Kelarutan dalam CCL
4
adalah untuk menentukan kadar bitumen yang larut dalam karbon terrakloridakarbon bisulfida.
Dalam penelitian ini aspal yang digunakan adalah jenis aspal padat atau asphalt cement.
Kadar aspal campuran rencana harus dipilih sedemikian rupa sehingga kadar aspal efektif yaitu kadar aspal total setelah dikurangi kadar aspal yang diserap
agregat akan cukup untuk memenuhi seluruh persyaratan dalam Spesifikasi. Karena itu besarnya persentase aspal sebenarnya yang ditambahkan ke dalam
campuran, tergantung pada tingkat penyerapan aspal oleh agregat yang digunakan. Agregat dengan tingkat penyerapan yang tinggi memerlukan kadar aspal total
yang lebih tinggi. Biasanya agregat yang banyak menyerap aspal juga akan mempunyai variasi penyerapan yang lebih besar.
Equivalent Standard Axle adalah masing-masing golongan sumbu setiap
kendaraan yang menyatakan perbandingan tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh lintasan beban gandar sumbu tunggal kendaraan terhadap tingkat kerusakan
yang ditimbulkan oleh lintasan beban standar sumbu tunggal sebesar 8,16 ton 18.000 lb.
G. ITS Indirect Tensile Strength
Gaya tarik tidak langsung menggunakan benda uji yang berbentuk silindris yang mengalami pembebanan tekan dengan dua plat penekan yang menciptakan
tegangan tarik yang tegak lurus sepanjang diameter benda uji sehingga menyebabkan pecahnya benda uji. Pengujian gaya tarik tidak langsung secara
normal dilaksanakan menggunakan alat Marshall yang telah dimodifikasi dengan plat berbentuk cekung dengan lebar 12,5 mm pada bagian penekan Marshall.
Pengukuran kekuatan tarik di hentikan apabila jarum pengukur pembebanan telah berbalik arah atau berlawanan dengan arah jarum jam.
Pengukuran kekuatan tarik dapat dihitung berdasarkan diagram sekematik sebagai berikut :
Gambar 2.4. Diagram Skematik Pembebanan ITS
Sumber : Sample Performance Test for Superpave Mix Design
Perhitungan gaya tarik langsung menggunakan persamaan : =
2 × × × ℎ
Dimana : ITS : Nilai kuat tarik secara tidak langsung Nmm
2
P : Nilai stabilitas N h : Tinggi benda uji mm
d : Diameter benda uji mm Parameter yang digunakan untuk penentuan pembebanan adalah sebagai
berikut : a.
Gaya tarik horizontal maksimum terjadi ditengah benda uji pada saat pembebanan berlangsung. Tensile strength adalah kemampuan lapisan
perkerasan untuk menahan beban yang ada secara horisontal.
Strain ε
S tr
e ss
σ
Gambar 2.5. Penentuan Indirect Tensile Strength Sumber : Sample Performance Test for Superpave Mix Design
Load P
Vertical Deformasi Energi yang terjadi di bawah kurva
Beban yang di terima benda uji secara terus menerus mengakibatkan kenaikan tegangan stress
σ
Pa Pascal, yang menyebabkan lendutan serta diikuti pula dengan kenaikan regangan strain
ε
, yang dapat mengakibatkan kerusakan retak sampai tegangan maksimum. Pada keadaan tegangan
maksimum dan regangan tertentu ini benda uji dianggap mengalami gaya terik tidak langsung. Setelah benda uji retak maka besarnya lendutan pada
benda uji akan semakin turun tetapi regangannya akan semakin besar, hal ini disebabkan adanya ikatan dalam benda uji semakin turun karena benda uji
sudah mengalami retak yang berakibat pada pecahnyahancurnya benda uji. b.
Beban yang menimbulkan retak berada didaerah pembebanan vertikal.
Gambar 2.6. Total energi yang menyebabkan retak Sumber : Sample Performance Test for Superpave Mix Design
Gambar 2.7. Deformasi Permanen dan pecahnya benda uji httpwww.cc.washington.edu.2006
Load P
Vertical Deformasi Kegagalan energi terjadi dibawah kurva
dengan pembeban maksimum c.
Beban yang digunakan sampai benda uji mengalami deformasi merupakan pembebanan pada benda uji yang berkelanjutan. Semakin bertambahnya
tekanan yang terjadi maka beban yang dipakai sampai benda uji mengalami deformasi juga semakin besar hal ini disebabkan adanya sifat fleksibilitas
benda uji. Dimana kondisi benda uji tidak mampu lagi menahan beban, maka benda uji mengalami deformasi permanan, deformasi akan semakin besar
dengan beban yang semakin kecil dan turunnya kemampuan benda uji menahan beban sampai kondisi sampel retak akhirnya pecah. Deformasi
permanen adalah besarnya gerakan turun vertikal maksimum suatu permukaan perkerasan akibat beban.
d. Beban yang menyebabkan keruntuhan dihitung pada beban puncak saat
pembebanan maksimum.
Gambar 2.8. Energi pada puncak pembebanan Sumber : Sample Performance Test for Superpave Mix Design
Keruntuhan benda uji terjadi pada puncak saat pembebanan maksimum dimana benda uji mengalami deformasi permanan.
H. Hubungan Antara Dua Variabel dan Koefisien Korelasi