Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Erni Wijayasih,2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan mutu pendidikan menjadi tanggungjawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru SD, yang merupakan ujung tombak dalam pendidikan dasar. Guru SD adalah orang yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat bersaing di jaman pesatnya perkembangan teknologi. Guru SD dalam setiap pembelajaran selalu menerapkan pendekatan, strategi dan metode pembelajaran yang dapat memudahkan siswa memahami materi yang diajarkannya, namun masih sering terdengar keluhan dan para guru di lapangan tentang materi pelajaran yang terlalu banyak dan keluhan kekurangan waktu untuk mengajarkannya semua. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 1 tentang Standar Nasional Pendidikan ditegaskan bahwa: ….proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis perserta didik. Berdasarkan peraturan pemerintah di atas, menurut Surya 1992: 21 dapat dikatakan bahwa ”...berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh murid sebagai anak didik”. Pernyataan tersebut menunjukkan betapa pentingnya proses Erni Wijayasih,2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 pembelajaran yang dilakukan guru dalam lembaga pendidikan seperti sekolah, bahkan sebagai komponen yang menentukan terhadap pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Untuk mencapai tujuan pendidikan dasar terdapat beberapa program yang harus ditempuh para siswa, diantaranya program pendidikan IPS. Tujuan dari Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis KTSP, 2006 : 575. Sejalan dengan itu menurut Sumaatmadja Tarmedi, 2007 : 180 ….IPS bukan merupakan bidang keilmuan atau disiplin akademis, melainkan merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial. Dengan demikian mengkaji masalah-masalah sosial tentunya harus bersifat praktis, lebih menghendaki pemecahan secara langsung dan mendesak. Oleh sebab itu dalam pembelajaran IPS guru hendaknya menerapkan prinsip belajar aktif, yaitu melibatkan siswa secara aktif baik fisik, mental, sosial serta sesuai dengan tingkat perkembangan dan lingkungan anak. Pada Pedoman KTSP yang diterbitkan Depdiknas 2006 : 575 disebutkan bahwa mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan : 1 mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; 2 memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sosial; 3 memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; dan 4 memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang manjemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Erni Wijayasih,2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3 Mengingat tujuan pendidikan IPS di sekolah dasar sebagaimana dikemukakan di atas, pembelajaran harusnya mampu mempersiapkan, membina dan membentuk kemampuan siswa yang menguasai pengetahuan, sikap, nilai dan kecakapan dasar yang diperlukan bagi kehidupannya di masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan guru yang berkemampuan membuat perencanaan pengajaran, melakukan prosedur pengajaran dan melakukan interaksi antar pribadi yang terwujud dalam proses pembelajaran secara efektif. Memilih dan menentukan suatu pendekatan atau model pembelajaran yang sesuai bagi anak usia SD harus pula mempertimbangkan berbagai aspek. Salah satu yang harus menjadi pertimbangan adalah aspek psikologis, selain aspek pedagogis dan didaktis-metodis. Secara psikologis, menurut Piaget Rustini, 2005: 29 bahwa perkembangan kognitif anak meliputi dua periode utama dengan empat tahapan, yaitu: tahap sensori motor, tahap pra-opersional, tahap opersional konkret, dan tahap operasi formal. Sementara itu anak usia SD antara 7 – 11 tahun berada pada tahap operasional konkret, yang dalam kemampuannya sudah mampu berpikir logis, melalui objek konkret. Aspek psikologis ini menunjukkan bahwa para siswa memiliki taraf perkembangan yang berbeda, sehingga menuntut penyajian pembelajaran dan atau materi yang berbeda pula. Bagi guru pendidikan IPS di SD dituntut untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara optimal melalui berpikir reflektif maupun berpikir kritis, dengan melibatkan ke dalam hal-hal yang mengundang untuk berpikir yang terjadi lingkungan sekitarnya. Siswa dilibatkan dalam suasana kehidupan nyata, yang penuh dengan permasalahan yang harus diteliti dan Erni Wijayasih,2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4 dipikirkan secara kritis, siswa dilatih mengkonstruksi pengetahuan sendiri melalui pengalaman belajar yang dirancang guru, selanjutnya siswa mampu berlaku dan bertindak berdasarkan pengetahuannya yang telah mereka temukan sendiri. Rendahnya perolehan hasil belajar mata pelajaran IPS di SDN Pucung III menunjukkan adanya indikasi terhadap rendahnya belajar siswa dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang berkualitas. Untuk mengetahui mengapa prestasi siswa tidak seperti yang diharapkan, tentu guru perlu merefleksi diri untuk dapat mengetahui faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan siswa dalam pelajaran IPS. Sebagai guru yang baik dan profesional, permasalahan ini tentu perlu ditanggulangi dengan segera. Penelitian ini dilakukan peneliti yang bertugas sebagai guru kelas 2 di SDN Pucung III yang berkolaborasi dengan Kepala Sekolah. Dengan berkolaborasi ini, diharapkan kemampuan profesional guru dalam merancang model pembelajaran akan lebih baik lagi dan dapat menerapkan model pembelajaran yang lebih bervariatif. Disamping itu, kolaborasi ini dapat meningkatkan kemampuan guru dalam merefleksi diri terhadap kinerja yang telah dilakukannya, sehingga dapat melakukan perubahan dan perbaikan kualitas pembelajaran dan mengelola proses pembelajaran yang lebih terpusat pada siswa. Salah satu model yang dapat mengatasi permasalahan tersebut di atas adalah dengan menerapkan model pembelajaran interaktif. Faire Cosgrove Epon, 2005: 9.7 menyatakan bahwa, ….model pembelajaran interaktif sering dikenal dengan nama pendekatan pertanyaan anak. Model ini dirancang agar siswa akan bertanya dan kemudian menemukan jawaban pertanyaan mereka sendiri. Meskipun anak- Erni Wijayasih,2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5 anak mengajukan pertanyaan dalam kegiatan bebas, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terlalu melebar dan seringkali kabur sehingga kurang terfokus. Guru perlu mengambil langkah khusus untuk mengumpulkan, memilah, dan mengubah pertanyaan-pertanyaan tersebut ke dalam kegiatan khusus. Sedangkan Harlen Epon, 2005: 9.7 menyatakan bahwa, “Pembelajaran interaktif merinci langkah-langkah ini dan menampilkan suatu struktur untuk suatu pelajaran IPS yang melibatkan pengumpulan dan pertimbangan terhadap pertanyaan-pertanyaan siswa sebagai pu satnya”. Salah satu kebaikan dari model pembelajaran interaktif adalah bahwa siswa belajar mengajukan pertanyaan, mencoba merumuskan pertanyaan, dan mencoba menemukan jawaban terhadap pertanyaannya sendiri dengan melakukan kegiatan observasi penyelidikan. Dengan cara seperti itu siswa atau anak menjadi kritis dan aktifbelajar. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan skripsi yang berjudul: “Penerapan Model Pembelajaran Interaktif Teknik Kerja Kelompok untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas II SD Negeri Pucung III Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 20122013 ”.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) Pada Mata Pelajaran Ips

0 7 107

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii-H

0 16 239

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVOKASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V Penerapan Model Pembelajaran Advokasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V SD Negeri Geneng 1 Miri Sragen Tahun Pelajaran 2010/ 2011.

0 1 14

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas III di Salah Satu SDN Kecamatan Sukajadi.

0 0 33

PENERAPAN PENDEKATAN TEMATIK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas III Semester II SDN Jati Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat).

0 3 55

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN IPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN Pucung 6 Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun Pelajara

0 0 30

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD : Penelitian Tindakan Kelas pada yang Dilakukan pada Siswa Kelas V SD Negeri Cikampek Barat III Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 38

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas untuk Siswa Kelas IVA SDN Sarimulya III Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun Ajaran 2012-2013.

0 0 23

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas untuk Siswa Kelas IVA SDN Sarimulya III Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun Ajaran 2012-2013.

0 0 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS III DI SD NEGERI POGUNG KIDUL.

0 0 239