BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu jenis maloklusi yang sering dikeluhkan oleh pasien-pasien ortodonti adalah gigi berjejal.
3,7
Gigi berjejal ini merupakan suatu keluhan pasien terutama pada aspek estetik sehingga pasien datang ke dokter gigi atau spesialis
ortodonti untuk meratakan menjadi susunan gigi yang rapi dan oklusi yang normal.
7
2.1 Definisi Gigi Berjejal
Gigi berjejal merupakan keadaan berjejalnya gigi di luar susunan gigi yang normal.
2
Menurut Nance, gigi berjejal adalah suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara ruang yang diperlukan di dalam lengkung gigi dengan ruang yang
tersedia di dalam lengkung gigi.
9,10
Ditinjau dari segi permasalahan, gigi berjejal dikategorikan menjadi dua yaitu gigi berjejal simpel dan gigi berjejal kompleks. Gigi berjejal simpel artinya
ketidakharmonisan antara ukuran gigi dengan ruangan yang tersedia di alveolus dengan tidak disertai gangguan pada skeletal, muskular, atau fungsional oklusi. Gigi
berjejal simpel sering ditemukan pada maloklusi klas I, walaupun dapat dijumpai pula pada maloklusi klas II dengan protrusi gigi maksila dan skeletal yang normal.
Sedangkan gigi berjejal kompleks artinya gigi berjejal yang disebabkan oleh ketidakseimbangan skeletal, fungsi bibir dan lidah, dan disfungsional oklusi yang
menyebabkan ketidakharmonisan antara ukuran gigi dengan ruangan yang tersedia.
3,21
Universitas Sumatera Utara
2.2 Derajat Keparahan Gigi Berjejal
Banyak kategori yang digunakan dalam menentukan derajat keparahan gigi berjejal. Menurut Proffit, derajat keparahan gigi berjejal dikategorikan sebagai
berikut :
13
a. Ideal, yaitu kekurangan ruangan sebesar 0-1 mm. b. Gigi berjejal ringan mild crowded, yaitu kekurangan ruangan sebesar 2-3 mm.
c. Gigi berjejal sedang moderate crowded, yaitu kekurangan ruangan sebesar 4-6 mm.
d. Gigi berjejal berat severe crowded, yaitu kekurangan ruangan sebesar 7-10 mm. e. Gigi berjejal ekstrim extreme crowded, yaitu kekurangan ruangan di atas 10 mm.
2.3 Etiologi Gigi Berjejal
Etiologi gigi berjejal masih belum diketahui secara pasti.
3
Hooton menyatakan bahwa gigi berjejal mungkin merupakan hasil evolusi dari manusia modern dengan
terjadinya pengurangan ukuran skeletal wajah tanpa koresponden dengan pengurangan ukuran gigi.
9,10
Brash mengatakan bahwa penyebab gigi berjejal adalah faktor herediter keturunan. Akan tetapi, peneliti lain seperti Barber, Moore, Lavelle, dan Spence
mengatakan bahwa faktor lingkungan misalnya makanan lunak dan kehilangan panjang lengkung yang disebabkan karies lebih berpengaruh daripada faktor
herediter terutama pada kedua kelompok etnik yang dibandingkan.
9,10
Faktor-faktor lingkungan yang menyebabkan gigi berjejal yaitu :
3
a. Kelainan dalam pola dan urutan erupsi gigi permanen
Universitas Sumatera Utara
b. Gigi yang transposisi c. Gigi desidui yang tidak mengalami resorpsi
d. Gigi desidui yang premature loss yang menyebabkan pengurangan panjang lengkung yang dihubungkan dengan miringnya drifting gigi permanen
e. Pengurangan panjang lengkung yang dihubungkan dengan karies interproksimal pada gigi desidui
f. Gigi desidui yang persisten. Ukuran gigi dan dimensi lengkung gigi yang akan dibahas termasuk di dalam
faktor herediter yang berperan di dalam terjadinya gigi berjejal.
11,19
2.4 Analisis Ukuran Gigi dan Dimensi Lengkung