Sebaliknya bila diperoleh rasio anterior lebih kecil dari 77,2, maka kelebihan lebar materi gigi anterior terletak pada maksila. Kelebihan lebar materi gigi
tersebut dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
15
2.4.2 Analisis Dimensi Lengkung
Nakata, Ross-Powel, dan Bishara menyatakan bahwa dimensi lengkung gigi adalah lebar antarkaninus, lebar antarmolar, panjang lengkung gigi, dan perimeter
lengkung gigi. Sedangkan Moyers menyatakan bahwa dimensi lengkung gigi terdiri dari lebar antarkaninus, lebar antarmolar, panjang lengkung gigi, perimeter lengkung
gigi, overjet, dan overbite.
17
2.4.2.1 Lebar Lengkung Gigi Dental Arch Width
Lebar lengkung gigi terdiri dari lebar antarkaninus dan lebar antarmolar. Lebar lengkung gigi dapat mempengaruhi bentuk lengkung gigi.
17
Pada orang Amerika kulit hitam mempunyai lebar lengkung gigi yang lebih lebar dibandingkan
dengan orang Amerika kulit putih, sehingga bentuk lengkung gigi orang Amerika kulit hitam lebih persegi dan parabola.
18
Pengukuran lebar antarkaninus dan lebar antarmolar dilakukan pada daerah bukal dan lingual. Pada daerah bukal, lebar antarkaninus diukur 5 mm apikal ke
pertengahan mesio-distal margin gingiva dari gigi kaninus di satu sisi ke titik sama Jumlah m-d 6 gigi RA -
Jumlah m-d 6 gigi RB X 100 77,2
Universitas Sumatera Utara
pada sisi yang berlainan. Pada daerah lingual, lebar antarkaninus diukur dari titik tengah servikal gigi kaninus di satu sisi ke titik yang sama pada sisi yang berlainan.
Kedua prosedur tersebut sama untuk mengukur lebar antarmolar Gambar 3.
8,9
Gambar 3. Titik referensi dalam pengukuran lebar antarmolar pada daerah bukal dan lingual.
8
2.4.2.2 Panjang Lengkung Arch Length
Dalam pengukuran panjang lengkung, panjang lengkung merupakan suatu garis tegak lurus dari titik kontak antara gigi insisivus sentral permanen ke garis yang
menghubungkan permukaan distal dari gigi molar pertama permanen Gambar 4.
8
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4. Titik referensi dalam pengukuran panjang lengkung arch length.
8
2.4.2.3 Perimeter Lengkung Arch Perimeter
Pengukuran perimeter lengkung dibagi ke dalam empat segmen. Segmen pertama diukur dari titik kontak distal gigi molar pertama permanen ke titik kontak
mesial gigi premolar pertama. Segmen kedua diukur dari titik kontak distal gigi kaninus ke titik kontak mesial gigi insisivus sentral. Segmen ketiga diukur dari titik
kontak mesial gigi insisivus ke titik kontak distal gigi kaninus pada sisi yang berlainan. Pada segmen terakhir diukur dari titik kontak mesial gigi premolar pertama
ke titik kontak distal gigi molar pertama permanen pada sisi yang berlainan Gambar 5. Pengukuran segmen tersebut menggunakan kaliper dengan ujung yang
tajam dan mempunyai ketelitian dua angka di belakang koma.
20
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5. Pengukuran perimeter lengkung pada empat segmen.
20
1 2
4 3
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu membandingkan ukuran gigi dan dimensi lengkung antara kelompok
gigi tanpa berjejal dengan kelompok gigi berjejal.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah di klinik PPDGS Ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang bertempat di Jln. Alumni No. 2 Universitas
Sumatera Utara Medan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2010 – April 2011.
3.3 Populasi
Populasi dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu populasi kelompok gigi tanpa berjejal dan populasi kelompok gigi berjejal. Populasi kelompok
gigi tanpa berjejal adalah seluruh mahasiswa FKG-USU yang berumur ≥ 18 tahun
dan masih aktif. Pada populasi kelompok gigi berjejal adalah seluruh pasien klinik PPDGS Ortodonti FKG-USU dari angkatan I tahun 2004 sampai angkatan ke-V
tahun 2008 dan beberapa pasien praktek pribadi dokter gigi spesialis Ortodonti di kota Medan yang berumur
≥ 18 tahun.
Universitas Sumatera Utara