Lat ar Belakang M asalah

BAB I PENDAHULUAN

A. Lat ar Belakang M asalah

Persoalan dalam dunia pendidikan di Indonesia sampai sekarang sudah barang tentu m enjadi pekerjaan yang harus diperbaiki seiring t untut an perkem bangan jam an. Karena pendidikan m erupakan pilar ut ama demi t ercapainya bangsa yang bermart abat di m ata dunia. Pendidikan tidak hanya m encet ak sum ber daya m anusia yang berwaw asan at au berm utu tinggi saja, di sat u sisi pendidikan juga diharapkan m ampu mencet ak sum ber m anusia yang berkarakt er, beriman, berbudi pekert i luhur. M unculnya persoalan yang dilakukan m asa usia sekolah, t erut am a pada usia at au rent angan sekolah lanjut an pert am a sam pai rent angan lanjut an m enengah. Pelanggaran t at a-t ert ib di sekolah ataupun norm a- norm a yang berlaku sep ert i mencot ek, t aw uran pelajar, penyalahgunaan zat t ropika, m erokok, berkurangnya sikap nasionalisme, m erupakan sebagian masalah yang t erjadi pada usia sekolah. Persoalan ini sangat memprihatinkan, menyikapi berbagai persoalan yang t erjadi saat ini pemerint ah berusaha m engevaluasi dengan mem perbaharui pada sist em pendidikan. Berkait an dengan hal ini pemerint ah begit u gencar dengan program pendidikan karakt er, sepert i yang disam paikan m ent eri M uham m ad Nuh dalam peringat an hari pendidikan 2 M ei 2011, mencanangkan Pendidikan Karakt er sebagai Pilar Kebangkit an Bangsa dengan sub t ema Raih Prest asi Junjung Budi Pekert i. Hal ini menegaskan bahw a mengapa pendidikan karakt er dari segala sudut pandang dan variasinya m enjadi penting dan mutlak. Karena karakt er yang dibangun t idak sekedar berbasis kemuliaan diri sem at a, t et api lebih m engarah pada membangun kemuliaan sebagai bangsa. Pengimplement asian pendidikan karakt er m enjadi t ugas kit a bersam a, m asyarakat , peran orang tua, pendidikan di sekolah. Penelit ian ini m engambil sudut pandang dari segi pendidikan di sekolah yait u t erut am a pengim plem entasian pendidikan karakt er dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Penanam an Pendidikan karakt er dalam pembelajaran seni budaya merupakan suatu usaha sadar dan t erencana dalam rangka menumbuhkan dan membiasakan t erhadap nilai-nilai karakt er pada sisw a menuju perilaku yang sesuai norm a-norm a, yang di lakukan proses pembelajaran seni budaya di SM P Negeri 1 Tasikmadu. Ist ilah penanam an dalam kamus besar Bahasa Indonesia, penanaman merupakan proses, perbuat an m enanam , pendidikan ialah proses pengubahan sikap sert a t at a laku seseorang at au kelom pok, melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008 karakt er merupakan sifat -sifat kejiwaan, akhlak, at au budi pekert i yang membedakan seseorang dengan yang lain. Karakt er adalah perilaku yang t am pak dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bersikap maupun dalam bert indak. W arsono, dkk. 2010 Karakt er m erupakan suat u sifat heredit as yait u perilaku seorang anak seringkali tidak jauh dari perilaku bapak at au ibunya. Dalam bahasa Jaw a dikenal ist ilah “ kacang ora ninggal lanjaran” pohon kacang panjang t idak pernah m eninggalkan kayu at au bambu tem pat untuk menjalar. Selain itu lingkungan, baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam ikut membent uk karakt er. M engacu pada pengert ian diat as maka karakt er dim aknai sebagai nilai dasar yang m em bangun pribadi seseorang t erbent uk karena pengaruh heredit as m aupun pengaruh lingkungan, yang membedakannya dengan orang lain, sert a diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan yang m uncul dalam penelit ian ini diant aranya pelajaran seni budaya masih dianggap pelajaran yang t idak t erlalu pent ing at au pelajaran yang t ersisih, perm asalahan yang lain ialah minat siswa dalam pelajaran bidang seni t erbilang kecil hal ini t ampak pada saat pelajaran baik t eori m aupun prakt ek. Sikap sisw a dalam mengekspresikan karya seni masih kurang ekspresif juga m enjadi lat ar belakang masalah dalam penelitian ini. Berangkat dari permasalahan yang muncul penelit i t ert arik unt uk mengkaji lebih m endalam pada penelitian ini. Pelajaran seni budaya t idak bisa di pandang sebelah mat a, m engingat bahw a belajar dengan seni dapat m em berikan pengalaman seni pada sisw a, mat eri yang t erdapat dalam pelajaran seni budaya mam pu menumbuhkan sikap at au karakt er posit if. Pesert a didik pada jenjang sokolah lanjut an pert am a dapat dikat akan usia t anggung, pada usia ini m erupakan puncaknya usia anak- anak mem asuki aw alnya dunia remaja. Secara psikologi rent angan usia ini juga memiliki perubahan pada cara berfikirnya, dapat dikat akan pada usia anak t anggung ini kecenderungan anak m encoba-mencoba suat u hal yang baru baik itu dari pengaruh dunia t eknologi, lingkungan m asyarakat . Penelit ian t ent ang pendidikan karakt er sudah banyak di lakukan, hal yang menarik dalam penelit ian ini adalah bagaim ana proses m enanam kan nilai-nilai karakt er pada pesert a didik. Upaya apa saja yang dilakukan guru seni budaya dalam usaha m enanam kan pendidikan karakt er di SM P Negeri 1 Tasikmadu, sert a sam pai bagaim ana cara guru dalam mengevaluasi kegiat an pelaksanaan pem belajaran dalam usahanya menanamkan nilai-nilai karakt er pada pesert a didik. Upaya pem erint ah untuk m eningkat kan kesesuaian dan mutu pendidikan karakt er Kem ent rian Pendidikan Nasional mengem bangkan grand design pendidikan karakt er unt uk set iap jalur, jenjang, dan jenis sat uan pendidikan. Di dalam grand design m enjadi rujukan konsept ual dan operasional pengem bangan, pelaksanaan, dan penilaian pada set iap jalur dan jenjang pendidikan. Upaya pem erint ah dalam pengembangan karakt er yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional, di rumsuskan 18 nilai karakt er yait u: Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja keras, Kreat if, M andiri, Dem okrat is, Rasa Ingin Tahu, Sem angat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, M enghargai Prestasi, Bersahabat at au Komunikat if, Cint a Dam ai, Gem ar M embaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, Tanggung Jaw ab. Psikologis dan sosial kultural sebagai pembentukan karakt er dalam diri individu merupakan fungsi dari seluruh pot ensi individu manusia kognit if, afekt if, konat if, dan psikomotorik dalam kont eks int eraksi sosial kult ural dalam keluarga, sekolah, dan m asyarakat dan berlangsung sepanjang hayat . Konfigurasi karakt er dalam kont eks t ot alit as proses psikologis dan sosial-kultural t ersebut dapat dikelompokkan dalam: Olah Hati Spirit ual and emot ional developm ent , Olah Pikir int ellect ual development , Olah Raga dan Kinest et ik Physical and kinest et ic development , dan Olah Rasa dan Karsa Affect ive and Creat ivit y development yang secara diagramat ik dapat digam barkan sebagai berikut . Tabel : 1.1 Diagram 4 ranah dalam pembentukan karakt er Pengelompokan di at as m enegaskan bahw a pendidikan karakt er merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sist em at is untuk m em bantu pesert a didik m em ahami nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang M aha Esa, diri sendiri, sesam a manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang t erw ujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkat aan, dan perbuatan berdasarkan norm a- norm a agama, hukum, t at a kram a, budaya, dan adat ist iadat . Penanam an pendidikan karakt er dalam pembelajaran seni budaya merupakan suatu proses kegiat an belajar yang dipahami sebagai penanam an karakt er sisw a di SM P Negeri 1 Tasikm adu dim ana pengint egrasian nilai-nilai karakt er yait u m elalui proses kegiat an belajar seni budaya. Penanaman karakt er pada pesert a didik selanjut nya dapat dilakukan m elalui kegiat an dalam proses pembel ajaran seni budaya. Nilai karakt er yang dit anam kan t ent u saja relevan dengan acuan kurikulum yait u Silabus kemudian di kem bang dalam Rancangan Rencana Pembelajaran.

B. Rumusan M asalah