Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di Indonesia (Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan).
ABSTRACT
This research aims to determine the effect of the level of tax compliance income tax receipts in Indonesia. This study uses the method of hypothesis testing, especially testing causal hypotheses. This study uses secondary data. The data used in this study is the data report Taxpayer registered in Indonesia, SPT received, and Income Tax Reports in Indonesia. Data taken from 2002 to 2011 of the Annual Financial Report of the Directorate General of Taxation. Data were analyzed using simple linear regression analysis. The results showed that there is no effect on the level of tax compliance income tax receipts in Indonesia.
(2)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kepatuhan Wajib Pajak terhadap penerimaan Pajak Penghasilan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode pengujian hipotesis, khususnya pengujian hipotesis kausal. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Laporan Wajib Pajak yang terdaftar di Indonesia, SPT yang diterima, dan Laporan Penerimaan Pajak Penghasilan di Indonesia. Data diambil dari tahun 2002 sampai dengan 2011 dari Laporan Keuangan Tahunan Direktorat Jendral Pajak. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh tingkat kepatuhan Wajib Pajak terhadap penerimaan Pajak Penghasilan di Indonesia.
(3)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRACT ... viii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 4
1.3. Tujuan Penelitian ... 4
1.4. Kegunaan Penelitian ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka ... 6
2.1.1. Definisi Pajak ... 6
2.1.2. Fungsi Pajak ... 7
(4)
2.1.4. Teori-teori yang Mendukung Pemungutan Pajak ... 9
2.1.5. Pengelompokkan Pajak ... 10
2.1.6. Sistem Pemungutan Pajak ... 12
2.1.7. Pajak Negara ... 12
2.1.8. Pajak Penghasilan ... 13
2.1.8.1. Dasar Hukum Pajak Penghasilan ... 13
2.1.8.2. Pajak Penghasilan Pasal 21 ... 13
2.1.8.3. Pajak Penghasilan Pasal 22 ... 14
2.1.8.4. Pajak Penghasilan Pasal 23 ... 14
2.1.8.5. Pajak Penghasilan Pasal 24 ... 14
2.1.8.6. Pajak Penghasilan Pasal 25 ... 14
2.1.8.7. Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2) ... 15
2.1.9. Kepatuhan Wajib Pajak ... 15
2.1.9.1. Pengertian Kepatuhan Perpajakan ... 15
2.1.9.2. Pengertian Wajib Pajak ... 15
2.1.9.3. Pengertian Kepatuhan Wajib Pajak ... 16
2.1.9.4. Jenis Kepatuhan Wajib Pajak ... 17
2.1.9.5. Kriteria Wajib Pajak Patuh ... 17
2.1.10. Surat Pemberitahuan (SPT) ... 19
2.1.10.1. Pengertian SPT ... 19
2.1.10.2. Fungsi SPT ... 19
2.1.10.3. Prosedur Penyelesaian SPT ... 20
2.1.10.4. Jenis SPT ... 21
2.1.10.5. Batas Waktu Penyampaian SPT ... 21
(5)
2.2. Rerangka Pemikiran ... 23
2.3. Pengembangan Hipotesis ... 25
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 26
3.2. Definisi Operasionalisasi Variabel ... 26
3.3. Sampel... 27
3.4. Jenis dan Sumber Data ... 27
3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 28
3.6. Metode Penelitian ... 28
3.7. Model Analisis ... 28
3.8. Analisis Data ... 29
3.9. Pengujian Asumsi Klasik ... 29
3.9.1. Uji Normalitas ... 29
3.9.2. Uji Heteroskedastisitas ... 30
3.9.3. Uji Autokorelasi ... 30
3.10. Pengujian Hipotesis ... 31
3.11. Koefisien Korelasi ... 32
3.12. Koefisien Determinasi ... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data ... 33
4.1.1. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak ... 33
4.1.2. Penerimaan Pajak Penghasilan di Indonesia ... 35
(6)
4.2.1. Uji Normalitas ... 36
4.2.2. Uji Autokorelasi ... 37
4.2.3. Uji Heteroskedastisitas ... 38
4.4. Pengujian Hipotesis ... 40
4.5. Pembahasan... 41
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 43
5.2. Keterbatasan Penelitian ... 43
5.3. Saran ... 43
DAFTAR PUSTAKA ... 45
(7)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Tahun 2011 ... 1
Tabel 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ... 22
Tabel 4.1. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Tahun 2002-2011 ... 33
Tabel 4.2. Penerimaan Pajak Penghasilan Tahun 2002-2011 ... 35
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas... 36
Tabel 4.4. Hasil Uji Autokorelasi ... 37
Tabel 4.5. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 38
Tabel 4.6. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ... 39
(8)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Rerangka Pemikiran ... 25
Gambar 4.1. Grafik Tingkat Kepatuhan ... 34
(9)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Penerimaan Pajak tahun 2000-2007 ... 47
Lampiran B Total WP Badan dan OP tahun 2002-2007 ... 48
Lampiran C Total WP Badan, Bendahara, dan OP tahun 2007-2011 ... 49
(10)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Banyaknya kasus korupsi yang terungkap di sektor perpajakan membuat masyarakat
menjadi ragu untuk membayar pajak karena takut pajak yang dibayarkan akan dikorupsi.
Kasus korupsi seperti kasus Gayus Tambunan, Dhana Widyatmika, dan yang baru-baru
ini terjadi yaitu kasus Denok Tavi Periana yang terlibat kasus pencucian uang tentu akan
sangat merugikan Negara dan Wajib Pajak. Akibat dari kasus-kasus korupsi sektor pajak
yang terjadi mempengaruhi kepercayaan Wajib Pajak sehingga membuat kepatuhan
Wajib Pajak menjadi berkurang untuk membayar kewajiban pajaknya.
Tingkat kepatuhan Wajib Pajak tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut
ini:
Tabel 1.1
Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Tahun 2011
Uraian Badan Orang Pribadi Total
WP terdaftar Wajib SPT 1.590.154 16.104.163 17.694.317
SPT Tahunan PPh 520.375 8.812.251 9.332.626
Rasio Kepatuhan (%) 32,72 54,72 52,74
Sumber : Data Direktorat Jendral Pajak (www.ortax.org)
Fakta di atas menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan Wajib Pajak yang diukur
berdasarkan jumlah SPT Tahunan PPh masih sangat rendah (ortax.org, 2012). Wajib
Pajak Orang Pribadi (WPOP) yang menyerahkan SPT hanya sekitar 8,8 juta Wajib
(11)
BAB I PENDAHULUAN 2
kepatuhan WPOP hanya 54,72 persen. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk
yang bekerja yaitu sekitar 114 juta orang (BPS,2013) maka rasio SPT terhadap
kelompok pekerja hanya 7,7 persen. Untuk Wajib Pajak Badan dari 1.6 juta badan yang
terdaftar hanya 520.375 badan yang menyerahkan SPT sehingga rasio kepatuhan yang
didapat hanya 32,72 persen. Jika dibandingkan dengan jumlah badan yang ada di
Indonesia yaitu lebih dari 22 juta badan (suarapengusaha.com,2012) maka persentase
rasio rasio SPT terhadap jumlah badan yang ada di Indonesia sebesar 2,4 persen.
Suhendra (2010) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Tingkat
Kepatuhan Wajib Pajak Badan terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak Penghasilan
Badan dan hasilnya menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan Wajib Pajak yang diukur
dari jumlah Surat Pemberitahuan (SPT) yang disampaikan berpengaruh siginifikan
terhadap peningkatan penerimaan Pajak Penghasilan dan di KPP wilayah Jakarta.
Lebukan (2011) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib
Pajak PPh Pasal 21 terhadap Penerimaan PPh Pasal 21 di KPP Pratama Makassar Utara
dan hasilnya menunjukkan bahwa variabel jumlah Wajib Pajak Pajak Penghasilan pasal
21 berpengaruh negatif terhadap penerimaan Pajak Penghasilan pasal 21, sedangkan
variabel Jumlah Surat Pemberitahuan (SPT) yang dilaporkan berpengaruh positif
terhadap penerimaan Pajak Penghasilan pasal 21 di KPP Makassar Utara.
Berdasarkan beberapa penelitian di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan konsistensi mengenai hasil penelitian yang sebelumnya telah dilakukan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian sebelumnya
(12)
BAB I PENDAHULUAN 3
pada seluruh KPP yang ada di Bandung. Selain itu, pada penelitian sebelumnya hanya
memfokuskan pada satu pajak penghasilan saja, sedangkan dalam penelitian ini
mencakup seluruh pajak penghasilan.
Penerimaan pajak merupakan sumber penerimaan Negara yang paling besar.
Penerimaan pajak tersebut digunakan pemerintah untuk membiayai kebutuhan
pemerintah dan membangun fasilitas publik guna meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di Indonesia. Pada kenyataannya, penerimaan dari sektor pajak di Indonesia
masih belum optimal dikarenakan kepatuhan Wajib Pajak untuk membayar pajak masih
rendah.
Menurut Nasucha dalam Rahayu (2010) kepatuhan Wajib Pajak adalah
kepatuhan Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri, kepatuhan untuk melaporkan kembali
surat pemberitahuan, kepatuhan dalam perhitungan dan pembayaran pajak terutang, dan
kepatuhan dalam pembayaran tunggakkan. Kenyataan yang terjadi sekarang ini masih
banyak masyarakat Indonesia yang tidak melaporkan kembali SPT. Selain itu dengan
sistem self assessment system dan pengawasan pajak yang masih rendah dari Direktorat
Jendral Pajak membuat banyak masyarakat yang tidak melaporkan kembali SPT
sehingga penerimaan pajak pun menjadi berkurang dan mengakibatkan pembangunan
fasilitas publik menjadi terhambat.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di Indonesia”.
(13)
BAB I PENDAHULUAN 4
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan di atas maka masalah yang
dapat diidentifikasi adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh tingkat kepatuhan Wajib Pajak terhadap penerimaan
Pajak Penghasilan (PPh) di Indonesia?
2. Seberapa besar pengaruh tingkat kepatuhan Wajib Pajak terhadap penerimaan
penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) di Indonesia?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kepatuhan Wajib Pajak terhadap penerimaan
Pajak Penghasilan (PPh) di Indonesia.
2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh tingkat kepatuhan Wajib Pajak terhadap
penerimaan penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) di Indonesia.
1.4. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna:
1. Bagi Direktorat Jendral Pajak (DJP)
(14)
BAB I PENDAHULUAN 5
b. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan terutama pihak Direktorat Jendral Pajak
(DJP) dalam mengambil keputusan, membuat kebijakan, dan strategi untuk
meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak.
2. Kegunaan Akademis
Hasil penelitian yang diperoleh dapat digunakan sebagai referensi perpajakan,
menambah wawasan, pengetahuan, dan meningkatkan pemahaman mengenai
masalah perpajakan. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai
(15)
BAB V
Simpulan dan Saran
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Tidak terdapat pengaruh kepatuhan Wajib Pajak terhadap penerimaan Pajak
Penghasilan di Indonesia.
2. Karena tidak terdapat pengaruh maka besar pengaruh tidak dapat ditentukan.
5.2. Keterbatasan Penelitian
Secara umum penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain penelitian ini
hanya menggunakan satu variabel independen saja, yaitu tingkat kepatuhan Wajib
Pajak, untuk menentukan pengaruh terhadap penerimaan Pajak Penghasilan. Selain
itu, data yang digunakan bukan data terbaru karena dari pihak Direktorat Jendral
Pajak belum menerbitkan laporan tahunan tahun 2012.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, peneliti memberikan beberapa
saran,yaitu:
1. Bagi pemerintah khususnya yang berwenang adalah Direktorat Jendral Pajak
diharapkan lebih pro aktif dalam melakukan peningkatkan kualitas pelayanan
(16)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 44
kesadaran bahwa penting untuk membayar pajak karena jika penerimaan pajak
tinggi maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah variabel independen lain seperti
kesadaran Wajib Pajak dan motivasi Wajib Pajak sehingga memungkinkan
(17)
DAFTAR PUSTAKA
Arum, Harjanti Puspa. (2012). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas, Universitas Diponegoro, Semarang.
Devano dan Rahayu. (2006). Perpajakan: Konsep, Teori, dan Isu. Kencana. Jakarta.
Dianawati, Susi. (2008). Analisis Pengaruh Motivasi dan Tingkat Pendidikan terhadap Keopatuhan Wajib Pajak, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Ghozali, Imam, 2007. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hartono, Jogiyanto. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi Pertama. Penerbit BPFE. Yogyakarta.
Hutagaol, John. (2007). Perpajakan:Isu-isu Kontemporer. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Ismawan, Indra. 2001. Memahami Reformasi Perpajakan. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Lebukan, Yosefa. (2011). Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak PPh 21 Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Utara, Universitas Hassanudin, Makassar.
Mardiasmo. (2011). Perpajakan. Edisi Revisi 2011. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Pangemanan, Rima Naomi. (2013). Hubungan Jumlah dan Kepatuhan Wajib Pajak Badan dengan Penerimaan PPh KPP Pratama Manado. Jurnal EMBA Vol.1 No.3 Juni 2013, hal. 730-740.
Pongtuluran, Sanda Agita. (2010). Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Jumlah Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 25 Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Semarang Timur, Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Rahayu, Siti Kurnia. (2010). Perpajakan Indonesia Konsep dan Aspek Formal. Graha Ilmu. Yogyakarta
Resmi, Siti. (2011). Perpajakan: Teori dan Kasus. Buku 1. Edisi 6. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Resmi, Siti. (2012). Perpajakan: Teori dan Kasus. Buku 2. Edisi 6. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
(18)
Sutanto, Melina. (2009). Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, dan Jumlah Pemeriksaan Terhadap Jumlah Penerimaan Pajak Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak Mataram, Universitas Kristen Petra, Surabaya. Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia. Buku 1. Edisi 10. Penerbit Salemba Empat.
Jakarta.
Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia. Buku 2. Edisi 10. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Triyantoro, Reza. (2009). Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 pada KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta.
Widiyanti, Vania Yuki. (2007). Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Pendapatan Perkapita Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak Madiun, Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Triyanto, Fajar. (2011). Jalan Panjang Menuju Kepatuhan Perpajakan. http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2011/01/06/jalan-panjang-menuju-kepatuhan-perpajakan/ diakses pada tanggal 10 Oktober 2013. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan.
www.ortax.org
www.suarapengusaha.com
(1)
BAB I PENDAHULUAN 4
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan di atas maka masalah yang dapat diidentifikasi adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh tingkat kepatuhan Wajib Pajak terhadap penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) di Indonesia?
2. Seberapa besar pengaruh tingkat kepatuhan Wajib Pajak terhadap penerimaan penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) di Indonesia?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kepatuhan Wajib Pajak terhadap penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) di Indonesia.
2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh tingkat kepatuhan Wajib Pajak terhadap penerimaan penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) di Indonesia.
1.4. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna:
1. Bagi Direktorat Jendral Pajak (DJP)
(2)
BAB I PENDAHULUAN 5
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
b. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan terutama pihak Direktorat Jendral Pajak (DJP) dalam mengambil keputusan, membuat kebijakan, dan strategi untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak.
2. Kegunaan Akademis
Hasil penelitian yang diperoleh dapat digunakan sebagai referensi perpajakan, menambah wawasan, pengetahuan, dan meningkatkan pemahaman mengenai masalah perpajakan. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
(3)
BAB V
Simpulan dan Saran
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak terdapat pengaruh kepatuhan Wajib Pajak terhadap penerimaan Pajak Penghasilan di Indonesia.
2. Karena tidak terdapat pengaruh maka besar pengaruh tidak dapat ditentukan.
5.2. Keterbatasan Penelitian
Secara umum penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain penelitian ini hanya menggunakan satu variabel independen saja, yaitu tingkat kepatuhan Wajib Pajak, untuk menentukan pengaruh terhadap penerimaan Pajak Penghasilan. Selain itu, data yang digunakan bukan data terbaru karena dari pihak Direktorat Jendral Pajak belum menerbitkan laporan tahunan tahun 2012.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, peneliti memberikan beberapa saran,yaitu:
1. Bagi pemerintah khususnya yang berwenang adalah Direktorat Jendral Pajak diharapkan lebih pro aktif dalam melakukan peningkatkan kualitas pelayanan
(4)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 44
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
kesadaran bahwa penting untuk membayar pajak karena jika penerimaan pajak tinggi maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah variabel independen lain seperti kesadaran Wajib Pajak dan motivasi Wajib Pajak sehingga memungkinkan variabel tersebut dapat mempengaruhi penerimaan Pajak Penghasilan.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arum, Harjanti Puspa. (2012). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus,
dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas, Universitas Diponegoro,
Semarang.
Devano dan Rahayu. (2006). Perpajakan: Konsep, Teori, dan Isu. Kencana. Jakarta. Dianawati, Susi. (2008). Analisis Pengaruh Motivasi dan Tingkat Pendidikan
terhadap Keopatuhan Wajib Pajak, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
Ghozali, Imam, 2007. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hartono, Jogiyanto. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. Edisi Pertama. Penerbit BPFE. Yogyakarta.
Hutagaol, John. (2007). Perpajakan:Isu-isu Kontemporer. Graha Ilmu. Yogyakarta. Ismawan, Indra. 2001. Memahami Reformasi Perpajakan. Elex Media Komputindo.
Jakarta.
Lebukan, Yosefa. (2011). Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak PPh 21
Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Utara, Universitas Hassanudin, Makassar.
Mardiasmo. (2011). Perpajakan. Edisi Revisi 2011. Penerbit Andi. Yogyakarta. Pangemanan, Rima Naomi. (2013). Hubungan Jumlah dan Kepatuhan Wajib Pajak
Badan dengan Penerimaan PPh KPP Pratama Manado. Jurnal EMBA Vol.1
No.3 Juni 2013, hal. 730-740.
Pongtuluran, Sanda Agita. (2010). Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan
Pemeriksaan Pajak Terhadap Jumlah Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 25 Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Semarang Timur, Universitas
Kristen Petra, Surabaya.
Rahayu, Siti Kurnia. (2010). Perpajakan Indonesia Konsep dan Aspek Formal. Graha Ilmu. Yogyakarta
Resmi, Siti. (2011). Perpajakan: Teori dan Kasus. Buku 1. Edisi 6. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
(6)
46 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Sutanto, Melina. (2009). Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak,
dan Jumlah Pemeriksaan Terhadap Jumlah Penerimaan Pajak Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak Mataram, Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia. Buku 1. Edisi 10. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia. Buku 2. Edisi 10. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Triyantoro, Reza. (2009). Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Penerimaan
Pajak Penghasilan Pasal 21 pada KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta.
Widiyanti, Vania Yuki. (2007). Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
dan Pendapatan Perkapita Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak Madiun, Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Triyanto, Fajar. (2011). Jalan Panjang Menuju Kepatuhan Perpajakan. http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2011/01/06/jalan-panjang-menuju-kepatuhan-perpajakan/ diakses pada tanggal 10 Oktober 2013.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan. www.ortax.org
www.suarapengusaha.com www.bps.go.id