Penelitian ini akan mengambil 30 sampel yang terdiri dari 15 sampel kelompok yang diteliti dan 15 sampel kelompok kontrol. Hal ini
telah sesuai dengan “Rule of Thumb” atau patokan dasar umum, setiap penelitian yang datanya akan dianalisis secara statistik dengan analisis
bivariat membutuhkan sampel minimal 30 subjek penelitian Murti, 2006.
E. Indentifikasi variabel
1. Variabel bebas Ketorolak 30 mg intravena dan petidin 0,5 mgkg BB
2. Variabel terikat Nyeri pasca operasi
3. Variabel luar terkendali Umur, berat badan, BMI, jenis operasi, status fisik ASA, lama operasi
4. Variabel luar tidak terkendali Jenis kelamin, emosi, status hemodinamika tekanan darah dan laju
nadi, psikologi pasien
F. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Ketorolak Ketorolak adalah jenis obat penurun nyeri dari golongan
analgesik NSAID Non Steroid Anti Inflamasi Drug. Ketorolak diberikan secara intravena dengan dosis 30 mg.
commit to user
2. Petidin Petidin adalah jenis obat penurun nyeri dari golongan analgesik
opioid. Petidin diberikan secara intravena dengan dosis 0,5 mgkg BB. 3. Nyeri
Menurut The International Association for the Study of Pain, nyeri merupakan pengalaman sensoris dan emosional yang tidak
menyenangkan yang disertai oleh kerusakan jaringan secara potensial dan aktual.
Diukur dengan metode VAS Visual Analog Scale dengan skala numerik 0 – 10. Angka 0 menunjukkan tidak nyeri sama sekali
dan angka 10 menunjukkan derajat paling nyeri. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
G. Rancangan Penelitian
Gambar 3. Skema Rancangan Penelitian
populasi Inklusi esklusi
Inform consent Sampel penelitian
Data penelitian diambil pada jam
ke 1, 2 dan 3 Data penelitian
diambil pada jam ke 1, 2 dan 3
Analisis data
Hasil penelitian randomisasi
Kelompok II petidin
Kelompok I ketorolak
Prosedur anestesi umum yang sama dan tindakan operasi Ketorolak 30 mg
iv saat menutup kulit
Petidin 0,5 mgkg BB iv saat
menutup kulit perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
H. Alat dan bahan penelitian
1. Alat penelitian a. Mesin anestesi
b. Monitor elektrik c. Kateter IV 18 G dan set infus
d. VAS e. Disposible syringe 3 cc
2. Bahan penelitian a. Ketorolak 30 mg intra vena
b. Petidin 0,5 mgkg BB c. Midazolam 0,05 mgkg BB
d. Propofol 2 mgkg BB e. Atracurium 0,5 mgkg BB
f. Sevofluran, O2 : N2O = 2 : 2 g. Ondansetron 4 mg
h. Fentanil 1 µgkg BB
I. Cara Kerja
1. Setelah mendapat persetujuan penelitian, pasien terpilih diberikan penjelasan tentang maksud dan prosedur penelitian. Bila setuju pasien
menandatangani lembar persetujuan tindakan informed consent. 2. Sebelum menjalani operasi pasien dipersiapkan sesuai prosedur rutin.
Semua pasien dipuasakan 6 jam sebelum operasi. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
3. Di ruang persiapan dilakukan penilaian VAS sebagai data dasar. 4. Pasien dipersiapkan di ruang operasi kemudian dilakukan pengukuran
tekanan darah dan laju nadi dengan menggunakan monitor elektrik sebagai data dasar.
5. Pasien menjalani prosedur anestesi umum yang sama dan tindakan operasi. Premedikasi diberikan midazolam 0,05 mgkg BB dan fentanil
1 µgkg BB. Pasien diinduksi dengan propofol 2 mgkg BB. Fasilitas intubasi dengan atracurium 0,5 mgkg BB. Pemeliharaan anestesi
dilakukan dengan sevofluran, O2 : N2O = 2 : 2. 6. Kelompok A dan kelompok B diberikan ondansetron 4 mg kira- kira
10 menit sebelum menutup kulit. Catat waktu yang dibutuhkan untuk menjalani operasi hingga selesai.
7. Pada kelompok I, pasien diberi ketorolak 30 mg intravena saat menutup kulit. Kemudian diukur skor nyeri dengan VAS pada menit
ke 60, menit ke 120, dan menit ke 180. 8. Pada kelompok II, pasien diberi petidin 0,5 mgkg BB intravena saat
menutup kulit. Kemudian diukur skor nyeri dengan VAS pada menit ke 60, menit ke 120, dan menit ke 180
9. Jika VAS lebih dari 3, diberikan obat analgetik tambahan, yaitu : ketorolak 30 mg atau obat analgetik golongan opioid bila diperlukan.
commit to user
J. Analisis data