e. Kandungan kimia
Buah rambutan mengandung karbohidrat, protein, kalsium, vitamin C Dalimartha, 2005, zat besi, fosfor dan lemak Hariana, 2006. Kulit buahnya
mengandung flavonoid, tanin dan saponin Dalimartha, 2005. Penelitian Thitilerdecha et al. 2010 berhasil mengisolasi asam ellagat, corilagin dan
geraniin dari ekstrak metanol kulit buah rambutan Nephelium lappaceum L.. Biji rambutan mengandung lemak dan polifenol Dalimartha, 2005. Penelitian
Asrianti et al. 2006 menunjukkan biji rambutan memberikan hasil positif terhadap golongan senyawa flavonoid. Daunnya mengandung tanin dan saponin.
Kulit batang mengandung tanin, saponin, flavonoida, pectic substances dan zat
besi Dalimartha, 2005. f.
Khasiat
Manfaat kulit buah rambutan adalah sebagai obat demam Anonim, 2010, antioksidan Anshory 2006; Thitilerdecha et al. 2010 dan antibakteri terhadap
bakteri E.coli dan S.aureus Yudaningtyas, 2009. Biji buah rambutan berkhasiat sebagai hipoglikemik menurunkan kadar gula darah Dalimartha, 2005.
Senyawa fenolik dalam ekstrak biji buah rambutan beraktivitas sebagai antioksidan dan antibakteri Thitilerdecha et al., 2008.
2. Radikal bebas
Radikal bebas merupakan atom atau gugus atom apa saja yang memiliki satu atau lebih elektron tidak berpasangan sehingga bersifat sangat reaktif
Fessenden dan Fessenden, 1986. Beberapa contoh radikal bebas antara lain:
anion superoksida 2O
2 ●
-
, radikal hidroksil OH•, nitril oksida NO•, hidrogen peroksida H
2
O
2
dan sebagainya Larson, 1997 cit Windono et al., 2001. Radikal bebas dapat berasal dari dalam tubuh endogen maupun dari luar
tubuh eksogen. Radikal yang berasal dari dalam tubuh endogen terbentuk sebagai sisa proses metabolisme proses pembakaran protein, karbohidrat dan
lemak pada mitokondria, proses inflamasi atau peradangan, reaksi antara besi logam transisi dalam tubuh, fagosit, xantin oksidase, peroksisom maupun pada
kondisi iskemia reperfusi. Sumber dari luar tubuh eksogen adalah asap rokok, asap kendaraan bermotor, polusi lingkungan, obat-obatan atau bahan-bahan kimia,
pestisida, limbah industri, makanan yang terlalu hangus, radiasi sinar ultraviolet dan lain sebagainya Langseth, 1995.
Radikal bebas dapat bereaksi dengan suatu senyawa melalui mekanisme reaksi. Mekanisme reaksi radikal bebas adalah suatu deret reaksi bertahap.
Tahapan reaksi radikal bebas tersebut dibagi menjadi tiga tahap yaitu permulaan inisiasi, perambatan propagasi dan pengakhiran terminasi reaksi radikal
bebas. Tahap permulaan inisiasi adalah tahap pembentukan awal radikal-radikal bebas. Tahap perambatan propagasi merupakan tahapan dimana radikal bebas
mengawali sederetan reaksi sampai terbentuk radikal bebas baru yang sering disebut sebagai reaksi rantai. Tahap pengakhiran terminasi adalah tahap
terputusnya daur propagasi oleh reaksi-reaksi pengakhiran terminasi. Reaksi ini mengubah radikal bebas menjadi radikal bebas yang stabil dan tidak reaktif
Fessenden dan Fessenden, 1986.
3. Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa yang dalam kadar rendah mampu menghambat proses oksidasi. Senyawa antioksidan ini berfungsi untuk
menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron dari radikal bebas sehingga menghambat terjadinya reaksi berantai Windono et al., 2001.
Secara umum, antioksidan mengurangi kecepatan reaksi inisiasi pada reaksi berantai pembentukan radikal bebas dalam konsentrasi yang sangat kecil yaitu
0,01 atau bahkan kurang Madhavi et al., 1995. Berdasarkan mekanisme kerjanya, antioksidan dapat dikelompokkan
menjadi tiga kelompok, yaitu: a.
Antioksidan primer, yaitu antioksidan yang dapat menghalangi pembentukan radikal bebas baru Winarsi, 2005. Contohnya adalah senyawa fenol dan
flavonoid Pokorni et al., 2001. b.
Antioksidan sekunder, yaitu antioksidan eksogen atau antioksidan non enzimatis yang dikenal sebagai penangkap radikal bebas scavenger free
radical yang kemudian mencegah amplifikasi radikal. Contohnya adalah vitamin E, vitamin C, karoten dan isoflavon Winarsi, 2005.
c. Antioksidan tersier, yaitu antioksidan yang memperbaiki kerusakan-kerusakan
yang telah terjadi. Senyawa yang termasuk golongan ini adalah enzim yang memperbaiki DNA dan metionin sulfoksida reduktase Winarsi, 2005.
4. DPPH 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil