Rumusan Masalah Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tinjauan Umum Ternak Kerbau

karakteristik estrus kerbau pada berbagai paritas sehingga dapat merancang strategi untuk mengelola reproduksi pada kerbau. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Paritas Terhadap Karakteristik Estrus Kerbau Setelah Penyuntikan PGF2α Prostaglandin F2α dan HCG Human Chorionic Gonadotrophin“.

B. Rumusan Masalah

Dari penjabaran diatas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu bagaimana pengaruh paritas terhadap karakteristik estrus kerbau setelah penyuntikan PGF2α dan HCG.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paritas terhadap karakteristik estrus kerbau setelah penyuntikan PGF2α dan HCG. Diharapkan penelitian ini dapat berguna sebagai bahan informasi bagi peneliti, peternak, dan masyarakat umum dalam upaya pengembangan ternak kerbau terutama aspek reproduksi. D. Hipotesis Penelitian Paritas berpengaruh terhadap karakteristik estrus kerbau setelah p enyuntikan PGF2α dan HCG. II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Ternak Kerbau

Murti 2002 menguraikan sistematika kerbau sebagai berikut : Kelas : mamalia Ordo : ungulata Sub ordo : ortiodactyla Family : bovidae Sub family : bovinae Genus : bos Sub genus : bubalus Fahimuddin 1975 mengklasifikasikan kerbau menjadi dua tipe yaitu kerbau sungai river buffalo dan kerbau rawa atau kerbau lumpur swamp buffalo. Kerbau sungai merupakan kerbau tipe penghasil susu, sedangkan kerbau lumpur sebagai kerbau tipe pedaging Murti, 2002. Penampilan kerbau sungai yaitu badan dan muka panjang, warna kulit hitam legam, rambut sangat jarang yang berwarna putih meski sering ditemukan dibagian kepala, muka dan bulu ekor Fischer, 1975 dalam Soedarsono, 1989. Penampilan umum kerbau lumpur yaitu memiliki tubuh yang pendek dan gemuk stocky animal, lingkar dada besar, kaki pendek dan lurus. Warna yang menutupi tubuh kerbau lumpur adalah abu-abu dengan bercak putih pada bagian permukaan atas leher diatas brisket, warna kulit kebiruan sampai abu-abu hitam, kadang terdapat warna albino Murti, 2002, sedangkan tanduk, kuku serta bulu berwarna hitam Toelihere, 1981. Kehidupan kerbau dipengaruhi oleh iklim secara mikro dan keadaan lingkungan Fahimuddin, 1975. Kerbau tidak mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap panas sehingga akan menderita bila terkena sinar matahari langsung dalam waktu lama. Stres panas yang terus menerus dan berlangsung lama membuat laju pertumbuhan dan daya reproduksi kerbau menurun Handiwirawan, Suryana dan Talib, 2008. Kerbau mempunyai keistimewaan tersendiri dibandingkan sapi, yaitu mampu memanfaatkan serat kasar, mempunyai daya adaptasinya yang tinggi terhadap daerah yang berkondisi jelek, serta berat dan ukuran badannya yang relatif besar. Keistimewaan yang dimiliki kerbau tersebut memungkinkan untuk mengembangkannya sebagai ternak penghasil daging yang baik Hellyward, Rahim dan Arlinda, 2000.

B. Paritas

Dokumen yang terkait

PENGARUH PARITAS TERHADAP PERSENTASE ESTRUS DAN KEBUNTINGAN PADA SAPI BALI YANG DISINKRONISASI ESTRUS DENGAN DUA KALI PENYUNTIKAN PROSTAGLANDIN F 2 α (PGF 2 α )

2 48 34

PENGARUH PARITAS TERHADAP PERSENTASE ESTRUS DAN KEBUNTINGAN SAPI PERANAKAN ONGOLE YANG DISINKRONISASI ESTRUS MENGGUNAKAN PROSTAGLANDIN F2α (PGF2α)

1 17 32

RESPON KECEPATAN TIMBULNYA ESTRUS DAN LAMA ESTRUS PADA BERBAGAI PARITAS SAPI BALI SETELAH DUA KALI PEMBERIAN PROSTAGLANDIN F2α (PGF2α

0 36 32

Perbandingan Kualitas Hasil Sinkronisasi Estrus Menggunakan Prostaglandin dengan Penyuntikan Intramuskular dan Intravulva pada Kambing Peranakan Etawah

0 4 53

Gambaran Darah Merah Domba Bunting yang Diberikan Superovulasi dan Penyuntikan Human Chorionic Gonadotropin (hCG) pada Hari ke-6 setelah Perkawinan.

0 6 39

PROFIL HORMON PROGESTERON SETELAH PENYUNTIKAN PGF2α DAN HCG PADA KERBAU PARITAS SATU SERTA HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS ESTRUS DENGAN KEBERHASILAN KEBUNTINGAN KERBAU DI KECAMATAN IV KOTO KABUPATEN AGAM.

0 0 8

PENGARUH PEMBERIAN HORMON PROSTAGLANDHIN F2α DAN GONADOTROPHIN RELEASING HORMONE TERHADAP TIMBULNYA ESTRUS PADA SAPI SIMMENTAL PERANAKAN ONGOLE DALAM PROGRAM SINKRONISASI ESTRUS.

0 0 8

APLIKASI HORMON PROSTAGLANDHIN F2α DAN GONADOTROPHIN RELEASING HORMONE TERHADAP TAMPILAN ESTRUS SAPI SIMMENTAL PERANAKAN ONGOLE DALAM PROGRAM SINKRONISASI ESTRUS.

0 0 12

RESPON KECEPATAN TIMBILNYA ESTRUS DAN LAMA ESTRUS PADA BERBAGAI PARITAS SAPI PERANAKAN ONGOLE (PO) SETELAH DUA KALI PENYUNTIKAN PROSTAGLANDIN F

0 0 9

Chitosan nanoparticle of hCG (Human Chorionic Gonadotrophin) hormone in increasing induction of dairy cattle ovulation

0 1 7