Produk Domestik Regional Bruto PDRB

Dalam Produk Domestik Regional Bruto PDRB pertanian merupakan kegiatan pengusahaan dan pemanfaatan benda-benda biologis hidup yang diperoleh dari alam dengan tujuan untuk konsumsi. Sektor pertanian meliputi sub sektor tanaman Bahan makanan, Tanaman Perkebunan, Peternakan dan Hasil-hasilnya, Kehutanan dan Perikanan. Jasa pertanian merupakan jasa-jasa khusus yang diberikan untuk menunjang kegiatan ekonomi pertanian berdasarkan suatu pungutan atau kontrak tertentu. Termasuk dalam jasa pertanian adalah penyewaan alat pertanian dengan operatornya dengan syarat pengelolaan dan resiko usaha tersebut dilakukan secara terpisah. Dalam penghitungan nilai tambah sektor pertanian, secara konsep nilai tambah jasa pertanian ini terdistribusi pada masing-masing sub-sektor misalnya jasa dokter hewan pada sub-sektor peternakan, jasa memetik kopi pada sub-sektor perkebunan. Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Dairi Tahun 2005 - 2009

2.11 Produk Domestik Regional Bruto PDRB

Produk Domestik Regional Bruto PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha. Kegunaan PDRB antara lain memperlihatkan: a. tingkat pertumbuhan ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi regional baik total maupun sektoral umumnya dihitung berdasarkan angka indeks berantai baik total PDRB maupun sektor – Universitas Sumatera Utara sektornya. Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah perubahan persentase PDRB atas dasar harga konstan dari suatu kurun waktu. b. tingkat kemakmuran ekonomi Tingkat kemakmuran ekonomi biasanya diukur dengan pendapatan perkapita yang merupakan hasil bagi pendapatan regional dengan angka penduduk pertengahan tahun. c. tingkat inflasi dan deflasi Tingkat inflasi dan deflasi dapat diketahui bila PDRB atas dasar harga berlaku dibandingkan dengan PDRB atas dasar harga konstan, hasil baginya disebut indeks harga implisit. d. struktur perekonomian Struktur perekonomian biasanya terdiri atas sektor – sektor menurut klasifikasi lapangan usaha. Data PDRB disajikan dalam dua bentuk yaitu menurut klasifikasi lapangan usaha sektoral dan menurut penggunaannya. a. PDRB menurut lapangan usaha Penyajian PDRB menurut lapangan usaha akan memberikan gambaran mengenai peranan masing – masing sektor. PDRB menurut lapangan usaha dirinci menurut 11 sektor yaitu: 1. sektor pertanian 2. sektor pertambangan dan penggalian 3. sektor industri pengolahan Universitas Sumatera Utara 4. sektor listrik, gas, dan air minum 5. sektor bangunan 6. sektor perdagangan, hotel dan restoran 7. sektor pengangkutan dan komunikasi 8. sektor bank, lembaga keuangan lainnya 9. sektor sewa rumah 10. sektor pemerintahan dan pertahanan 11. sektor jasa-jasa Untuk memperoleh angka – angka PDRB menurut lapangan usaha dilakukan penghitungan sebagai berikut: NTB = NPB – NBA NPNPB = HP x KP NBABA = HBA x KBA dimana : NTB = nilai tambah bruto NPB = nilai produksi bruto nilai produksi NBA = nilai biaya antara HP = harga produksi KP = kuantum produksi HBA = harga biaya antara KBA = kuantum biaya antara Universitas Sumatera Utara b. PDRB menurut penggunaannya Penyajian PDRB menurut penggunaannya menggambarkan bagaimana penggunaan barang dan jasa akhir oleh berbagai kegiatan ekonomi. Secara rinci penyajiannya berbentuk sebagai berikut: 1. pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga 2. pengeluaran konsumsi lembaga non-profit 3. pengeluaran konsumsi akhir pemerintah 4. pembentukan modal tetap bruto 5. ekspor neto Untuk memperoleh angka – angka PDRB menurut penggunaannya, dilakukan penghitungan secara langsung pada komponen – komponen yang tercakup. Namun karena mengalami kesulitan dalam kelengkapan data, sehingga data komponen yang dihitung secara rasional berdasar pada penghitungan sektoral. Dari komponen – komponen yang tercakup dalam perhitungan PDRB menurut penggunaan dapat dinotasikan dalam suatu rumus persamaan sebagai berikut: Y + M = C + I F + I S +E dimana : Y = Produk Domestik Regional Bruto M = impor C = konsumsi rumah tangga, pemerintah, lembaga swasta tidak mencari untung I f = pembentukan modal tetap bruto I s = perubahan stok E = ekspor Universitas Sumatera Utara Dengan berdasarkan pada persamaan tersebut maka PDRB menurut penggunaan dapat digolongkan menjadi: 1. pengeluaran konsumsi rumah tangga 2. pengeluaran konsumsi lembaga non-profit 3. pembentukan modal tetap Bruto 4. perubahan stok 5. ekspor neto ekspor dikurangi impor Universitas Sumatera Utara

BAB 3 GAMBARAN UMUM

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik BPS Provinsi Sumatera Utara