Teknik Pengumpulan Data KAJIAN PUSTAKA

18 BAB IV HASIL ANALISIS

4.1 Pembahasan

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan penerimaan pajak penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Bandung Karees dari periode tahun 2010 sampai 2011 yang disajikan pada tabel 4.1 dalam lampiran. Hasil analisis secara deskriptif terhadap laporan Penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang terdaftar pada tahun 2010 dan 2011 pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees yakni sesuai dengan tujuan program Sensus Pajak Nasional SPN berkaitan dengan Pajak Penghasilan salah satunya adalah pertumbuhan jumlah Realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan. Berdasarkan Tabel 4.2 dalam lampiran dapat dilihat bahwa terdapat realisasi penurunan penerimaan pajak penghasilan yang terjadi pada tahun 2010, sebelum dilaksanakannya program Sensus Pajak Nasional SPN yakni sebesar 10,13. Upaya Direktorat Jenderal Pajak untuk mengatasi masalah tersebut yakni melalui program Sensus Pajak Nasional SPN yang diselenggarakan pada tahun 2011. Hal ini memberikan pengaruh yang cukup baik, dapat dilihat dari peningkatan Penerimaan Pajak Penghasilan setelah diselenggarakan program Sensus Pajak Nasional SPN tersebut. Tetapi hal ini belum menunjukkan hasil yang maksimal, karena peningkatan penerimaan pajak penghasilan pada tahun 2011 hanya sebesar 3,01. 4.2 Pengujian Statistik Selanjutnya pengujian statistik dilakukan untuk menguji data yang diperoleh dari Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Bandung Karees mengenai tingkat Penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pratama Bandung Karees sebelum dan sesudah program Sensus Pajak Nasional SPN dari tahun 2010 dan 2011.

4.2.1 Uji Normalitas

Normalitas merupakan syarat yang penting pada pengujian statistik non-parametik. Apabila data pengamatan tidak berdistribusi normal, analisis non-parametik tidak layak digunakan. Hal ini dikarenakan uji statistik dalam analisis non-parametik diturunkan dari distribusi normal. Pada penelitian ini untuk menguji normalitas data menggunakan software SPSS 16.0. Berdasarkan hasil uji statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov pada Tabel 4.3 dalam lampiran dapat disimpulkan bahwa data Jumlah Penerimaan Pajak 19 Penghasilan berdistribusi normal, hal ini dapat dilihat dari nilai Asymp. Sig. 2-tailed yakni sebesar 0,983 lebih besar dari 0,05. 4.2.2 Hasil Pengujian Hipotesis- Uji Man-Whitney Mann-Whitney U Test Menurut Santoso 2010, pengujian Mann-Whitney test dilakukan pada sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan yang berbeda. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk membandingkan dua data independent atau data yang tidak berhubungan. Data pada sampel yang diambil bersifat bebas dan tidak saling terikat satu dengan lainnya. Dalam penelitian ini, penerimaan pajak penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan diberi dua perlakuan yang berbeda yaitu sebelum dan sesudah penerapan program Sensus Pajak Nasional. Untuk menguji perbedaan tersebut menggunakan software SPSS 16.0. Hasil pengujian Mann-Whitney yang disajikan pada tabel 4.5 dalam lampiran menunjukkan bahwa nilai Asymp Sig. 2-tailed 0,05 yakni sebesar 0,439. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah Penerimaan Pajak Penghasilan sebelum dan sesudah program Sensus Pajak Nasional SPN. 4.3 Pengaruh Program Sensus Pajak Nasional terhadap Tingkat Penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan Seperti yang telah dibahas pada sub bab sebelumnya, tingkat penerimaan pajak penghasilan pada periode sesudah diterapkan program sensus pajak nasional yaitu tahun 2011 mengalami peningkatan dibandingkan pada periode sebelum diterapkannya program sensus pajak nasional yakni tahun 2010. Secara umum, tingkat pertumbuhan penerimaan pajak penghasilan tahun 2010 dan 2011 disajikan pada tabel 4.2 dalam lampiran. Hasil tersebut berbeda dengan pengujian secara empiris dengan nilai signifikan 0,439 yang berarti tingkat penerimaan pajak penghasilan sebelum diterapkannya program sensus pajak nasional tidak berbeda secara nyata dengan tingkat penerimaan pajak penghasilan sesudah diterapkannya program sensus pajak nasional. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Juliunus 2012 yang menyatakan bahwa pemerintah dapat mengarahkan perilaku perusahaan dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.

Dokumen yang terkait

Klasifikasi Pajak Penghasilan Atas Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

7 87 68

Dampak Penggunaan Drop Box Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Peranannya Dalam Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 37 70

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

1 36 55

Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak Penghasilan dengan Penagihan Pajak sebagai Variabel Moderating (Studi kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serpong)

25 156 113

Pengaruh Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees 2013-2015)

0 4 1

Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di Indonesia (Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan).

0 2 18

Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Penagihan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees).

1 4 21

Pengaruh Tingkat Penghasilan dan Pengetahuan Wajib Pajak terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees).

0 1 23

Analisis Perbandingan Jumlah Wajib Pajak dan Tingkat Penerimaan Pajak Penghasilan Sebelum dan Sesudah Penerapan Program Sensus Pajak Nasional (Studi Kasus pada KPP Pratama Bandung Karees).

0 0 21

Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 25 (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees).

6 21 23