Teknik Ektsraksi Data Data Flow Diagram DFD Visual Basic 6.0

2.9 Teknik Ektsraksi Data

Data yang disembunyikan di dalam citra dapat dibaca kembali dengan cara pengungkapan reveal atau extraction. Posisi byte yang menyimpan bit data dapat diketahui dari bilangan acak yang dibangkitkan. Bilangan acak yang dihasilkan harus sama dengan bilangan acak yang dipakai pada waktu penyembunyian data. Dengan demikian, bit-bit data rahasia yang bertaburan di dalam citra dapat dikumpulkan kembali.

2.10 Data Flow Diagram DFD

Data Flow Diagram DFD adalah gambaran sistem secara logika dari sebuah sistem. Gambaran ini tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi. Simbol-simbol yang digunakan dalam pemakaian data flow diagram dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut Tabel 2.1 Simbol Data Flow Diagram SIMBOL FUNGSI Eksternal entity kesatuan luar atau batas sistem berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem Dataflow arus data Arus data ini mengalir diantara proses , simpanan data dan kesatuan luar. Process proses kegiatan arus kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan Data store merupakan simpanan data yang berupa file database atau tabel manual, agenda atau buku Sumber: Hartono, 2005 Tahapan Data Flow Diagram terbagi atas beberapa bagian yaitu: a. Diagram Konteks Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut dugunakan untuk menggambarkan sistem secara umumglobal dari keseluruhan sistem yang ada. b. Diagram nol Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang ada didalam diagram konteks, yang penjabarannya lebih terperinci. c. Diagram Detail Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail lagi dari tahapan proses yang didalam diagram nol.

2.11 Visual Basic 6.0

Visual Basic 6.0 dirilis tahun 1998, bersama Microsoft Visual Studio 6.0 dan meraih penghargaan PC Magazine untuk kategori “Best of 1997” Award Winner dan PC Winner dan PCComputing MVP Award. Visual Basic dikembangkan dari bahasa Quick Basic yang berjalan di atas sistem operasi DOS. Versi awal diciptakan oleh Alan Cooper yang kemudian menjualnya ke Microsoft dan mengambil alih pengembangan produk dengan memberi nama sandi “Thunder”. Akhirnya Visual Basic menjadi bahasa pemrograman utama di lingkungan Windows Suryokusumo, 2001. Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi objek Object Oriented Programming OOP. OOP adalah pemrograman yang terdiri dari beberapa objek yang berkomunikasi atau berhubungan dan melakukan suatu aksi dalam suatu kejadian event, sehingga istilah objek banyak digunakan dalam pemrograman Visual Basic ini. Objek-objek digambarkan pada layar dan melakukan properti terhadap objek yang digambarkan lalu menuliskan metode-metode terhadap objek tersebut sesuai dengan tujuan program. Pada pemrograman Visual Basic, perancangan program dimulai dengan perencanaan dan pendefenisian tujuan program, lalu merancang keluaran dan media hubungan dengan pemakai, dan langkah terakhir adalah penulisan kode program tersebut. Visual Basic menyediakan IDE Integrated Development Environment sebagai lingkungan tempat bekerja untuk menghasilkan program aplikasi pada Visual Basic. Komponen-komponen IDE terdiri dari control menu, baris menu, toolbar, toolbox, form window, form layout window, properties window, project explorer, kode window, object window dan event window. Yang mana setiap komponen memiliki tujuan dan kegunaan masing-masing. Visual Basic memiliki beberapa jenis form. Dalam perancangan ini form yang digunakan adalah form induk MDI Form dan form anak MDI Child. MDI singkatan dari Multiple Document Interface. MDI dirancang untuk program aplikasi yang membutuhkan banyak form. MDI Form adalah jenis form yang berfungsi sebagai pusat pengaturan form-form lain atau disebut form induk karena dapat menampilkan form lain di dalamnya. BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

3.1 Analisa