Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

Eli Maryani, 2014 Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Pembelajaran Penjasorkes Terhadap Keterampilan Motorik Peserta Didik Attention Deficit Hyperactivity Disorder Adhd Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berjenis kelamin laki-laki, dimana terdapat anak ADHD. Jumlah anak laki-laki tersebut adalah 41 orang. Adapun treatment yang diberikan diukur secara kontinyu pada kondisi baseline A dengan periode waktu tertentu, kemudian berlanjut pada kondisi intervensi B dengan menerapkan pendekatan bermain. Kondisi baseline dilakukan selama 6 pertemuan sesuai jadwal pelajaran penjas, yaitu satu minggu 2 kali pertemuan. Sedangkan, kondisi intervensi dirancang selama 16 pertemuan. Hal ini dilakukan sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Yudiana 2010, hlm. 128 yang menyatakan bahwa “proses pemberian perlakuan pada pelaksanaan penelitian secara intensif sejumlah 16 pertemuan pembelajaran”. Pada setiap sesi pembelajaran ketiga anak dilakukan tes motor ability yang telah dimodifikasi. Hasil kondisi baseline dan intervensi digambarkan dalam bentuk bagan yang menunjukkan pengaruh pendekatan bermain terhadap kemampuan motorik. Hasil tes dari setiap item tes diintegrasikan dengan menggunakan T-Skor kemudian digambarkan pada grafik baseline, demikian juga pada kondisi intervensi atau pemberian treatment.

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain: a. Observasi pendahuluan. Observasi pendahuluan bertujuan untuk melihat fakta-fakta di lapangan. Setelah itu, sebagai bentuk tindak lanjut maka dilakukan observasi lanjutan. b. Observasi lanjutan. Observasi lanjutan bertujuan melihat konsistensi perilaku peserta didik yang didiagnosis ADHD yang disertai dengan perilaku peserta didik pada setting-an yang lain, misalnya rumah. c. Wawancara. Teknik wawancara dilakukan terhadap pihak-pihak yang memungkinkan dapat membantu diagnosis peserta didik yang mengalami Eli Maryani, 2014 Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Pembelajaran Penjasorkes Terhadap Keterampilan Motorik Peserta Didik Attention Deficit Hyperactivity Disorder Adhd Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ADHD, antara lain guru kelas, orangtua, peserta didik, atau psikiater, baik selama proses pembelajaran maupun di luar proses pembelajaran. d. Tes ini menggunakan instrument Motor Ability Test untuk Sekolah Dasar yang dimodifikasi. Tes ini akan memberikan gambaran mengenai kemampuan fisik umum dari peserta didik tingkat sekolah dasar. Jadi, akan membantu pendidik guru penjas dalam mendiagnosis kelemahan- kelemahan peserta didik dalam hal kemampuan gerak. Adapun diagnosis peserta didik yang mengalami ADHD diperoleh dari observasi berdasarkan Kriteria Diagnosis ADHD menurut Diagnostic Statistical Manual of Mental Disorder IV DSM IV yang dikeluarkan tahun 1994.

2. Teknik Analisis Data

Proses analisis data diawali dengan menghitung T-Skor. Hal ini bertujuan menyetarakan data dengan satuan ukur berbeda sehingga diperoleh skor standar. Adapun rumus untuk memperoleh T-Skor dari Abduljabar Darajat 2013, hlm. 124 adalah sebagai berikut. atau untuk waktu Keterangan: T-Skor = Skor standar yang dicari X = Skor mentah X = Nilai rata-rata S = Simpangan baku Rumus simpangan baku S yang digunakan untuk kelompok kecil adalah sebagai berikut. Keterangan: Eli Maryani, 2014 Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Pembelajaran Penjasorkes Terhadap Keterampilan Motorik Peserta Didik Attention Deficit Hyperactivity Disorder Adhd Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = Simpangan baku = Jumlah kuadrat dibagi sampel dikurangi 1 Setelah memperoleh nilai t-skor, analisis dilanjutkan dengan menggunakan IBM Statistical Product and Service Solution SPSS v.20. Tahapan pengolahan dan analisis statistik untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan dilakukan melalui dua tahap yaitu customary chart dan uji hipotesis dengan menggunakan paired-sample t-test atau dikenal dengan uji-t satu pihak. Tujuannya untuk menguji signifikansi beda rata-rata dua kelompok dan menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun uji kebermaknaan dari paired-sample t-test adalah sebagai berikut. a. Jika nilai Sig. atau P-value 0,05 maka dinyatakan tidak terdapat perbedaan. b. Jika nilai Sig. atau P-value 0,05 maka dinyatakan terdapat perbedaan. Sebagaimana rumusan masalah, seberapa besar pengaruh pendekatan bermain pada pembelajaran penjas terhadap keterampilan motorik anak ADHD di SDN Cicalengka 05 Kab. bandung. Hipotesis: H : Tidak terdapat pengaruh dari pendekatan bermain terhadap keterampilan motorik anak ADHD di SDN Cicalengka 05 Kab. bandung. H 1 : Terdapat pengaruh dari pendekatan bermain terhadap keterampilan motorik anak ADHD di SDN Cicalengka 05 Kab. bandung. Kriteria keputusan: a. Terima H jika Sig. 0,05. b. Tolak H jika Sig. 0,05. Kesimpulannya, jika nilai Sig. lebih dari nilai α 0.05 maka H diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, tetapi jika Eli Maryani, 2014 Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Pembelajaran Penjasorkes Terhadap Keterampilan Motorik Peserta Didik Attention Deficit Hyperactivity Disorder Adhd Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu nilai Sig. kurang dari nilai α 0.05 maka H ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Eli Maryani, 2014 Pengaruh Pendekatan Bermain Dalam Pembelajaran Penjasorkes Terhadap Keterampilan Motorik Peserta Didik Attention Deficit Hyperactivity Disorder Adhd Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan