n1 = n2 = Z
1- α2
+ Z
β 2
P1-P2
2
n1 = n2 = 1,96 + 0,842
2
0,45 – 0,15
2
n1 = n2 = 36 Maka besar sampel pada penelitian adalah 36 orang.
3.5 Variabel Penelitian
Adapun variabel-variabel yang diukur pada kelompok gigi tanpa berjejal dan kelompok gigi berjejal yaitu :
- Lebar mesio-distal materi gigi - Lebar lengkung yaitu lebar antarkaninus dan lebar antarmolar pada regio bukal dan
palatal lingual - Panjang lengkung
- Perimeter lengkung
3.6 Definisi Operasional
1. Kelompok gigi tanpa berjejal yang diambil dari mahasiswa FKG-USU adalah mahasiswa yang terdaftar dan masih aktif mengikuti pendidikan di Fakultas
Kedokteran Gigi USU dan digunakan sebagai subjek penelitian. 2. Kelompok gigi berjejal terdiri dari pasien klinik PPDGS Ortodonti FKG-
USU yang merupakan pasien yang sedang menjalani perawatan gigi oleh dokter gigi yang mengikuti pendidikan spesialisasi ortodonti di Fakultas Kedokteran Gigi USU
Universitas Sumatera Utara
dan beberapa pasien praktek pribadi dokter gigi spesialis Ortodonti di kota Medan yang digunakan sebagai subjek penelitian.
3. Gigi berjejal adalah susunan gigi yang tidak teratur di dalam lengkung gigi dengan adanya kekurangan ruangan.
4. Lebar mesio-distal gigi adalah jarak terbesar yang diukur dari titik kontak anatomis mesial ke titik kontak anatomis distal pada masing-masing gigi sampai gigi
molar pertama pada rahang atas dan rahang bawah yang diukur dengan kaliper sebanyak satu kali Gambar 6.
Gambar 6. Pengukuran lebar mesio-distal materi gigi.
5. Lebar antarkaninus pada daerah bukal adalah jarak yang diukur 5 mm ke bawah dari pertengahan tepi gingiva dari gigi kaninus di satu sisi ke titik sama pada
sisi yang berlainan. Pada daerah palatal lingual, lebar antarkaninus adalah jarak yang diukur dari titik tengah leher gigi kaninus di satu sisi ke titik yang sama pada
Universitas Sumatera Utara
sisi yang berlainan Gambar 7. Pengukuran dilakukan dengan kaliper sebanyak satu kali.
a b
Gambar 7. Pengukuran lebar antarkaninus pada daerah bukal a dan daerah palatal b.
6. Lebar antarmolar pada daerah bukal adalah jarak yang diukur 5 mm ke bawah dari garis groove cekungan bukal gigi molar pertama di satu sisi ke titik
sama pada sisi yang berlainan. Pada daerah palatal lingual, lebar antarmolar adalah jarak yang diukur dari garis groove cekungan palatal lingual gigi molar pertama di
satu sisi ke titik yang sama pada sisi yang berlainan Gambar 8. Pengukuran dilakukan dengan kaliper sebanyak satu kali.
a b
Gambar 8. Pengukuran lebar antarmolar pada daerah bukal a dan daerah palatal b.
Universitas Sumatera Utara
7. Panjang lengkung adalah jarak yang diukur dari titik kontak antara gigi insisivus sentral permanen ke garis yang menghubungkan permukaan distal dari gigi
molar pertama permanen Gambar 9. Pengukuran dilakukan dengan kaliper sebanyak satu kali.
Gambar 9. Pengukuran panjang lengkung.
8. Perimeter lengkung adalah penjumlahan jarak dari titik kontak distal gigi molar pertama permanen ke titik kontak mesial gigi premolar pertama ditambah jarak
dari titik kontak distal gigi kaninus ke titik kontak mesial gigi insisivus sentral ditambah jarak dari titik kontak mesial gigi insisivus ke titik kontak distal gigi
kaninus pada sisi yang berlainan dan ditambah jarak dari titik kontak mesial gigi premolar pertama ke titik kontak distal gigi molar pertama permanen pada sisi yang
berlainan Gambar 10. Pengukuran dilakukan dengan kaliper sebanyak satu kali.
Universitas Sumatera Utara
a b
c d
Gambar 10. Pengukuran perimeter lengkung dari titik kontak distal gigi molar pertama permanen ke titik kontak mesial gigi premolar pertama a, pengukuran jarak
dari titik kontak distal gigi kaninus ke titik kontak mesial gigi insisivus sentral b, pengukuran jarak dari titik kontak mesial gigi insisivus ke titik kontak
distal gigi kaninus pada sisi yang berlainan c, dan pengukuran jarak dari titik kontak mesial gigi premolar pertama ke titik kontak distal gigi molar pertama
permanen pada sisi yang berlainan d.
9. Rasio anterior adalah perbandingan jumlah seluruh lebar mesio-distal dari gigi kaninus kiri hingga kaninus kanan mandibula dibandingkan dengan jumlah
seluruh lebar mesio-distal dari gigi kaninus kiri hingga kaninus kanan maksila yang dikalikan dengan 100.
10. Rasio keseluruhan adalah perbandingan jumlah seluruh lebar mesio-distal dari gigi molar pertama kiri ke molar pertama kanan mandibula dibandingkan dengan
Universitas Sumatera Utara
jumlah seluruh lebar mesio-distal dari gigi molar pertama kiri ke molar pertama kanan maksila yang dikalikan dengan 100.
3.7 Alat dan Bahan Penelitian