Kajian Semiotik Landasan Teori

Contoh: Mulutmu harimaumu maka jagalah ucapanmu Untuk mendapatkan Ariani itu bagaikan pungguk merindukan rembulan.

d. Kajian Semiotik

Kata semiotika berasal dari kata Yunani semeion , yang berarti tanda. Maka semiotika berarti ilmu tanda. Semiotika adalah cabang ilmu yang berurusan dengan penkajian tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda, seperti sistem tanda dan proses yang berlaku bagi penggunaan tanda Zoest, 1993: 1. Tinjauan semiotik adalah tinjauan sebuah karya sastra puisi yang berpedoman pada sistem kode. Tujuannya adalah untuk mencari makna sebuah puisi seutuh-utuhnya Wahyuningtyas dan Santosa, 2011:187. Banyak penelitian sastra berkeyakinan bahwa tanpa mengikutsertakan aspek kemasyarakatannya yakni tanpa memandangnya sebagai tindak komunikasi, atau sebagai tanda, sastra tidak dapat diteliti dan dipahami secara ilmiah Teeuw dalam Al- Ma‟ruf, 2009: 90. Menurut Prierce dalam Zoest, 1993:23-25 membedakan tiga macam tanda menurut sifat penghubungan tanda dan denotatum: a Ikon Tanda ikon adalah tanda yang ada sedemikian rupa sebagai kemungkinan, tanpa tergantung pada adanya sebuah denotatum, tetapi dapat dikaitkan dengannya atas dasar suatu persamaan yang secara potensial dimilikinya. b Indeks Indeks adalah sebuah tanda yang dalam hal corak tandanya tergantung dari adanya sebuah denotatum. c Lambang Simbol lambang adalah tanda yang hubungan antara tanda dan denotatumnya ditentukan oleh suatu peraturan yang berlaku umum. Barthes dalam Al- Ma‟ruf, 2009: 93-94 mengemukakan bahwa dalam mitos sebagai sistem semiotik tahap kedua terdapat tiga dimensi, yakni penanda, petanda, dan tanda. Sejalan dengan itu, yang disebut tanda dalam sistem pertama yakni asosiasi total antara konsep dan imajinasi hanya menduduki posisi sebagai penanda dalam sistem yang kedua. Lebih jelasnya Barthes memaparkan skemabagan sebagai berikut. Tabel 1.1 Sistem Tanda dalam Semiotik Roland Barthes 1. Penanda 2. Petanda 3. Tanda I. PENANDA II. PETANDA III. TANDA Tabel. 1 Diagram Semiotik Roloand Barthes Diagram di atas terdapat dua tataran sistem tanda pertama dan tataran sistem tanda kedua. Pada tataran sistem tanda pertama berupa bahasa figuratif yang berhubungan pembaca pada acuan di luar dari kumpulan puisi Lagu Cinta Para Pendosa. Artinya bahasa figuratif bergantung pada referensial. Guna sampai pada pemaknaan kumpulan puisi Lagu Cinta Para Pendosa harus ditempatkan sebagai kreasi seperti mimesis Aristoteles, baginya sastra lebih tinggi nilainya daripada karya tukang. Tataran kedua kumpulan puisi Lagu Cinta Para Pendosa ditempatkan dalam diagram di atas sebagai penanda seperti pada sistem tanda pada tataran pertama yang mencakup 1 penanda, 2 petanda, 3 tanda. Selanjutnya tanda pada tataran pertama menjadi penanda pada tataran kedua untuk mengenalkan apa yang ditandai dalam rangka menciptakan tanda Al- Ma‟ruf, 2010:26. Bahasa figuratif dalam diagram tataran kedua berdiri sebagai tanda dan diubah menjadi penanda dalam konkretisasi pembaca, sifatnya sebagai tanda tidak hilang melainkan sudah menjadi sistem komunikasi sastra. Dalam kongkretisasi karya itu, suatu karya sasta dimungkinkan memperoleh makna yang bermacam-macam mengingat adanya berbagai kelompok pembaca, yang dipengaruhi oleh faktor variabel, sesuai dengan masa, tempat dan keadaan sosio-budaya yang melatarinya Al- Ma‟ruf, 2010:27. Guna mengkonkretkan bahasa figuratif dalam kumpulan puisi Lagu Cinta Para Pendosa yang sudah dalam tegangan komunikasi sastra maka dipakai diagram tersebut antara bahasa figuratif, dengan sastrawan, pembaca, dan kesemestaan. Itulah landasan mendasar dalam konkretisasi stilistika karya karya sastra yakni hakikat keberadaanya dalam tegangan keempat komponen tersebut Al- Ma‟ruf, 2009:95.

e. Moral

Dokumen yang terkait

BAHASA FIGURATIF DAN CITRAAN PADA KUMPULAN PUISI Bahasa Figuratif Dan Citraan Pada Kumpulan Puisi Diksi Para Pendendam Karya Badruddin EMCE Dan Implementasinya Pada Pembelajaran Bahasa Di SMA.

0 2 13

BAHASA FIGURATIF DALAM KUMPULAN PUISI KEPADA CIUM KARYA JOKO PINURBO: TINJAUAN STILISTIKA DAN IMPLEMENTASINYA Bahasa Figuratif Dalam Kumpulan Puisi Kepada Cium Karya Joko Pinurbo: Tinjauan Stilistika Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Bahasa Indone

1 4 15

BAHASA FIGURATIF DALAM KUMPULAN PUISI KEPADA CIUM KARYA JOKO PINURBO: TIJNAUAN STILISTIKA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI Bahasa Figuratif Dalam Kumpulan Puisi Kepada Cium Karya Joko Pinurbo: Tinjauan Stilistika Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Bahasa

0 4 16

BAHASA FIGURATIF NOVEL CINTA DI DALAM GELAS KARYA ANDREA HIRATA: KAJIAN STILISTIKA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM Bahasa Figuratif Novel Cinta Di Dalam Gelas Karya Andrea Hirata: Kajian Stilistika Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMP.

0 6 15

BAB I PENDAHULUAN Bahasa Figuratif Novel Cinta Di Dalam Gelas Karya Andrea Hirata: Kajian Stilistika Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMP.

0 1 8

BAHASA FIGURATIF NOVEL CINTA DI DALAM GELAS KARYA ANDREA HIRATA: KAJIAN STILISTIKA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI Bahasa Figuratif Novel Cinta Di Dalam Gelas Karya Andrea Hirata: Kajian Stilistika Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran

3 24 27

BAHASA FIGURATIF DAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN PUISI LAGU CINTA PARA PENDOSA KARYA ZAIM ROFIQI : KAJIAN Bahasa Figuratif Dan Pesan Moral Dalam Kumpulan Puisi Lagu Cinta Para Pendosa Karya Zaim Rofiqi: Kajian Stilistika Dan Implementasinya Dalam Pembelaj

0 2 11

BAHASA FIGURATIF DAN PESAN MORAL DALAM KUMPULAN PUISI LAGU CINTA PARA PENDOSA KARYA ZAIM ROFIQI : KAJIAN Bahasa Figuratif Dan Pesan Moral Dalam Kumpulan Puisi Lagu Cinta Para Pendosa Karya Zaim Rofiqi: Kajian Stilistika Dan Implementasinya Dalam Pembelaj

0 1 19

ANALISIS ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA KUMPULAN PUISI “LAGU CINTA PARA PENDOSA” ANALISIS ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA KUMPULAN PUISI “LAGU CINTA PARA PENDOSA” KARYA ZAIM ROFIQI.

0 1 11

PENDAHULUAN ANALISIS ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA KUMPULAN PUISI “LAGU CINTA PARA PENDOSA” KARYA ZAIM ROFIQI.

0 2 6