Penentuan skala profil motivasi belajar anak usia dini

Azmi Noor Ramdhayani, 2015 Hubungan Antara Kemampuan Guru D alam Melakukan Pengelolaan Lingkungan Belajar D engan Motivasi Belajar Anak Usia D ini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Sub Variabel 2 7 x 0 = 0 4. Sub Variabel 3 15x 0 = 0 c. Mencari rentang skor ideal yang diperoleh sampel : Rentang skor = skor maksimal – skor minimal ideal No Sub Variabel Rentang Skor 1. Keseluruhan 39 - 0 = 39 2. Sub Variabel 1 17 - 0 = 17 3. Sub Variabel 2 7 - 0 = 7 4. Sub Variabel 3 15- 0 = 15 d. Mencari interval skor : Interval skor = rentang skor 3 No Sub Variabel Interval Skor 1. Keseluruhan 39 3 = 13 2. Sub Variabel 1 17 3 = 5,66 3. Sub Variabel 2 7 3 = 2,33 4. Sub Variabel 3 15 3 = 5 Dari langkah- langkah diatas, kemudian didapat kriteria sebagai berikut : Tabel 3.8 Kriteria Profil Motivasi Belajar Anak Usia Dini No Sub variabel Kriteria Interval 1. Keseluruhan Baik 26 – 39 Cukup 13 -25 Kurang – 12 2. Sub Variabel 1 Baik 12 – 17 Cukup 6 – 11 Kurang – 5 Baik 6 – 7 Azmi Noor Ramdhayani, 2015 Hubungan Antara Kemampuan Guru D alam Melakukan Pengelolaan Lingkungan Belajar D engan Motivasi Belajar Anak Usia D ini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Sub Variabel 2 Cukup 3 – 5 Kurang – 2 4. Sub Variabel 3 Baik 12 – 15 Cukup 6 – 11 Kurang – 5 1 Uji Statistik Analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data penelitian ini dilihat berdasarkan hasil ujinnormalitas. Jika hasil uji normalitas tersebut menunjukkan bahwa data berdistribusi normal maka teknik statistik yang digunakan adalah teknik statistik parametrik. Jika hasil uji normal menunjukkan data tidak berdistribusi normal maka teknik statistik yang digunakan adalah teknik statistik non parametrik. a. Uji Normalitas Sebelum data hasil hubungan antara kemampuan guru dalam melakukan pengelolaan lingkungan belajar drngan motivasi belajar anak usia dini di wilayah Cimahi Selatan diolah lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan software SPSS versi 20.0. b. Uji Korelasi Langkah selanjutnya adalah melakukan uji person correlation.tahapan uji korelasi antara kemampuan guru dalam mengelola lingkungan belajar drngan motivasi belajar anak adalah sebagai berikut : 1 Menghitung Korelasi antara kemampuan guru dalam mengelola lingkungan belajar drngan motivasi belajar anak dengan rumus sebagai berikut : ∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ } Arikunto, 2002:72 Keterangan: = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y Azmi Noor Ramdhayani, 2015 Hubungan Antara Kemampuan Guru D alam Melakukan Pengelolaan Lingkungan Belajar D engan Motivasi Belajar Anak Usia D ini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = Item soal yang dicari validitasnya = Skor total yang diperoleh sampel 2 Menguji Hipotesis : Tidak ada hubungan Korelasi antara kemampuan guru dalam melakukan pengelolaan lingkungan belajar dan motivasi belajar anak usia dini : Ada hubungan Korelasi antara kemampuan guru dalam melakukanpengelolaan lingkungan belajar dan motivasi belajar anak usia dini 3 Dasar pengambilan keputusan Jika nilai sig 0,05 maka diterima Jika nilai sig 0,05 maka ditolak 4 Pengambilan keputusan Keputusan diterima atau ditolak. 5 Analisis Koefisien Determinasi antara kemampuan guru dalam melakukan pengelolaan lingkungan belajar dan motivasi belajar anak usia dini KD = x 100 Keterangan: KD = Koefisien determinasi yang dicari = Kuadrat koefisien korelasi Azmi Noor Ramdhayani, 2015 Hubungan Antara Kemampuan Guru D alam Melakukan Pengelolaan Lingkungan Belajar D engan Motivasi Belajar Anak Usia D ini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan antara kemampuan guru dalam melakukan pengelolaan lingkungan belajar dengan motivasi belajar anak usia dini di Kota Cimahi Selatan, ditarik simpulan sebagai berikut : Kemampuan Guru dalam Melakukan Pengelolaan Lingkungan Belajar di Kota Cimahi Selatan dapat dikatan baik, dimana implementasi kemampuan guru dalam melakukan pengelolaan lingkungan belajar telah terlaksana dengan baik karena para pengajar yang profesional dan di dukung oleh sarana dan prasarana serta fasilitas belajar yang memadai di tiap taman kanak kanak di Cimahi Selatan,tetapi perlu di sempurkan, baik di lingkungan sosial dan lingkungan sekolah. Motivasi Belajar Anak Usia Dini di Kota Cimahi Selatan juga berbanding lurus dengan Kemampuan Guru Dalam melakukan pengelolaan belajar di Kota Cimahi Selatan, karena terdapat korelasi yang signifikan antara Kemampuan Guru Dalam melakukan pengelolaan lingkungan belajar dengan Motivasi Belajar Anak Usia Dini, dan akan lebih baik lagi apabila faktor lingkungan, baik di sekolah dan di rumah, terutama dukungan dari orangtua, yang akan sangat mempengaruhi motivasi anak dalam belajar. Nilai sig = 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan H a diterima. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan korelasi yang signifikan antara Kemampuan Guru dalam Melakukan Pengelolaan Lingkungan Belajar dengan Motivasi Belajar Anak Usia Dini di Kota Cimahi Selatan Besarnya korelasi tersebut adalah 0,855. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Kemampuan Guru dalam Melakukan Pengelolaan Lingkungan Belajar, maka Motivasi Belajar Anak Usia Dini semakin tinggi dan sebaliknya jika semakin rendah Kemampuan Guru dalam Melakukan Pengelolaan Lingkungan Belajar maka Motivasi Belajar Anak Usia Dini semakin rendah pula. kemampuan guru dalam melakukan pengelolaan lingkungan belajar Azmi Noor Ramdhayani, 2015 Hubungan Antara Kemampuan Guru D alam Melakukan Pengelolaan Lingkungan Belajar D engan Motivasi Belajar Anak Usia D ini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu memberikan kontribusi sebesar 72,93 terhadap motivasi belajar anak usia dini, sedangkan 27,07 motivasi belajar anak usia dini dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh penulis.

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan di atas, ada beberapa hal yang menjadi catatan sebagai bahan rekomendasi, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Bagi Guru Guru diharapkan lebih memperhatikan lagi kemampuan guru dalam melakukan pengelolaan lingkungan belajar seperti membuat suasana lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan, melakukan pendekatan kepada anak agar dapat mengetahui minat anak, apa yang anak butuhkan, meningkatkan rasa percaya diri anak, memberi motivasi belajar anak dengan memberikan pujian atau reward karena secara tidak langsung kemampuan guru dalam melakukan pengelolaan lingkungan belajar ikut mempengaruhi terciptanya motivasi belajar anak. 2. Bagi Sekolah a. Sekolah diharpakan memberikan sarana dan prasarana yang layak serta fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh guru dan anak untuk menunjang proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga motivasi belajar anak dapat lebih ditingkatkan. b. Sekolah diharapkan memberikan pelatihan dan gambaran kepada guru mengenai cara pengelolaan lingkungan belajar yang baik untuk menunjang motivasi belajar anak. 3. Bagi Orang Tua a. Orang tua diharapkan memberikan perhatian lebih kepada anaknya dan mengetahui apa yang diminati oleh anak, memberikan pujian agar anak merasa senang dan merasa di hargai atas prestasinya, hal tersebut dapat menjadi motivasi yang signifikan bagi anak. 4. Bagi peneliti selanjutnya a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian secara lebih mendalam lagi terhadap hubungan kemampuan guru dalam