dengan : G
sb
: berat jenis bulk dari agregat pembentukan beton aspal padat. G
se
: berat jenis efektif dari agregat pembentukan beton aspal padat.
4. Kapadatan atau Density
Kepadatan atau density diperoleh dari berat campuran yang diukur dalam satuan volume. Density adalah menunjukkan kepadatan campuran hot roller sheet
.
kepadatan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain gradasi campuran, jenis dan kualitas bahan yang digunakan, kadar aspal, kekentalan aspal, jumlah dan
suhu pemadatan. Nilai Density dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :
= 4.
. . ℎ dengan :
D : density grcm
3
Ma : berat benda uji diudara gram
d : diameter benda uji cm
h : tinggi benda uji cm
5. Spesific Gravity Campuran
Spesific Gravity Campuran adalah perbandingan persen berat tiap komponen dan specific gravity tiap komponen penyusun campuran aspal. Besarnya specific
gravity campuran penting untuk menentukan besarnya porositas. Berat jenis campuran Specific Gravity Campuran diperoleh dari rumus berikut :
Gsmix = SGb
Wb SGagh
Wah SGagk
Wak 100
dengan :
Wak : Persen berat agregat kasar
Wah : Persen berat agregat halus
Wb : Persen berat aspal
Gsagk : Spesific Gravity agregat kasar
Gsagh : Spesific Gravity agregat halus
Gsb :
Spesific Gravity aspal
6. ITS Indirect Tensile Strenght Test
Sunarjono 2007 menjelaskan bahwa pengujian indirect tensile strength test, benda uji campuran aspal beton yang berbentuk silinder dikenakan beban
tekan antara dua plat berbentuk cekung dengan lebar 12,5 mm pada bagian penekan Marshall yang menciptakan tegangan tarik, sepanjang bidang diameter
vertikal benda uji menyebabkan kegagalan pemisahan. Pembebanan tekan dilakukan secara terus menerus dengan laju konstan sampai mencapai beban
maksimum, dimana setelah pembebanan maksimum maka benda uji akan mengalami patah tulang. Jenis kegagalan dicatat dapat membantu pemahaman
penampilan retak dalam campuran. Indirect tensile strength adalah tegangan tarik maksimum dihitung dari pembebanan maksimum, benda uji mengalami putus atau
terbelah menjadi dua bagian dari benda uji yang berbentuk silinder. Besarnya Indirect tensile strength dapat diperoleh dengan rumus berikut :
= 2 ×
× ×
Dimana : ITS
= Nilai kuat secara tidak lagsung Nmm
2
P = Nilai beban maksimum KN
t = Tinggi benda uji mm
D = Diameter benda uji mm
C. Perhitungan Hubungan Antara Dua Variabel