Kerangka Pemikiran Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Diabetes melitus DM merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal hiperglikemia, akibat gangguan produksi, sekresi insulin atau resistensi insulin Misnadiarly, 2006. Keadaan hiperglikemia pada DM dapat meningkatkan konsentrasi radikal bebas dalam tubuh, melalui beberapa mekanisme yaitu jalur gluko autooksidasi, jalur glikasi protein, dan jalur aktivasi poliol. Diabetes melitus DM merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh terjadinya kerusakan pada sel- sel β pulau Langerhans dalam kelenjar pankreas, sehingga hormon insulin disekresikan dalam jumlah yang sedikit, bahkan tidak sama sekali Price dan Wilson, 2006. Aloksan sering digunakan untuk membuat hewan coba menjadi diabetes. Hasil reduksi dari aloksan bersifat tidak stabil dan mudah mengalami oksidasi. Aloksan yang disuntikkan pada mencit akan terakumulasi di pulau-pulau Langerhans pankreas dan menyebabkan kerusakan membran dan kematian sel Sel beta pankreas yang telah rusak tidak dapat lagi menghasilkan insulin sehingga menyebabkan keadaan hiperglikemik. Jika hiperglikemianya melewati ambang batas ginjal maka timbul glikosuria yang juga mengakibatkan terjadinya poliuria dan polidipsia serta kelainan klinis lainnya Schteingart, 2006. Pengobatan diabetes saat ini dilakukan dengan mengkombinasikan antara antidiabetes dan antioksidan. Hal ini disebabkan obat antidiabetes saat ini tidak bekerja memperbaiki sel pankreas- β yang rusak akibat radikal bebas, tetapi hanya menstimulasi pelepasan insulin dari sel pankreas- β. Selain itu pengobatan diabetes menggunakan antioksidan juga dapat mencegah terjadinya komplikasi diabetes. Terapi herbal yaitu kombinasi biji alpukat, kumis kucing, mengkudu dan sambiloto merupakan beberapa tumbuhan yang dapat meningkatkan antioksidan. Pemberian antioksidan diharapkan dapat mengurangi kerusakan sel beta pankreas dan terjadi penurunan kadar glukosa darah Price dan Wilson, 2006. Biji alpukat mengandung minyak asiri, fenol methylxanthoxylin, alkaloid, asam organic, trterpenoid, resin yang mengandung asam elagat dan tannin. Kumis kucing mengandung orthosiphonglikosida, flavonoid lipofilik, flavonoid glikosida, saponin, dan sapofonin. Mengkudu mengandung proseronin, kuersetin, dan zat tannin. Daun sambiloto mengandung zat laktone, setelah melalui proses isolasi dari zat laktone dihasilkan deoxyandrographolide, andrographolide, neoandrographolide, alkane dan aldehyde sedangkan pada akarnya terdiri dari kandungan andropholide yang sangat tinggi . Kandungan tumbuhan obat tersebut sebagian besar berefek sebagai antioksidan. Kandungan yang berefek antioksidan adalah polifenol, flavonoid, mukopolisakarida. Antioksidan dapat mengurangi dampak negatif radikal bebas dan menimbulkan perbaikan pada sel beta pankreas yang telah rusak dengan pemberian aloksan, sehingga dapat kembali mensekresikan insulin, yang berefek pada penurunan kadar glukosa darah. Selain itu, tannin dapat mengurangi kadar glukosa darah, karena tannin dapat menghambat penyerapan glukosa pada saluran cerna.

1.5.2 Hipotesis

Dokumen yang terkait

Sifat Antirayap Ekstrak Biji Mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) Terhadap Rayap Tanah (Macrotermes gilvus Hagen)

5 71 66

Pengaruh Ekstrak Buah Morinda Citrifolia Linn Terhadap Kualitas, Kuantitas Sperma Dan Kadar Malondialdehyde Testis Tikus Wistar Diabetes Mellitus

4 79 95

Pengaruh pemberian ekstrak etanol 96% herba kumis kucing (orthosiphon stamineus benth) terhadap penurunan kadar kolesterol total pada tikus jantan yang diinduksi pakan hiperkolesterol

3 20 92

Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Krim Anti-inflamasi Ekstrak Etanol 70% Herba Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth.)

9 41 106

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN

0 3 15

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% AKAR KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% AKAR KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus

0 3 17

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) DAN SIPROFLOKSASIN Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan Siprofloksasin Terhadap Bakteri Escherichia

0 1 13

Efek Infusa Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Nees), Buah Mengkudu (Morinda citrifolia Linn), dan Kombinasinya Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Mencit Swiss Webster Jantan Yang Diinduksi Aloksan.

0 0 29

Efek Infusa Biji Alpukat (Persea americana Mill), Kumis Kucing (Orhtosiphon spicatus Backer), Serta Kombinasinya Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Mencit Yang Diinduksi Aloksan.

0 0 31

Perbandingan Kombinasi Infusa Sambiloto, Mengkudu, Biji Alpukat, Kumis Kucing, Kombinasi Keji Beling, Lidah Buaya, Sambiloto, Mahkota Dewa, Serta Kombinasinya Sebagai Anti Diabetik Pada Mencit Yang Diinduksi Aloksan.

1 2 31