Metode Penelitian PROSEDUR PENELITIAN

Ramdhani, 2012 Hubungan Minat Berolahraga Rekreasi Dengan Tingkat Kebugaran Jasmani Remaja Desa Serang Unive rsitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian seseorang peneliti harus menentukan metode penelitian yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian merupakan cara yang turut menentukan keberhasilan sebuah penelitian. Hal tersebut sejalan dengan pemikiran Arikunto 2002:135 dalam bukunya dijelaskan “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.” Berdasarkan kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu alat dalam kesempurnaan proses penelitian. Jelaslah bahwa metode penelitian memiliki peranan penting dalam suatu penelitian guna tercapainya tujuan dan sebagai jalan untuk memecahkan masalah yang akan diteliti. Atas dasar hal tersebut, maka metode yang dipakai dalam penelitian adalah metode penelitian deskriptif. Pemilihan metode ini karena sesuai dengan penelitian yang akan diteliti, yaitu ingin mengungkapkan mengenai “Hubungan Motif Berolahraga Rekreasi Dengan Kebugaran Jasmani Remaja Desa Serang Cimalaka.” Mengenai pengertian metode deskriptif, Surakhmad 1990:139 menjelaskan sebagai berikut: Penyelidikan tertuju pada permasalahan yang ada pada masa sekarang, metode penyelidikan deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup yakni teknik deskriptif. Diantaranya penyelidikan yang menuturkan, menganalisa, dan mengklarifikasikan penyelidikan dengan teknik survey, dengan teknik interview, angket, observasi atau dengan tes. Ramdhani, 2012 Hubungan Minat Berolahraga Rekreasi Dengan Tingkat Kebugaran Jasmani Remaja Desa Serang Unive rsitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Selanjutnya Surakhmad 1990:139 mengemukakan tentang metode deskriptif sebagai benkut : Pada umumnya persamaan sifat dan segala bentuk penyelidikan deskriptif ini ialah menuturkan dan menapsirkan data yang ada, misalnya situasi yang dialami, suatu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang nampak atau proses yang berlangsung, pengaruh yang sedang bekerja, kelalaian yang muncul, kecenderungan yang nampak, pertentangan yang meruncing, dan sebagainya. Sedangkan Arikunto 2002 :309 mengemukakan bahwa “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksud untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilaksanakan.” Dari ketiga pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode penelitian deskriptif tertuju pada penyelidikan terhadap permasalahan di masa sekarang. Penyelidikan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang objek penelitian, sehingga akan tercapainya tujuan dan penelitian yang dilakukan. Lebih jelas lagi tentang metode deskriptif dijelaskan oleh Surakhmad 1990:140 terutama mengenai ciri-cirinya yaitu sebagai berikut: 1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang dan pada masalah-masalah aktual. 2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik. Berdasarkan ciri-ciri metode deskriptif tersebut dapat penulis kemukakan bahwa dalam penelitian ini data yang diperoleh itu dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan dianalisis. Hal ini untuk memperoleh gambaran yang jelas sehingga tujuan penelitian ini tercapai seperti yang diharapkan. Ramdhani, 2012 Hubungan Minat Berolahraga Rekreasi Dengan Tingkat Kebugaran Jasmani Remaja Desa Serang Unive rsitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Populasi dan Sampel

Dokumen yang terkait

Hubungan Jenis Transportasi ke Sekolah dengan Status Gizi, Tingkat Kecukupan Zat Gizi, dan Kebugaran Jasmani Remaja

0 6 60

HUBUNGAN LATIHAN TAEKWONDO DENGAN TINGKAT KEBUGARAN REMAJA USIA 12 – 15 TAHUN Hubungan Latihan Taekwondo Dengan Tingkat Kebugaran Remaja Usia 12 - 15 Tahun.

0 2 10

HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK SD DI PERKOTAAN Hubungan Asupan Makanan Dengan Tingkat Kebugaran Anak Sd Di Perkotaan Dan Pedesaan.

0 3 10

HUBUNGAN KEJADIAN ANEMIA DENGAN KEBUGARAN JASMANI DAN PRESTASI BELAJAR PADA REMAJA PUTRI Hubungan Kejadian Anemia Dengan Kebugaran Jasmani Dan Prestasi Belajar Pada Remaja Putri Di Smp Negeri 4 Batang.

0 1 18

PUBLIKASI KARYA ILMIAH HUBUNGAN KEJADIAN ANEMIA DENGAN KEBUGARAN JASMANI Hubungan Kejadian Anemia Dengan Kebugaran Jasmani Dan Prestasi Belajar Pada Remaja Putri Di Smp Negeri 4 Batang.

0 1 14

KONTRIBUSI MOTIVASI BEROLAHRAGA DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA TINGKAT KELAS TINGGI SD NEGERI 067247 LAUCIH TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 2 9

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP AKTIF DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA FPOK UPI BANDUNG.

0 3 11

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DAN KESEHATAN MENTAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI (PENJAS) SISWA SD.

1 3 33

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DENGAN TINGKAT DISMENOREA PRIMER PADA MAHASISWAI DIII KEBIDANAN FK UNS.

0 0 15

HUBUNGAN KONDISI EKONOMI DAN MOTIVASI BEROLAHRAGA DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PESERTA SENAM LANSIA DI SABUGA BANDUNG - repository UPI T POR 1303146 Title

0 0 3