3
Muhammad Saleh Buchari, 2012 Nilai Pendidikan Bermuatan Kearifan Lokal Dalam Upacara Laut Pada Komunitas Suku
Bajo Di Bajoe Bone Dan Wakatobi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
kehidupan di luar profesi sebagai pelaut dengan andalan menangkap berbagai jenis ikan seperti ikan tuna, cakalang, dan ikan hiu termasuk teripang yang harga
jualnya relatif mahal di pasaran umum. Juga jenis cumi-cumi, gurita, ikan kakap, ikan kembung, kepiting, udang, kerang-kerangan, dan lainnya.
Pada umumnya komunitas suku Bajo relatif masih tertinggal dari segi pendidikan jika dibandingkan dengan suku-suku yang ada di sekitar tempat
tinggalnya. Hal itu tampak pada kegiatan sehari-hari, karena anak-anak golongan tersebut yang masuk dalam katagori usia sekolah, mereka cenderung lebih
mengutamakan membantu orang tua mencari ikan dengan perahu yang disebutnya lepa-lepa. Meskipun di bidang pendidikan relatif tertinggal dengan
suku-suku lainnya, namun anak-anak suku Bajo tetap menghormati dan meng- hargai kearifan lokal yang ada di dalam komunitasnya.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Masalah penelitian diupayakan untuk menemukan nilai-nilai dan kearifan lokal sebagai berikut.
1. Seberapa besarkah dukungan orang tua terhadap pendidikan anak-
anaknya? 2.
Bagaimana bentuk muatan kearifan lokal di komunitas suku Bajo? 3.
Bagaimana bentuk upacara laut dan perangkat apa sajakah yang menyertainya di kalangan suku Bajo?
4. Doa, mantra dan nyanyian apa sajakah yang didendangkan di saat
melakukan ritual sebelum melaut?
4
Muhammad Saleh Buchari, 2012 Nilai Pendidikan Bermuatan Kearifan Lokal Dalam Upacara Laut Pada Komunitas Suku
Bajo Di Bajoe Bone Dan Wakatobi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
C. Tujuan Penelitian
Sebagaimana halnya masalah yang diutarakan di atas, penelitian ini bertujuan untuk menemukan: 1 nilai pendidikan , 2 kearifan lokal, 3 upacara laut, dan
4 doa, mantra, dan nyanyian. Tujuan pertama adalah untuk menjelaskan arti pentingnya seseorang yang berpendidikan. Tujuan kedua adalah kesinambungan
melestarikan nilai dan kaidah yang ada. Tujuan ketiga untuk membuktikan dan mengetahui eksistensi upacara laut, dan tujuan ke empat adalah melihat dan
mendengarkan doa-doa, mantra dan nyanyian yang didendangkan saat
penyelenggaraan ritual. D. Manfaat Penelitian
Penelitian kualitatif bersifat teoritis dan praktis. Manfaat teoritis untuk pengembangan ilmu, sementara manfaat praktisnya guna memecahkan masalah.
Bilamana dapat menemukan pola atau model, jelas akan berguna sebagai penjelasan, mengantisipasi atau memprediksi dan mengendalikan suatu gejala
sosial.
E. Definisi Operasional
Guna menghindari penafsiran dalam kajian ini, peneliti memberi batasan operasional atau definisi operasional yang terkandung dalam judul, sebagai
berikut. 1.
Nilai pedidikan merupakan syarat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan komunitas suku Bajo, sekaligus menemukan pola pada
mata pencaharian sebagai penopang hidup sehari-hari.
5
Muhammad Saleh Buchari, 2012 Nilai Pendidikan Bermuatan Kearifan Lokal Dalam Upacara Laut Pada Komunitas Suku
Bajo Di Bajoe Bone Dan Wakatobi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
2. Muatan kearifan lokal secara turun temurun dari satu generasi ke generasi
berikutnya ditanamkan oleh orang tua dan tetap terpelihara serta di- jalankan dengan baik bagi para komunitas suku Bajo.
3. Doa, mantra dan nyanyian yang didendangkan secara spesifik sebagai
persyaratan upacara ritual sebelum mencari rezeki di laut. 4.
Budaya dan kebiasaan bermukim di pesisir pantai dan ada sebagian di perahu sebagai tempat tinggalnya yang sekaligus sarana mencari nafkah
sudah berlangsung cukup lama dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kearifan lokal itulah yang menjadi panduan dan panutan dalam menjalankan
hidupnya sehari-hari. Seratus persen suku Bajo adalah pemeluk agama Islam di lokasi penelitian, yang berarti ajaran Islam dimanifestasikan dalam aktivitas
sehari-hari serta dengan pola budaya yang mereka anut dijadikan satu kesatuan dalam menjalankan interaksi sosial dan budaya pada segala aspek kehidupannya.
Adat istiadat yang dijalankan dalam suku Bajo dan ajaran agama Islam tidak ada benturan nilai yang mereka hadapi, malahan menjadi satu keutuhan yang
saling melengkapi karena adat istiadat dimasukkan dalam aspek agama, dan agama dijadikan pedoman hidup sebagai anak manusia yang taat terhadap risalah
yang dibawa oleh nabi dan Rasulullah SAW sebagai wahyu dari Allah Azza Wajalla.
34
Muhammad Saleh Buchari, 2012 Nilai Pendidikan Bermuatan Kearifan Lokal Dalam Upacara Laut Pada Komunitas Suku
Bajo Di Bajoe Bone Dan Wakatobi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian