Catatan akutansi yang digunakan : Prosedur Pemberian Kredit Umum pada PD. BPR BKK Tasikmadu

commit to user 55 5 Kitir Pinjaman Dalam kitir pinjaman ini sama dengan kartu pengawasan pinjaman digunakan untuk jenis jredit pasaran dan mingguan. Kitir pinjaman ini tercetak bernomor urut, dan dalam setiap angsuran diberikan tanda tangan dari bagian penerima uang. Kitir ini di bawa oleh debitur sebagai tanda bukti untuk menjaga apabila ada kesalahan antara debitur dan kreditur. 6 Slip Setoran Pinjaman Slip setoran pinjaman tercetak bernomor urut sesuai dengan debitur yang melakukan angsuran pinjaman yang terjadi selama pada hari tersebut. Apabila slip tersebut belum habis pada transaksi selama sehari maka slip bisa digunakan pada hari berikutnya. Dalam slip setoran pinjaman terdapat dua otorisasi yaitu dari bagian kasir dan bagian kredit. Slip setoran pinjaman ini rangkap dua yang satu diberikan kepada debitur dan yang satunya diarsip oleh bagian kasir.

c. Catatan akutansi yang digunakan :

1 Jurnal Umum dan Jurnal Harian Jurnal ini digunakan untuk mencatat semua transaksi yang ada pada PD. BPR BKK Jumantono, yang pada akhirnya digunakan untuk membuat laporan keuangan. 2 Daftar Rekapitulasi Harian Daftar ini merupakan penjumlahan saldo dari jurnal harian sesuai dengan tiap- tiap rekening. commit to user 56 3 Daftar Mutasi Kas Daftar ini digunakan untuk mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan keluar masuknya kas ynag terjadi dalam transaksi yang dilakukan PD. BPR BKK Jumantono.

d. Prosedur Pemberian Kredit Umum pada PD. BPR BKK Tasikmadu

cabang Jumantono. Prosedur kredit adalah tahapan yang harus dilalui sebelum kredit diberikan untuk menilai kelayakan calon debitur. Syarat pemberian kredit harus dipenuhi sesuai ketentuan yang berlaku pada PD. BPR BKK Tasikmadu cabang Jumantono ini. Tujuan prosedur pemberian kredit adalah untuk memastikan kelayakan suatu kredit, diterima atau ditolak. Dalam menentukan kelayakan suatu kredit maka dalam setiap tahap selalu dilakukan penilaian yang mendalam. Apabila dalam penilaian mungkin ada kekuarangan maka pihak bank dapat meminta kembali ke nasabah atau bahkan langsung ditolak. Berikut adalah uraian mengenai prosedur pemberian kredit pada PD. BPR BKK Tasikmadu cabang Jumantono. Berikut ini adalah langkah- langkah prosedur pemberian kredit umum pada PD. BPR BKK Tasikmadu cabang Jumantono: a. Permohonan kredit : Pemohon datang kekantor PD. BPR BKK Tasikmadu cabang Jumantono untuk mengambil blangko, kemudian mengisi permohonan yang ada, dengan melampirkan, untuk kredit umum, lampirannya adalah fotocopy KTP Suami Istri Pemilik Jaminan, fotocopy Kartu Keluarga, fotocopy Surat Nikah, fotocopy Jaminan commit to user 57 STNK dan BPKB untuk jaminan kedaraan atau sertifikat tanah untuk jaminan tanah. Sedangkan untuk kredit PNS Karyawan yaitu footcopy KTP Suami Istri Pemilik Jaminan, fotocopy Kartu Keluarga, SK Pengangkatan, Kartu Pegawai, Surat Kuasa Potong Gaji, dan struktur gaji. b. Pembahasan kredit : Pembahasan kredit dilakukan sebelum bank bisa memberikan keputusan diterima atau ditolak permohonan kredit yang diajukan oleh pemohon, terlebih dahulu pemohon mengisi keterangan yang ada dalam Surat Permohonan Kredit SPK yang telah diberikan oleh bagian kredit. Disini terdapat data pokok dari pemohon seperti nama, tempat tanggal lahir, pendidikan, dll. Pihak bank dalam pembahasan kredit juga menganalisis keadaan pemohon kredit dengan menggunakan prinsip analisis 5C, seperti : a. Character watak, pihak bank harus meneliti watak atau kepribadian dari calon pemohon, pengalaman usaha pemohon, hubungan debitur dengan BPR, berapa kali mendapat kredit, bagaimana pengembalian kredit yang lalu, dan rekomendasi pemohon. 2 Capacity kemampuan, penilaiannya meliputi keadaan fisik pemohon, perkembangan usaha pemohon sekarang, berapa keuntungan usaha yang diperoleh setiap bulan. 3 Capital modal, penilainnya mengenai berapa kekayaan yang dimiliki pemohon, hutangnya, jumlah modal, commit to user 58 penghasilan tiap bulan, biaya tiap bulan, penghasilan bersih yang diterima pemohon. 4 Collateral jaminan, penilainnya mengenai jenis jaminan, nilai NJOP, nilai taksiran jaminan, data lengkap jaminan, pengikatan jaminan. 5 Condition Of Economy keadaan ekonomi, penilainnya mengenai keadaan ekonomi pemohon, apakah punya usaha lain yang dimiliki dan berapa hasilnya tiap bulan. Kemudian pemohon juga harus diteliti mengenai analisa usahanya jika perlu, yang didalamnya analisa usaha tersebut berisi mengenai jenis usaha yang dijalankan, penghasilan yang diperoleh, dan kesimpulan analisa usaha pemohon, sehingga bank dapat mengetahui laporan keuangan data pemohonnya. c. Penyerahan blangko Blangko yang sudah diisi oleh debitur kemudian diserahkan pada petugas bank yang kemudian diteliti berkas permohonannya, kemudian petugas bank melakukan register agenda surat dan melakukan cek ulang terhadap persyaratan yang ada. Permohonan dinyatakan lengkap apabila telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan untuk pengajuan permohonan menurut jenisnya. d. On The Spot meninjau lapangan. Dari pihak bank akan mensurvey ke lapangan atau di tempat calon nasabah tersebut mempunyai usaha yang meyoritas penduduk tersebut adalah petani dan pedagang. Pihak bank juga mensurvey commit to user 59 kecocokan dari jaminan agunan yang diberikan pada bank tersebut. Pihak bank juga memperhatikan faktor 5C apakah sudah sesuai dengan analisis yang sudah dilakukan sebelumnya. Pihak bank menanggapi permohonan kredit nasabahnya, dengan melakukan evaluasi bahwa prediksi kredit yang diberikan akan berjalan aman. Artinya kredit dan bunganya dapat dibayar oleh nasabah sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. e. Keputusan Kredit Setelah melalui berbagai penilaian mulai dari kelengkapan dokumen keabsahan dan keaslian dokumen serta penilaian yang meliputi seluruh kelayakan kredit maka langkah selanjutnya adalah keputusan kredit. Keputusan kredit adalah untuk menentukan apakah kredit layak untuk diberikan atau ditolak. Keputusan kredit biasanya untuk jumlah tertentu merupakan keputusan tim yang telah ditandatangani oleh Direktur Pemasaran, Pimpinan Cabang, Ketua, Direktur Utama. Begitu pula bagi kredit yang ditolak maka hendaknya diberitahukan secara langsung atau dikirim surat penolakan sesuai dengan alasannya masing-masing. f. Penandatanganan Akad Kredit Perjanjian lainnya Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit. Sebelum kredit dicairkan maka terlebih dahulu calon debitur menandatangani akad kredit dan menandatangani perjanjian lain yang dianggap perlu. Penandatanganan akad kredit dilakukan antara commit to user 60 Pimpinan Cabang dengan debitur secara langsung atau melalui Notaris dan mengetahui Direktur Utama serta Direktur Pemasaran. g. Realisasi Kredit Setelah penandatanganan akad kredit maka langkah selanjutnya adalah merealisasikan kredit. Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat- surat yang sudah dipenuhi dengan membuka tabungan bagi nasabah yang belum punya rekening pada PD. BPR BKK Tasikmadu cabang Jumantono ini. Dengan demikian penarikan dana kredit dapat dilakukan melalui rekening yang telah dibuka. Pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dapat diambil sesuai dengan tujuan kredit. Pencairan dana kredit tergantung dari kesepakatan bank dengan calon debitur, biasanya dilakukan secara sekaligus atau bertahap. commit to user 61 Gambar 3.2 Prosedur Pemberian Kredit PD. BPR BKK Tasikmadu cabang Jumatono

e. Prosedur Pelunasan Kredit