Faktor-faktor yang Menyebabkan Kredit Macet Penyelamatan terhadap kredit macet

commit to user 32 i. Pejabat kredit harus lebih waspada terhadap nasabah yang pindah dari bank lain. j. Persyaratan kredit harus lebih realistis. k. Jumlah kredit yang diberikan pada suatu nasabah, tidak boleh melebihi kebutuhannya.

9. Faktor-faktor yang Menyebabkan Kredit Macet

Sebagai analis kredit dalam menganalisis permohonan kredit, kemungkinan terjadinya kredit macet pasti terjadi, ini disebabkan oleh 2 unsur, yaitu sebagai berikut : 1. Dari pihak perbankan : a. Dalam melakukan analisis pihak analis kurang teliti sehingga apa yang seharusnya terjadi tidak diprediksi sebelumnya. b. Dapat juga terjadi akibat kolusi dari pihak analis kredit dengan pihak debitur sehingga dalam analisnya dilakukan secara subyektif. 2. Dari pihak nasabah : a. Adanya unsur kesengajaan, nasabah sengaja untuk tidak bermaksud membayar kewajibannya kepada pihak bank. b. Adanya unsur tidak sengaja, artinya debitur mau membayar akan tetapi tidak mampu karena faktor tertentu yang tidak terduga seperti terjadinya kebakaran, terserang hama bagi petani.

10. Penyelamatan terhadap kredit macet

Dalam hal kredit macet pihak bank perlu melakukan penyelamatan, sehingga tidak akan menimbulkan kerugian. Penyelamatan yang dilakukan apakah dengan memberikan keringanan berupa jangka waktu atau angsuran commit to user 33 terutama bagi kredit yang terkena musibah atau melakukan penyitaan bagi kredit yang sengaja lalai untuk membayar. Menurut Kasmir, 2000: 116-117. Penyelamatan terhadap kredit macet antara lain : a. Rechedulling Penjadwalan Kembali i. Memperpanjang jangka waktu kredit Dalam hal ini debitur diberikan keringanan dalam masalah jangka waktu kredit. ii. Memperpanjang jangka waktu angsuran Memperpanjang angsuran hampir sama dengan jangka waktu kredit. Dalam hal ini jangka waktu angsuran kreditnya diperpanjang pembayarannya. b. Reconditioning Persayaratan Kembali Dengan cara mengubah berbagai persyaratan yang ada seperti : 1 Kapitalisasi bunga, yaitu bunga dijadikan bunga pokok. 2 Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu, maksudnya hanya bunga yang dapat ditunda pembayarannya,sedangkan pokok pinjamannya tetap harus dibayar seperti biasa. iii. Penurunan suku bunga, penurunan suku bunga akan mempengaruhi jumlah angsuran yang semakin mengecil, sehingga diharapkan dapat membantu meringankan meringankan nasabah. iv. Pembebasan bunga, dalam pembebasan suku bunga diberikan kepada nasabah dengan pertimbangan nasabah sudah akan mampu lagi commit to user 34 membayar kredit tersebut. Akan tetapi nasabah tetap mempunyai kewajiban untuk membayar pokok pinjamannya sampai lunas. c. Restructuring Penataan Kembali 1 Dengan menambah jumlah kredit 2 Dengan menambah equity : a Dengan menyetor uang tunai b Tambahan dari pemilik d. Kombinasi Merupakan kombinasi dari Rechedulling, Reconditioning, Restructuring diatas. e. Penyitaan jaminan Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila nasabah sudah benar-benar tidak punya itikad baik ataupun sudah tidakmampu lagi untuk membayar semua hutang- hutangnya. commit to user 35

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Perkembangan Perusahaan

Jumantono merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Karanganyar yang terletak di lereng pegunungan gunung Lawu, Sesuai dengan motto Kabupaten Karanganyar sebagai kota INTANPARI Industri, Pertanian, Perdagangan dan Pariwisata sehingga Tasikmadu berpotensi dalam : a. Sektor Industri : Perusahaan industri swasta dan rumah tangga b. Sektor Pertanian : Tanaman pangan, peternakan dan perikanan c. Sektor Perdagangan : Sektor perdagangan di pasar,usaha mikro d. Sektor Pariwisata : Banyak obyek wisata dan sektor jasa Dengan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan didukung oleh kultur masyarakat yang kental dengan kegotongroyongan yang tinggi untuk mewujudkan Karanganyar TENTERAM Tenang, Teduh, Rapi, dan Aman , sehingga laju pertumbuhan Tasikmadu Karanganyar secara signifikan terus meningkat dari tahun ke tahun. Kondisi ini tidak terlepas dari peran serta masyarakat dan Pemerintah daerah secara bahu membahu bekerjasama dalam peningkatan percepatan roda perekonomian. Seiring dengan derap langkah pembangunan di Indonesia, yang dilaksanakan disemua sektor dan sub sektor memiliki tujuan yang sama yaitu Meningkatkan masyarakat yang adil dan makmur secara material dan spiritual, Yang mana hal tersebut sesuai dengan tujuan nasional UUD’45. sehingga