Pemulusan Eksponensial Tunggal Pemulusan Eksponensial Ganda

F 2009 = 1.929.773,662 + 126.477,141 = 2.056.250,803 n F X MAE t t    8 137.052,78  MAE = 17.131,597   n F X MSE t t 2    8 336,078 3.189.666.  MSE = 398.708.292,010

4.2 Evaluasi Data

4.2.1 Pemulusan Eksponensial Tunggal

Dari hasil peramalan dengan metode pemulusan eksponensial tunggal single exponential smoothing alpha = 0.1, 0.6, dan 0.9 yang telah dilakukan, didapatkan hasil peramalan dengan alpha 0.9 memiliki Mean Absolute Error MAE dan Mean Squared Error MSE terkecil, hasil perhitungan dari ketiga alpha tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Mean Absolute Error, Mean Squared Error Dengan Single Exponential Smoothing Alpha Mean Absolute Error Mean Squared Error 0.1 0.6 0.9 538.591,272 202.335,070 138.755,508 318.407.925.189,902 41.080.400.300,123 19.391.750.275,887 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peramalan tepat adalah dengan menggunakan alpha 0.9, terbukti diperoleh error terkecil. Hasil peramalan dengan pemulusan eksponensial tunggal single eksponential smoothing alpha 0.9 dapat kita lihat dalam bentuk grafik dibawah ini. 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Tahun PDRB dalam jutaan Ramalan Ft Gambar 4.2 Grafik Ramalan PDRB Kabupaten Dairi Sektor Pertanian Dengan Pemulusan Eksponensial Tunggal alpha = 0.9 Universitas Sumatera Utara Dari gambar grafik diatas ramalan dengan metode pemulusan ekpsonensial tunggal single exponential smoothing menunjukkan terjadinya kenaikan pada pada Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Dairi sektor pertanian pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2009, namun data yang cocok diolah dengan metode ini adalah data yang memiliki trend data yang fluktuatif. Metode ini juga tidak dapat digunakan untuk meramalkan besarnya data di tahun yang akan datang. Dari semua uraian diatas, maka metode ini tidak digunakan dalam melakukan peramalan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Dairi sektor pertanian.

4.2.2 Pemulusan Eksponensial Ganda

Dari hasil peramalan dengan metode ini dengan menggunakan alpha = 0.1, 0.6 dan 0.9, diperoleh hasil peramalan dengan alpha 0.9 memiliki kesalahan meramal forecast error terkecil dibandingkan dengan alpha 0.1 dan alpha 0.9. untuk melihat besarnya kesalahan meramal forecast error dari masing –masing alpha dapat dilihat dalam tabel beri kut. Tabel 4.3 Mean Absolute Error, Mean Squared Error Dengan Double Exponential Smoothing Alpha Mean Absolute Error Mean Squared Error 0.1 0.6 0.9 401.373,597 29.713,354 17.131,597 167.620.889.685,571 1.827.266.765,767 398.708.292,010 Universitas Sumatera Utara Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa peramalan forecast yang paling cocok digunakan pada metode ini untuk meramalkan besarnya Produk Domestik Regional Bruto PDRB adalah dengan alpha 0.9, karena terbukti memiliki kesalahan meramal forecast error terkecil. Untuk membuktikannya peramalan forecast dengan metode pemulusan eksponensial ganda double exponential smoothing alpha =0.9 dapat dilihat pada grafik berikut ini. 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 3000000 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Tahun PDRB Sektor Pertanian Forecast Ft+m = at + bt m Gambar 4.3 Grafik Ramalan PDRB Kabupaten Dairi Sektor Pertanian Dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Double Exponential Smoothing alpha = 0.9 Dari grafik di atas menunjukkan bahwa peramalan data Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Dairi sektor pertanian selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Ramalan untuk tahun 2012 diperoleh hasil sebesar 2.447.130,153 data dalam jutaan, hal ini menunjukkan terjadi kemungkinan di tahun 2011 perolehan pendapatan pada sektor pertanian akan mengalami kenaikan kembali, semua ini menunjukkan bahwa Universitas Sumatera Utara data yang ada memiliki trend kenaikan, oleh karena itu model yang tepat untuk meramalkan besarnya PDRB Kabupaten Dairi sektor pertanian tahun 2012 adalah dengan double exponential smoothing alpha = 0.9. Universitas Sumatera Utara BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem