BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan
bagian tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan membuat sayatan, setelah bagian yang akan ditangani
ditampilkan, dilakukan tindak perbaikan yang diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Perawatan selanjutnya akan termasuk dalam
perawatan pasca bedah. Tindakan pembedahan atau operasi dapat menimbulkan berbagai keluhan dan gejala. Keluhan dan gejala yang sering
timbul adalah nyeri Sjamsuhidajat, 1998. Nyeri menurut The International Association for the Study of Pain,
nyeri merupakan pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang disertai oleh kerusakan jaringan secara potensial dan
aktual. Pengelolaan nyeri pasca operasi yang tidak optimal akan
meningkatkan morbiditas pasien. Tingginya angka morbiditas pasca operasi akan menyebabkan bertambahnya waktu penyembuhan, lama
tinggal, dan menambah biaya rawat di rumah sakit. Oleh karena itu, pengelolaan nyeri pasca operasi yang optimal, bukan saja merupakan
upaya mengurangi penderitaan penderita tetapi juga meningkatkan kualitas perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
hidupnya. Telah terbukti bahwa tanpa pengelolaan nyeri pasca operasi yang adekuat, penderita akan mengalami gangguan fisiologis maupun
psikologis yang pada gilirannya secara bermakna meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas Meliala, 2008; Permady et al., 2000.
Metode penatalaksanaan nyeri mencakup pendekatan farmakologis dan non farmakologis. Pendekatan farmakologis yang biasa digunakan
adalah analgetik golongan opioid untuk nyeri yang hebat dan golongan non steroid untuk nyeri sedang atau ringan. Beberapa obat analgetik yang
sering digunakan adalah ketorolak dan petidin. Ketorolak merupakan obat anti inflamasi golongan non steroid OAINS yang bekerja pada proses
tranduksi dengan
menghambat sintesis
prostaglandin melalui
penghambatan enzim siklooksigenase. Enzim siklooksigenase dibutuhkan untuk mensintesis suatu sensor nosiseptor perifer yang dapat menimbulkan
nyeri Wong, 1996. Sedangkan, petidin atau meperidin merupakan obat analgetik golongan narkotik yang bekerja pada tempat spesifik pada
susunan saraf pusat yang disebut reseptor opioid, di mana tempat kerja meperidin secara spesifik adalah pada reseptor κ Kramer, 1997.
Pemilihan penggunaan obat yang efektif seharusnya menjadi salah satu pertimbangan dalam mengobati nyeri pasca operasi.
B. Perumusan Masalah