motivasi yang tinggi akan mendorong siswa untuk belajar secara aktif dan penuh rasa tanggung jawab, sehingga akan mendapatkan prestasi yang memuaskan. Motivasi ini terdiri dari dua macam yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri siswa dan motivasi yang berasal dari luar diri siswa tersebut.


(51)

Selain itu juga faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap prestasi belajar salah satunya adalah diantaranya kelengkapan saran belajar di sekolah. Ketersediaan sarana belajar di sekolah dan pemanfaatan sarana yang maksimal akan sangat membantu kelancaran aktivitas belajar yang dilakukan. Kurangnya sarana belajar ini akan menjadikan penghambat di aktivitas belajar siswa, sehingga prestasi anak akan menurun. Namun bila sarana belajar terpenuhi, maka akan memicu semangat anak untuk belajar lebih giat dan juga dapat memaksimalkan tercapainya tujuan pembelajaran.

Berdasarkan pemikiran diatas, maka kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

R

Gambar 1. Paradigma Motivasi Belajar dan Pemanfaatan sarana belajar di sekolah berpengaruh terhadap hasil belajar akuntansi keuangan siswa

Pemanfaatan sarana belajar di

sekolah (X2)

Hasil Belajar (Y) Motivasi belajar


(52)

C. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun pelajaran 2010/2011.

2. Ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun pelajaran 2010/2011.

3. Ada pengaruh motivasi belajar siswa dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun pelajaran 2010/2011.


(53)

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

1. Sejarah Berdirinya SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan SMK Wiyata Karya Natar didirikan tas izin Bupati Lampung Selatan No:503/561/02.6/1986, tentang persetujuan pendidikan dan pemberi izin operasional. Sekolah Menengah Kejuruan pada tanggal 27 Mei 1986.

Pembangunan dimulai pada tanggal 15 Oktober 1981 dan diresmikan oleh Bapak Kepada Dinas Pendidikan Lampung Selatan pada tanggal 18 Januari 1987, dan saat itu SMK Wiyata Karya Natar dipimpin oleh Drs.H.Tatang. Adapun sumber dana pembangunan berasal dari APBN Daerah, Block Grant, bantuan bank BNI, PTP dan Penerbitan di Bandar Lampung. Tanah yang ditempati SMK Wiyata Karya ini luas seuruhnya mencapai 2500 m², dengan luas bangunan 464 m² dan luas lahan tanpa bangunan 2036 m².

SMK Wiyata Karya Natar terletak di jalan Wiyata Karya RT 03, RW 06 desa Merak Batin Kecamatan Natar. SMK Wiyata Karya merupakan sekolah yang telah terakreditasi. SMK Wiyata Karya saat ini dipimpin oleh Tuti Purwati,S.Pd. SMK Wiyata Karya dilengkapi gedung dan beberapa sarana dan prasarana yaitu diantaranya 8 ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala


(54)

sekolah, ruang tata usaha,UKS, ruang komputer, lapangan upacara, lapangan olahraga dan beberapa fasilitas lainnya.

2. Visi dan Misi Wiyata Karya Natar Lampung Selatan a. Visi Sekolah

Berprestasi dan Terampil, Berdasarkan Iman dan Taqwa b. Misi Sekolah

1. Melaksanakan pembinaan peningkatan akhlak mulia 2. Melaksanakan pengembangan silabus dan sistem penilaian 3. Melaksanakan pengambangan kurikulum

4. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif

5. Melaksanakan pengembangan peningkatan profesionalisme kopetensi guru dan tenaga kependidikan

6. Melaksanakan peningkatan sarana prasarana pendidikan

7. Menyediakan perpustakaan , labotarium dan ruang keterampilan 8. Melaksanakan pembinaan peningkatan prestasi dalam kegiatan

ekstrakulikuler

9. Melaksanakan penataan dan pemanfaatan lingkungan sekolah yang bersih, indah dan nyaman.

3. Situasi dan Kondisi Sekolah

SMK Wiyata Karya Natar yang beralamatkan di jalan Wiyata Karya RT 03, RW 06 desa Merak Batin Kecamatan Natar. Siswa SMK Wiyata Karya Natar terdiri dari berbagai suku, agama dan status ekonomi. Jumlah siswa SMK Wiyata


(55)

Karya tahun pelajaran 2010/2011 yaitu sebanyak siswa, dengan spesifikasi yang dapat diliat pada table berikut.

Tabel 5. Jumlah Siswa SMK Wiyata Karya

No Kelas Jumlah 1 X akuntansi 64 2 XI akuntansi 63 3 XII akuntansi 64

Sumber: Buku Induk SMK Wiyata Karya Natar Tahun Pelajaran 2010/2011

Waktu pelaksanaan proses pembelajaran di SMK Wiyata Karya Lampung Selatan adalah sebagai berikut :

1. Hari Senin dimulai pukul 13.00 – 17.15

2. Selasa, Rabu, Kamis dan Sabtu dimulai pukul 13.00 – 17.00 3. Hari jum’at dimulai 13.30 – 17.00

Kegiatan Ekstrakulikuler di SMK Wiyata Karya meliputi. 1. OSIS,

2. Rohis, 3. Pramuka, 4. Olahraga, dan 5. Seni Tari.

Kegiatan pembelajran sehari-hari di SMK Wiyata Karya didukung oleh sarana dan prasarana sekolah, seperti terlihat dalam table berikut


(56)

Tabel 6. Sarana dan Prasarana

No Sarana dan Prasarana Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Kelas Lab. Komputer Ruang guru Ruang tata usaha Ruang kepala sekolah Ruang wakil kepala sekolah Wc guru UKS Wc Murid Lapangan upacara Lapangan olahraga 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Jumlah 18

Sumber : Tata Usaha SMK Wiyata Karya Natar

4. Kondisi Guru dan Karyawan SMK Wiyata Karya Natar

Jumlah keseluruhan guru di SMK Wiyata Karya Natar adalah sebanyak 21 orang, dan jumlah seluruh karyawan sebanyak 4 orang dan ketua jurusan 1 orang dengan klasifikasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 7. Jumlah Guru dan Karyawan SMK Wiyata Karya Natar

Sumber: Tata Usaha SMK Wiyata Karya Natar

.

No Posisi/Jabatan Jumlah

1. 2. 3. 4.

Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah Ketua Jurusan Guru 1 2 1 21 1. 2. 3.

Bagian Tata Usaha Kepala Tata Usaha Staf Tata Usaha Bendahara sekolah

1 2 1


(57)

Adapun kondisi guru dan karyawan di SMK Wiyata Karya Natar berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 8. Tingkat Pendidikan Guru dan Karyawan

No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%) 1.

2. 3. 4.

Strata 1 (S1) Diploma (D3) Mahasiswa SMA 17 2 2 3 70,83% 8,33% 8,33% 12,5%

Jumlah 24 100%

Sumber : Tata Usaha SMK Wiyata Karya Nata

5. Struktur Organisasi Sekolah

Struktur organisasi merupakan pola yang mengatur pelaksanaan pekerjaan dari setiap orang yang ada dalam organisasi tersebut. Struktur ini juga yang mengatur hubungan kerja sama antar setiap orang yang ada dalam organisasi untuk

mencapai tujuan yang telah disepakati. Struktur organisasi merupakan kerangka hubungan antara satu-satuan orang yang didalamnya terdapat jabatan yang tugas dan wewenang masing-masing mempunyai peran tertentu dalam satu kesatuan yang utuh, dengan kata lain bahwa dengan adanya suatu sistem organisasi yang baik dan jelas, dapat diketahui tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian.

B. Gambaran Umum Responden

Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah siswa/i XI akuntansi I dan XI akuntansi II di SMK Wiyata Karya Natar Tahun 2010/2011 yang telah terpilih sebagai sample sebanyak 54 orang, yang kemudian diminta mengisi


(58)

C. Deskripsi Data

Penyajian data dalam tabel frekuensi menggunakan rumus strugres sebagai berikut:

Rentang (R) = Nilai terbesar – Nilai terkecil Banyaknya Kelas (BK) = 1 + 3,3 Log n

Panjang Kelas Interval =

(Sudjana, 2002:47)

Sedangkan untuk menyajikan data secara kualitatif, dilakukan pengelompokkan data menjadi tiga kategori tinggi, sedang, dan rendah dengan rumus sebagai berikut:

1. Data Motivasi Belajar (X1)

Berdasarkan hasil penelitian data tentang Motivasi Belajar pada 54 responden diperoleh skor tertinggi 70 dan skor terendah 47.

Perhitungan distribusi frekuensi sebagai berikut: Rentang = 70 - 47 = 23

Banyaknya Kelas = 1 + 3,3 Log 63 = 6,71 (dibulatkan 7) Panjang Kelas = 23/7 = 3,28 (dibulatkan 3)


(59)

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar (X1)

No Kelas Interval Frekuensi Persentase (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 47-49 50-52 53-55 56-58 59-61 62-64 65-67 68-70 5 7 13 11 9 10 7 1

7,94 % 11,11% 20,63% 17,46% 14,29% 15,87% 11,11% 1,59 %

Jumlah 63 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2011

Berdasarkan data dalam distribusi frekuensi variabel Motivasi Belajar tersebut, selanjutnya dikategorikan dalam tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah sebagaimana yang dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 10. Kategori Motivasi Belajar

No Kategori Kelas Inteval Frekuensi Persentase (%)

1 Tinggi 63-70 12 19,04

2 Sedang 55-62 31 49,21

3 Rendah 47-54 20 31,75

Jumlah 63 100,00

Berdasarkan tabel di atas, dapat dinyatakan bahwa tingkat Motivasi Belajar pada siswa XI akuntansi I dan XI akuntansi II di SMK Wiyata Karya Natar tahun pelajaran 2010/2011 tergolong sedang.


(60)

2. Data Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X2)

Berdasarkan hasil penelitian data tentang Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah pada 54 responden diperoleh skor tertinggi 63dan skor terendah 43.

Perhitungan distribusi frekuensi sebagai berikut: Rentang = 63-43 = 20

Banyaknya Kelas = 1 + 3,3 Log 63 = 6,71 (dibulatkan 7) Panjang Kelas = 20/7 = 2,85 (dibulatkan 3)

Distribusi frekuensi dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Variabel Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X2)

No Kelas Interval Frekuensi Persentase (%)

1 2 3 4 5 6 7 43-45 46-48 49-51 52-54 55-57 58-60 61-63 4 19 12 9 14 3 2 6,35 % 30,16% 19,05% 14,29% 22,22% 4,76% 3,17%

Jumlah 63 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2011

Berdasarkan data dalam distribusi frekuensi variabel pemanfaatan sarana belajar di sekolah tersebut, selanjutnya dikategorikan dalam tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah sebagaimana yang dapat dilihat dalam tabel berikut ini:


(61)

Tabel 12. Kategori Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah

No Kategori Kelas Inteval Frekuensi Persentase (%)

1 Tinggi 57-63 9 14,28

2 Sedang 50-56 27 42,86

3 Rendah 43-49 27 42,86

Jumlah 63 100,00

Berdasarkan tabel di atas, dapat dinyatakan bahwa tingkat pemanfaatan sarana belajar di sekolah pada siswa XI akuntansi I dan XI akuntansi II di SMK Wiyata Karya Natar tahun pelajaran 2010/2011 tergolong sedang dan masih dapat di katakan rendah.

3. Data Hasil Belajar (Y)

Berdasarkan hasil penelitian data tentang hasil belajar pada 54 responden diperoleh skor tertinggi 74 dan skor terendah54

Perhitungan distribusi frekuensi sebagai berikut: Rentang = 74-54 = 20

Banyaknya Kelas = 1 + 3,3 Log 54 = 6,71 (dibulatkan 7) Panjang Kelas = 20/7 = 2,85 (dibulatkan 3)


(62)

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar (Y)

No Kelas Interval Frekuensi Persentase (%)

1 2 3 4 5 6 7 54-56 57-59 60-62 63-65 66-68 69-71 72-74 6 5 17 15 13 4 3 9,52 % 7,94% 26,98% 23,81% 20,64% 6,35% 4,76%

Jumlah 63 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2011

Berdasarkan data dalam distribusi frekuensi variabel hasil belajar tersebut, selanjutnya dikategorikan dalam tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah sebagaimana yang dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 14. Kategori Hasil Belajar

No Kategori Kelas Inteval Frekuensi Persentase (%)

1 Tinggi 68-74 16 25,40

2 Sedang 61-67 28 44,44

3 Rendah 54-60 19 30,16

Jumlah 63 100,00

Berdasarkan tabel di atas, dapat dinyatakan bahwa hasil belajar pada siswa XI akuntansi I dan XI akuntansi II di SMK Wiyata Karya Natar tahun pelajaran 2010/2011 tergolong sedang.


(63)

D. Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket. Sebelum angket disebar kepada responden untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian, dilakukan uji coba angket yang dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kevalidan dan kereabilitasan angket tersebut. Uji validitas yang digunakan adalah rumus Product Moment dari Karl Pearson. Ujicoba angket validitas dilakukan terhadap item soal variabel motivasi belajar (X1), pemanfaatan sarana belajar di sekolah (X2).

Item soal untuk variabel motivasi belajar (X1) yang berjumlah 15 butir semua item soal yang diujikan terdapat beberapa soal yang tidak valid ini di ketahui dari nilai rhitung dari masing-masing butir soal nomor 5 dan 13 yaitu 0,3135 dan 0,1145

yang lebih kecil dari rtabel yaitu 0,444 (n=15,

α

=5%). Butir soal no 13 yang tidak

valid pada variabel ini dibuang karena sudah dapat diwakili oleh butir soal no 14, namun pada butir soal no 5 yang tidak valid pada variabel ini tetap di gunakan.

Item soal variabel pemanfaan sarana belajar di sekolah (X2) yang berjumalah 15 butir yang diujikan terdapat beberapa soal yang tidak valid. Ini diketahui dari nilai rhitung dari masing-masing soal nomor 8 dan 15 yaitu 0,002 dan 0,079 yang lebih

kecil dari rtabel yaitu 0,444 (n=15,

α

=5%). Butir soal yang tidak valid 8 dan 15

dibuang karena sudah dapat diwakili oleh butir soal sebelumnya.

Kriteria pengujian validitas adalah apabila rhitung > rtabel (

α

=5%) maka instrumen

tersebut dinyatakan valid, begitu juga sebaliknya jika didapat rhitung < rtabel maka


(64)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas dipakai untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan rumus alpha. Setelah dilakukan ujicoba instrumen motivasi belajar (X1), pemanfaatan sarana belajar di sekolah (X2) didapat rhitung untuk X1 sebesar 0,856, X2 sebesar 0,893.

Jika instrument itu reliabel, maka kriteria penafsiran indeks korelasinya sebagai berikut:

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 = sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799 = tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,599 = cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,399 = rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,199 = sangat rendah (Arikunto, 2007: 75).0,00 – 0,19

Berikut disajikan tabel hasil uji reliabilitas angket pada 20 responden dengan 13 item pernyataan.

Tabel 15. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items .856 13

Berdasarkan informasi di atas menunjukkan bahwa harga koefisien alpha hitung untuk variabel X1 > 0,444, maka dapat disimpulkan bahwa angket atau alat

pengukur data tersebeut bersifat reliabel. Dengan demikian, semua pernyataan untuk variabel X1 dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan


(65)

Berikut disajikan tabel hasil uji reliabilitas angket pada 20 responden dengan 13 item pernyataan.

Tabel 16. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items .893 13

Berdasarkan informasi di atas menunjukkan bahwa harga koefisien alpha hitung untuk variabel X2 > 0,444, maka dapat disimpulkan bahwa angket atau alat

pengukur data tersebeut bersifat reliabel. Dengan demikian, semua pernyataan untuk variabel X2 dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan.

Berdasarkan hasil perbandingan dengan kriteria pengujian tersebut, maka dinyatakan bahwa tingkat reabilitas dari kedua instrumen tersebut (X1 dan X2 ) adalah sangat tinggi.

E. Pengujian Persyaratan Analisis Data

Uji persyaratan statistik parametrik atau analisis data meliputi uji normalitas data dan uji homogenitas data.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Liliefors dengan bantuan SPSS.

Ho: Data berasal dari populasi berdistribusi normal


(66)

 Distribusi sampel dikatakan normal apabila nilai signifikan (Sig.) > alpha (0,05) maka Ho diterima

 Distribusi sampel dikatakan normal apabila nilai signifikan (Sig.) < alpha (0,05) maka Ho ditolak

a. Uji Normalitas

Dengan bantuan SPSS dan hasilnya diperoleh sebagai berikut:

Tabel 17. Hasil Pengujian Normalitas Motivasi Belajar Dengan Menggunakan SPSS

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2011

Dari hasil perhitungan didapat bahwa angka signifikansi untuk variabel Motivasi belajar (X1) berdistribusi normal.

b. Uji Normalitas

Tabel 18. Hasil Pengujian Normalitas Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah Dengan Menggunakan SPSS

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2011 Te sts of Norm ality

.101 63 .175 .970 63 .129 Motivasi Belajar

Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Lilliefors Signif ic ance Correction a.

Te sts of Norm ality

.093 63 .200* .976 63 .263

Pemanf aatan Sarana Belajar di Sekolah

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

This is a low er bound of the true signif icanc e. *.

Lilliefors Signif ic ance Correction a.


(67)

Dari hasil perhitungan didapat bahwa angka signifikansi untuk variabel Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X2) berdistribusi normal.

c. Uji Normalitas Y

Tabel 19. Hasil Pengujian Normalitas Hasil Belajar Dengan Menggunakan SPSS

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2011

Dari hasil perhitungan didapat bahwa angka signifikansi untuk variabel Hasil Belajar (Y) berdistribusi normal.

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi belajar (X1), pemanfaatan sarana belajar di sekolah (X2), dan hasil belajar (Y) tersebut adalah berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dari variabel di atas semuanya lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima.

2. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas sampel bertujuan untuk mengetahui apakah data sampel yang diambil dari populasi itu bervarians homogen ataukah tidak. Untuk menguji homogenitas data digunakan rumus hipotesis sebagai berikut:

Rumusan Hipotesis:

Ho: Varians sampel berasal dari populasi homogen

Te sts of Norm ality

.105 63 .081 .981 63 .461 Has il Belajar

Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Lilliefors Signif ic ance Correction a.


(68)

H1: Varians sampel berasal dari populasi yang tidak homogen

Kriteria pengambilan keputusan:

Jika probabilitas (sig.) > 0,05 maka H0 diterima

Jika probabilitas (sig.) < 0,05 maka H0 ditolak

Dari hasil perhitungan dengan Leneve Statistic, ternyata untuk variabel Motivasi Belajar (X1) , Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X2) adalah homogen

karena nilai probabilitas (Sig.) yaitu > dari 0,05 dengan kata lain H0 diterima.

Hasil pengujian homogenitas data interval adalah sebagai berikut: Tabel 20. Hasil Pengujian Homogenitas dengan Mengunakan SPSS

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2011

Berdasarkan hasil pengolahan test of homogeneity of variances di atas dapat dilihat levence statistic adalah variabel Motivasi Belajar (X1) , Pemanfaatan

Sarana Belajar di Sekolah (X2) adalah sama yaitu 1,663 dengan signifikansi

sebesar 0,192> dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data untuk keadaan ekonomi orang tua siswa, minat belajar dan aktivitas belajar bervarians homogen.

F. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda

Uji persyaratan regresi linear ganda meliputi uji linearitas garis regresi, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.

Te st of Homoge neity of Variances

skor.data

1.663 2 186 .192

Levene


(69)

1. Uji Kelinieran Regresi

Menurut Sudarmanto (2005: 124) uji linearitas garis regresi digunakan untuk mengambil keputusan dalam memilih model regresi yang akan digunakan

a. Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Motivasi Belajar (X1)

Untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan dalam penelitian ini linier atau non linier, maka perlu dilakukan uji kelinieritasan garis regresi. . Hipotesis yang digunakan untuk menguji linieritas garis regresi dinyatakan sebagai berikut.

H0 : Model regresi berbentuk linier

H1 : model regresi tidak berbentuk linier

Simpulan yang harus diambil yaitu H0 akan diterima jika nilai signifikansi dari

Deviation from Lineaity > alpha yang ditetapkan dan sebaliknya.

Tabel 21. Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Motivasi Belajar(X1)

Sumber: Hasil pengolahan data tahun 2011

Dari hasil pengolahan pada tabel ANOVA dengan menggunakan perangkat lunak SPSS, diperoleh signifikansi dari Deviation from Linearity > α atau 0,464 > 0,05, dengan demikian maka H0 diterima yang menyatakan regresi berbentuk linier

ANOV A Table

605.210 20 30.260 1.927 .037 301.797 1 301.797 19.216 .000 303.412 19 15.969 1.017 .464 659.648 42 15.706

1264.857 62 (Combined)

Linearity

Dev iation from Linearity Betw een

Groups

Within Groups Total Has il Belajar * Motivasi Belajar

Sum of


(1)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa kelas XI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011..

2. Ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa kelas XI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011

3. Ada pengaruh motivasi belajar siswa, dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa kelas XI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011.


(2)

86

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian Motivasi Belajar dan Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah terhadap hasil belajar akuntansi keuangan pada siswa kelas XI

Akuntansi SMK Wiyata karya Natar Tahun Pelajaran 2010/2011

1. Kepada Siswa

a. Hendaknya siswa lebih meningkatkan motivasi belajar yang mereka miliki saat ini, baik yang dari dalam diri siswa maupun yang datang dari luar diri siswa tersebut. Motivasi yang paling kuat yaitu motivasi yang datang dari dalam diri siswa itu sendiri, semakin tinggi motivasi yang ia miliki maka semakin tinggi pula semangat ia untuk belajar dan

menghasilkan hasil belajar yang ia inginkan. Ada baiknya para siswa terus mengasah dan mengembangkan kemampuan mereka dan apabila dalam selama proses pembelajaran ada yang belum dapat dipahami maka jangan ragu atau malu untuk bertanya . Selain itu siswa juga disarankan untuk mengulang kembali pelajaran yang telah diajarkan oleh guru sehingga hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai dengan baik dan memuaskan.

b. Hendaknya siswa lebih meningkatkan pemanfaatan sarana belajar di sekolah, pemanfaatan sarana belajar yang baik akan memudahkan anak dalam melakukan aktivitas belajar sehingga anak lebih semangat dalam belajar maka proses pembelajaran dapat berjalan secara aktif dan efektif hasil belajar yang diharapkanpun dapat tercapai dengan baik


(3)

2. Kepada Guru

a. Guru hendaknya mengetahui prinsip-prinsip motivasi yang dapat membantu pelaksanaan tugas mengajar dan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga mereka dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan. Seorang guru dalam proses belajar mengajar harus benar-benar mengoptimalkan dalam mendorong siswa dalam

meningkatkan motivasi belajar mereka, agar siswa lebih terdorong dalam belajar. guru dapat menggunakan berbagai cara untuk menggerakkan atau membangkitkan motivasi belajar siswanya, misalnya memberi nilai pekerjaan siswa, sehingga anak tidak merasa apa yang telah mereka kerjakan sia-sia, memberikan pujian, atau dengan cara memperlihatkan film pendidikan yang dapat memperlihatkan secara langsung kepada mereka tentang pembelajran tersebut atau juga dengan cara memberi kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan kemahirannya di depan kelas

b. Guru sebagai fasilitator hendaknya selalu mendorong siswa untuk lebih meningkatkan lagi pemanfaatan terhadap sarana belajar yang ada di sekolah dengan adanya pemanfaatan sarana belajar yang tepat dalam pembelajaran diharapkan mampu memberikan kemudahan dalam

menyerap materi yang disampaikan kepada siswa agar hasil belajar yang diinginkan dapat tercapai sesuai dengan harapan.


(4)

88

3. Hasil belajar tidak hanya dipengaruhi Motivasi Belajar dan Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah. Tetapi masih banyak faktor lain yang

mempengaruhi hasil belajar Akuntansi Keuangan, sehingga seluruh komponen pendidikan baik siswa, guru, maupun tenaga pendidik lainnya diharapkan agar dapat meningkatkan kinerjanya guna meningkatkan hasil belajar siswa.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bina aksara. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi . 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara:Jakarta.

Basrowi dan Akhmad Kasinu. 2007. Metodelogi Penelitian Sosial, Konsep, Prosedur dan Aplikasi. Kediri:CV Jenggala Pustaka Utama

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Guru dan Anak Didik: Dalam Interaksi Edukatif. Rineka Cipta. Jakarta.

________________. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. PT Bumi Aksara; Jakarta.

Mudjiono, Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta. Koestoro, Budi dan Basrowi. 2006. Strategi penelitian sosial dan pendidikan. Media

oetama press:Surabaya.

Nasution,S. 2005. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bina Aksara. Jakarta.

Nazir, M. 2004. Metodologi Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Ria 2006. Pengaruh Ketersediaan Sarana Belajar Disekolah Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Teladan 1 Metro Tahun Ajaran 2005/2006, menyatakan bahwa ada pengaruh ketersediaan sarana belajar disekolah dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X semseter ganjil SMA Teladan 1 Metro tahun pelajaran 2005/2006. (Skirpsi) Universitas Lampung. Bandar Lampung Sudarmanto, R. Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linier Ganda dengan SPSS. Graha

Ilmu:Yogyakarta


(6)

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta.

Sardiman, A.M. 2008.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali. Sugiono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. CV. Alfa Beta. Bandung.

Thabrany, Hasbullah.2000. Rahasia Sukses Belajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Universitas lampung. 2006. Pedoman Penulisan karya Ilmiah: Unila. Bandar Lampung.


Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 19 91

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI JURUSAN AKUNTANSI KEUANGAN SMK 1 SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 7 82

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

PENGARUH NILAI PENGANTAR AKUNTANSI DAN MOTIVASI SISWA BELAJAR KOMPUTER AKUNTANSI TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPUTER AKUNTANSI SISWA KELAS XI KEUANGAN PADA SMKN 1 LIWA LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 8 66

PENGARUH SIKAP TERHADAP GURU DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK MUHAMADIYAH 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 19 75

PENGARUH CARA BELAJAR DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SEMESTER GANJIL SMK MUTIARA NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 16 68

PENGARUH CARA BELAJAR DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SEMESTER GANJIL SMK MUTIARA NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

2 17 69

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 52 99

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR PENGANTAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 2 SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

2 12 83

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BANDAR SRIBHAWONO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 4 54